Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

KOKO MEI SAPUTRI

(1211011030)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2013
BUDAYA MINUM AIR KELAPA BAGI ORANG HAMIL

Di banyak daerah di negara kita (Indonesia) ibu-ibu hamil disarankan untuk sering-sering
minum air kelapa muda karena dipercaya baik untuk kehamilan dan memperlancar proses
persalinan. Rupanya apa yang telah dipraktekkan secara turun-temurun ini bukan tidak
beralasan, karena banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa air kelapa sangat kaya
akan elektrolit, gula, vitamin, serat dan berbagai kandungan lainnya yang sangat bermanfaat
bagi ibu hamil.

Di bawah ini adalah berbagai manfaat air kelapa selama kehamilan :

Air kelapa adalah minuman minuman isotonik alami


Air kelapa selain sebagai air steril juga mengandung berbagai elektrolit yang sangat penting
bagi tubuh. Karena alasan tersebut maka air kelapa bermanfaat untuk mengganti kehilangan
cairan dan elektrolit tubuh. Air kelapa sangat baik untuk mencegah dehidrasi dan kelelahan.

Air kelapa bebas lemak dan kolesterol.


Air kelapa dipercaya memiliki dampak positif untuk meningkatkan tingkat HDL (lemak baik)
dalam tubuh, sehingga dapat menjaga kadar koleterol pada tubuh.

Air kelapa memperkuat sistem kekebalan tubuh.


Air kelapa kaya akan asam laurat yang memiliki sifat anti-bakteri, anti-virus dan anti-jamur.
Air kelapa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu dan janin yang sedang tumbuh, dan
mampu mencegah infeksi beberapa bakteri dan virus.
Menyehatkan pencernaan.
Air kelapa efektif dalam membersihkan cacing usus dan saluran pencernaan. Hal ini dapat
mengurangi keluhan mulas dan sembelit pada ibu hamil.

Mencegah infeksi saluran kemih (ISK).


Air kelapa mempunyai sifat diuretik alami,sehingga air kelapa dapat membantu
meningkatkan aliran dan frekuensi urin. Ibu hamil sangat rentan menderita infeksi saluran
kencing (ISK), minum air kelapa akan meningkatkan produksi kencing sehingga akan
meningkatkan pembuangan racun dan bakteri. dengan demikian bisa mencegah infeksi
saluran kencing. (2011/05/manfaat air kelapa bagi ibu hamil)
Jika ada klien (pasien) yang memiliki budaya seperti ini , kita sebagai petugas
kesehatan haruslah memakai strategi untuk mempertahakan budaya yang bermanfaat seperti
ini . Karena budaya seperti ini tidakbertentangan dengan kesehatan bahkan semakin
menyehatkan , khususnya pada ibu hamil.

BUDAYA MENGONSUMSI JAMU

Budaya suku Jawa secara turun-temurun adalah mengonsumsi jamu. Mengonsumsi


jamu kerap menjadi pilihan karena dianggap lebih alami dan tidak ada efek samping. dr.
Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang
memiliki masalah di ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu. Maka dari itu jika
ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa
berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang
disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.

Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa


berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti.
Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk
ginjal.

"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante
Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.

Orang dengan penyakit ginjal lanjutnya, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena
apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan
mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.

dr Dante juga membantah anggapan orang bahwa obat-obat medislah yang lebih
berbahaya bagi ginjal. Menurutnya jika obat yang diminum sesuai aturan dan tidak
dikonsumsi sembarangan maka risikonya minim. Dijelaskan, ada dua jenis sistem ekskresi
(pembuangan) dalam tubuh, yaitu melalui ginjal dan sistem cerna. Jamu yang belum diuji
klinis karena belum diketahui komposisinya bisa membuat kerja ginjal berat jika senyawa
metabolitnya mengendap di ginjal atau saluran cerna.

http://semaraputraadjoezt.blogspot.com/2012/06/suku-jawa-dan-masalah-kesehatan.html
Dari kasus di atas , sebenarnya budaya minum jamu baik untuk kesehatan , tetapi
apabila terlalu sering mengonsumsi jamu tanpa di uji klinis bisa meyebabkan penyakit yang
seharusnya dengan jamu itu penyakit dapat di cegah . Oleh karena itu untuk kita sebagai
petugas kesehatan sebaiknya memberikan informasi kepada klien (pasien) boleh
mengonsumsi jamu tetapi harus disertai dengan minum air putih agar ginjal tetap bisa bekerja
dengan baik. Disini petugas kesehatan harus memakai strategi bernegoisasi dengan pasien
agar mau mengikuti saran petugas kesehatan untuk mengonsumsi air putih.

BUDAYA MEMOTONG TALI PUSAT MENGGUNAKAN KULIT BAMBU

Tradisi masyarakat NTT ibu melahirkan . Proses melahirkan dengan diurut oleh
seseorang yang dianggap ahli , setelah ada kelahiran bayi diadakan upacara atau ritual
selamatan perlakuan masyarakat Nusa Tenggara Timur terhadap ari ari :

1. Tali pusar dipotong menggunakan kulit bambu.


2. Ditaruh sekitar 3 bulan di atas perapian sampai kering
3. Selanjutnya di tanam disertai doa dan alat tulis.

franxiskusgaguknugraha.blogspot.com/2011/01/budaya-daerah-daerah-tentang-
ibu.html

Kebudayaan suku asmat dalam proses kelahiran , tidak lama setelah si jabang bayi
lahir di laksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan pemotongan tali
pusar dengan menggunakan SEMBILU , alat yang di buat dari bambu yang
dilanjarkan. Selanjutnya diberi ASI sampai usia 2 atau 3 tahun.

http://www.anneahira.com/kebudayaan-suku-asmat.htm
Kasus tetanus banyak dijumpai di sejumlah negara tropis dan negara yang masih memiliki
kondisi kesehatan rendah. Data organisasi kesehatan dunia WHO menunjukkan, kematian
akibat tetanus di negara berkembang adalah 135 kali lebih tinggi dibanding negara maju.

Di Indonesia, sekitar 9,8% dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian. Contoh, pada
tahun 80-an tetanus menjadi penyebab pertama kematian bayi di bawah usia satu bulan.
Syukurnya, tahun 1995 kasus serangan tetanus sudah menurun, tetapi ancaman itu tetap ada
sehingga perlu diatasi secara serius.

Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling berisiko mengakibatkan kematian.
Penyebabnya, basil Clostridium Tetani yang bersifat anaerob (tidak dapat tumbuh ketika
berhubungan bebas dengan udara) dan memproduksi toksin yang disebut Tetanospasmin.
Tetanospasmin ini bersifat neurotropik sehingga bisa mengakibatkan ketegangan
dan spasm /kekakuan otot.

Intinya, infeksi tetanus terjadi karena luka. Sekecil apa pun luka itu bisa menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri tetanus. Penyakit ini menular dan menyebabkan risiko kematian
sangat tinggi.

Nah, tetanus pada bayi, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum, karena umumnya terjadi
pada bayi baru lahir atau usia di bawah satu bulan. Penyebabnya, spora C. tetani yang masuk
melalui luka tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat
kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/gunting yang tidak steril, atau
setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak daun-daunan, kopi dan sebagainya.

http://www.tabloidnova.com/layout/set/print/Nova/Kesehatan/Anak/Bayi-Neonatus-
Paling-Rawan-Tetanus

Melihat adanya suku yang melakukan tradisi ekstrim seperti memotong tali pusat yang
sangat membahayakan bagi kesehatan , dikarenakan kondisi bambu yang tidak steril Jadi
petugas harus memakai strategi mengganti budaya yang salah itu dengan cara
pendekatan secara halus dengan pasien , seperti memberikan informasi bahwa
kebersihan itu sangat dibutuhkan untuk kesehatan . Dan sebaiknya budaya memotong
menggunakan kulit bambu itu diganti dengan alat medis yang lebih steril di banding
dengan kulit bambu.
DAFTAR PUSTAKA

http://medis-update.blogspot.com/2011/05/manfaat-air-kelapa-bagi-ibu-hamil.html

http://semaraputraadjoezt.blogspot.com/2012/06/suku-jawa-dan-masalah-kesehatan.html

http://franxiskusgaguknugraha.blogspot.com/2011/01/budaya-daerah-daerah-tentang-ibu.html

http://www.anneahira.com/kebudayaan-suku-asmat.htm

http://www.tabloidnova.com/layout/set/print/Nova/Kesehatan/Anak/Bayi-Neonatus-Paling-
Rawan-Tetanus

Anda mungkin juga menyukai