Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN SEMINAR DAN WORKSHOP KEPERAWATAN

KESIAPAN PERAWAT MEMASUKI ERA MEA

Tanggal 12-13 April 2016

I. Kebijakan Pemerintah tentang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

AEC/MEA adalah sebuah bentuk integrasi ekonomi ASEAN, pasar dengan basis produksi tunggal guna
membentuk kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dengan pembangunan ekonomi yang merata
dan secara penuh terintegrasi ke dalam ekonomi global.

MEA dibentuk berdasarkan komitmen para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN pada KTT ke-9 ASEAN
di Bali pada tahun 2003.

Karakteristik utama MEA, antara lain : 1) A single market and production base, 2) A highly competitive
economic region, 3) A region of equitable economic development, dan 4) Fully integrated into the
global economy.

Intinya MEA terbentuk dengan ide untuk mempersatukan kekuatan ekonomi kawasan ASEAN guna
menghadapi kekuatan pasar Amerika dan Eropa. Karena itu, khusus dalam bidang jasa kesehatan, MEA
tidak perlu dilihat sebagai ancaman, tetapi peluang bagi sesama negara di Asia Tenggara untuk
memiliki mutu dan harga layanan kesehatan yang sama.

Kesiapan Regulasi menghadapi MEA:Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran , Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan , Undang- Undang No.44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit ,Undang- Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ,Undang-
Undang No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ,Undang-Undang No.38 tahun 2014 tentang
Keperawatan , Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional ,
Permenkes No.2052 tahun 2011 tentang Izin Praktik & Pelaksanaan Praktik Kedokteran , Permenkes
No.46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan,Permenkes No. 17 tahun 2013 tentang izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat,Permenkes No 67 Tahun 2013 tentang Pendayagunaan Tenaga
Kesehatan Warga Negara Asing, Permenkes No 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah
Sakit, Permenkes No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik dan Permenkes No. 37 tahun 2015 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri

Kesiapan menghadapi MEA : peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui Penguatan RS


Rujukan Nasional, RS Rujukan Provinsi, dan RS Rujukan Regional, peningkatan mutu pelayanan
kesehatan melalui : Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan (akreditasi RS berskala internasional/JCI
dan akreditasi Puskesmas)

Peran ARSADA: Penguatan kompetensi SDM Kes RS Daerah sesuai MRA: Perawat, dr, drg melalui
CPD/sertifikasi , Penguatan Patient Safety dan IPCN,Penguatan Komite Keperawatan untuk
meningkatkan mutu profesi dan penerapan etik dan disiplin, Penguatan Kepemimpinan RS, supervise,
dan monev , Fasilitasi Penguasaan Bahasa Asing bagi SDMK , Peningkatan fungsi perawat: -
Independent: initiated as a result of own , knowledge and skill. Interdependent: overlapping function,
shared between nursing and medicine. Dependent/delegation: performed under delegation of
medical treatment .

II. Kebijakan PPNI dalam menghadapi ERA MEA

Arah kebijakan PPNI untuk MEA :


PERLUASAN JEJARING INTERNASIONAL
organisasi perawat internasional dan national nurses association
pihak-pihak terkait migrasi perawat: national & private, asing

ADVOKASI REGULASI PROTECTIVE (DOMESTIK REGULASI)


Peraturan pemerintah : pendayagunaan perawat asing
Sistem evaluasi kemampuan: evaluasi administratif , evaluasi kemampuan melakukan praktik
Peraturan lokal/daerah yg melindungi perawat dan masyarakat indnesia

PERAWAT BERDAYA SAING TINGGI DI KAWASAN ASEAN


1. Mengembangkan dan menetapkan standar profesi yg recognize

o Std Kompetensi : General : Ners Sp, Ners, Diploma . Khusus : KB, GADAR, Icu, Komunitas
ANAK dll

o Std Praktik : Pengkajian ,Diagnosa Keperawatan ,Perencanaan, Implementasi, Evaluasi

o Std Kinerja Professional : Jaminan Mutu ,Pendidikan, Penilaian Kerja, Kesejawatan ,Etik ,
Riset, Pemanfaatan Sumber2

2. Menetapkan dan mengkawal kode etik perawat

o Kode Etik keperawatan Indonesia

3. Advokasi, MENDORONG DAN SALING MELENGKAPI

4. Menetapkan, membina dan menyelenggarakan CPD yg sesuai kebutuhan global.


(CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT)

PENGUATAN PERAN PERAWAT DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN NASIONAL


o mendukung penguatan pelayanan kesehatan primer
o perubahan fokus upaya kesehatan : promotive, preventive dan rehabilitative
o optimalisasi praktik mandiri perawat
o optimalisasi peran perawat di fasyankes ii & iii mengarah pada spesialisasi

Anda mungkin juga menyukai