Anda di halaman 1dari 8

ISSN No.

1978-3787 Media Bina Ilmiah 15

PENERAPAN SUPERVISI KELAS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU


DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKOTONG KEC. SEKOTONG KAB.
LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Oleh :

M. Husnan
Kepala Sekolah pada SDN 1 Sekotong, Kecamatan Sekotong

Abstrak: Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi di sekolah yang menjadi
tanggung jawabnya. Untuk melaksanakan supervisi kunjungan kelas secara efektif diperlukan
keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal. Oleh karena itu, setiap Kepala Sekolah harus
memiliki dan menguasai konsep supervisi kunjungan kelas yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi,
prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi kunjungan kelas. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi npendidikan adalah melalui peningkatan
kompetensi guru dalam proses belajar mengajar yang dilakukan melalui pembinaan supervisi kunjungan
kelas kepala sekolah. Tujuan dari penelitian Tindakan Sekolah ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi kunjungan kelas di
SDN 1 Sekotong Kec. Sekotong. Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus, dari hasil
tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru dengan mencapai standar
ideal.Dari 59 % pada Siklus l,dapat meningkat menjadi 67,80 % pada siklus II, dan siklus ke III
meningkat menjadi 80,20 %. Hasil penelitian Tindakan Sekolah ini menunjukkan bahwa penerapan
supervisi kunjungan kelas Kepala Sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dengan ketuntasan
mencapai 100 % , tanggapan guru adalah sangat positif terhadap pembinaan yang dilakukan kepala
sekolah melalui supervisi kunjungan kelas .

Kata Kunci : Supervisi Kunjungan Kelas, Kompetensi Guru.

PENDAHULUAN
Menurut Glickman, (27: 2007) mengatakan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi
salah satu tugas Kepala Sekolah adalah supervisi kunjungan kelas. Memberikan pengaruh,
melaksanakan supervisi di sekolah yang menjadi pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi
tanggung jawabnya. Untuk melaksanakan supervisi peningkatan Kompetensi guru dalam mengelola
kelas secara efektif diperlukan keterampilan proses pembelajaran. Supervisi kelas sama sekali
konseptual, interpersonal dan teknikal. Oleh karena bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila
itu, setiap Kepala Sekolah harus memiliki dan tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya
menguasai konsep supervisi kelas yang meliputi: dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas
pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan
dimensi-dimensi substansi supervisi kunjungan akreditasi guru belaka.
kelas. Hal ini sangat berbeda dengan konsep
Adanya Kepala Sekolah dalam supervisi kunjungan kelas. Secara konseptual,
melaksanakan supervisi kelas hanya datang ke supervisi kelas adalah serangkaian kegiatan
sekolah dengan membawa instrument pengukuran membantu guru mengembangkan kemampuannya
kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang tujuan pembelajaran. Supervisi kelas merupakan
mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan- upaya membantu guru-guru mengembangkan
akan supervisi kelas sama dengan pengukuran kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
kinerja guru dalam proses pembelajaran. Perilaku Dengan demikian, berarti, esensi supervisi kelas
supervisi kelas sebagaimana diuraikan di atas itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam
merupakan salah satu contoh perilaku supervisi mengelola proses pembelajaran, melainkan
kelas belum baik. Perilaku supervisi kunjungan membantu guru mengembangkan kemampuan
kelas yang demikian tidak akan memberikan profesionalismenya.

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015


16 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

Meskipun demikian, supervisi kelas tidak terdiri dari 14 orang guru, masing masing sekolah
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam diambil 4 orang guru. PTS yang dilakukan di SD
mengelola pembelajaran. Apabila di atas Binaan adalah pembinaan melalui supervisi kelas
dikatakan, bahwa supervisi kelas merupakan dalam upaya peningkatan capaian kompetensi
serangkaian kegiatan membantu guru sekolah.
mengembangkan kemampuannya mengelola Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus,
proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja kegiatan dilaksanakana dalam semester Ganjil
guru dalam mengelola proses pembelajaran tahun pelajaran 2013-2014. Durasi penelitian 6
merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa pekan efektif dilaksanakan mulai bulan 27
dihindarkan prosesnya. Penilaian kinerja guru September sampai dengan 14 Oktober 2013.
dalam mengelola proses pembelajaran sebagai Dalam pelaksanaan tindakan,rancangan dilakukan
suatu proses pemberian estimasi Kompetensi kerja dalam 3 siklus yang meliputi ; (a) perencanaan,(2)
guru dalam mengelola proses pembelajaran, tindakan,(3) pengamatan,(4) refleksi. Rancangan
merupakan bagian integral dari serangkaian Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) menurut
kegiatan supervisi kunjungan kelas. Agar supervisi Kemmis dan Mc.Taggar ( Depdiknas,2000 )
kelas dapat membantu guru mengembangkan adalah seperti gambar berikut :
kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya 1. Rencana ( Plan ) : adalah rencana tindakan
terlebih dahulu perlu diadakan penilaian apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek meningkatkan atau perubahan perilaku, sikap
yang perlu dikembangkan dan cara sebagai solusi.
mengembangkannya. 2. Tindakan ( Action ) : adalah apa yang
Dalam melaksanakan supervisi ini Kepala dilakukan oleh peneliti / Kepala Sekolah
Sekolah perlu mengembangkan model supervisi sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
yang dapat membantu guru dalam perubahan yang diinginkan.
mengembangkan profesionalismeya. salah satu di 3. Observasi ( Observation ) : adalah mengamati
antaranya melalui supervisi kunjungan kelas. atas hasil atau dampak dari tindakan yang
Sehubungan dengan hal di atas peneliti selaku dilaksanakan atau dikenakan terhadap guru.
Kepala Sekolah di SDN 1 Sekotong mengadakan 4. Refleksi ( reflection ) : adalah peneliti
suatu penelitian dalam upaya meningkatkan mengkaji,melihat,dan mempertimbangkan
Kompetensi guru dengan judul : Meningkatkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari
Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran pelbagai keriteria.
Melalui Supervisi Kelas di SDN 1 Sekotong 5. Revisi ( recived plan ) : adalah berdasarkan
Kecamata Sekotong Kab. Lombok Barat Tahun dari hasil refleksi ini,peneliti melakukan revisi
Pelajaran 2013-2014 . terhadap rencana awal.
1. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui : Penerapan supervisi kelas dapat Dalam penelitian Tindakan Sekolah an ini
meningkatkan kompetensi guru dalam proses variabel yang akan diteliti adalah Meningkatkan
pembelajaran di SDN 1 Sekotong Kecamatan Kompetensi guru melalui pembinaan supervisi
Sekotong tahun pelajaran 2013-2014 ; kelas di SDN 1 Sekotong. Variabel tersebut dapat
Efektivitas supervisi kelas dalam dituliskan kembali sebagai berikut : Variabel
meningkatkan kompetensi guru di SDN 1 Harapan yaitu Peningkatan Kompetensi guru di
Sekotong Kecamatan Sekotong tahun pelajaran SDN 1 Sekotong Kecamatan Sekotong . Adapun
2013-2014 indikator yang akan diteliti dalam variabel harapan
terdiri dari :Kemampuan meningkatnan capaian
METODE PENELITIAN kompetensi guru
1. Kemampuan dalam perencanan dan
Subyek dalam penelitian ini adalah Guru
pelaksanaan pembelajaran di sekolah
SDN 1 Sekotong yang merupakan sekolah tempat
2. Kemampuan menguasai materi bimbingan dan
peneliti menjadi Kepala Sekolah tahun pelajaran
pembinaan Kepala Sekolah
2013-2014. Adapun data dan nama guru SDN 1
3. Keefektifan guru dalam pencapaian
Sekotong priode 2013/2014
kompetensi guru..
PTS akan dilakukan pada guru SDN 1
Variabel Tindakan yaitu Pembinaan melalui
Sekotong Kecamatan Sekotong .Tahun Pelajaran
supervisi kelas. Sedangkan variabel tindakan
2013-2014. SDN 1 Sekotong Kecamatan Sekotong
memiliki indikator sebagai berikut :
____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 17

1. Tingkat kualitas perencanaan Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang


2. Kualitas perangkat observasi bertindak sebagai Kepala Sekolah dengan
3. Kualitas operasional tindakan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan a) Menyusun instrumen pembinaan, b) Menyusun
Kepala Sekolah Instrumen Monitoring; c) Sosialisasi kepada guru ;
5. Kesesuaian materi pembinaan dan bimbingan d) Melaksanakan tindakan dalam pembinaan d)
yang diberikan Melakukan refleksi, e) Menyusun strategi
6. Tingkat efektifitas pelaksanaan pembinaan pembinaan pada siklus ke dua berdasar refleksi
supervisi kelas siklus pertama; f) Melaksanakan pembinaan pada
7. Kemampuan meningkatkan dalam meingkatkan siklus kedua; g) Melakukan Observasi; h)
capaian Kompetensi sekolah melalui Melakukan refleksi pada siklus kedua; i)
pembinaan supervisi kunungan kelas menyusun strategi pembinaan pada siklus ketiga
berdasar refleksi siklus kedua; j) Melaksanakan
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari pembinaan pada siklus ketiga; k) Melakukan
dua sumber yaitu : Observasi; l) Melakukan refleksi pada siklus
1. Guru yaitu Diperoleh data tentang peningkatan ketiga; m) Menyusun laporan
Kompetensi guru di SDN 1 Sekotong
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Kecamatan Sekotong .
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian
2. Kepala Sekolah yaitu Diperoleh data tentang
dilakukan 3 siklus yang terdiri dari tiga kali
pembinaan Kepala Sekolah melalui supervisi
pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali
kunjungan kelas
pertemuan adalah 2 x 60 menit. Pertemuan
Dalam pengumpulan data teknik yang
pertama dilaksanakan pada tanggal 27 s.d 4
digunakan observasi dan angket.
Oktober 2013 dan pertemuan kedua pada tanggal
Penelitian Tindakan Sekolah yang
9 s.d 15 Oktober 2013 dan pertemuan ke tiga 15
dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah
s.d 21 Oktober 2013 Penelitian tindakan Sekolah
berhasil apabila terjadi peningkatan capaian
an ini dilaksanakan pada saat kegiatan belajar
kompetensi guru mencapai 80% Kepala Sekolah
mengajar di sekolah. Berikut hasil pembinaan
( sekolah yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan
Kepala Sekolah melalui supervisi kelas .per
dengan nilai rata rata 75 .Jika peningkatan tersebut
siklus sebagai berikut ;
dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2 ,maka
siklus selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1
tindakan Sekolah an yang dilakukan sudah dinilai a) Tahap Perencanaan
efektif sesuai dengan harapan dalam manajemen Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
berbasis sekolah. perangkat pembinaan yang terdiri dari rencana
Dalam analisis data teknik yang digunakan pembinaan, soal tes formatif 1 dan alat-alat
adalah ; Kuantitatif, Analisis ini akan digunakan pembinaan lain yang mendukung. Selain itu
untuk menghitung besarnya peningkatan capaian juga dipersiapkan lembar observasi
Kompetensi guru dalam proses pembelajaran di peningkatan Kompetensi guru dengan
SDN 1 Sekotong Kecamatan Sekotong dengan melalui pembinaan supervisi kelas Kepala
menggunakan prosentase ( % ). Kualitatif, Sekolah .
Teknik analisis ini akan digunakan untuk b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
memberikan gambaran hasil penelitian secara ; Pelaksanaan kegiatan pembinaan untuk siklus
reduksi data,sajian deskriptif,dan penarikan I dilaksanakan pada tanggal 27 s.d 4 Oktober
simpulan. 2013, di SDN 1 Sekotong Kecamatan
Sekotong tahun pelajaran 2013-2014 . Dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN hal ini peneliti bertindak sebagai Kepala
Sekolah . Adapun proses pembinaan
a. Paparan Data dan Temuan Penelitian
mengacu pada rencana pembinaan yang telah
1. Perencanaan Tindakan dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
Penelitian ini menggunakan model pembinaan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
melalui supervisi kunjungan kelas. Tujuan yang pembelajaran.
diharapkan pada pertemuan pertama dalam Pada akhir proses pembinaan guru diberi
pembinaan Kepala Sekolah melalui supervisi penilaian formatif I dengan tujuan untuk
kelas ini adalah peningkatan Kompetensi guru. mengetahui tingkat pemahaman guru dalam
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015


18 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

meningkatkan Kompetensi guru sesuai II dan alat-alat pembinaan lain yang


dengan yang telah dilakukan. Adapun data mendukung.
hasil penelitian pada siklus I dapat dijelaskan 2) Tahap kegiatan dan pelaksanaan
bahwa dengan pembinaan yang dilakukan Pelaksanaan kegiatan pembinaan supervisi
oleh Kepala Sekolah melalui supervisi kelas klinis untuk siklus II dilaksanakan pada
diperoleh nilai rata-rata peningkatan capaian tanggal 23 s.d 30 September 2013 di SDN 1
Kompetensi sekolah adalah 60,71 % atau Sekotong Kecamatan Sekotong tahun
baru 6 dari 14 orang guru yang sudah tuntas. pelajaran 2013-2014 . Dalam hal ini peneliti
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada bertindak sebagai Kepala Sekolah. Adapun
siklus pertama secara kelompok ( sekolah ) proses pembinaan mengacu pada rencana
belum meningkat Kompetensi nya dalam pembinaan dengan memperhatikan revisi pada
pembelajaran, karena yang memperoleh nilai siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan
65 hanya sebesar 42,80 % lebih kecil dari pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu Penelitian tindakan Sekolah an ini
sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana
banyak guru yang belum memahami dan pembinaan dan skenario pembinaan ,serta
merasa baru dengan supervisi kelas sehingga kegiatan pembinaan dilaksanakan pada saat
mereka belum dapat memahaminya dengan proses pembelajaran berlangsung.
baik. Pada akhir proses pembinaan guru diberi tes
c) Refleksi formatif II dengan tujuan untuk mengetahui
Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan tingkat capaian Kompetensi guru dalam
diperoleh informasi dari hasil pengamatan proses belajar mengajar dalam melakanakan
sebagai berikut: tugasnya. Instrumen yang digunakan adalah
1) Kepala Sekolah masih kurang teliti tes formatif II. Adapun data hasil penelitian
dalam melakukan pembinaan di sekolah pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
2) Kepala Sekolah masih kurang baik peningkatan Kompetensi guru adalah 70,36
dalam pemanfaat waktu % dan peningkatan Kompetensi mencapai
3) Kepala Sekolah Sekolah masih kurang 78,57 % atau sudah 11 orang dari 14 orang
konsentrasi dalam melakukan pembinaan, guru yang sudah tuntas dalam meningkatkan
karena ada tugas lain yang harus Kompetensi nya.. Hasil ini menunjukkan
dikerjakan. bahwa pada siklus II ini peningkatan
d) Revisi Rancangan Kompetensi guru telah mengalami
Pelaksanaan kegiatan pembinaan pada siklus peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I.
I ini masih terdapat kekurangan, sehingga Adanya peningkatan ini karena setelah Kepala
perlu adanya revisi untuk dilakukan pada Sekolah menginformasikan bahwa setiap
siklus berikutnya. akhir pembinaan akan diadakan penilaian
1) Kepala Sekolah perlu lebih terampil sehingga pada pertemuan berikutnya guru
dalam memotivasi guru dan lebih jelas lebih termotivasi untuk meningkatkan
dalam menyampaikan tujuan pembinaan. Kompetensi nya. Selain itu guru juga sudah
2) Kepala Sekolah perlu mendistribusikan mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan
waktu secara baik dengan menambahkan diinginkan oleh Kepala Sekolah dalam
informasi-informasi yang dirasa perlu dan melakukan pembinaan supervisi kelas Kepala
memberi catatan. Sekolah .
3) Kepala Sekolah harus lebih terampil dan 3) Refleksi
bersemangat dalam memotivasi guru Dalam pelaksanaan pembinaan diperoleh
sehingga Kompetensi guru dapat lebih informasi dari hasil pengamatan sebagai
meningkat. berikut:
a) Memotivasi guru dalam meningkatkan
Pelaksanaan Kegiatan Siklus II
Kompetensi nya.
1) Tahap perencanaan
b) Membimbing guru dalam menyusun
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
rencana pembelajaran merumuskan
perangkat pembinaan yang terdiri dari rencana
kesimpulan/menemukan konsep
pembinaan yang ke 2, soal penilaian formatif
c) Pengelolaan waktu
4) Revisi Pelaksanaaan
____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 19

Pelaksanaan pembinaan pada siklus II ini tes formatif III. Adapun data hasil penelitian
masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka pada siklus III tercantum pada lampiran 10,
perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada tabel 4.3. Berdasarkan lampiran 10, tabel 4.2
siklus III antara lain: diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar
a) Kepala Sekolah dalam pembinaan 80,20 % dan dari 14 orang guru secara
hendaknya dapat membuat guru keseluruhan sudah mencapai ketuntasan
termotivasi dalam membuat program dan dalam meningkatkan Kompetensi guru. Maka
rencana sekolah.. secara kelompok ketuntasan telah mencapai
b) Kepala Sekolah harus lebih dekat dengan 100 % ( termasuk kategori tuntas ). Hasil
guru sehingga tidak ada perasaan malu pada siklus III ini mengalami peningkatan
dalam dalam bertanya tentang masalah lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan
yang dihadapi oleh sekolah. hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
c) Kepala Sekolah harus lebih sabar dalam oleh adanya peningkatan kemampuan Kepala
melakukan pembinan kepada guru Sekolah dalam menerapkan pembinaan
terutama dalam merumuskan melalui supervisi kunjunghan kelas sehingga
kesimpulan/menemukan konsep. guru menjadi lebih memahami tugasnya
d) Kepala Sekolah harus mendistribusikan sehingga dapat meningkatkan Kompetensi
waktu secara baik sehingga kegiatan guru. Di samping itu ketuntasan ini juga
pembinaan dapat berjalan efektif. dipengaruhi oleh kerja sama dari guru dengan
e) Kepala Sekolah sebaiknya menambah Kepala Sekolah dalam melaksanakan
lebih banyak contoh contoh program tugasnya masing masing.
pembelajaran dan penilaian dengan format 3) Refleksi
format yang sudah distandardisasi oleh Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah
Departemen Pendidikan Nasional,dalam terlaksana dengan baik maupun yang masih
hal ini Lembaga Penjaminan Kompetensi kurang baik dalam proses pembinaan melalui
Pendidikan ( LPMP ) baik di Tingkat supervisi kunjunghan kelas. Dari data-data
Provinsi maupun tingkat Pusat. yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai
berikut:
Pelaksanaan Kegiatan Siklus III
a) Selama proses pembinaan Kepala Sekolah
1) Tahap Perencanaan
telah melaksanakan semua pembinaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
dengan baik. Meskipun ada beberapa
perangkat pembinaan yang terdiri dari
aspek yang belum sempurna, tetapi
rencana pembinaan 3, soal tes formatif 3 dan
persentase pelaksanaannya untuk masing-
alat-alat pembinaan lainnya yang
masing aspek cukup besar.
mendukung.
b) Berdasarkan data hasil pengamatan
2) Tahap kegiatan dan pengamatan
diketahui bahwa guru aktif selama proses
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
pembinaan berlangsung.
siklus III dilaksanakan pada tanggal 07 s.d 14
c) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya
Oktober 2013 di SDN 1 Sekotong Kecamatan
sudah mengalami perbaikan dan
Sekotong tahun pelajaran 2013-2014 dengan
peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
jumlah 14 orang guru. Dalam hal ini peneliti
d) Hasil pembinaan guru oleh Kepala
bertindak sebagai Kepala Sekolah . Adapun
Sekolah melalui supervisi kunjunghan
proses pembinaaan mengacu pada rencana
kelas pada siklus III mencapai ketuntasan.
pembinaan dengan memperhatikan revisi pada
4) Revisi Pelaksanaan
siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan
Pada siklus III Kepala Sekolah telah
pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus
melaksanakan pembinaan dengan baik dan
III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
dilihat dari peningkatan Kompetensi guru
bersamaan dengan pelaksanaan proses belajar
pelaksanaan pembinaan sudah berjalan
mengajar berlangsung.
dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi
Pada akhir proses pembinaan guru diberi
terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan
penilaian formatif III dengan tujuan untuk
untuk tindakan selanjutnya adalah
mengetahui tingkat capaian Kompetensi guru
memaksimalkan dan mempertahankan apa
dalam melaksanakan tugasnya yang telah
yang telah ada dengan tujuan agar pada
dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
pelaksanaan pembinaan selanjutnya baik
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015


20 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

melalui supervisi akademis maupun supervisi


kunjunghan kelas dapat meningkatkan
Tabel 1. Rekap Hasil Tes Tentang Kepala Sekolah
Kompetensi guru sehingga tujuan pembinaan
Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru
sebagai upaya meningkatkan Kompetensi
Melalui Supervisi Kunjungan Kelas.
pendidikan dapat tercapai.
Kompetensi
b. Analisis Hasil Kegiatan No Nama Guru
Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, 1 Skor sebelum 60,71 %
siklus 2 dan siklus 3 yang tercantum pada lampiran Tindakan Siklus 1
11, tabel 4.4, menunjukkan hasil sebagai berikut. 2 Skor setelah 70,36 %
1. Pencapaian Peningkatan capaian Kompetensi Tindakan Siklus 2
sekolah sebelum diberi tindakan oleh Kepala 3 Skor setelah 82,14 %
Sekolah ; Tindakan Siklus 3
= 850x 100% = 60,71 %
1400 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
2. Pencapaian peningkatan Kompetensi guru bahwa Kompetensi guru, hal ini dapat dilihat dari
setelah diberi tindakan melalui supervisi semakin mantapnya pemahaman guru dan terhadap
kelas oleh Kepala Sekolah pembinaan yang disampaikan Kepala Sekolah
= 985 x 100% = 70,36 % (capaian Kompetensi guru meningkat dari siklus I,
1400 II, dan III ) yaitu masing-masing 60,71 % ; 70,36
3. Pencapaian peningkatan Kompetensi guru % ; 82,14 % Pada siklus III capaian Kompetensi
setelah diberi tindakan melalui supervisi sekolah secara kelompok dikatakan tuntas ( 100 %
kelas oleh Kepala Sekolah tuntas ). Peningkatan kompetensi guru tersebut
= 1150x 100% = 82,14 % dapat peneliti sajikan dalam grafik berikut ini
1400
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa
1. Terjadi peningkatan Kompetensi guru
setelah diberi pembinaan melalui supervisi
kelas yaitu peningkatan dari 60,71 %
menjadi 70,36 % ada kenaikan sebesar = 9,65
%
2. Dari sebelum pembinaan ( siklus 1 ) dan
setelah pembinaan oleh Kepala Sekolah
sampai dengan ( siklus 3 ) 60,71 % menjadi
70,36 %, dan dari ( siklus 2 ) ke ( siklus 3 ) Refleksi dan Temuan
juga ada peningkatan sebanyak 82,14 % - Berdasarkan pelaksanaan pembinaan yang
70,36 % = 11,78 %. telah dilakukan Kepala Sekolah kepada para guru
3. Rata rata peningkatan Kompetensi guru melalui pembinaan supervisi kelas maka hasil
mulai dari sebelum diberi pembinaan sampai observasi nilai, dapat dikatakan sebagai berikut :
selesai melaksanaan pembinaan siklus III 1. Pertemuan pertama kegiatan pembinaan
naik dari 20 % menjadi 100 % belum berhasil karena dalam pembinaan
4. Dari Pembinaan pada siklus 2 dan setelah Kepala Sekolah , masih terlihat guru belum
pembinaan melalui supervisi kelas ( siklus 3 ) begitu antusias karena mereka masih
67,80 % menjadi 80,20 % berarti ada menganggap pembinaan Kepala Sekolah
peningkatan prestasi sebanyak 80,20 % - tersebut merupakan tugas baru yang
67,80 % = 12,40 % diembannya ;
Berdasarkan analisis diatas dapat disajikan 2. Pembinaan yang dilakukan melalui supervisi
peningkatan kompetensi guru dari siklus I, siklus II kelas , dalam hal peningkatan Kompetensi
dan Siklus III, seperti tabel berikut guru belum tampak, sehingga hasil yang
dicapai tidak tuntas.
3. Mungkin karena proses pembinaan yang
menggunakan supervisi kelas yang baru

____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 21

mereka laksanakan sehingga guru merasa balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase


kaku dalam menerapkannya. untuk aktivitas di atas cukup besar.
4. Akan tetapi setelah dijelaskan, mereka bisa Berdasarkan hasil penelitian di atas,
mengerti dan buktinya pada pertemuan kedua peningkatan Kompetensi guru, melalui pembinaan
dan ketiga proses pembinaan Kepala Sekolah supervisi kelas hasilnya sangat baik. Hal itu
berjalan baik, semua guru aktif dan lebih- tampak pada pertemuan pertama dari 14 orang
lebih setelah ada rubrik penilaian proses, guru yang ada pada saat penelitian ini dilakukan
semua guru antusias untuk mengikutinya.. nilai rata rata mencapai ; 60,71 % meningkat
menjadi 70,36 % dan pada siklus 3 meningkat
c. Pembahasan Hasil Penelitian
menjadi 82,14 % . Dari analisis data di atas bahwa
Berdasarkan analisis data dari siklus I, II dan pembinaan guru oleh Kepala Sekolah melalui
III, maka penulis dapat melakukan pembahasan supervisi kelas efektif diterapkan dalam upaya
sebagai berikut: meningkatkan capaian Kompetensi guru, yang
1. Ketuntasan Hasil Pembinaan Kepada Guru. berarti proses pembinaan Kepala Sekolah lebih
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan berhasil dan dapat meningkatkan kompetensi
bahwa pembinaan melalui supervisi kelas guru, khususnya SD Binaan Wilayah Kec.
memiliki dampak positif dalam meningkatkan Narmada, diharapkan kepada para Kepala Sekolah
Kompetensi guru, hal ini dapat dilihat dari dapat melaksanakan pembinaan melalui supervisi
semakin mantapnya pemahaman guru dan kelas secara berkelanjutan.
terhadap pembinaan yang disampaikan Kepala Berdasarkan Permen No 12 Tahun 2007
Sekolah (capaian Kompetensi guru tentang kompetensi guru dan Kepala Sekolah , dan
meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu dapat membuat rencana kerja kerja sekolah, serta
masing-masing 60,71 % ; 70,36 % ; 82,14 % dapat mengorganisasikan sekolah kearah
Pada siklus III capaian Kompetensi sekolah perubahan yang diinginkan mencapai 85 %
secara kelompok dikatakan tuntas ( 100 % ketercapaiannya, maka supervisi kelas tersebut
tuntas ). dikatakan efektif. Dengan demikian maka proses
2. Kemampuan Kepala Sekolah dalam pembinaan melalui supervisi kelas dinyatakan
meningkatkan Kompetensi guru ; tuntas dan berhasil.
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas
guru dalam meningkatkan Kompetensi guru PENUTUP
pada setiap siklus mengalami peningkatan.
Hal ini berdampak positif terhadap a. Simpulan
Kompetensi guru, yaitu dapat ditunjukkan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan
dengan meningkatnya nilai rata-rata guru pada diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut :
setiap siklus yang terus mengalami 1. Pembinaan Kepala Sekolah dalam upaya
peningkatan. meningkatkan Kompetensi guru melalui
2. Aktivitas Kepala Sekolah dalam Pembinaan supervisi kelas menunjukan peningkatan
melalui Supervisi kelas . pada tiap-tiap putaran ( Siklus ).
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas 2. Aktivitas dalam kegiatan pembinaan
guru, yang paling dominan dalam kegiatan menunjukan bahwa guru dapat meningkatkan
supervisi kelas adalah bekerja dengan Kompetensi nya dalam proses pembelajaran,
menggunakan alat/media, dengan baik dalam setiap aspek.
mendengarkan/memperhatikan penjelasan 3. Peningkatan capaian Kompetensi guru oleh
Kepala Sekolah , dan diskusi antar guru dan Kepala Sekolah melalui supervisi kelas ini
Kepala Sekolah . Jadi dapat dikatakan bahwa menunjukan peningkatan pada tiap-tiap
aktivitas guru dapat dikategorikan aktif. putarannya.
Sedangkan untuk aktivitas Kepala Sekolah 4. Aktivitas guru menunjukan bahwa kegiatan
selama pembinaan telah melaksanakan langkah- pembinaan melalui supervisi kelas
langkah metode pembinaan melalui supervisi bermanfaat dan dapat membantu
kelas dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas meningkatkan Kompetensi guru, untuk lebih
guru yang muncul di antaranya aktivitas membuat muda memahami konsep peran dan fungsi
dan merencanakan program sekolah, guru sehingga kinerja guru dapat
melaksanakan, memberi umpan meningkat,dengan demikian capaian
Kompetensi sekolah dapat ditingkatkan.
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015


22 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

____________2007, Peraturan Menteri No 13


b. Saran Saran Tentang Kompetensi Kepala Sekolah
1. Penelitian perlu dilanjutkan dengan .Jakarta : Depdiknas.
serangkaian penelitian yang mengembangkan
alat ukur keberhasilan yang lebih reliabel agar ____________2007, Peraturan Menteri No 19
dapat menggambarkan peningkatan Tentang Standar Pengelolaan
Kompetensi guru dengan baik sehingga Sekolah/Madrasah.Jakarta : Depdiknas
Kompetensi pendidikan dapat ditingkatkan.
2. Pembinaan Kepala Sekolah melalui supervisi Dirjen PMPTK.2009. Bahan Belajar Mandiri
kelas dalam upaya meningkatkan Kompetensi Musyawarah kerja Kepala Sekolah
guru diperlukan perhatian penuh dan disiplin Dimensi Supervisi.Jakarta : Dirjen
yang tinggi pada setiap langkah PMPTK.
pembinaan,dan perencanaan yang matang
misalnya dalam pengalokasian waktu dan
pemilihan konsep yang sesuai.
3. Kepada guru diharapkan selalu mengikuti
perkembangan jaman, terutama dengan
membaca hasil karya para akhli sehingga
tidak ketinggalan dengan daerah lain, dalam
meningkatkan Kompetensi
pendidikan,sebagai tanggung jawab bersama
memajukan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru: Analisis


Wacana Reformsi Pendidikan dam Era
Globalisasi. Simposium Nasional
Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Malang, 25-26 Juli
2001.
Arikunto, Suharsini. 2004. Dasar dasar
Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmodiwiro, Soebagio dan Soenarto Tatosiswanto,


1991. Kepemimpinan Kepala Sekolah ,
Semarang: Adhi Waskitho.

Bafadal Ibrahim, 1979. Supervisi Pengajaran


Teori dan Aplikasinya dalam Membina
Profesional Guru, Jakarta: Rineka Cipta.

Dedi Herawan, 2005. Pengembangan Model


Supervisi Akademik Mata Pelajaran IPA-
Biologi: Efektifitas Model Inovasi
Supervisi Akademik Mata Pelajaran IPA
Biologi dalam Upaya Meningkatkan
Kinerja Guru IPA Biologi di SMU. Tesis
Tidak diterbitkan UPI Bandung.

Depdiknas RI 2007, Peraturan No 12 Tentang


Kompetensi Kepala Sekolah .Jakarta :
Depdiknas
____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com

Anda mungkin juga menyukai