ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dengan ibu pasien
Tanggal : 07 Agustus 2017 Jam 23.00 WIB
1
KELUHAN UTAMA
Sesak napas sejak pagi SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
Demam 3 hari SMRS, batuk pilek 2 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Simpangan Depok pada jam 22.50 malam dengan keluhan
sesak napas sejak pagi SMRS. Pasien megap-megap dan mengalami kesulitan bernapas. Orang
tua pasien mengatakan bahwa 3 hari SMRS, pasien mengalami demam panas dan juga batuk
berterusan saat sesak. Batuk disertai keluarnya dahak berwarna bening dan turut diikuti oleh
muntah sesudah pasien batuk. 2 hari SMRS, orang tua pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami pilek. Ingusnya encer, cair dan berwarna bening. Sebelumnya pasien udah
mendapatkan rawatan di klinik pada sore tanggal 7 Agustus 2017, namun tidak dikasi obat dan
dirujuk ke RS Simpangan Depok untuk ditatalaksana lanjutan. Nafsu makan anaknya masih
normal. Riwayat mencret pada pasien disangkal. BAK masih dalam batas normal. Riwayat
kejang juga disangkal.
Alergi v -
Asma v Ibu
Tuberkulosis v -
Hipertensi v -
Jantung v -
Diabetes v -
Kejang Demam v -
2
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Kebersihan rumah dan sanitasi individu dinilai baik. Pasien mandi dua kali selama
sehari, dan keadaan ekonomi keluarga mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari
RIWAYAT NUTRISI
Pasien hanya mengonsumsi ASI sejak lahir dan tidak mau minum susu formula. Bubur
tim juga jarang-jarang dimakan oleh pasien.
2. Kelahiran
RIWAYAT PERKEMBANGAN
RIWAYAT IMUNISASI
PEMERIKSAAN FISIS
Tanggal : 7 Agustus 2017 Jam : 23.00 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
4
Saturasi O2 : 94%
Data Antropometri
Berat Badan : 7,5 kg
Tinggi Badan : 64 cm
IMT : 18,31
Status Gizi
Length for Age : -2
Weight for Age :0
BMI for Age : Normal
Weight/Height : Normal
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala :
Bentuk dan Ukuran : Normosefali, tidak terdapat adanya benjolan dan lesi
Rambut dan Kulit Kepala : Rambut berwarna hitam, tidak terdapat alopecia, teraba
halus dan tidak mudah rontok
5
Bibir : Tidak nampak kering, tidak terdapat lesi dan benjolan
Toraks :
Dinding : Dinding toraks berbentuk normal,terdapat retraksi epigastrium saat
inspirasi
Paru : Tidak ada nyeri tekan, hasil auskultasi terdapat rhonki pada lapang
paru kanan
Jantung : Ictus cordis tidak terlihat namun teraba pada ICS IV linea
midclavicularis sinistra, bunyi jantung murni, tidak ada gallop dan
tidak ada murmur
Abdomen : Bentuk abdomen datar, tidak ada lesi kulit, tidak terlihat adanya
gerakan peristaltik, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa
maupun benjolan, hati limpa tidak teraba, ballottement (-), bimanual (-),
tidak ada defens muskular, bising usus (+), normoperistaltik
6
Anggota Gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, tonus otot baik, mobilitas aktif,
kekuatan baik
Tulang Belakang : Bentuk tulang belakang normal, tidak ada lordosis, skoliosis, dan
kifosis
Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ditemukan lesi dan efloresensi kulit,
teraba lembab
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba adanya perbesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan Neurologis : Kaku kuduk (-), Babinsky (-), Pemeriksaan motorik dan sensorik
pada seluruh ekstremitas pasien dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Rutin
Hemoglobin : 12.5 mg/dL
Hematokrit : 36%
Leukosit : 27.100 /mm3
Trombosit : 566.000/mm3
GDS : 123 mg/dL
7
RINGKASAN
Pasien anak perempuan berusia 9 bulan datang ke IGD RS Simpangan Depok dengan
keluhan sesak sejak pagi SMRS dan masih dalam keadaan sesak saat masuk ke IGD. PAsien
sebelumnya mengadu mengalami demam, batuk pilek, dan juga muntah sebelum datang ke
IGD. Nafsu makan dan minum serta BAB dan BAK pasien masih dalam batas normal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda retraksi pada epigastrium pasien dan bunyi napas
rhonki pada lapang paru kanan pasien. Dari hasil pemeriksaan darah rutin pasien ditemui tanda-
tanda leukositosis.
DIAGNOSA KERJA
1. Bronkopneumonia
DIAGNOSA BANDING
1. Asma
2. Bronkitis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
8
IGD
1. O2 1L/menit
5. Salbutamol 3x0,3mg
Non Medikamentosa :
1. Anjurkan untuk istirahat
PROGNOSIS
1. Ad Vitam : bonam karena tidak mengancam kelangsungan hidup pasien jika
ditangani dengan baik.
2. Ad Fungsionam : bonam karena penyakit ini dapat sembuh dan tidak akan menganggu
fungsi neurologis pasien
3. Ad Sanationam : bonam karena pasien diurus dengan baik oleh orang yang peduli
terhadap kesehatan pasien
FOLLOW UP
9
O : HR : 130 kali/menit, RR : 36 kali/menit, Suhu 35,4oC, Saturasi O2 : 94%
A : Bronkopneumonia
P:
1. O2 1L/menit
5. Salbutamol 3x0,3mg
10
3. Inhalasi 3x/hari
4. Kaen 1B 6tpm
5. Cefotaxime 3x200mg
6. Cetirizine drop 2x0.15ml
11
ANALISA KASUS
Beberapa hal yang mendukung terdiagnosanya pasien dengan bronkopneumonia
berdasarkan kriteria dari WHO ialah:
1. Untuk anak dengan usia 2 bulan-5 tahun
a. Pneumonia
b. Pneumonia berat
- Chest indrawing
12
b. pneumonia intertitialis (bronkiolitis)
c. pneumonia lobularis (bronkopneumonia)
Tatalaksana Bronkopneumonia
Sewaktu di IGD, pasien telah di
13
Tatalaksana Kejang Demam
Pasien datang dalam keadaan kejang, obat pertama yang harus diberikan
untuk menghentikan kejang adalah diazepam rektal yang diberikan 5mg untuk anak
dengan berat badan kurang dari 10 kg, dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10
kg dapat diberikan 2 kali apabila dalam 5 menit anak masih mengalami kejang. Apabila dalam
pemberian dua kali diazepam rektal pasien masih mengalami kejang maka daoat diberikan
diazepam secara intravena dengan dosis 0,3-0,5 mm/kgBB perlahan-lahan dengan
kecepatan 0,5-1mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit. Apabila masih kejang setelah
pemberian intravena maka dapat diberikan bolus fenitoin dengan dosis 10-20mg/kgB dengan
kecepatan 0,5-1 mg/menit. Apabila anak maasih kejang bias dirawat di ruang perawatan
intensif.
14
Daftar Pustaka
1. Febrile Seizures Fact Sheets: National Institutes of Neurology and Stroke. Diunduh
pada tanggal 26 April 2017. Didapatkan dari
www.ninds.nih.gov/disorders/febrile_seizures/detail_febrile_seizures.htm
2. Febrile Seixures: Causes, Symptoms, Diagnosis and Treatment. Diunduh pada tanggal
26 April 2017. Didapatkan dari www.medicinenet.com/febrile_seizures/article.htm
3. Soetomenggolo Taslim, Ismael Sofyan. Buku ajar neurologi anak. Jakarta : IDAI ;
2008.
4. Dewanto George, Suwono Wita, dkk. Panduan praktis diagnosis dan tatalaksana
penyakit saraf. EGC : Jakarta ; 2009.
15