Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Fitokimia I

SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L) Vahl.)


ASAL DESA SIMBANG KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

OLEH :

NAMA : RESKI AMELIA


STAMBUK : 15020150030
KELOMPOK : III
KELAS : C2
ASISTEN : NUR FADHILAH SYAHID

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
PROGRAM STUDI ILMU FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Skrining fitokimia merupakan suatu tahap awal untuk
mengidentifikasi kandungan suatu senyawa dalam simplisia atau tanaman
yang akan diuji. Fitokimia atau kimia tumbuhan mempelajari aneka ragam
senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan, yaitu
mengenai struktur kimianya, biosintesisnya, penyebarannya secara ilmiah
serta fungsi biologinya.
Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak
digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan
sebagainya serta sangat banyak jenis tumbuh - tumbuhan yang digunakan
obat-obatan yang dikenal sebagai obat tradisional sehingga diperlukan
penelitian tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan
mengetahui senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat.
Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme
sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat di klasifikasikan
dalam beberapa golongan senyawa bahan alam yaitu saponin, steroid,
tanin, flavanoid, dan alkaloid. Beberapa upaya dilakukan dalam pencarian
tumbuhan berkhasiatdimulai dari mengidentifikasi kandungan kimia yang
terkandung didalamnya serta bentuk morfologi dari tumbuhan tersebut
yang memberikan ciri khas.
Salah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah
penapis senyawa kimia atau biasa disebut dengan skrining fitokimia yang
terkandung dalam tanaman. Metode ini digunakan untuk mendeteksi
adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, tannin,
saponin, kumarin, quinon, steroid / terpenoid.

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu :
1. Bagaimana cara skrining fitokimia pada daun pecut kuda (Stacytarpheta
Jamaicensis (L.) vahl)?
2. Bagaimana kandungan pada daun pecut kuda (Stacytarpheta
Jamaicensis (L.) vahl)?
C. Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memahami cara
mengidentifikasi golongan senyawa dari daun pecut kuda (Stacytarpheta
Jamaicensis (L.) vahl).
D. Tujuan Praktikum

1. Tujuan Umum Praktikum


Untuk mengetahui golongan senyawa kimia pada daun pecut kuda
(Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl).
2. Tujuan Khusus Praktikum
Untuk mendapatkan golongan senyawa kimia pada daun pecut
kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl) dengan menggunakan
beberapa pereaksi tertentu.
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menjadi sumber data ilmiah untuk praktikan
selanjutnya mengenai golongan senyawa kimia pada daun pecut kuda
(Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl) dengan metode skrining fitokimia.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai golongan senyawa kimia pada tanaman pecut kuda
(Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl).

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi tanaman ( www.Itis.gov )
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Stachytarpheta
Spesies : Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl
b. Morfologi tanaman
Tumbuhan pecut kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl)
tumbuh liar ditepi jalan,tanah lapang dan tempat-tempat terlantar
lainnya. Tanaman yang berasal dari amerika tropis ini dapat
ditempatkan didaerah yang cerah, sedang,terlindung dari sinarr
matahari an pada ketinggian 1-1.500 mdpl (Herbie,2005).
Terna tanaman tegak,,tinggi 20-90 cm. Daun tunggal,bertangkai,
letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkal
menyempit, ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan jelas berlekuk-
lekuk, panjang 4-20 cm, bunga mekar dalam waktu ynag berbeda
ukurannya kecil, berwarrna unggu, jarang berwarna putih
(Herbie,2005).
Buah berbentuk garis, berbiji 2. Bijinya berbentuk jarum
berwarna hitam. Herbal pecut kuda digunakan untuk infeksi dan batu
saluran kencing, sakit tenggorokan karena radang (faringitis ), batuk,

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

rematik, dan haid tidak teratur, bungga dan tangkainya digunakan untuk
pengobatan radang hati hepatitis (Herbie,2005).
c. Nama lain
Pecut kuda mempunyai beberapa nama daerah, diantaranya
adalah jarong lelaki (sunda) ; Ngadirengga (jawa tengah); Runjarum
(sunda). (Herbie,2005).
d. Kandungan kimia
Uji pendahuluan fitokimia pada daun pecut kuda menunjukkan
bahwa di dalamnya mengandung metabolit sekunder saponin, tanin dan
flavonoid (Ismawan, 20012).
Keseluruhan bagian tanaman pecut kuda mengandung senyawa
asam klorogenat, sari daun pecut kuda mengandung senyawa iridoid,
ipolamiide, glikosida fenilpropanoid danverbacosida (Dalimartha, 2002).
e. Khasiat tanaman
Secara etnobotani, tanaman pecut kuda berkhasiat sebagai
penghilang nyeri, obat lambung, obat cacing, obat bengkak-bengkak,
pelancar air seni, penurun tekanan darah, pelancar laktasi, penenang,
obat sakit perut dan obat sesak nafas (Sangi, 2008).
Kegunaan herba pecut kuda sebagai obat untuk membersihkan
darah, anti radang tenggorokan, batuk, peluruh kencing (diuretik) dan
rematik (Dalimartha, 2000).

Metode skrining Bahan Alam


a. Pengertian skrining bahan alam
Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-
senyawa metabolit sekunder . suatu ekstrak dan bahan alam terdiri atas
berbagai macam metabolitsekunder yang berperan dalam aktivitas
biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasikan dengan
pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap
golongan dari metabolit sekunder (Harbone, 2001).

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

b. Tujuan skrining bahan alam


Tujuan skrining yaitu sebagai informasi awal dalam mengetahui
senyawa kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu
tanaman. Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapat
digunakan untuk keperluan sumber bahan yang mempunyai nilai
ekonomi lain seperti sumber tanin, minyak untuk industry, sumber gum
dll. Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya
golongan senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, saponin,
kumarin, quinon dan steroid/terpenoid (Teyler, 2004).

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan (Anonim, 2017).


1. Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu tabung
reaksi, rak tabung reaksi, batang pengaduk, cawan porselen, sendok
tanduk, dan pipet tetes.
2. Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu etanol
96%, FeCl3 1 N, KOH 10% P, HCl 0,5 N, pereaksi mayer, pereaksi
bauchardat, pereaksi dragendroff, air panas, HCl 2 N, dan HCl pekat.

B. Prosedur Kerja (Anonim, 2017).

1. Reaksi Identifikasi Golongan Tanin


Sampel dimasukkan dalam cawan porselen dan ditambahkan
dengan etanol 96%, diaduk beberapa menit kemudian disaring, sari
kemudian dimasukkan dalam 2 buah tabung reaksi untuk identifikasi
tanin katekol dan pirogalatanin, masing-masing tabung reaksi ditetesi
dengan FeCl3 secukupnya, diamati perubahan warna yang terjadi,
positif katekol jika berwarna hijau dan positif pirogalatanin jika
berwarna biru.
2. Reaksi Identifikasi Golongan Dioksiaantrakinon
Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan larutan KOH 10% dan etanol 96% secukupnya. Diamati
perubahan warna yang terjadi, positif jika berwarna merah.
3. Reaksi Identifikasi Golongan Alkaloid
Sampel ditambahkan etanol 96%, kemudian disaring, sari
dimasukkan kedalam 3 buah tabung reaksi. Masing-masing tabung
ditambahkan HCl 0,5 N secukupnya. Setelah itu masing-masing
tabung ditambahkan pereaksi (tabung 1 ditambahkan pereaksi mayer;

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

tabung 2 ditambahkan pereaksi bauchardat; tabung 3 ditambahkan


pereaksi dragendroff). Diamati perubahan warna yang terjadi pada
masing-masing tabung. Ditambahkan pereaksi mayer positif alkaloid
jika ada endapan kuning, ditambahkan pereaksi bauchardat positif jika
ada endapan coklat, ditambahkan pereaksi dragendroff positif jika ada
endapan jingga.
4. Reaksi Identifikasi Golongan Saponin
Serbuk sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan dengan 10 mL air panas, dikocok selama 10 detik,
diamati buih yang terbentuk, jika terbentuk buih maka ditambahkan
dengan HCl 2 N, jika buih tidak hilang berarti positif mengandung
saponin.
5. Reaksi Identifikasi Golongan Flavonoid
Serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan
FeCl3, kemudian ditambahkan lagi HCl pekat. Diamati perubahan yang
terjadi, positif mengandung flavonoid jika berwarna merah.

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan uji skrining daun pecut kuda


(Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

No Golongan Pengamatan
Pereaksi / Perlakuan
Komponen Kimia (sampel)

Tanin

1. a. Katekol Sari + FeCl3 1 N (+) Hijau

b. Pirogalol Sari + FeCl3 1 N (-) Cokelat

Dioksiantrakuinon Sampel + KOH 10% + (-) Cokelat


2.
Etanol 96%

Sari + HCl 0,5 N


Alkaloid
a. + Mayer (+) Kuning
3.
b. + Bauchadrat (+) Cokelat

c. + Dragendroff (+) Jingga

Sampel + 10 mL air (-) Buih hilang


Saponin
4.
panas + HCl 2 N

5. Flavonoid Sampel + FeCl3 + HCl P. (-) Hijau

Skrining fitokimia adalah metode analisis untuk menentukan jenis


metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuh tumbuhan karena
sifatnya yang dapat bereaksi secara khas dengan pereaksi tertentu.
Skrining fitokimia dilakukan melalui serangkaian pengujian dengan
menggunakan pereaksi tertentu.
Skrining fitokimia meruapakan tahap awal untuk mengidentifikasi
kandungan kimia yang ada pada tumbuhan. Skrining ini dilakukan untuk
mengetahui zat kimia yang ditandai dengan beberapa identifikasi dari

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

sampel yang di gunakan, misalnya terjadi perubahan warna,


pengendapan dan lain sebagainya.
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk engetahui
kandungan bioaktif atau zat kimia yang terkandung dalam suatu senyawa
tumbuhan daun pecut kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl).
Adapun maksud dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana cara dilakukannya skrining dan bagaimana kandungan kimia
yang terdapat dalam daun pecut kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.)
vahl) yang teah diserbukkan terlebih dahulu.
Pada percobaan pertama dilakukan pengujian terhadap tannin. Pada
pengujian tannin ini terbagi menjadi dua yaitu katekol dan pirogalotanin.
Hal pertama yang dilakukan yaitu membuat ekstrak dari daun pecut kuda
(Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl) dengan penambahan etanol
kemudian diambil sariinya lalu diteteskan FeCl3, setelah itu dilihat
perubahan warna dari sari tersebut. Apabila terjadi perubahan warna
menjadi hijau berarti tumbuhan tersebut mengandung katekol, tetapi
apabila terjadi perubahan warna menjadi biru berarti tumbuhan tersebut
mengandung pirogalotanin. Dari hasil percobaan yang dilakukan,
ditemukan bahwa tumbuhan tersebut mengandung tanin golongan katekol
dan tidak mengandung pirogalotanin.
Pada percobaan yang kedua yaitu pegujian terhadap dioksi
antrakuinon. Pertama-tama serbuk dimasukkan ke dalam tabung rekasi,
kemudian diteteskan dengan KOH 10% dan etanol 96%, apabila
menghasilkan warna merah maka tumbuhan tersebut mengandung
dioksiantrakuinon. Tetapi dari hasil percobaan yang dilakukan, daun pecut
kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl) tidak mengandung
dioksiantrakuinon.
Percobaan yang ketiga yaitu pengujian alkaloid dengan pereaksi
mayer, bauchardat, dan dragendroff. Pertama dibuat ekstak terlebih
dahulu kemudian disiapkan 3 tabung rekasi yang telah berisi ekstak. Lalu
ditambahakan pada masing-masing tabung reaksi tersebut dengan HCL

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

0,5 N setelah itu ditambahkan masing-masing pereaksi. Apabila


membentuk endapan kuning, coklat dan jingga, berarti mengandung
alkaloid. Hasil yang didapatkan pada percobaan ini ketiganya positif
mengandung alkaloid.
Percobaan yang keempat yaitu pengujian terhadap saponin.
Pertama-tama yaitu serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, setelah
itu ditambahkan 10 mL air panas kemudian didinginkan. Setelah itu
kemudian dikocok dengan cepat selama 10 menit (hingga terbentuk buih).
Kemudian ditambahnkan HCl 2 N, apabila buih tersebut tidak hilang maka
mengandung saponin dan apabila hlang maka tidak mengandung
saponin. Dari percobaan tersebut di ketahui bahwa daun pecut kuda
(Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl) tidak mengandung saponin.
Percobaan yang terakhir yaitu pengujian pada flavonoid. Pertama-
tama yaitu dimasukkan serbuk ke dalam tabung rekasi kemudian di
tambahakan FeCl3 lalu dimasukkan HCl P. apabila terjadi perubahan
warna menjadi merah maka mengandung flavonoid, dari hasil yang
ditemukan pada daun pecut kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl)
positif mengandung flavonoid.
Dari literature yang ditemukan daun pecut kuda (Stacytarpheta
Jamaicensis (L.) vahl) mengandung tanin, saponin dan flavonoid. Hal ini
berarti bahwa pada saponin dan flavonoid tidak sesuai dengan literature
tetapi untuk tanin sesuai dengan literature.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi selama praktikum yaitu
ketidaktelitian dalam menggunakan pereaksi sehingga tidak mendapatkan
hasil yang maksimal.

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

Berikut merupakan reaksi yang terjadi antara metabolit sekunder


dengan beberapa pereaksi (Agustina, 2014) :

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uji skrining yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pada daun pecut kuda (Stacytarpheta Jamaicensis (L.) vahl):
1. Pada uji golongan tanin positif mengandung tannin berwarna hijau
katekol dan negative untuk tannin pirogalotanin berwarna coklat
2. Pada uji Dioksiaantarkinon hasilnya yang di dapat negative berwarna
coklat
3. Pada uji golongan alkaloid hasil yang di dapat positif mengandung
alkaloid berwarna kuning (+ Mayer), coklat (+ Bauchardat) dan jingga (+
Dragendroff)
4. Pada uji golongan sapoinin hasilnya yang didapat negative (buih
hilang)
5. Pada uji golongan flavonoid hasil yang didapat negative berwarna hijau
B. Saran

Diharapkan agar melengkapi semua pereaksi sehingga kita dapat


melakukan semua percobaan.

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina Eko Setyowati, 2014. Skrining fitokimia dan identifikasi


komponen utama ekstrak methanol kulit durian.
Anonim, 2017, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia I, Farmasi
UMI, Makassar.
Dalimartha, Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 1.
Puspa swara : Depok, Jawa Barat.
Dalimartha, Setiawan. 2002. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 2.
Puspa swara : Depok, Jawa Barat
Harbone, J.B., 2001. Phitochemical Method. ITB Press : Bandung.
Herbie.T.,2005, Kitab Tanaman Obat Berkhasiat Obat, Octopus Publishing
House : Yogyakarta.
Https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sear
ch_value=32204#null.
Ismawan, Bambang. 2012. Herbal Indonesia Berkhasiat Bukti Ilmiah dan
Cara Racik, volume 10. PT Trubus Swadaya : Depok.
Sangi. P, 2008, Phytochemical Scrinning. Qantm, college : Australia.
Teyler.V.E.et.al., 2004, Pharmacognosy Edition 10, Lea & Febriger,
Phiadelphia.

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja Praktikum


A. Tanin
a. Katekol
Sampel

Ditambahkan etanol 96%


Disaring
Ditambahkan FeCl3 sebanyak 3 tetes
Diamati perubahan warna

Warna hijau (positif mengandung katekol)

b. Pirogalotanin
Sampel

Ditambahkan etanol 96%


Disaring
Ditambahkan FeCl3
Diamati perubahan warna

Warna biru (positif mengandung pirogalotanin)

B. Dioksiantrakinon
Sampel

Ditambahkan KOH 10% secukupnya


Ditambahkan Etanol 96% secukupnya

Warna merah (positif mengandung dioksiantrakinon)

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

C. Alkaloid

Ekstrak metanol dimasukkan dalam tabung reaksi

Ditambah HCl 0,5 N

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Ditambah pereaksi Ditambah pereaksi + Ditambah


pereaksi
Mayer Baucardat + Dragendroff

(+) endapan (+) endapan (+) endapan


kuning coklat jingga

D. Saponin

Sampel

Ditambahkan 10 mL air panas


Didinginkan
Dikocok selama 10 detik (berbentuk
buih)
Ditambah HCl 2 N
Buih hilang (tidak mengandung saponin)

E. Flavonoid

Sampel

Ditambahkan FeCl3 secukupnya


Ditambahkan HCl P secukupnya

Warna merah
(positif mengandung Flavanoid)
RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID
15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

Lampiran 2. Gambar Tanaman

Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

Tampak Depan Tampak Belakang

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

Lampiran 3. Gambar Hasil Praktikum

a
b

Gambar 1. Identifikasi golongan tanin (a. Positif mengandung katekol,


b. negatif mengandung pirogalotanin.

Gambar 2. Identifikasi golongan dioksiantrakuinon (negatif mengandung


dioksiantrakuinon).

A C
B

Gambar 3. Identifikasi golongan alkaloid (a. Positif mengandung alkaloid


dengan pereaksi mayer, b. positif mengandung alkaloid
dengan pereaksi bauchadrat, dan c. positif mengandung
alkaloid dengan pereaksi dragendroff).

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030
UJI SKRINING FITOKIMIA DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)

Gambar 4. Identifikasi golongan saponin (negatif mengandung saponin).

Gambar 5. Identifikasi golongan flavonoid ( negatif mengandung


flavonoid).

RESKI AMELIA NUR FADHILAH SYAHID


15020150030

Anda mungkin juga menyukai