PENDAHULUAN
1
2
dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu untuk mngetahui proses pencampuran
ataupun pengadukan secara lebih dalam, tentang alat yang digunakan ataupun cara
yang tepat sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang optimal serta dapat
menekan biaya yang digunakan seminimal mungkin.
Pada banyak operasi pengaduk sangat diperlukan untuk mencampurkan
larutan, seperti pencampuran petroleum. Peralatan campuran dikarakteristikkan
oleh kemampuannya untuk membangkitkan kapasitas ke dalam tangki yang dapat
dijelaskan dalam jumlah aliran yang dihasilkan, dan dapat dibaca secara visual.
Dengan hal ini gradien velositas dalam tanki dirancang berdasarkan pergeseran
angka. Hal ini tidak dapat dibaca secara visual dan pengukuran serta
spesifikasinya lebih komplek. Pada umumnya semua tenaga masuk ke dalam
vessel secara proporsional untuk menghasilkan kapasitas pumping (Q) dan waktu
kecepatan utama (H). Kecepatan utama secara konsep berhubungan dengan
perubahan angka aliran dan pada umumnya lebih tinggi dari kecepatan utama.
Dalam hubungannya lebih tinggi dari perubahan angka aliran. Pada
aliran turbulen, ditipekan oleh angka Reynolds Impeller 1000. Tenaga masukan ini
dipindahkan antara variasi skala besar (secara umum disebut skala makro).
Pergeseran angka pada kondisi 1000 atau lebih besar dari yang rendah sebagai
kecepatan fluktuasi skala kecil ini cukup kecil pada ukuran fisika.
1.2. Tujuan
1) Mengetahui prinsip dan cara kerja Fluid Mixing Apparatus.
2) Mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pola aliran.
3) Mengetahui pengaruh dari penggunaan baffle pada proses pencampuran.
4) Mengetahui bentuk-bentuk impeller.
5) Mengetahui perhitungan Fluid Mixing.
6) Mengetahui aplikasi dari Fluid Mixing Apparatus.
1.4. Manfaat
1) Dapat mengetahui prinsip dasar dari percobaan fluid mixing apparatus.
2) Dapat mengetahui perbedaan pola aliran yang ditimbulkan oleh dua buah
impeller (Propeller & turbin).
3) Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pola aliran yang berbeda,
seperti padatan yang digunakan, viskositas cairan, kecepatan putaran
impeller dan lain sebagainya.
4) Dapat mengetahui besarnya daya hantar listrik yang ditimbulkan sebagai
pengaruh dari kecepatan putaran.
5) Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi pada pencampuran liquid yang
menggunakan baffle dan tidak menggunakan baffle (tidak terbentuk vortex
dan terbentuk vortex).