Anda di halaman 1dari 11

"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

KUMPULAN MAKALAH HADITS


Blog ini berisi tentang berbagai hadits dan
Kumpulan makalah hadits lengkap.

HOME SAYA KONTAK DAFTAR ISI TERMS OF SERVICE DISCLAIMER PRIVACY POLICY

Search... Go

Home MAKALAH "Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" POPULAR POSTS

BY AJA RIJAL MONDAY, 30 MARCH 2015 MAKALAH "Hadits


Musibah
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" Sebagai
Penghapus
Dosa"
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
bagaimna kabar para pembaca
semuanya, untuk kali ini saya akan
berbgai makalah hadits tentang
"Hadits Musi...
Untuk kali ini saya akan berbagi makalah mengenai "Perbandingan Makan
"Hadits Tentang
Orang Beriman Dengan Orang Kafir". Semoga makalah ini bermanfaat !!! Aamiin hehehe
Memandang
Jika kalian ingin filenya, langsung saja DONWLOAD filenya DISNI !!! :D Rendah Kepada
Orang Lain"
Untuk pos hari ini, saya memposting
mengenai "Hadits Tentang
Memandang Rendah Kepada Orang
BAB I Lain" Jika anda ingin mengshare ...
PENDAHULUAN
"Hadits Masa
Berkabung bagi
A.Latar Belakang Masalah wanita"
Pemaknaan sekaligus pemahaman atas hadis merupakan Assalamu'alaikum,,,,,,,,,,, Bagaimana
problematika tersendiri dalam diskursus hadis. Pemaknaan hadis ditentukan kabar agan-agan semua, saya harap
dalam keadaan baik-baik saja dan
tehadap hadis yang telah jelas validitasnya minimal hadis tersebut ada dalam lindungan Alloh swt,...
dikategorikan hasan. Pemahaman hadis merupakan sebuah usaha untuk "Hadits Tentang
Adzab Turun
memahami matan Al-Hadis dengan tepat serta mempertimbangkan faktor-
Kena Bagi
faktor yang berkaitan dengannya.Indikasi-indikasi yang meliputi matn hadis Semua
akan memberikan kejelasan dalam pemaknaan hadis apakah akan dimaknai Masyarakat"
Untuk pos hari ini, saya memposting
secara tekstual ataukah kontekstual dan apakah suatu hadis termasuk mengenai "Hadits Tentang Adzab
Turun Kena Bagi Semua
kategori universal, temporal atau lokal. Masyarakat" Jika anda ingin
mengshare u...
Rasulullah SAW memiliki cara-cara tersendiri dalam
menyampaikan hadits, adakalanya Ia menyampaikan dengan bahasa yang "Hadits Wajah
dan Suara Nabi
tegas, tak jarang juga ia menyampaikan dengan bahasa yang sarat akan SAW"
makna, dengan bahasa yang penuh dengan kiasan dan inilah yang disebut Assalamu'alaikum,,,,,
Selamat malam para pembaca, kali
majaz. ini saya akan membagikan makalah
mengenai "Hadits Wajah dan Suara
Dalam kaitannya dengan adanya majaz dalam hadis, para ulama Nabi SAW&q...
(ulama muhaddits) telah menyusun berbagai macam cara dan atau ilmu "Hadits Tentang
bagaimana seharusnya hadis-hadis yang memakai kiasan tersebut dipahami, Neraka
Terlindung Dari
Methode apa saja yang dipakai dalam memahami hadis-hadis tersebut
Syahwat"
diataranya adalah adanya ilm Majaz Al hadis. Untuk pos hari ini, saya memposting
mengenai "Hadits Tentang Neraka
Terlindung Dari Syahwat" Jika anda
Dalam makalah ini, penulis sedikit ingin ikut berkecimpung dalam ingin mengshare ulang, s...

1 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

membahas salah satu hadis dari beberapa hadis nabi yang disampaikanNya "Hadits Tentang
Copyright 2016 KUMPULAN MAKALAH HADITS Design by Mas Sugeng
musibah"
dengan kiasan, yakni Usus mukmin berbeda dengan usus kafir. Dalam Kali ini saya akan
berbagi makalah yang
penulisan makalah ini penulis menyertakan beberpa methode dan perbedaan berisikan "Hadits Tentang musibah".
antara makna hakiki dengan makna majazi serta beberapa aspek yang Semoga bermanfaat bagi kalian yang
membacanya dan meng...
terkait dengannya.
"Hadits Tentang
Ampunan"
B.Perumusan Masalah Halo para pembaca
setia Kumpulan
Makalah Hadits,,,, Kali
Bagaimana kajian hadits tentang perbandingann makan orang beriman ini saya akan berbagi makalah
tentang "Hadits Tentang Ampunan".
dengan orang kafir? bagi yang...

Bagaimana maksud hadits tentang perbandingan makan orang beriman "Hadits Cara
dengan orang kafir? Mengajar
Secara
Bagaimana asbabul wurud hadits tentang perbandingan makan orang Bertahap"
beriman dengan orang kafir? Segala puji serta syukur penyusun
panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat dan
C.tujuan Makalah Ridho-Nya sehingga saya dapt
menyelesaikan ...
ingin mengetahui kajian hadits tentang perbandingan makan orang beriman
"Hadits Tentang
dengan orang kafir. Permintaan
Ingin mengetahui maksud hadits tentang perbandingan makan orang Dakwah Bagi
kaum Wanita"
beriman dengan orang kafir. Assalamu'alaikum,,,,,,,,,,,, Pagi para
Ingin mengetahui asbabul wurud hadist tentang perbandingan makan orang pembaca,,,, untuk kali ini saya
berbagi makalah mengenai "Hadits
beriman dengan orang kafir. Tentang Permintaan Dakwa...

BAB II
Powered by Blogger.
PEMBAHASAN

KAJIAN HADIS
Salah satu hadits yang berbicara mengenai usus orang mukmin bebeda
dengan orang kafir ketika makan yakni hadits yang diriwayatkan oleh Al
bukhari:



Artinya: sulaiman bin Harb menceritakan kepada kami , syubah
menceritakan kepada kami
yang diperoleh dari Ady bin tsabit, yang berasal dari Abu Hazim yang
berasal dari Abu Hurairah (menuturkan), bahwa ada seseorang yang
makan banyak (pada akhirnya) lalu Ia masuk islam, kemudian Ia berubah
menjadi makan sedikit, hal ini disampaikan kepada Nabi Saw maka Nabi
SAW berkata: orang yang beriman itu makan dengan satu usus sedangkan
orang kafir makan dengan tujuh usus.( HR Bukhari)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim:
:
.(( ))
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Ada seseorang makan sangat
banyak, kemudian ia masuk Islam maka ia makan sedikit, hal itu
diberitakan kepada Nabi saw., maka sabda Nabi saw.: ((Sesungguhnya

2 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

seorang mumin makan dengan satu usus, sedang si kafir makan dengan
tujuh usus)). (HR. Bukhari Muslim)
MAKSUD HADITS
Maksud hadits tersebut merupakan gambaran ridhonya seorang
mukmin dengan yang sedikit di dunia dan tamaknya orang kafir dengan
berbanyak-banyak urusan dunia. Azzamakhsyari berkata, yang lebih
masyhur adalah ini merupakan kekhususan (pengecualian) bagi orang-orang
beriman atas sedikitnya makan dan memelihara diri dari kekenyangan yang
bisa membuat keras dan kotornya hati, dan menjaga dari syahwat
kebinatangan, dll dari segala bentuk keburukan.
ASBAABUL WURUUD
Hadits ini asalnya disampaikan oleh Rasulullah saw. ketika seorang
bukan Islam yang hadir atas jemputan baginda dihidang dengan perahan
susu kambing. Tetamu tersebut minum perahan itu lalu meminta tambah,
lalu diperahkan lagi untuknya. Dia minum dan meminta tambah lagi,
begitulah seterusnya sehingga perahan ke tujuh. Pada keesokan harinya dia
memeluk Islam lalu Rasulullah menjamu dia dengan perahan susu kambing.
Dia minum sehingga habis namun apabila di jamu dengan perahan kedua,
dia tidak meminumnya. Melihat itu Rasulullah saw. bersabda :
Orang mukmin makan dengan satu usus manakala orang kafir makan
dengan 7 usus.

TAHKRIJ AL HADITS
Setelah dilakukan proses takhrij berkenaan dengan hadis tadi, dapat kita
jumpai bahwa ternyata ada hadis lain yang bernada sama dengan hadis di
atas.
1. Dalam shahih Muslim masing-masing dengan nomor hadits
3839, 3840, 3841 terdapat tiga hadits yang serupa makna maupun
lafadznya:

3 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

PEMAHAMAN HADIS; Antara Hakikat dan MAjaz


Bahasa arab seringkali menggunakan ungkapan dalam bentuk majaz
(kiasan atau metafor). Dalam ilmu bhalaghah dinyatakan bahwa ungkapan
dalam bentuk majaz lebih berkesan ketimbang dalam bentuk hakiki (makna
sebenarnya). sebab rasul adalah orang arab yang menguasai balaghah (
retorika). Adapun Rasulullah SAw adalah seorang penutur bahasa arab yang
sangat menguasai balaghah. Ucapan-ucapannya adalah bagian dari wahyu
maka tidak mengherankan jika dalam hadis-hadisNya beliau banyak
menggunakan majaz untuk mengungkapkan maksud beliau dengan cara
yang sangat mengesankan.
Adapun yang termasuk majaz adalah majaz ilughawi, aqli,
istiarah, kinayah dan berbagai ungkapan lain yang tidak menunjukkan
makna sebenarnya secara langsung tetapi hanya dapat dipahami dengan
pelbagai indikasi yang menyertainya baik yang bersifat tekstual autaupun
kontekstual. Termasuk didalamnya adalah percakapan imjiner yang
dinisbahkan kepada binatang-binatang, burung-burung, Benda-benda mati,
serta makna-makna abstrak tertentu.
Menurut yusuf Al Qaradhawi, pemahaman terhadap hadits-hadis
bersimbolik merupakan sebuah keharusan karena jika tidak, akan mudah
tergelincir pada kekeliruan dalam memaknai hadits karena pemahaman
yang tekstual akan terjebak pada pemahaman yang parsial dan tidak
konprehensif. Untuk hadits yang tidak bisa dipahami secara tekstuual maka
haruslah dipahami secara kontekstual.

1. Penjelasan hadis
Dalam ilmu Anatomi tubuh, Struktur tubuh manusia, darimanapun
asal usul dan apapun agamanya memiliki kesamaan komponen anggota
tubuh, baik struktur luar maupun dalam, manusia memiliki kepala, tangan,
kaki, rambut, hati, jantung, limpa, paru-paru dan termasuk usus. Akan tetapi
jika melihat Secara literal, hadits diatas menjelaskan tentang adanya
perbedaan usus antara orang mukmin dengan ususnya orang kafir ketika
makan, yakni dikatakan dalam hadits; orang kafir memilki tujuh usus
sedangkan orang mukmin memilki satu usus.
Sementara versi dalam redaksi yang lain adalah seorang kafir datang
bertamu kerumah Nabi SAW, kemudian dijamu dengan perahan susu
kambing, lalu diminum. Orang tersebut minta tambahan susu lagi, sampai
tujuh kali minum dan beberapa hari kemudian Ia masuk islam, lalu Nabi
menjamu dengan susu kambing perah(persis seperti ketika masih kafir).
Ketika diberi tambahan lagi minuman Ia tidak meminunya. Dan ketika itu
Nabi SAW bersabda: Orang mukmin minum dengan satu usus sementara

4 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

orang kafir minum dengan tujuh usus yang tentunya hal ini bertentangan
dengan ilmu anatomi tubuh tersebut dan jika kita melihat realita yang ada
bahwa setap manusia yang pada hakikatnya tidak akan bebeda dalam
penciptaan anatara satu sama lain.
Pada hakikatnya, hadis tersebut tidak menjelaskan secara keilmuan
tentang struktur jumlah usus dalam diri manusia, akan tetapi hadis tersebut
mengandung muatan style kebahasaan yang sangat bagus nan indah, yakni
dengan menggunakan uslub (gaya bahasa) kiasan atau metafora (majaz)
oleh karena pemahaman yang tepat untuk memahami hadis tersebut adalah
dengan pemahaman majazi.
Hadis Nabi tersebut menjelaskan tentang perbedaan karakter atau
sifat antara orang kafir dan mukmin, bukan menginformasikan tentang
perbedaan usus mukmin dan kafir yang memiliki konstruksi yang berbeda.
Oleh karenanya pemahaman yang bisa diambil dari hadis tersebut
adalah pemahaman majazi yakni orang mukmin mempunyai karakter tidak
berlebihan (sedikit) dalam soal makan sedangkan orang kafir mempunyai
karakter berlebihan, jadi hadis tersebut bermakna (dalam soal sifat
berlebihan makan seolah-olah) orang mukmin (ibaratnya) makan dengan
satu usus sedangkan orang kafir (seolah-olah) makan dengan tujuh usus.
Hal yang senada, Prof. Dr. Suhudi Ismail mengungkapkan bahwa
Perbedaan usus dalam matan hadits tersebut menunjukkan perbedaan sikap
atau pandangan terhadap nikmat Allah SWT, termasuk tatkala makan.
Orang yang beriman memandang makan merupakan salah satu dari upaya
untuk melangsungkan kehidupan sebaliknya orang kafir menganggap
makan dan segala yang berbentuk materi merupakan tujuan dari hidupnya.
Karenanya orang yang beriman mestinya tidak banyak menuntut
dalam kemewahan dan kelezatan makan karena yang banyak menuntut
kemewahan dan kelezatan pada umumnya adalah orang kafir.
kesimpulan ini dapat dirunut dari karakter dalam budaya bertamu
bagi seorang mukmin yang harus menjaga etika bertamu dan etika makan.
Seorang mukmin yang bertamu kepada seseorang secara etika, tidak baik
dan meyalahi budaya bertamu manakala meminta tambahan jamuan yang
dihidangkan oleh tuan rumah. Lebih tidak etis lagi bila meminta tambahan
sampai enam kali sehingga genap dengan tujuh kali makan. Semestinya
orang mukmin memelihara ajaran islam tentang etika tersebut. Berbeda
dengan orang kafir yang dalam budaya bertamu tidak menjunjung etika dan
aturan umum, karenanya Nabi SAW menyindir dan mengibaratkan orang
kafir dengan orang mukmin dalam hadis tersebut.
Argument diatas diperkuat dengan analisis korelasional redaksional
yang tercantum dalam matn hadis versi riwayat Imam muslim. dalam kisah
orang kafir yang bertamu sajian yang dihidangkan oleh Nabi adalah
minuman susu kambing perah sehingga orang kafir meminum susu tersebut
(fa Syariba hilabaha). Sedangkan komentar nabi ketika dia (tamu) sudah
masuk islam disaji minuman untuk kedua kalinya agar diminum lagi tapi
tidak diminumnya .

5 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

Komentar nabi dalam hadis ini dengan menggunakan kata minum


bukan makan. Dengan demikian analisis korelasional-redaksional ini
dapat diketahui bahwa hadis ini diungkapkan dengan menggunakan formula
stilistika bahasa bebentuk majazi, sehingga diartikan dengan makna kiasan
bukan dengan makna hakiki. Hal senada hampir sama terjadi dalam
ungkapan bahasa Indonesia ketika melihat orang makan dengan porsi yang
tinggi (menyalahi kelaziman) orang tersebut dikatakan dengan sindiran
ususnya Orang itu panjangyang maknanya tidak berarti panjang dalam
pengertian sebenarnya, tapi mengandung pengertian banyak. Sama halnya
dengan ungkapan Yusri melihat harimau kemudian lari seribu langkah
Tujuh; Antara Ilmu Matematika dan Ilm Majaz Al Hadis
Kalimat tujuh usus dalam hadis tersebut bukan bertujuan untuk
menyebut tujuh seperti yang kita kenal dalam ilmu matematika tapi kalimat
tujuh dalam hadis tersebut bermaksud untu menyebut jumlah yang banyak.
Menurut persepektif kebahasaan, penyebutan angka tersebut bukan
bertujuan al-tahdid (pembatasan) melainkan al-taktsir (jumlah yang
banyak). Makna ini berangkat dari tradisi atau kultur orang arab yang
menyebut jumlah banyak dengan tujuh atau tujuh puluh. Kalimat-kalimat
yang senada (menggunakan majazi) dapat pula kita jumpai dalam Al
Quran seperti firman Allah SWT:
Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun
bagi mereka (adalah sama saja). kendatipun kamu memohonkan ampun
bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi
ampunan kepada mereka. yang demikian itu adalah Karena mereka kafir
kepada Allah dan Rasul-Nya. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
kaum yang fasik.
Dan juga dalam surat Al baqarah ayat 261: Perumpamaan nafkah yang
dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui
Surat luqman ayat 27:
.`B nJt st79$#ur On=%r& >otyfx `B F{$# $yJRr& qs9ur
t !$# b) 3 !$# MyJ=x. NytR $B 9t2r& py7y nt/
O3ym
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi
tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah[1183].
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dalam ayat Al-Quran diatas digunakan penyebutan bilangan
tujuh dan tujuhpuluh secara eksplisit dengan bahasa tamtsil atau majaz yang
memiliki makna jumlah yang banyak (li al-taktsir). Hal ini sesuai dengan
dengan kultur orang arab pada saat itu manakala membahasakan tradisi
yang berkembang terhadap fenomena hitungan yang sangat banyak dengan
ungkapan (kebanyakan) angka tujuh atau tujuhpuluh, dalam konteks

6 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

inilah Al-Quran turun dengan bahasa kaumnya (bilisan qaumihi) sangat


relevan untuk dikemukakan.
Pola penggayaan Al-quran seperti itu juga dipakai Nabi dalam
menyampaikan hadisnya kepada umatnya yang juga sering dijumpai dengan
memakai kalimat tujuh, tujuhpuluh, tujuhpuluh tiga dan sebagainya untuk
menyampaiakan suatu hal yang jumlahnya banyak bahkan sangat banyak
yang tidak diartikan secara riill sebagaimana yang dikenal dalam dunia
hitung menghitung.

2. Beberapa Hikmah
Dari hadis ini dapat diketahui bahwa pebedaan yang mencolok
antara kafir dengan mukmin adalah adanya perbedaan sikap atau pandangan
terhadap nikmat Allah SWT, termasuk tatkala makan. Hal ini dapat dilihat
pada orang mukmin dikala mendapat nikmat dan karunia Allah SWT selalu
akan ditindak lanjuti dan sekaligus memiliki sifat syukur. syukur akan
karunia dan nikmat yang dilimpahkan padanya, hal ini dipicu dengan
adanya semangat dan gharizah (naluri) dalam diri pribadi masing-masing
dan disamping itu orang yang beriman sadar akan adanya balasan bagi
hamba yang bersyukur dan begitupula bagi orang yang kufur. firman Allah
SWT:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih"
Dari ayat ini dapat dipahami adanya balasan tersendiri dari Allah
SWT bagi orang yang syukur dan begitu juga sebaliknya. Meminjam kata
KH.Abdullah gymnastiar: Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat
Allah, sesungguhnya ia telah membuka jalan hilangnya nikmat dari dirinya.
Akan tetapi barangsiapa yang mensyukuri nikmat Allah, maka sungguh ia
telah memberi ikatan yang kuat pada kenikmatan Allah itu.
Disamping adanya rasa syukur dalam diri orang mukmin, dapat juga
dilihat perbedaan dengan orang kafir dikala makan. Ketika makan umat
islam senantiasa berdoa sebagaimana yang telah diajarkan dan
dipraktikkan Rasulullah SAW baik itu sebelum dan sesudah makan. Ketika
hendak makan, kita memohon agar rezeki yang kita nikmati selalu diberkahi
Allah SWT. Kita makan bukan sekadar mengobati rasa lapar dan memenuhi
selera semata, tapi juga untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT Dan
dengan makan itu kita berharap bisa konsisten dalam ketakwaan.
Dengan mengikuti tata cara Rasulullah maka segala amal yang kita
perbuat akan mendapat berkah dari Allah SWT begitu juga halnya dengan
makan. berkah yang dimaksudkan disini adalah setiap suapan nasi atau
tegukan minuman, akan membawa kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat.
Dibawah ini penulis memaparkan beberapa tatacara dan adab-adab
sebagaimana Rasulullah SAW makan:
Dikala makan Rasulullah tidaklah berlebihan ( israf ), berkenaan

7 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

dengan hal ini ada beberapa hadis yang menyatakan bahayanya makan
dengan terlalu berlebihan, di ataranya sabda Nabi Saw: Allah telah
memberikan wahyu kepada musa bin imran dalam taurat sebagai berikut:
sesungguhnya sumber segala dosa itu ada tiga, yaitu: takabbur, dengki, dan
tamak. Dari ketiga hal tersebut, lahirlah enam sumber dosa yang lain
sehingga jumlahnya menjadi Sembilan sumber dosa yakni: makan terlalu
kenyang, terlalu banyak tidur, gemar berleha-leha cinta harta benda senang
dipuji-puji, gila kedudukan atau pangkat. Dalam Al quran juga disinyalir
bahaya bagi orang yang suka berlebihan:

Artinya: sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang suka


berlebihan
Memulai dengan doa dan ucapan basmalah, dan mengakhirinya
dengan doa pula, tidak mencela makanan, menggunakan tangan kanan,
sambil duduk, serta tidak tergesa-gesa.
Selain itu, beliau pun menyebut pula beberapa cara makan yang
diberkahi. Antara lain, dimulai dari pinggir, serta menjilat jari (setelah
makan). Rasulullah SAW bersabda, "Berkumpullah kalian menikmati
makanan dan sebutlah nama Allah, kalian akan diberkahi padanya" Rasul
pun memerintahkan untuk menjilat jari karena kita tidak tahu mana di
antara makanan itu yang mengandung berkah.

8 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pemahaman atas hadits-hadis bermajaz merupakan sebuah keharusan
karena jika tidak, akan mudah tergelincir pada kekeliruan dalam memaknai
hadits karena pemahaman yang tekstual akan terjebak pada pemahaman
yang parsial dan tidak konprehensif. Untuk hadits yang tidak bisa dipahami
secara tekstual maka haruslah dipahami secara kontekstual.
Dapat diketahui bahwa pebedaan yang mencolok antara kafir dengan
mukmin adalah adanya perbedaan sikap atau pandangan terhadap nikmat
Allah SWT, termasuk tatkala makan. Hal ini dapat dilihat pada orang
mukmin dikala mendapat nikmat dan karunia Allah SWT selalu akan
ditindak lanjuti dan sekaligus memiliki sifat syukur. syukur akan karunia
dan nikmat yang dilimpahkan padanya.
Disamping adanya rasa syukur dalam diri orang mukmin, dapat juga
dilihat perbedaan dengan orang kafir dikala makan. Ketika makan umat
islam senantiasa berdoa sebagaimana yang telah diajarkan dan
dipraktikkan Rasulullah SAW baik itu sebelum dan sesudah makan. Ketika
hendak makan, kita memohon agar rezeki yang kita nikmati selalu diberkahi
Allah SWT. Kita makan bukan sekadar mengobati rasa lapar dan memenuhi
selera semata, tapi juga untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT Dan
dengan makan itu kita berharap bisa konsisten dalam ketakwaan.

PENUTUP

Kiranya demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan Namun


sangatlah berlebihan jikalau makalah ini dikatakan sempurna,karena penulis
sendiri masih merasakan banyaknya kesalahan dan kekurangan. Karenanya
sangat diharapkan apresiasi dari pembaca berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun sebagai bahan koreksi untuk makalah dan ataupun
tulisan mendatang.

Jika kalian ingin filenya, langsung saja download DISNI !!! :D

9 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

RELATED POSTS :

"Hadits Tentang Tujuh Hal Yang Menyertai Jenazah"


1024x768 Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Read More...

"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir"


Untuk kali ini saya akan berbagi makalah mengenai "Perbandingan Makan Orang
Beriman Dengan Orang Read More...

"Hadits Tentang musibah"


Kali ini saya akan berbagi makalah yang berisikan "Hadits Tentang musibah".
Semoga bermanfaat bagi k Read More...

"Hadits Masa Berkabung bagi wanita"


Assalamu'alaikum,,,,,,,,,,, Bagaimana kabar agan-agan semua, saya harap dalam
keadaan baik-baik saja Read More...

"Hadits Tentang Memandang Rendah Kepada Orang Lain"


Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Read More...

0 komentar Urut Berdasarkan Paling Lama

Facebook Comments Plugin

10 of 11 12/21/2016 8:43 PM
"Perbandingan Makan Orang Beriman Dengan Orang Kafir" | KUM... http://makalah-hadits-ijul07.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-mak...

NEWER POST HOME OLDER POST

11 of 11 12/21/2016 8:43 PM

Anda mungkin juga menyukai