Anda di halaman 1dari 18

BAB I

MODULASI AM

1.1 Tujuan :
1. Mahasiswa diharapkan mengetahui prinsip kerja modulasi analog
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui prinsip kerja modulasi DSB

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Modulasi Amplitudo adalah Modulasi yang terbentuk oleh sinyal informasi
yang diterima oleh sinyal carrier, dan amplitudo sinyal termodulasi di pengaruhi oleh
amplitudo pada sinyal. Apabila amplitudo carrier bernilai positif maka amplitudo
pada sinyal termodulasi bernilai positif dan apabila amplitude suinyal carrier bernilai
negative maka amplitude pada sinyal termodulasi bernilai negative. Frekuensi sinyal
pembawa biasanya jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal informasi.
SAM(t) = Ac (1 + m sin m t ) sin c t
= Ac . sin c t + m . Ac . sin c t . sin m t
= Ac . sin c t + m.Ac.cos(c - m) t - m.Ac.cos(c + m) t
Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut dinyatakan
sebagai :
=2f

gambar 3.1 memperlihatkan sinyal informasi (pemodulasi), sinyal pembawa, dan


sinyal termodulasi AM.
Pada gambar 3.2 diperlihatkan spectrum frekuensi gelombang
termodulasi AM yang dihasilkan oleh spectrum analyzer. Harga amplitudo masing-
masing bidang sisi dinyatakan dalam harga mutlaknya.
Gambar 3.1 Sinyal Informasi, Sinyal Carrier, dan Sinyal Termodulasi

Gambar 3.2 Spektrum frekuensi Sinyal Termodulasi

1.2.2 Indeks Modulasi AM adalah parameter penting yang dinotasikan dengan m.


parameter ini perbandingan antara amplitude puncak sinyal informasi (Am) dengan
amplitude sinyal carrier (Ac).
Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan :

=
+

1.2.3 Single Side Band terdiri dari tiga komponen yaitu komponen pembawa,
komponen bidang sisi atas, dan komponen bidang sisi bawah. Sinyal ini dapat
ditransmisikan atau dipancarkan secara keseluruhan ke arah penerima. Transmisi
semacam ini disebut transmisi DSBFC (Double Side Band Full Carrier) yang berarti
pemancaran dua bidang sisi (atas dan bawah) berikut dengan komponen
pembawanya. Amplitudo puncak komponen pembawa merupakan bagian yang
terbesar, yaitu Vc. Sedangkan kedua komponen yang lain mempunyai amplitudo
puncak yang sama, yaitu .m.Vc. Hal ini berarti bahwa jika m = 1, maka setiap
satuan daya pancaran DSBSC terdiri atas dua pertiga bagian komponen pembawa dan
sisanya terbagi pada komponen bidang sisi atas (USB) dan bidang sisi bawah (LSB).

Gambar 3.4 Sinyal DSBSC (a) domain waktu (b) domain frekuensi
Informasi pada sinyal termodulasi AM terkandung dalam komponen USB dan LSB.
Dengan demikian, dapat dipilih opsi lain dalam pentransmisian sinyal termodulasi
AM yaitu dengan mentransmisikan salah satu komponen bidang sisi, komponen USB
atau LSB saja. Cara pentransmisian seperti ini disebut transmisi bidang tunggal (SSB
: Single Side Band). Selain lebih hemat daya, transmisi SSB juga lebih hemat lebar
bidang (yaitu hanya membutuhkan setengah dari lebar bidang yang dibutuhkan pada
transmisi DSBFC).
1.4 Simulasi Multisims dan PCB Wizard
a. Hasil Sinyal Termodulasi AM

b. Hasil Sinyal Demodulasi AM


c. Simulasi PCB Wizard Modulasi AM dan Demodulasi AM
1.5 Hasil Simulasi Matlab

Sinyal Modulasi AM

t=0:0.001:1;
si=2*sin(2*pi*2*t);
subplot(3,1,1);
plot(t,si,'r','LineWidth',3);
grid on;
title('Sinyal Informasi');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

sc=3*sin(2*pi*30*t);
subplot(3,1,2);
plot(t,sc,'g','LineWidth',3);
grid on;
title ('Sinyal Carrier');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

st=(3+si).*sin(2*pi*40*t);
subplot (3,1,3);
plot(t,st,'r','LineWidth',3);
grid on;
title ('Sinyal Termodulasi');
xlabel('Waktu');
ylabel ('Amplitudo');
Simulasi Matlab
Sinyal Double Side Band AM
t=0:0.001:1;
si=2*sin(2*pi*2*t);
subplot(4,1,1);
plot(t,si,'r','LineWidth',3);
grid on;

title('Sinyal Informasi');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

sc=3*sin(2*pi*30*t);
subplot(4,1,2);
plot(t,sc,'g','LineWidth',3);
grid on;
title ('Sinyal Carrier');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

sd=sc.*si;
subplot (4,1,4);
plot (t,sd,'b','LineWidth',3);
grid on;
title ('Sinyal DSB');
xlabel ('Waktu');
ylabel ('Amplitudo');
Simulasi Matlab
Sinyal SSB
t=0:0.001:1;
si=2*sin(2*pi*2*t);
subplot(3,1,1);
plot(t,si,'r','LineWidth',3);
grid on;
title('Sinyal Informasi');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

sc=2*sin(2*pi*30*t);
subplot(3,1,2);
plot(t,sc,'g','LineWidth',3);
grid on;
title ('Sinyal Carrier');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');

st=10*sin(2*pi*10*2*t);
subplot(3,1,3);
plot(t,st,'b','LineWidth',3);
grid on;
title('Sinyal SSB');
xlabel('Waktu');
ylabel('Amplitudo');
1.6 Alat dan Bahan
1. Power Supply : 1 buah
2. Function Generator : 1 buah
3. Osiloskop : 1 buah
4. Kabel BNC to Banana : secukupnya
5. Jumper : secukupnya
6. Software Simulasi
1.7 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan modul
2. Rangkai Modul seperti gambar 3.5 dibawah ini

6
4 5 7
1
1 2

9
8

Gambar 3.5
3. Sebelum memulai praktikum hendaknya kita mengetahui fungsi dari bagian-
bagian yang telah ditandai pada nomer tersebut:
1. Power Supply
2. Generator Fungsi dan bagian pengatur frekuensi
3. Generator Fungsi dan bagian pengatur amplitude
4. Input dari generator fungsi yang menghasilkan sinyal informasi
5. Input yang menghasilkan sinyal carrier
6. Saklar untuk mengatur posisi AM dan DSB
7. Output yang menampilkan sinyal termodulasi AM apabila saklar berada
pada posisi AM, apabila berada pada posisi DSB maka output menampilkan
sinyal DSB
8. Output untuk menampilkan sinyal DSB apabila saklar berada pada posisi
AM, apabila berada pada posisi DSB maka output menampilkan sinyal SSB
9. Output yang akan menampilkan sinyal termodulasi AM
4. Praktikum untuk menampilkan Sinyal termodulasi AM :
1. Rangkain modul dengan menyambungkan jumper ke lubang yang telah
disediakan
2. Nyalakan Power supply
3. Atur generator fungsi pada rangkaian Vin = 1V, f = 1kHz
4. Amati perubahan Vpp Vin dan Vc pada rangkaian modulasi AM
5. Cari nilai tegangan maksimum Vc dengan cara mengubah frekuensi pada
generator fungsi
6. Lihat tampilan pada osiloskop
7. Lalu untuk menampilkan sinyal DSB kita harus jumper output yang
menampilkan sinyal termodulasi AM ke input yang menunjukkan input
BPF
8. Maka output dari bpf tersebut adalah sinyal DSB
9. Dan jangan lupa saklar yang ada pada rangkain harus pada pilihan yang
AM
10. Pada praktikum ini yang harus kita cari yaitu : sinyal termodulasi AM dan
sinyal DSB
3. Praktikum untuk menampilkan sinyal SSB
1. Rangkain modul dengan menyambungkan jumper ke lubang yang telah
disediakan
2. Nyalakan Power supply
3. Atur generator fungsi pada rangkaian Vin = 2V, f = 1kHz
4. Amati perubahan Vpp Vin dan Vc pada rangkaian modulasi AM
5. Cari nilai tegangan maksimum Vc dengan cara mengubah frekuensi pada
generator fungsi
6. Lihat tampilan pada osiloskop
7. Lalu untuk menampilkan sinyal SSB kita harus jumper output yang
menampilkan sinyal termodulasi AM ke input yang menunjukkan input
BPF
8. Maka output dari BPF tersebut adalah sinyal SSB
9. Dan jangan lupa saklar yang ada pada rangkaian harus pada pilihan
yang DSB
10. Pada praktikum ini yang kita cari yaitu : sinyal DSB dan sinyal SSB
4. Praktikum untuk menampilkan modulasi AM dengan receiver 16kHz
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasangkan GF, power supply, modul rangkaian AM dan CF Receiver
20kHz pada gantungan modul
3. Menghubungkan rangkaian seperti Gambar 3.5
4. Menghidupkan power supply
5. Mengatur GF pada rangkaian dengan Vin = 2Vpp, f = 1 kHz
6. Mengukur hasil output pada sinyal pemodulasi, sinyal carrier dan sinyal
termodulasi DSB pada rangkaian termodulasi DSB melalui osiloskop
7. Mengukur sinyal input pada CF Receiver 20 kHz
8. Mengukur sinyal output pada CF Receiver 20 kHz
9.
1.8 Hasil Praktikum
1. Sinyal Termodulasi AM
Biru = Sinyal Output
Kuning = Sinyal Input

2. Sinyal DSB
Biru = Sinyal Output
Kuning = Sinyal Input
3. Sinyal SSB
Biru = Sinyal Otput
Kuning = Sinyal Input
1.9 Analisa
1. Sinyal AM

Persamaan Sinyal Termodulasi AM:


SAM(t) = Ac (1 + m sin m t ) sin c t
= Ac . sin c t + m . Ac . sin c t . sin m t
= Ac . sin c t + m.Ac.cos(c - m) t - m.Ac.cos(c + m) t
Amplitudo pada sinyal termodulasi akan bernilai positif apabila
amplitudo pada sinyal carrier bernilai positif, dan amplitudo pada sinyal
termodulasi bernilai negatif apabila amplitudo pada sinyal carrier bernilai
negatif.
Spektrum dari Sinyal termodulasi AM :

LSB fc USB f
19.5kHz 20kHz 20.5kHz
2. Sinyal Doubel Side Band

Persamaan Sinyal Double Side Band


SDSB(t) = SAM x SC
Sinyal Double Side Band hanya mengirim semua frekuensi AM yaitu
frekuensi LSB atau frekuensi USB. Bandwidth dari sinyal SSB yaitu dua kali
sinyal informasi.

Spektrum Sinyal Double Side Band

LSB fc f
19.5 kHz 20kHz
3. Sinyal Single Side Band

Persamaan Sinyal Single Side Band


SSSB(t) = 2 cos[2 (fc +fm)t]
Sinyal Single Side Band hanya mengirim salah satu frekuensi AM
yaitu frekuensi LSB atau frekuensi USB. Bandwidth dari sinyal SSB yaitu dua
kali sinyal informasi.

Spektrum Sinyal Single Side Band

LSB f
19.5kHz
1.9 Kesimpulan
1. Modulasi Amplitudo adalah jenis modulasi dengan mengubah amplitude
sinyal carrier sedangkan frekuensi dan fasanya tetap
2. Semakin dekat nilai amplitude sinyal informasi dan sinyal carrier maka
nilai indeks modulasi akan semakin mendekati 1 dan semakin baik
sinyal hasil modulasinya
3. Sinyal DSB akan mengirim semua frekuensi modulasi AM yaitu USB
dan LSB
4. Sinyal SSB akan mengirim salah satu frekuensi modulasi AM yaitu
USB dan LSB
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai