Mioma PDF
Mioma PDF
TINJUAN PUSTAKA
Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot
rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma belum pernah ditemukan
sebelum terjadinya menarkhe, sedangkan setelah menopause hanya kira-
kira 10% mioma yang masih tumbuh. Neoplasma jinak ini berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam
kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, atapun
fibroid(Prawirohardjo, 2008).
3.1.2. Klasifikasi
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%,
sisanya adalah dari korpus uterus.
3.1.3. Epidemiologi
Penyebab utama mioma uteri belum diketahui secara pasti sampai saat ini,
tetapi penyelidikan telah dijalankan untuk memahami keterlibatan faktor
hormonal, faktor genetik, growth factor, dan biologi molekular untuk
tumor jinak ini. Faktor yang diduga berperan untuk inisiasi pada
perubahan genetik pada mioma uteri adalah abnormalitas intrinsik pada
miometrium, peningkatan reseptor estrogen secara kongenital pada
miometrium, perubahan hormonal, atau respon kepada kecederaan iskemik
ketika haid. Setelah terjadinya mioma uteri, perubahan-perubahan genetik
ini akan dipengaruhi oleh promoter (hormon) dan efektor (growth factors)
(Parker, 2007).
Mioma uteri yang berasal dari sel otot polos miometrium, menurut teori
onkogenik maka patogenesa mioma uteri dibagi menjadi 2 faktor yaitu
inisiator dan promotor. Faktor-faktor yang menginisiasi pertumbuhan
mioma masih belum diketahui pasti. Dari penelitian menggunakan
glucose-6-phosphatase dihydrogenase diketahui bahwa mioma berasal dari
jaringan uniseluler. Transformasi neoplastik dari miometrium menjadi
mioma melibatkan mutasi somatik dari miometrium normal dan interaksi
a. Usia penderita
Mioma uteri sangat sedikit ditemukan pada spesimen yang diambil dari
hasil histerektomi wanita yang telah menopause, diterangkan bahwa
hormon esterogen endogen pada wanita-wanita menopause pada kadar
yang rendah atau sedikit (Parker, 2007).
c. Riwayat keluarga
d. Berat badan
g. Kebiasaan Merokok
a. Perdarahan abnormal
b. Rasa Nyeri
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena
gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis
setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosa yang
akan dilahirkan, pada pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis
servikalis dapat menyebabkan dismenore.
3.1.7. Diagnosa
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan bimanual akan mengungkap tumor pada uterus, yang
umumnya terletak di garis tengah atau pun agak ke samping,seringkali
teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai
yang berhubung dengan uterus (Prawirohardjo, 2008).
c. Pemeriksaan Penunjang
- Ultra Sonografi (USG) : USG abdominal dan transvaginal dapat
membantu dan menegakkan dugaan klinis
Cut off point yang umum dipakai ialah criteria WHO tahun 1968.
Dinyatakan anemia bila :
Derajat anemia antara lain ditentukan oleh kadar hemoglobin, dapat dibagi
atas :
Tabel 2.1
Prevalensi Anemia di Indonesia
4. Hamil 50-70%
- Thalasemia
- Anemia sideroblastik
- Megaloblastik
- Nonmegaloblastik
D. Bentuk campuran
3.2.6. Diagnosa
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
- Limfadenopati
- Hepatomegali
- Tes penyaring : tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
kasus anemia. Pemeriksaan ini meliputi :
a. Kadar Hemoglobin
b. Hitung diferensial
c. Hitung retikulosit