Anda di halaman 1dari 4

Soal Kebutuan Dasar Manusia Pemeriksaan khusus (Darah, Urine, Feses)

I Gusti Ketut Gede Ngurah

1. Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan, kecuali :


a. Bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara tim.
b. Bagian dari tindakan yang dilaksanakan sendiri oleh seorang perawat. (*)
c. Perawat melakukan fungsi kolaboratif dalam melakukan tindakan pengobatan secara
medis.
d. Meliputi pengambilan darah , urine,dan faeses.
e. Pemeriksaan HB Sahli dan menetapkan golongan darah.
2. Pengambilan darah untuk sampel pemeriksaan, yaitu :
a. Pengambilan darah arteri dan pengambilan darah vena.(*)
b. Imunisasi BCG
c. Mantox test
d. Skin tes
e. Test Sensitifity
3. Pengambilan darah arteri dilakukan dilakukan untuk memeriksa gas darah arteri (GDA), Kecuali:
a. Menilai ada tidaknya kesehimbangan asam basa yang disebabkan oleh gangguan
resperatorik atau gangguan metabolik.
b. Dalam menentukan adanya gangguan asam basa karena pernapasan dilakukan pemeriksaan
PCO2 dan PH,
c. Penilaian gangguan asam basa karena gangguan metabolik dilakukan pemeriksaan BE (base
exces) dan bikarbonat (HCO3)
d. Pengambilan darah arteri dapat diambil melelui arteri radialis (pada pergelangan tangan),
arteri bracialalis (pada daerah siku), arteri femoralis (pada lipatan paha) dan arteri dorsalis
pada pergelangan kaki.
e. Pemeriksaan darah arteri kontra indikasi (tidak dapat dilakukan) pada pasien dengan
penyakit paru menahun, sindrom gullain barre,diabetik ketoasidosis, diare berat, gagal
ginjal, luka bakar, infark miokard akut, hipertiroid, imboli paru dan hipokalemia. (*)
4. Alat dan bahan pengambilan darah arteri, kecuali :
a. Spuit sesuai dengan ukuran
b. Heparin 0,1 cc
c. Kapas alkohol dalam tempatnya
d. Penutup jarum (dari karet)
e. Gelas ukuran *
5. Beberapa prosedur kerja pengambilan darah arteri, kecuali ;
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Ambil spuit sesuai dengan ukuran (5 ml) kemudian isi dengan heparin 0,1 cc. Basahi bagian
dalam spuit dengan heparin, kemudian mengguncangkannya.
d. Lakukan disinfeksi pada daerah yang akan diambil darah dengan kapas berisi air.(*)
e. Raba arteri dengan jari tangan yang setelah dilokalisasi. Arteri ditusuk dengan jarum pada
posisi tegak lurus, ambil darah sebanyak 2,5-5 cc atau sesuai program.
6. Pengambilan darah vena merupakan bagian dari prosedur pengambilan sampel darah yang
digunakan untuk berbagai pemeriksaan diantaranya , Kecuali ;
a. ALT (alanin aminotransferase) atau SGPT (serum glutamic piruvic transaminase), untuk
menilai kerusakan pada hepatoceluler yang dapat dijumpai pada kerusakan hati yang
menunjukan adanya peningkatan kadar ALT/SGPT.
b. Aldesteron.
c. Alkalin fospatase (ALP)
d. Asam folat
e. Asam Askorbat *
7. Pengambilan darah vena ,yang merupakan salah satu vitamin B yang dibutuhkan untuk fungsi
sel darah merah atau sel darah putih yang normal sehingga dapat digunakan untuk menilai
adanya anemia atau defisiensi vitamin B6 atau manutrisi, yaitu :
a. ALT
b. ALP
c. Aldosteron
d. Asam folat *
e. Asam Askorbat
8. Pengambilan darah vena SGOT (Serum Glotamic Asaluacetic Transaminase) atau AST (Aspartat
aminotransferase), merupakan enzim :
a. Sebagian besar terdapat pada otot jantung dan hati untuk mendiagnose berbagai penyakit
jantung dan hati.(*)
b. Untuk memantau atau menilai adannya kesehimbangan natrium.
c. Hasil pemecahan hemoglobin.
d. Terdapat pada semua sel yang mengalami metabolisme.
e. Di gunakan untuk mendeteksi penyakit anemia hemolitik.
9. Pemeriksaan darah vena untuk menilai kadarnya dalam darah . Nilai rendah dijumpai pada
keadaan diare, muntah, luka bakar, dan penyakit ginjal. Nilai meningkat ditemukan pada
keadaan dehidrasi, gagal jantung kongestif, yaitu :
a. Natrium *
b. Test toleransi glukose
c. Sel darah putih
d. Masa tromboplastin parsial
e. Masa protrombin plasma
10. Pemeriksaan darah vena untuk menilai adanya penyakit Diabetes Militus, yaitu :
a. Laju Endap Eritrosit
b. Trombosit
c. Masa protrobin plasma
d. CKP (Kreatinin Fosfokinase)
e. Glukosa *
11. Pemeriksaan darah vena , yang merupakan hasil pemeriksaan hemoglobin oleh sistem
retikuloendotel dan dibawa oleh plasma ke hepar dan diekresi dalam empedu. Peningkatan
kadarnya dapat menyebabkan ekterik obstruktif, yaitu :
a. Bilirubin.*
b. LDH (Laktat dehidrogenase)
c. GGT (Gamma Glutamil trasferase)
d. G6PD (glukosa-6 fosfat dehidogenase)
e. Hematokrit
12. Pemeriksaan darah vena, nilai kadar rendah (leukopenia) didapatkan pada kasus anemia
aplastik, infeksi virus malaria, artritis rematoid , infeksi akut , yaitu :
a. Sel Darah Putih (SDP) *
b. LDH
c. GGT
d. G6PD
e. CKP
13. Alat dan bahan pemeriksaan darah vena, keciuali :
a. Spuit ukuran 5-10 cc
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Antikoagulan (untuk mdencegah hemolisis), seperti EDTA (ethylene diaminetetra acetate)
d. Botol/tabung untuk menampung darah dan karet pelindung (optional)
e. Lanset.*
14. Prosedur kerja pemeriksaan darah vena, yaitu :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan .
b. Cuci tangan
c. Ambil Spuit sesuai dengan kebutuhan sampel yang akan diambil.
d. Tentukan vena yang akan diambil darahnya
e. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan lakukan penusukan pada vena dengan sudut
180 derajat*
15. Pada prosedur kerja pemeriksaan darah vena, setelah didapat sampel yang diperlukan, kecuali :
a. Lakukan penekanan pada area penusukan selama 2-3 jam (*)
b. Masukan darah kedalam tabung yang telah diberi antikuagulan (sesuaikan dengan jenis
pemeriksaan).
c. Isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan kirimkan ke
laboratorium.
d. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
e. Catat tanggal prosedur, jumlah dan jenis sampel, serta respon pasien
16. Pemeriksaan kadar hemoglobin (HB) dapat dilakukan dengan banyak cara dilaboratorium, yaitu
: dengan polielektrik atau kalorimetrik visual. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara :
a. Sahli (membandingkan secara visual warna darah dengan alat standar) *
b. Aglutinasi
c. Aglutinogen
d. Serum Anti-A
e. Serum Anti-B
17. Alat dan bahan pemeriksaan hemoglobin, kecuali :
a. Lancet/jarum penusuk
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Bengkok, kapas kering, alat pengaduk dan aquadest.
d. Hb kilometer *
e. HCL 0,1 n
18. Prosedur kerja pemeriksaan hemoglobin :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan
c. Berikan HCl 0,1 n pada tabung Hb sebanyak 5 tetes.
d. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan penusukan pada kapiler
di jari tangan atau tungkai, dan lakukan penusukan dengan lancet atau jarum pada daerah
perifer seperti jari tangan.
e. Setelah darah keluar usap dengan kapas basah, kemudian ambil darah dengan mengisap
pipet sampai garis yang ditentukan. Masukan kedalam tabun Hb n encerkan dengan
aquadest hingga warna sesuai dengan pembanding Hb, Baca Hasil tunggu 15 menit dengan
g % ml darah. Cucu tangan selelah prosedur dilakukan.(*)
19. Pemeriksaan golongan darah dengan kaca objek, merupakan cara menetapkan golongan darah
dengan kaca objek dan menetapkan jenis aglutinogen yang ada dalam sel sehingga akan dicapai
aglutinasi, dengan persiapan alat , kecuali :
a. Darah perifer dari ujung jari tangan atau kaki.
b. Kaca objek
c. Serum anti-B, serum anti-A.
d. Lanset dan kapas alkohol
e. Kapas basah. *
20. Seorang penderita datang ke laboratorium RSUP Sanglah datang dengan observasi tipoid
abdoninalis, untuk menentukan kuman /bakteri penyebabnya yang ada pada tubuh pasien,
untuk keperluan penegakan diagnose, maka pemeriksaan yang saudara anjurkan sebagai
prioritas utama dapat dilakukan pemeriksaan :
a. Faeses *
b. Urine
c. Darah
d. Hb
e. Golongan darah

Anda mungkin juga menyukai