Anda di halaman 1dari 5

WISNU ZAKARIA 1500810 5C PGSD

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BAHASA


DAN SASTRA INDONESIA DI SD

A. Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah suatu pola yang dijadikan pedoman dalam
strategi mengajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

B. Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD


1. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang sekarang banyak dikembangkan di
beberapa sekolah, khususnya pada jenjang sekolah dasar adalah model
pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran ini menekankan
pada adanya aspek kooperatif atau kerja sama antara satu siswa dengan siswa
lain. Kerja sama yang dibangun dalam model pembelajaran kooperatif adalah
kerjasama yang tersetruktur dan terencana dengan baik.
Teknik Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Komponen dan Penerapannya
1. STAD (Student Teams Achievement Division), digunakan untuk
mengajarkan secara verbal dan tertulis.
2. Jigsaw, digunakan untuk bertanya atau berpendapat (Aspek Berbicara)
pertama kali dikembangkan oleh Aronsos dkk.
3. NHT (Number Heads Together), Pada umumnya NHT digunakan untuk
melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajatan atau
mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
a. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru
untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata
siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
b. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
1. Konstrukvisme
2. Inquiry
3. Questioning (Bertanya)
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
5. Modeling (Pemodelan)
6. Reflection ( Refleksi)

3. Model Pembelajaran Kuantum


a. Pembelajaran Kuantum
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang
menyenangkan, kreatif tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru
harus ganti strategi dengan menggunakan multi media, sehingga membuat
pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif,
partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.
b. Komponen Model Pembelajaran Kuantum (Bermakna)
Pembelajaran quantum merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori
atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh
sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi
keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu
mempunyai kecerdasan ganda.

4. Model Pembelajaran Tematik


a. Pembelajaran Tematik
Menurut Siskandar, bagi guru SD kelas rendah (kelas I, II, dan III) yang
peserta didiknya masih berperilaku dan berpikir konkret, pembelajaran
sebaiknya dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai
pemersatu kegiatan pembelajaran. Dengan cara ini maka pembelajaran untuk
siswa kelas I, II, dan III menjadi lebih bermakna, lebih utuh dan sangat
kontekstualdengan dunia anak-anak.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk
mempelajari suatu materi guna mencapai kompetensi/keahlian tertentu - Tema
adalah suatu bidang yang luas, yang menjadi fokus pembahasan dalam
pembelajaran - Topik adalah bagian dari tema / sub tema.

5. Model Pembelajaran PAIKEM


PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak
akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu
tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan
cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang
ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual
atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan
mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan
upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan
proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya
(time on task) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup
jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran
memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut
tak ubahnya seperti bermain biasa.

6. Model Pembelajaran Kolaborative


Pembelajaran kolaboratif dapat didefinisikan sebagai filsafat pembelajaran
yang memudahkan para siswa bekerjasama, saling membina, belajar dan
berubah bersama, serta maju bersama pula. Inilah filsafat yang dibutuhkan dunia
global saat ini. Bila orang-orang yang berbeda dapat belajar untuk bekerjasama
di dalam kelas, di kemudian hari mereka lebih dapat diharapkan untuk menjadi
warganegara yang lebih baik bagi bangsa dan negaranya, bahkan bagi seluruh
dunia. Akan lebih mudah bagi mereka untuk berinteraksi secara positif dengan
orang-orang yang berbeda pola pikirnya, bukan hanya dalam skala lokal,
melainkan juga dalam skala nasional bahkan mondial.
DAFTAR PUSTAKA

Arina. 2012. Potret Model Sebenarnya (Online). Tersedia:


http://shout.indonesianyouthconference.org/article/arina/2191-potret-model-
sebenarnya/

Yusti. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif (Online). Tersedia: http://yusti-


arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html

Padiya. 2012. Model Pembelajaran Kontekstual (Online). Tersedia: http://model-


pembelajaran.blogspot.com/2008/08/model-pembelajaran-kontekstual.html

Pensb. 2012. Pembelajaan Kuantum (Online). Tersedia: http://pensa-


sb.info/pembelajaran-kuantum-sebagai-model-pembelajaran-yang-menyenangkan/

Hilda. 2012. Pembelajaran Tematik di Indonesia (Online). Tersedia:


http://hildakarliuninus.blogspot.com/2012/01/pembelajaran-tematik-di-
indonesia.html

Tarmizi. 2012. Pembelajaran Model PAIKEM (Online). Tersedia:


http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-
efektif-dan-menyenangkan/.html

Anda mungkin juga menyukai