Anda di halaman 1dari 5

Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:

a. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar
selain limbah limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah
rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan
sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat
pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik
dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di antara limbah
tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak
dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi,
misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong
bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur,
virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
b. Limbah lau lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari
kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak
dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga
sering terjadi dilautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang
berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang
berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil,
yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam
tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi
organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan
yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.
Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak
mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam
yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak
usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis jenis pestisida dan zat zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia
lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian

Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.


Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak
terpolusi.
Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran
air.
Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan
mengakibatkan banjir.
1) Sumber Polusi dan Bahan Pencemar Air
Pembuangan kotoran rumah tangga, limbah industri, pengaliran pertanian
dan kesalaahan dalam pengelolaan limbah padat dapat mencemarkan air
permukaan dan air tanah. Selain itu, penyimpanan bahan kimia yang tidak tepat
dan penggunaan bahan pertanian (termasuk pupuk dan pestisida) semakin memberi
peluang terjadinnya pencemaran air.
Pembuangan limbah domestik dan rumah tangga, sepeerti detergen dapat
mencemari air karena detergen tidak dapat terurai dalam kondisi biasa.
Pembuangan limbah industri mengandung Pb, Hg, Zn dan bahan berbahaya lainnya
dapat mencemari perairan dan terakumulasi pada makhluk hidup dan bersifat
racun. Coba anda ingat kembali. Limbah pertaian, seperti pemakain pupuk dan
insektisida secara tidak tepat, dapat menyebabkan pencemaran air. Substansi
insektisida tidak terurai dan masuk ke perairan, kemudian masuk ke siklus jaringan
makanan yang diawali terakumulasinya substansi tersebut dalam organisme air.
Sampah organik yang dibuang ke perairan mengalami pembusukan oleh bakteri dan
menyebabkan kadar oksigen dalam air berkurang. Akibatnya, dapat mengganggu
aktivitas organisme air.
Selain yang telah dijelaskan tersebut, salah satu bahan pencemar di laut
berasal dari tumpahan minyak bumi akibat kecelakaan kapal tanker. Minyak bumi
yang tumpah akan mengganggu ekosistem air laut.
a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh
serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan
limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para
petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain
secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan
yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan
sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang
karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-
menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan
banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung
lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat
dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat
mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan
resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang
paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena
banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan
membuang sampah sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai