Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 8 (Polusi Air) :

1. Dwi Hardik Cahyawan Nugraha


2. Dwi Kurniadi
3. Hartant
4. Ibrotun Nadhifah

SMK NEGERI JATIROGO


POLUSI AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi.

Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian dan limbah
lalu lintas. Ada beberapa tpe polutan yang dapat merusak perairan yaitu; bahan- bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen untuk
penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan
yang mengandung radioaktf dan panas.

1.Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah limbah industri,
pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan,
sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan
(kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di antara limbah
tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai.
Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai
bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja,
air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar
biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

Polutan limbah rumah tangga antara lain:

o Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
o Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
o Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

Cara mengatasi:
Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang
berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah
lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil dan sepeda motor.
Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah
tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
2. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya
dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan
herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut
akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan
yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.

Polutan limbah Pertanian sebagai berikut:


Pestisida golongan organoklorin membutuhkan waktu yang lama untuk terdegradasi sehingga
sangat berpotensi berada dalam air tanah. Selain pestisida pupuk juga dapat mencemari air
tanah. Pupuk mengandung senyawa ammonia dan unsur nitrogen yang larut dalam air.
Nitrogen yang masuk ke dalam air kemudian meresap ke dalam tanah. Semua zat ber-N akan
teroksidasi menjadi nitrat (NO3-). Nitrat akan menghambat darah melepaskan oksigen ke sel-
sel tubuh. Sekali nitrat masuk kedalam sistim peredaran darah, penderita dapat mengalami
kekurangan oksigen dalam tubuhnya.

Cara mengatasi:
Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya
seperti pestisida. merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air..
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang
dapat mencemari lingkungan.
Melakukan intensifikasi pertanian.

3. Limbah Industri
Beberapa Industri menghasilkan limbah organik dan ada pula yang menghasilkan
limbah anorganik. Limbah Organik yang dibuang ke sungai dapat diuraikan oleh
mikroorganisme disepanjang sungai sehingga semakin ke hilir sungai kandungan
limbahnya semakin menurun. Akan tetapi limbah anorganik sebaliknya.

Polutan limbah Industri antara lain:


o Bahan pencemaran organik, dapat berupa logam-logam berat, mineral
(garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)
o Bahan pencemar berupa zat radio aktif (Bahan pencemar berupa panas)

Cara mengatasi:

Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman.


Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan.
4. Limbah lau lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker.
Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah.
Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi dilautan. Semuanya sangat
berbahaya bagi kehidupan.

Polutannya adalah berikut ini:


o Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
o Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan
limbah radioaktif.

Cara mengatasi:
Memperluas kegiatan penghijauan
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

Anda mungkin juga menyukai