Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial
masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang
pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk
meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Pertanian mempunyai arti luas yang mencakup dalam semua kegiatan yang
melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk
kepentingan hidup manusia. Sedangkan dalam arti sempit pertanian sebagai kegiatan
membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Dalam
usaha pertanian diberi nama khusus subjek usaha tani tertentu. Misalnya Kehutanan
adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan dan diusahakan pada lahan setengah liar
atau liar. Peternakan adalah menggunakan subjek hewan darat kering. Perikanan
adalah menggunakan subjek hewan perairan. Jadi Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan
pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya.
Indonesia sebagai negara agraris, mayoritas 80% penduduk Indonesia
berprofesi sebagai petani. Pertanian adalah suatu jenis usaha yang menekankan pada
pengolahan tanah dan tanaman yang ditanam berupa tanaman pangan. Ini didukung
dengan kondisi tanah serta iklim yang berlaku di Indonesia. Belakangan ini mulai
muncul petani-petani modern yang lebih kreatif dalam memanfaatkan peluang yang
ada. Mulai dari menciptakan varian-varian tanaman baru sampai memaksimalkan
kondisi lahan untuk meningkatkan hasil panen tanpa harus tergantung dengan cuaca.
Serta pertanian juga merupakan pemakai air terbanyak yang mempunyai andil pada
terjadinya kelangkaan air. Pertanian merupakan salah satu pelaku utama dalam
pengurasan air tanah, polusi agrokimia, keletihan tanah, dan perubahan iklim global,
serta penyumbang hingga 30% dari emisi gas rumah kaca.
Begitu banyak dan bermacam macam hasil dari pertanian diindonesia ini,
namun disini yang kita bhas adalah tentang hasil pertanian yang berupa tomat
(Solanum lycopersicum L)

B. RUMUSAN MASALAH
SEJARAH ASAL MULA TOMAT
KLASIFIKASI TOMAT
MORFOLOGI TOMAT
PENANAMAN DAN PASCA PANEN
MANFAAT TANAMAN TOMAT

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. ASAL MULA TOMAT DAN PENYEBARANYA


Tomat merupakan tanaman asli dari benua amerika yang tersebar dari amerika
tengah hingga amerika selatan. Banyak mengatakan bila tomat berasal dari Peru
(Amerika Selatan), sedangkan penyebaranya dimulai pada tahun 1535 dari Peru. Kata
lain dari tomat yang menegaskan lagi bahwa tomat berasal dari peru adalah Mala
Pruviana dan Pomi Del Peru. Bukti genetik nenek moyang tanaman tomat adalah
tanaman perdu, dengan buah hijau kecil yang kemudian baru disebarkan ke Meksiko.
Pertama kali tomat dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700
sebelum masehi. Kemungkinan besar tomat berasal dari peru, akan tetapi tempat asal
membudidayakannya adalah meksiko.
Sementara itu bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus
Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba dipantai San Salvador pada tanggal
12 Oktober 1492. Ketika itu, Columbus diperintah Ratu Isabella untuk pergi mencari
emas dan rempah rempah. Akan tetapi, Columbus malah membawa biji bijian
sperti jagung, cabe, dan tomat. Meskipun Ratu Isabella kecewa dengan hasil
Columbus tapi akirnya para petani bersedia untuk menanam biji bijian tersebut dan
bahkan menyebar sampai kebenua Eropa lainya. Setelah sampai di benua benua
Eropa Utara, tomat pun mulai ramai dengan berbagi nama seperti orang perancis
menyebutnya dengan Apel Cina, orang jerman Apel Surga. Lain halnya dengan
Inggris, Karena tomat tidak bisa tumbuh baik sehingga tidak mau yang menanamnya,
bahkan tomat dianggap tanaman beracun.
Kekhawatiran yang sama juga terjadi di penduduk Amerika, bahkan terus
berlangsung hingga abad ke-19. Akan tetapi ada salah satu petani inggris yang
membudidayakanya , meskipun petani ini juga meyakini bahwa tanaman ini juga
beracun. Hingga pada abad ke-18 tomat mulai dibudidayakan.setelah itu pada tahun
1821 orang orang Louisianan di New Orleans mulai memakai tanaman tomat
dalam berbagai menu masakan mereka. Tak lama kemudian berita ini mulai
menyebar, sehingga banyak masyarakat luas yang menggunakan tanaman tomat
sebagai bahan campuran seafood.
Sedangkan penyebaran tomat diindonesia dimulai dari Filipina dan Negara
Negara asia lainya. Pada awalnya tomat yang pertama kali ditemukan masih berbuah
kecil dan produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini jelas berbeda dengan sekarang
yang bisa mengahasilkan bobot 0,4 kg/buah atau 5-8kg/buah. Tanaman tomat hibrida
juga mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai dari daerah
dataran rendah, dataran menengah dan dataran tinggi.

II. KLASIFIKASI TOMAT


Kata tomat berasal dari bahasa Nahuatl Tomatl yang berarti buah bengkak.
Berikut ini klasifikasi :
Nama umum
Indonesia : Tomat
Inggris : Tomato, garden tomato
Melayu : Terung masam, tomato
Vietnam : Ca chua, Ca tomach

2
Thailand : Ma khuea
Pilipina : Kamatis
Cina : Fan qie
Jepang : Tomato

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L.

Kerabat Dekat
Grandiflorum, Terung Ngor, Terung Susu, Terung, Ranti, Terung Siam, Terung Teter,
Terung Pipit, Kentang, Pepino, Terung Dayak.

III. MORFOLOGI
1. Akar
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh
menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi
dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)
akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
2. Batang
Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga
bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara
bulu bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum
lycopersicum L.) berwarna hijau, pada ruas ruas batang mengalami penebalan, dan
pada ruas bagian bawah tumbuh akar akar pendek. Selain itu, batang tanaman
tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan
pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
3. Daun
Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya
bergerigi dan mambentuk celah celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun
berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 7. Ukuran
daun sekitar (15 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 6 cm.
diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 2 daun yang berukuran
kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh
berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
4. Bunga
Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter
sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan
berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada
bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian
terindah dari bunga tomat (Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat

3
(Solanum lycopersicum L.) berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan
berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan bunga
sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala
putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan
kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga
tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
5. Buah
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak
bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat
(Solanum lycopersicum L.) juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil
memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram.
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih muda berwarna hijau muda, bila
sudah matang warnanya menjadi merah.

IV. PENANAMAN DAN PASCA PANEN


Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik
kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras,
miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama
dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani. Berikut ini cara
menanam tomat :
a. PEMILIHAN BIBIT
Untuk meningkatkan mutu juga kualitas hasil panen perlu adanya bibit tomat
yang berkualitas tinngi. Pemilihan bibit tanaman tomat bisa dilakukan dengan 2 cara
yaitu mebeli bibit yang sudah siap tanam dan mebuat sendiri. Namun bila kita
membeli, maka harus dengan teliti juga pada toko yang menyediakan bibit unggul
atau yang sudah bersertifitikat. Pilihlah bibit yang tidak cacat atau luka, karena biasa
bibit yang luka bisa tidak tumbuh, benih yang bersih dari kotoran, benih yang tidak
keriput atau benih utuh, dan benih yang sehat dalam arti tidak ada tanda-tanda
gangguan dari penyakit atau hama. Namun kita juga bisa membikin benih tomat
sendiri dengan cara pilih satu buah tomat yang sudah masak. Lalu belah dan ambil
bijinya dan keringkan. Selanjutnya jemur benih tersebut, namun jangan langsung
terkena sinar matahari, cukup angin-anginkan saja. Yang perlu di ingat alam
membikin benih sendiri adalah pastikan tomat yang akan jadi bahan pembibitan
tomat yang mempunyai mutu dan kualitas tnggi.
b. TAHAP PENYEMAIAN
Dalam tahap ini supaya memperoleh hasil panen bagus maka sebelum
disemaikan benih bibit didesinfektan terlebih dahulu. Caranya ccukup mudah dengan
merendam benih tersebut kedalam larutan fungisida supaya mikroorganisme yang
dapat menimbulkan penyakit mati. Cara penyemaiannya sebagai berikut :
1. Taburkan secara merata benih tomat pada permukaan bedeng yang telah dibuwat
untuk persemaian. Kemudian tutup benih dengan tanah tipis tipis saja. Bedeng
dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan
kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup kembali
dengan tanah tipis-tipis.
2. Tanah dibuwat lubang dengan jarak sekitar 5cm, dengan dalam lubang sekitar 1cm
saja. Lalu setiap lubang kasih benih satu satu. Kemudian tutup lubang dengan tanah
tipis tipis.

4
3. Penyemaian juga bisa menggunakan kantong kantong polibag. Caranya isi polibag
dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dengan skala 1:1. Demi
hasil yang baik harusnya setiap kantong polibag diisi satu benih saja, namun juga
bisa diisi dengan dua atau tiga. Kemudian tutup benih dengan tanah tipis sekitar 1 cm
saja.
Setelah benih sudah tertanam dalam tanah, maka diperlukan perawatan sebagai
berikut :
1. Penyiraman
Setelah ditanam benih benih tersebut maka lakukanlah penyiraman sebnayak
2kali sehari yaitu pagi dan sore.
2. Penyianagan
Penyiangan dilakukan seperlunya saja dengan cara langsung mencabuti
tanaman tanaman lainya yang tumbuh disekitar bibit tanaman tomat.
3. Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga
diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang diberikan
setelah benih tumbuh menjadi bibit.
4. Mencegah dari serangan hama penyakit
Lakukan sterilisasi tanah untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit.
Semprotkan obat obatan seperti Insektisida untuk memberantas hama dari golongan
serangga dan fungisida yang disebabkan oleh jamur.
c. PEMINDAHAN BENIH
Setelah 30 45 hari dalam persemaian, pindahkan benih tersebut ke dalam
lahan tanam benih benih tomat dan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore
hari, karena menghindari dari kelayuan. Pilih benih yang berpenampilan menarik
dan baik., yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit
yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit
tidak terserang hama dan penyakit. Ada 2 sistem untuk pemindahan bibit dalam
bedeng yaitu :
1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur
dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian
harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit
diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.
Supaya tidak rusak dan bisa tumbuh sempurna lakukan kedua system diatas
dengan ekstra hati hati. Disamping itu bila penyemaian dalam polibag caranya
adalah buatlah terlebih dahulu lubang sebesar polibag dalam tanah tanam, kemudian
basahi tanah dalam polibag dengan air lalu sobek polibag dan taruh pada lubang yang
telah disedikan.
d. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan setelah 1-2 minggu benih disemaikan.
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap yaitu:
1. Membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapt
terangkat kepermukaan dengan kata lain mengunakan alat bajak hewan atau tenaga
mesin traktor. Biarkan dalam waktu 1 minggu supaya bongkahan bongkahan tanah
cukup terkena angin, cahaya matahari, dan agar terjadi proses oksidasi (pemasaman)
zat zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan
kehidupan tanaman.

5
2. Dicangkul tipis tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur dan remah,
sekaligus untuk meratakan bagian permukaan tanah.
3. Beri pupuk kandang yang masak sebnayak 15 20 ton/ha. Kemudian dicangkul
kembali tipis - tipis supaya rata permukaan tanah.

PEMBENTUKAN BEDENGAN
Setelah selesai diolah dan didiamkan selama 1minggu lamanya, selanjutnya
buwat bedeng bedeng yangmembujur kea rah Timur Barat supaya penyebaran
cahaya matahai merata ke tanaman. Lebar bedengan dapat dibuwat ukuran 1 -1,2 m,
untuk panjang bedeng dapat disesuaikan dengan keadaan lahanya dengan tinggi
bedeng sekitar 30cm. Disela sela bedengan buwatlah parit dengan lebar 20 30 cm
dan dalamnya 30 cm. kemudian disekeliling bedeng dibuat saluran pembuangan air
dengan ukuran lebar 50 cm dan dalam 50 cm.
e. PEMUPUKAN
Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara
merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar
kompos atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.
2. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan
bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang
atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5
gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk
kandang, TSP dan tanah tercampur rata.
f. PEMBERIAN MULSA
Penggunaan plastik hitam perak sebagai mulsa lebih praktis daripada
mengunakan sisa sisa tanaman yang telah mati. Bedengan yang telah dipersiapkan
untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu supaya
basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam
dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.
g. PEMELIHARAAN TANAMAN
Dalam pemeliharaan tanaman ada beberapa langkah yaitu:
Dalam pemeliharaan tanaman hal pertama yang dilakukan yaitu penyulaman.
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya
tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan secepat
mungkin bila sudah ada tanda - tanda tanaman tumbuh tidak sempurna, namun hal
terpenting yang harus diingat adalah bibit pengganti dalam penyulaman. Cara
penyulaman sangat mudah yaitu tanaman yang sudah rusak, mati atau
pertumbuhanya tidak sempurna dicabut terlebih dahulu, kemudian tanam kembali
bibit yang telah disediakan dari bibit cadangan.
Langkah yang kedua adalah penyiangan. Hal ini perlu dilakukan agar tanaman
tomat tidak mempunyai pesaing untuk menghisap unsur hara pada tanah,sehingga
tidak menyebabkan tanaman tomat menjadi kerdil. Disamping itu juga bisa
mengurangi sarang hama dan penyakit. Sedang waktunya bisa dilakukan 3-4 kali dan
tergantung sikon dan kondisi kebun tanaman tomat itu sendiri.
Langkah yang ketiga yaitu pembubunan. Tujuanya adalah untuk memperbaiki
peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas gas atau zat zat beracun yang
ada didalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan

6
tanaman akan menjadi lebih cepat besar. Atau dengan istilah lain menggemburkan
tanah yang padat.
Langkah ke empat yaitu perampalan atau memutus tunas yang dapat menjadi
tanaman bercabang. Perampalan sendiri sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya
cepat kering bekas lukanya. Jika terlambat merampal tunas akan bercabang besar dan
sukar putus. Bila sudah begitu maka rampallah dengan menggunakan alat pisau atau
gunting yang tajam dengan keadaan bersih. Perlu juga perhatikan ketinggian tanaman
tomat, bila sudah mencapai 5-7 buah, maka segeralah merampal ujung tanaman.
Langkah kelima yaitu pemberian pupuk. Hal ini bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan tanaman tomat dengan subur. Pemberian pupuk cukup dengan ukuran
bila melebihi dosis ukuran bisa menyebabkan tanaman tomat mati karena tidak tahan
dengan panas dari pupuk (pupuk yang mengandung kimia). Dosis ukuranya 1 : 1
untuk setiap tanaman 1-2gram. Pemupukan dilakukan dua kali yang pertama setelah
tanaman berumur sekitar 1 minggu. Pemberian pupuk cukup disekeliling tanaman
pada jarak 3 cm saja, setelah itu tutup engan tanah dan kasih air. Pemupukan kedua
dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 2-3 minggu dengan jarak 5 cm dan
dalamnya 1 cm. Namun bila dalam umur 4 minggu tanaman belum subur maka
lakukan pemupukan lagi dengan jarak 7cm.
Langkah ke enam yaitu penyiraman dan pengairan. Tanaman tomat tidak terlalu
banyak memerlukan air, pemberian air yang berlebihan bisa menyebabkan tanaman
tomat tumbuh memanjang dan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah
terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan
dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena
kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak
oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan
proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian
menyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan
sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah). Kekurangan
air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila
kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat menyebabkan
kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.
Langkah yang terakir yaitu pemassangan ajir atau pemberian jagak lancaran
pada sebelah tanaman agar tidak roboh. Ajir bisa dari bambu atau kayu dengan
panjang antara 100 175 cm tergantung dari variates tanaman tomat itu sendiri.
Pemasanganya dilakukan dari dini supaya tidak mengenai akar yang bisa
menyebabkan putus dan jaraknya 10-20 cm. Bila tanaman tomat sudah tinggi
sekitar 10-15cm, segeralah ikat dengan ajir namun jangan terlalu erat yang penting
tanaman tomat itu bisa berdiri. Pengikatan ini dilakukan bertahap bila tanaman
bertambah tinggi sekitar 20 cm.
h. PANEN
Sekarang giliran kita memetik hasil setelah susah payah kita menanam juga
merawatnya. Pada umumnya tanaman tomat yang siap panen berumur sekitar 90-100
hari masa tanam. Tomat yang siap panen biasanya mempunyai cirri cirri : kulit
buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua
mengering, batang menguning. Waktu yang baik buwat pemetikan buah tomat adalah
pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang
hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses

7
fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung.
Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan
temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi
(penguapan air) dalam buah. Cara memanenya pun cukup mudah yaitu dengan
memuntir buah hingga tangkai buah terputus. Pemetikan buah dilakukan satu persatu
kemudian masukkan ke keranjang dan simpan ditempat penampungan yang teduh.
Masa panen bisa dilakukan sebnayak 10 kali karena buah tomat masaknya tidak
sama, juga dapat dipetik selang waktu 2-3 hari sekali sampai buah tomat habis
terpetik. Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat
yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang.

V. MANFAAT TANAMAN TOMAT


Kandungan vitamin yang ada pada buah tomat adalah vitamin A dan C. vitamin
A mencapai 1600IU yang dapat mencegah penyakit mata. Sedangkan vitamin C
mencapai 35mg. Tomat mempunyai masa simpan atau pasca panen yang pendek,
sehingga produksi tomat melimpah dan banyak buah tomat yang terbuang. Jika hal
ini terjadi akan sangat merugikan bagi petani. Untuk menagani kerugian pada petani
maka sebaiknya diadakan pemanfaatan buah tomat itu dengan upaya memanfaatkan
buah tomat itu untuk menjadi beberapa produk makanan seperti:
1. Juice tomat
2. Selai tomat
3. Saus tomat
4. Yam tomat

8
BAB III
KESIMPULAN

Tomat merupakan tanaman asli dari benua amerika yang tersebar dari amerika
tengah hingga amerika selatan. Banyak mengatakan bila tomat berasal dari Peru
(Amerika Selatan), sedangkan penyebaranya dimulai pada tahun 1535 dari Peru. Kata
lain dari tomat yang menegaskan lagi bahwa tomat berasal dari peru adalah Mala
Pruviana dan Pomi Del Peru. Bukti genetik nenek moyang tanaman tomat adalah
tanaman perdu, dengan buah hijau kecil yang kemudian baru disebarkan ke Meksiko.
Pertama kali tomat dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700
sebelum masehi. Kemungkinan besar tomat berasal dari peru, akan tetapi tempat asal
membudidayakannya adalah meksiko.
Kandungan vitamin yang ada pada buah tomat adalah vitamin A dan C. vitamin
A mencapai 1600IU yang dapat mencegah penyakit mata. Sedangkan vitamin C
mencapai 35mg. Tomat mempunyai masa simpan atau pasca panen yang pendek,
sehingga produksi tomat melimpah dan banyak buah tomat yang terbuang. Jika hal
ini terjadi akan sangat merugikan bagi petani

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1165
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/pengolahan-pasca-panen-tomat-3481
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tomat.html
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-tomat-1652
http://ewinkaja05.blogspot.com/2012/04/pengaruh-naungan-terhadapa-tanaman.html

10

Anda mungkin juga menyukai