Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH BAHASA INDONEIA


Bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi Republik Indonesia dan
Bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tepatnya sehari setelahnya, bersamaan
dengan berlakunya konstitusi.
Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian
bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-
19, namun mengalami perkembangan akibat penggunaannya sebagai bahasa
kerja dan proses pembakuan di awal abad ke-20. Hingga saat ini bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang sangat hidup, yang menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
bahasa asing.
Saat ini bahasa Indonesia tidak menduduki posisi sebagai bahasa Ibu
bagi mayoritas penduduknya. Karena sebagian besar warga Indonesia
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa Ibu. Namun demikian, bahasa
Indonesia digunakan sangat luas di perguruan tinggi, di surat kabar, di media
elektronika, perangkat lunak, surat menyurat resmi, dan berbagai forum
publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia
digunakan oleh semua warga Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7 Masehi memakai bahasa Melayu
(Bahasa Melayu Kuno) sebagai Bahasa Kenegaraan. Kajian linguistik
terhadap sejumlah teks menunjukan bahwa paling sedikit terdapat dua dialek
bahasa Melayu Kuno yang digunakan dalam masa yang berdekatan.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk
resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh kesultanan Malaka, yang kelak
disebut sebagai bahasa Melayu tinggi.
Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia Belanda melihat
bahwa Bahasa Melayu (tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi

3
4

bagi kalangan pegawai pribumi. Promosi bahasa Melayu dilakukan


disekolah-sekolah dan di dukung dengan penerbitan karya sastra dalam
bahasa melayu.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (Bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa Ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa
daerah yang jumlahnya mencapai 360 Bahasa.
Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan
dibukunya Malay Archipelago bahwa penghuni Malaka telah memiliki
suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan
dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling
indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa
yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.
Bahasa Indonesia secara resmi di akui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu
sebagai bahasa Nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat
menjadi bahasa Indonesia yaitu :
1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku Jawa, suku Sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional
5

sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan
masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.
B. PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG BERKAITAN DENGAN
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Tahun-tahun yang penting mengandung arti sangat menentukan dalam
sejarah perkembangan bahasa Melayu/ Indonesia dapat diperinci sebagaai
berikut :
1. Pada tahun 1901 disusun ejaan bahasa Resmi Melayu oleh Ch.A.Van
Ophuijsen dan dimuat dalam kitab logat Melayu.
2. Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-
buku bacaan yang diberi nama Commissir voor de Volksleectuur (Taman
Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka.
3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan
dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal 28 Oktober
1928 itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh
untuk perjalanan bahasa Indonesia.
4. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda
yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres bahasa Indonesia I
di Solo.
6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang Undang Dasar
1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Negara.
7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku
sebelumnya.
8. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober - 2
November 1954 memutuskan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk
6

terus-menerus menyempurnakan Bahasa Indonesia yang diangkat sebagai


Bahasa Nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara itu.
9. Pada tanggal 16 agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan
penggunakaan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan melalui
pidato kenegaraan didepan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan
Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
10. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum pembentukan istilah resmi berlaku
diseluruh Indonesia.
11. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober-2 November 1978 merupakan peristiwa yang penting
bagi kehidupan Bahasa Indonesia. Dalam rangka peringatan hari Sumpah
Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga memutuskan
untuk terus berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa
Indonesia.
12. Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada 21-26
November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka peringatan
hari sumpah pemuda yang ke-55. Dalam pemutusannya disebutkan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan
sehingga amanat yang tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara,
yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
13. Kongres Bahasa Indonesia V juga diadakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober 3 November 1988. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira Tujuh
ratus pakar Bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta tamu
dari negara sahabat.
14. Kongres Bahasa Indonesia VI diadakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari
Indonesia dan 53 peserta tamu dari Mancanegara.
7

15. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia Jakarta


pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres ini mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Keanggotaannya terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar yang
mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b. Tugasnya ialah memberikan nasihat kepada pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa serta mengupayakan peningkatan status
kelembagaan pusat pembinaan dan pengembangan bahasa.
16. Kongres Bahasa Indonesia VIII. Kongres ini diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 14-17 Oktober 2003.

C. FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


1. FUNGSI BAHASA INDONESIA
Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indoneia
berfungsi sebagai (1) lambang kebangsaan (2) lambang identitas nasional
(3) alat perhubungan antar warga, antar daerah, antar budaya, dan (4) alat
yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dana bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia.
Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan. Bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangaan
kita. Atas dasar ini bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan
serta rasa kebanggaan senantiasa kita bina.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita jungjung
disamping bendera dan lambang negara. Bahasa Indonesia dapat memiliki
indentitasnya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebagai
alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat
adanya bahasa nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain
8

sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebgaia akibat perbedaan latar


belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat
bepergian dari pelosok yang satu kepelosok yang lain di tanah air kita
dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat
komunikasi.
Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yanga memungkinkan
terlaksananya penyatuan berbagai-bagai suku bangsa yang memiliki latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan ini, bahasa Indonesia
memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian
hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepadaa nilai-nilai sosial budaya.
Di dalam kedudukannya sebaga bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar
didalam dunia pendiddikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4)
alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Sebagai fungsinya yang kedua, didalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dilembaga-
lembaga Pendidikan mulai taman kana-kanak sampai dengan perguruan
tinggi di seluruh Indonesia. Kecuali di daerah-daerah, seperti daerah
Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar yang
menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan
tahun ketiga Pendidikan dasar.
Sebagai fungsinya yang ketiga, didalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
9

nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di dalam


hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai
alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan
bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku
melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama
latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Akhirnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Didalam hubungan ini, bahasa
Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai budaya nasional
kita. (Halim,1979 : 4-56 ; Moeliono, 1980 : 15-31).
Beriringan dengan pesatnya perkembangan Bahasa Indonesia
sebagai Identitas Nasional, teraktualisasikan pula perkembangan bahasa
daerah (selanjutnya disingkat sebagai BD) sebagai lambang identitas
daerah yang keberadaannya diakui UUD 1945 yang secara bersama
dengan BI menghadapi arus globalisasi,
Di samping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula
bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa.
Media masa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual
harus memakai bahasa Indonesia.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa
daerah, bahasa Indonesia berperanan sangat penting. Bahasa Indonesia
sebagai alat penyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra
Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi
estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting
dalam dunia Internasional.
10

2. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting,
seperti tercantum pada ikrar Ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi
kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa Nasional ; kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah
selain itu, di dalam Undang Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus
(Bab XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang
menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata
lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah
Pemuda 1928 ; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945.
Sedangkat menurut Yustinah dan Ahmad Iskak dalam bukunya
yang berjudul Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kedudukan bahasa
Indonesia dapat diketahui melalui faktor-faktor sebagai berikut : (1)
jumlah penuturnya; (2) luas penyebarannya ; (3) peranannya sebagai
sarana ilmu, susastra dan ungkapan budaya lain yang bernilai.
Berdasarkan patokan pertama/jumlah penuturnya, bahasa Indonesia
digunakn sebagai bahas Ibu. Oleh karena itu penutur bahasa Indonesia
semakin bertambah. Pertambahan tersebut disebabkan oleh arus
urbanisasi. Perkawinan antar suku, da keinginan generasi muda berbahasa
Indonesia.
Berdasarkan luas penyebarannya, bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan sebagai berikut :
(1) Sebagai bahasa pertama yang dipakai di pantai timur Sumatra, di
pulau Riau dan Bangka, serta daerah pantai Kalimantan.
(2) Sebagai bahasa kedua, pemencarannya dapat disaksikan dari ujung
barat samai ke timurdan dari pucuk utara sampai ke batas selatan
negeri kita.
11

(3) Sebagai bahasa asing, bahasa Indonesia dipelajari dan dipakai di


kalangan terbatas di Australia, Filiphina, Jepang, Korea, Rusia,
India, Ceko, Jerman, Perancis, Inggris dan Amerika. Bahasa
Malaysia atau Melatu termasuk rumpun yang sama dipakai di
Singapura dan Brunei Darussalam.
Berdasarkan peranannya, bahasa Indonesia sebagai lingua franca
yakni bahasa perantara orang yang latar budayanya berbeda-beda.
Kedudukan bahasa Indonesia tidak didasarkan pada mutunya, besar
kecilnya kosakata, keluwesan dalam tata kalimatnya, atau daya
tangkapnya dalam gaya. Namun, kedudukan bahasa Indonesia
harus sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakaian.

D. ANALISIS MASALAH
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan sebagai
pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya
daerah. Yang selalu berkembang dari abad ke abad, hingga pada
akhirnya bahasa Indonesia di resmikan pada tanggal 28 Oktober 1928
bertepatan pada hari sumpah pemuda.
2. Peristiwa-Peristiwa penting yang beekaitan dengan
perkembangan Bahasa Indonesia
Dari banyaknya peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi dari
tahun ke tahun yang di mulai dari dibuatnya ejaan resmi bahasa
melayu sampai dengan diadakannya kongres Bahasa Indonesia I-VIII
membuktikan semangat juang masyarakat Indonesia untuk
meresmikan dan terus menyempurnakan Ejaan maupun penulisan
Bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar.
3. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sangatlah penting, karena
untuk mengetahui kegunaan dari bahasa Indonesia dan untuk
mengetahui seberapa pentingnya Bahasa Indonesia bagi kita rakyaat
12

Indonesia. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa.


Media masa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio
visual, secara umum Bahasa Indonesia yaitu sebagai pemersatu
bangsa Indonesia agar tidak ada kesenjanganatau kesalahpahaman
akibat perbedaan bahasa dari berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai