Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan
sudut mendatar dan sudut tegak, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis,
membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik). Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90.

Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam
pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada
perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu
bangunan bertingkat.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :


a. Untuk mengetahui kegunaan theodolit.
b. Untuk mengetahui bagian bagian dari theodolit.
II. ISI
.

Sebelum teodolit, instrumen seperti lingkaran geometris persegi dan berbagai lulus
(circumferentor) dan setengah lingkaran (graphometer) digunakan untuk mendapatkan baik
pengukuran sudut vertikal atau horizontal. Itu hanya soal waktu sebelum seseorang menaruh dua
perangkat ukur ke satu instrumen yang dapat mengukur kedua sudut secara bersamaan.
Gregorius Reisch menunjukkan instrumennya dalam lampiran bukunya Margarita Philosophica,
yang diterbitkan di Strasburg tahun 1512. Digambarkan dalam lampiran oleh Martin
Waldseemller, sebuah topographer Rhineland dan pembuat peta, yang membuat perangkat di
tahun yang sama disebut Waldseemller. instrumen nya polimetrum tersebut.
Kejadian pertama kata "teodolit" ditemukan dalam buku pelajaran survei Praktek geometrik
bernama Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang diterbitkan secara anumerta oleh
anaknya, Thomas Digges. etimologi dari kata tersebut tidak diketahui. Bagian pertama dari theo
Latin Baru-delitus mungkin berasal dari bahasa Yunani, "untuk dilihat atau melihat perhatian
pada ", [7] tetapi bagian kedua lebih membingungkan dan sering dihubungkan dengan sebuah
variasi tdk seperti seorang sarjana dari salah satu kata Yunani yang berarti "jelas", delitus adalah
variasi dari deletus terlentang Latin, dalam arti" dicoret ".
Modern theodolites
Dalam theodolites hari ini, pembacaan keluar dari lingkaran horizontal dan vertikal biasanya
dilakukan secara elektronik. pembacaan dilakukan dengan encoder rotary, yang bisa mutlak,
misalnyamenggunakan kode Gray, atau tambahan, menggunakan lampu jarak yang sama dan
band radial gelap. Dalam kasus terakhir lingkaran berputar dengan cepat, mengurangi
pengukuran sudut
untuk pengukuran elektronik perbedaan waktu. Selain itu, akhir-akhir ini sensor CCD telah
ditambahkan ke bidang fokus teleskop sehingga kedua auto-target dan pengukuran otomatis
target sisa offset. Semua ini diimplementasikan dalam perangkat lunak tertanam.
Teodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut
harisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis,
membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah (Muhamadi, 2004). Menurut Farrington (1997)
dalam Anggraeni (2004) teodolit pada dasarnya berupa teleskop yang ditempatkan pada suatu
dasar berbentuk pembulat )piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan
sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat
tinggi.
Bagian-bagian yang penting dari alat teodolit menurut Muhamadi (2004):
a. Teropong yang dilengkapi dengan garis bidik
b. Lingkaran skala vertical
c. Sumbu mendatar
d. Indeks pembaca lingkaran skala tegak
e. Penyangga sumbu mendatar
f. Indeks pembaca lingkaran skala mendatar
g. Sumbu tegak
h. Lingkaran skala mendatar
i. Nivo kotak
j. Nivo tabung
k. Tribrach
l. Skrup kaki tribrach
Kegunaan Teodolit
Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, teodolit sering digunakan
dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari (Anonim.
2010).
Konstruksinya
Teodolit repetisi
Lingkaran skala mendatar dapat diatur mengelilingi sumbu tegak. Bila skrup pengunci lingkaran
skala mendatar dibuka, maka tidak dapat dilakukan pengukuran sudut. Besarnya sudut yang
dibentuk oleh garis bidik yang diarahkan ke dua buah target hanya dapat diukur kalau skrup
pengunci lingkaran skala mendatarnya terkunci. Sebab bila sekrup pengunci skala lingkaran
mendatar tidak dikunci, maka pada saat diputar, piringan skala mendatar ikut berputar bersama-
sama dengan indek pembaca lingkaran mendatar.
Keuntungannya adalah dimungkinkannya mengubah bacaan pada suatu arah garis bidik tertentu.
o
Misal pada suatu arah garis bidik di A bacaan skala mendatarnya dibuat 0 , kemudian garis bidik
diarahkan ke B, maka bacaan skala mendatar di B juga merupakan sudut APB
Teodolit reiterasi
Lingkaran skala mendatar (horizontal) teodolit menyatu dengan tribrach, sehingga lingkaran
mendatar tidak dapat diputar atau bersifat tetap. Akibatnya bacaan lingkaran mendatarnya
untuk suatu target merupakan suatu bacaan arah. Jadi sudut yang dibentuk oleh garis bidik
yang diarahkan kedua target adalah bacaan arah kedua dikurangi bacaan arah pertama.

Sistem pembacaan
- Sistem dengan indeks garis
- Sistem dengan nonius
- Sistem dengan micrometer
- Sistem koinsidensi
- Sistem digital
Ketelitiannya
a. Teodolit presisi/teliti, misal Wild tipeT-3
b. Teodolit satu sekon, misal Wild tipe T2
c. Teodolit puluhan sekon , misal Shokisa tipe TM-20
d. Teodolit satu menit, misal Wild tipe T0

Pengoperasian Teodolit
Cara kerja penyiapan alat theodolit antara lain :
1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2. Tinggikan setinggi dada
3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan.
4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7. Letakkan theodolite di tribar plat
8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser kekiri
atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
13.Periksa kembali ketepatan
nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut
luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut.

Bagian Bagian Dari Theodolit

Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3 bagian:


1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu
tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat
pengunci limbus.

2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan
pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu
diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang
mempunyai jari jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat
pembaca nonius.

Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau
sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus.
Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan di
permukaannya. Garis garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan
hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran
penuh dibagi dalam 360 atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi
dalam 400 g.

3. Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan
demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk
lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

Macam / Jenis Theodolit

1. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:

Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis


Theodolite sistem baca dengan Nonius
Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Theodolite sistem baca dengan Digital
2. Theodolit menurut skala ketelitian

Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)


Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
Persyaratan Operasi Theodolit
a. Sumbu harus tegak lurus dengan sumbu (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).

b. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu .

c. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.

d. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu .

Cara-Cara Penyetelan Theodolit:

a. Dirikan statif sesui dengan prosedur yang ditentukan.

b. Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci
di kepala statif.

c. Stel nivo kotak dengan cara:

- Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup
C. (lihat gambar a)

- Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah (lihat gambar
b)

- Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.

Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel

(A,B,C), maka caranya adalah:

1. Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B(lihat gambar a)


2. Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga gelembung nivo
bergeser ke tengah (lihat gambar a)
3. Putarlah teropong 90 ke arah garis sekrup C (lihat gambar b)
4. Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah.
5. Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan cara memutar
teropong ke segala arah
Cara Pembacaan Baak Ukur

Pada rambu ukur akan terlihat huruf E dan beberapa kotak kecil yang berwarna merah dan
hitam. Setiap huruf E mempunyai jarak 5 cm dan setiap kotak kecil panjangnya 1cm.

Langkah Perhitungan
Jika Memakai Sudut Vertikal (Zenith) :
o Do = (BA-BB) x100 x sin V, jarak optis
o Do = (BA-BB) x 100 x sin2 V, jarak datar
Jika Memakai Sudut Vertikal (Elevasi)
o Do = (BA-BB) x 100 x cos V, jarak optis
o Do = (BA-BB) x100 x cos2 V, jarakk datar

Perhitungan Beda Tinggi (H)


Jika memakai sudut vertical (zenith) :
h = ta + dh BT
tan V
Jika memakai sudut vertical (elevasi) :
h = ta + (dh x tan V) BT
Perhitungan Ketinggian
TPx = TP1 + h
TP1 adalah ketinggian di titik pesawat
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam
survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan
tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan
atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan
ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala
akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-
siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu bangunan bertingkat.

Anda mungkin juga menyukai