Dat13!4!2015Yani Hospitalisasi
Dat13!4!2015Yani Hospitalisasi
KRISIS
Perpisahan
Kehilangan kendali
Perubahan gambaran diri
Nyeri dan rasa takut
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRES HOSPITALISASI PADA ANAK
Berpisah dengan orang tua dan sparing.
Fantasi-fantasi dan unrealistic anxieties tentang
kegelapan, monster, pembunuhan dan
binatang buas diawali dengan yang asing.
Gangguan kontak social jika pengunjung tidak
diizinkan
Nyeri dan komplikasi akibat pembedahan atau
penyakit.
Prosedur yang menyakitkan dan takut akan
cacat dan kematian
Prinsip Hospitalisasi
Perpisahan Mencegah cedera dan nyeri
Kehilangan kendali Peningkatan teknik
relaksasi
Perubahan gambaran diri
Informed consent
Nyeri
Persiapan prosedur
Rasa takut Persiapan psikologis
Meningkatkan Persiapan fisik
kemampuan orang tua Penampilan prosedur
Memodifikasi Lingkungan Dukungan pasca prosedur
Rasa cemas takut Menggunakan bermain
Tumbuh kembang selama prosedur
Hubungan Hospitalisasi dan Penyembuhan
ADAPTASI
MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN
FC YG MEMPENGARUHI REAKSI ANAK
THD KONDISI KRISIS
Usia Perkembangannya
Pengalaman perpisahan
Support sistem
Keseriusan penyakit
HOSPITALISASI TRAUMATIC
STRES FISIK
STRES PSIKIS
ATRAUMATIC CARE
TUJUAN ATRAUMATIC CARE.
Cegah perpisahan dengan keluarga
Tingkatkan sensasi pengendalian diri
Perkecil cedera tubuh dan nyeri
FAKTOR RESIKO YG
MENINGKATKAN STRESS ANAK PD
SAAT HOSPITALISASI
Temperamen
Ketidakserasian hubungan anak & ortu
Gender
Usia
Inteligensia
Stres yg multiple & terus menerus
Cemas karena perpisahan
Sebagian besar stres terjadi pada bayi di usia
pertengahan sampai anak pada periode
prasekolah, khususnya anak usia 6 sampai 30
bulan adalah cemas karena perpisahan
Respon perilaku anak terhadap perpisahan dibagi
dalam 3 tahap:
1. Tahap protes (phase of protest)
2. Tahap putus asa (phase of despair)
3. Tahap menolak (phase of denial)
RENTANG RESPON
HOSPITALISASI
Masa Bayi (0-1 thn)
Msl utama dampak perpisahan dg ortu ggn
pembentukan rasa percaya & kasih sayang
Usia > 6 bln stranger anxiety : cemas dgn org
yg tdk dikenal & karena perpisahan dg ibunya
Rx yg sering muncul : menangis, marah dan byk
melakukan gerakan
Cemas bila ditinggalkan ibunya separaton
anxiety nangis keras
Respon thd nyeri nangis keras, pergerakan
tbh banyak & ekspresi wjh yg tdk
menyenangkan
Masa Toddler (1-3 thn)
Rx sesuai sbr stess utama perpisahan
Respon perilaku ada 3 tahapan :
Protes nangis kuat, menjerit panggil ortu, menolak
perhatian yg diberikan org lain
Putus asa (despair) menangis berkurang, anak tdk aktif,
kurang minat utk bermain & makan, sedih & apatis
Menolak (Denial) scr samar mulai menerima
perpisahan, membina hub scr dangkal & anak mulai
terlihat menyukai lingk
Masa Prasekolah ( 3 6 thn)
Reaksi thd perpisahan :
Menolak makan
Menangis pelan
Sering bertanya
Tidak kooperatif
Kehilangan kontrol :
Pembatasan aktifitas sehari-hari dan kehilangan kekuatan diri
Dirawat merupakan hukuman malu, bersalah, takut
Takut thd perlukaan menganggap tindakan dan prosedur akan
mengancam integritas agresif, ekspresi verbal, dependent
Usia Sekolah (6 12 thn)
DIPENGARUHI OLEH
Seriusnya penyakit
Pengalaman sebelumnya
Prosedur medik
Adanya support sistem
Kekuatan ego individu
Kemampuan koping sebelumnya
Adanya stres lain dalam keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga, agama,
kepercayaan & adat
PERUBAHAN PERAN KLG YG TJD
ORTU : Mengfokuskan perhatian pada
anak sakit
SAUDARA : Sibling Rivalry
ANAK SAKIT : Hilangnya status anak
dalam keluarga/ kelompok sosial
PRINSIP PERAWATAN HOSPITALISASI PD ANAK
Memberi informasi
Melibatkan saudara kandung
RUANG PERAWATAN
ANAK