Anda di halaman 1dari 8

No.

Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Kekurangan volume caiuran Tujuan : setelah tindakan 1. Awasi masukan 1. Memberikan informasi tentang
b/d kehilangan cairan 2x24 jam klien dan haluaran cairan. kebutuhan penggantian.
berlebihan dari menunjukkan tanda 2. Kaji tanda-tanda 2. Indikator volume
gastrointestial akibat diare, tanda rehidrasi dan vital turgor kuit, mukosa sirkulasi/perfusi.
muntah, dehidrasi. berikan cairan yang membran dan status mental 3. Berkurangnya cairan dapat
adekuat. setaip 4 jam atau sesuai indikasi. mengakibatkan terjadinya
Kriteria Hasil : 3. Berikan cairan dehidrasi.
1. turgor kulit < 2det. hidrasi peroral (1500- 4. pencatatan dilakukan sebagai
2. mata dan fontanel 2500ml/hari) acuan dalam pencapaian
tidak cekung,. 4. Catat intake dan keseimbangan volume cairan.
3. kesadaran compos output ( urine,BAB, dan 5. Retensi urine dapat terjadi yang
mentis ). muntah ). mengakibatkan resiko
4. Hidrasi 5. Monitor urine dehidrasi.
meningkat. secara spesifik tiap 8 jam atau 6. Makanan berserat dapat
5. Tidak lemes. sesuai indikasi memacu timbulnya haluaran
6. Membran mukosa 6. Hindari asupan cairan berlebih.
lembab. seperti juice buah, soft drink, 7. Pemberian terapi yang tepat
7. Akral hangat. gelatin, maupun makanan mampu mengurangi resiko
berserat yang lain. yang ditimbulkan.
7. Berikan 8. Penurunan fungsi ginjal dapat
(kolaborasi) pemberian meluas mempengaruhi
antibiotik sesuai dengan resep penyembuhan klien.
pengobatan.
8. Kaji hasi tes
fungsi elektrolit/ginjal.

Rencana Keperawatan Kekurangan Volume Cairan

Rencana Keperawatan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Nutrisi kurang dari Tujuan : setelah tindakan 2x24 1. Kaji pengetahuan klien tentang 1. Pengetahuan yang kurang
kebutuhan b/d anorexia, jam kebutuhan nutrisi pentingnya nutrisi bagi tubuh. tentang nutrisi mempengaruhi
penurunan masukan oral, klien adekuat 2. Beri penjelasan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi.
penurunan berat badan, Kriteria Hasil : pentingnya nutrisi bagi tubuh. 2. Penjelasan yang adekuat akan
mual, 1. Nafsu makan 3. Buat pilihan menu yang disukai meningkatkan pemahamam
meningkat. klien. tentang nutrisi.
2. Porsi yang 4. Sediakan makanan dalam porsi 3. Variasi makanan dapat
disediakan habis. hangat. merangsang nafsu makan klien.
3. Turgor kulit < 2det. 5. Beri makan dalam porsi sedikit 4. Porsi yang hangat merangsang
4. Membran mukosa tapi sering. klien dalam nafsu makan.
pucat. 6. Ciptakan lingkungan tempat 5. Peningkatan nutrisi perlu
5. Peningkatan berat makanan yang nyaman. diimbangi dengan asupan kalori
badan klien. 7. Pantau berat badan klien setiap yang meningkat.
2 hari sekali. 6. Lingkungan yang nyaman akan
meningkatkan selera makan.
7. Dengan pemantauan BB
diketahui peningkatan atau
penurunan BB.

Rencana Keperawatan Nyeri Akut


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b/d inflamasi, Tujuan : setelah tindakan 1. Kaji keluhan nyeri, lokasi nyeri 1. Keluhan nyeri subjektif
peningkatan vaskuler 2x24 jam nyeri klien dan intensitas nyeri menentukan intervensi yang
cerebral, deformitas, berkurang 2. Kaji nadi perifer. diberikan selanjutnya.
dislokasi, fraktur. Kriteria Hasil : 3. Berikan klien posisi yang 2. Nyeri yang hebat umumnya
1. Tidak ada grimace nyaman. ditandai dengan peningkatan
2. Skala nyeri 1-3 4. Ajarkan klien tehnik distraksi. denyut nadi.
3. Keluhan klien 5. Ajarkan klien tehnik relaksai 3. Posisi nyaman membawa klien
tentang nyeri nafas dalam. dalam kondisi rileks.
berkurang 6. Berikan kompres hangat pada 4. Pengalihan terhadap persepsi
4. Tampak rileks daerah yang nyeri. nyeri mengurangi keluhan.
7. Berikan masase pada lokasi 5. Relaksasi nafas dalam
nyeri. menurunkan intensitas nyeri.
8. Kolaborasi dalam pemberian 6. Kompres hangat menghambat
analgesik. pelepasan reseptor nyeri.
7. Relaksasi juga dapat dihasilkan
dari terapi masase.
8. Terapi analgesik menurunkan
keluhan nyeri secara
farmakologis.

Rencana Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tak Efektif


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Bersihan jalan nafas tak Tujuan : setelah tindakan 1. kaji frekuensi/kedalaman 1. Takipnea, penafasan dangkal
efektif b/d inflamasi 2x24 jam jalan nafas pernafasan dan gerakan dada. dam gerakan dada tak simetris
trakeabronkial, edema klien efektif. 2. Auskultasi area paru, catat bila sering terjadi karena
trakea, peningkatan Kriteria Hasil : ada suara nafas tambahan. ketidaknyamanan gerakan
produksi sputum. 1. Jalan nafas paten. 3. Bantu klien latihan nafas sering. dinding dada.
2. Tidak ada bunyi Bantu klien latihan batuk efektif 2. Suara tambahan didengar
nafas tambahan 4. Lakukan suction b/p sebagai respon terhadap
3. Tidak ada dipsnea 5. Berikan cairan peroral penumpukan cairan, sekret
4. Tidak ada sedikitnya 2500ml/hari sesiau kental, atau spasme jalan nafas.
sianosis. indikasi. 3. Nafas dalam memudahkan
5. Tidak ada otot 6. Lakukan nebulisasi b/p ekspansi maksimum paru-
bantu nafas. 7. Beri klien posisi nyaman miring paru/jalan nafas lebih kecil.
kanan dengan kaki kanan 4. Pembersihan jalan nafas secara
difleksikan dan kaki kiri mekanik dilakukan bila klien tak
ekstensi, bahu sedikit condong mampu untuk batuk efektif atau
kedepan. penurunan kesadaran.
5. Cairan memobilisasikan dan
mengeluarkan sekret.
6. Pengenceran sekret
memudahkan dalam
pembersihan jalan nafas.
7. Poaisi demikian memudahkan
paru-paru dalam inspirasi
sehingga memaksimalkan
ekspansi paru.

Rencana Keperawatan Pola Nafas Tak Efektif


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Pola nafas tak efektif b/d Tujuan : setelah tindakan 1. kaji frekuensi/kedalaman 1. Takipnea, penafasan dangkal
inflamasi trakeabronkial, 2x24 jam pola nafas pernafasan dan gerakan dada. dam gerakan dada tak simetris
edema trakea, peningkatan klien efektif. 2. Auskultasi area paru, catat bila sering terjadi karena
produksi sputum, spasme Kriteria Hasil : ada suara nafas tambahan. ketidaknyamanan gerakan
otot nafas. 1. Jalan nafas paten. 3. Berikan klien posisi semifowler dinding dada.
2. Tidak ada bunyi 4. Bantu klien latihan nafas sering. 2. Suara tambahan didengar
nafas tambahan Bantu klien latihan batuk efektif sebagai respon terhadap
3. Tidak ada dipsnea 5. Berikan cairan peroral penumpukan cairan, sekret
4. Tidak ada sedikitnya 2500ml/hari sesiau kental, atau spasme jalan nafas.
sianosis. indikasi. 3. Semifowler memberikan
5. Tidak ada otot 6. Lakukan nebulisasi b/p ekspansi paru berlebih.
bantu nafas. 7. Berikan klien oksigen tambahan. 4. Nafas dalam memudahkan
8. Bantu klien fisioterapi dada b/p ekspansi maksimum paru-
paru/jalan nafas lebih kecil.
5. Cairan memobilisasikan dan
mengeluarkan sekret.
6. Pengenceran sekret
memudahkan dalam
pembersihan jalan nafas.
7. Poaisi demikian memudahkan
paru-paru dalam inspirasi
sehingga memaksimalkan
ekspansi paru.
8. Fisioterapi mampu merangsang
batuk klien.

Rencana Keperawatan Infeksi/Resiko


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Resiko/infeksi b/d inflamasi Tujuan : setelah tindakan 1. Observasi tanda-tanda infeksi 1. Pengkajian yang tepat tentang
, pus 2x24 jam tidak dan inflamasi seperti demam, tanda-tanda penyebaran infeksi
ditemukan tanda- kemerahan, pus, sputum dapat membantu menentukan
tanda infeksi purulen, urine warna keruh.
tindakan selanjutnya.
Kriteria Hasil : 2. Pertahankan tindakan septic dan
1. Tidak ada tanda- aseptic terhadap diri dank lien. 2. mencegah kontaminasi luka dan
tanda infeksi 3. Anjurkan kepada pasien dan penyebaran infeksi.
seperti kemerahan, keluarga untuk selalu menjaga
panas, edema, kebersihan diri selama 3. Kebersihan diri yang baik
penurunan fungsi, perawatan. merupakan salah satu cara untuk
pus purulen. 4. Kolaborasi dengan dokter untuk mencegah infeksi kuman.
pemberian antibiotika.
4. Antibiotika dapat menbunuh
kuman, pemberian insulin akan
menurunkan kadar gula dalam
darah sehingga proses
penyembuhan.

Rencana Keperawatan Gangguan Mobiulitas Fisik


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Gangguan mobilitas fisik Tujuan : setelah tindakan 1. Ubah posisi klien tiap 2 jam 1. Menurunkan resiko terjadinnya
2x24 jam klien
berhubungan dengan 2. Ajarkan klien untuk melakukan iskemia jaringan akibat sirkulasi
mampu melakukan
hemiparese/hemiplegia aktivitas sesuai latihan gerak aktif pada darah yang jelek pada daerah
kemampuannya.
ekstrimitas yang tidak sakit yang tertekan
Kriteria Hasil :
1. Bertambahnya 3. Lakukan gerak pasif pada 2. Gerakan aktif memberikan
kekuatan otot.
ekstrimitas yang sakit massa, tonus dan kekuatan otot
2. Tidak terjadi
kontraktur sendi 4. Berikan papan kaki pada serta memperbaiki fungsi
3. Klien
ekstrimitas dalam posisi jantung dan pernapasan
menunjukkan
tindakan fungsionalnya 3. Otot volunter akan kehilangan
peningkatan
5. Tinggikan kepala dan tangan tonus dan kekuatannya bila tidak
mobilitas.
6. Kolaborasi dengan ahli dilatih untuk digerakkan.
fisioterapi untuk latihan fisik
klien

Anda mungkin juga menyukai