Anda di halaman 1dari 8

J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No.

2085 - 0859

RANCANG BANGUN ALAT PENGADUK BAHAN BIOGAS


BERBASIS MIKROKONTROLER MCS51
Suharijanto*)
*)
Dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan
Email : Suharijanto09@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan mendesain alat kontrol pengaduk
bahan biogas berbasis mikronkontroler. Dimana selama ini pengaduk bahan biogas masih
menggunakan cara-cara manual atau dengan bantuan kerja manusia. Tahapan awal
pembuatan alat kontrol pengaduk bahan biogas ini dengan melihat bentuk asli pengolahan
bahan biogas. Pada bangunan pengolah biogas, ada tiga tempat bagian penting dalam
pengolahan biogas, yaitu inlet (tempat ini digunakan untuk mencampurkan campuran kotoran
ternak dan air ke dalam digester), digester (disebut juga reaktor berfungsi sebagai tempat
mengolah kotoran ternak melalui proses difermentasi oleh bakteri-bakteri untuk
menghasilkan gas) dan Outlet (saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang telah
difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan
hidrostatik). Dibagian inlet inilah ada alat pencampur. Alat ini digunakan untuk
mempersiapkan campuran yang baik antara air dan kotoran hewan. Alat pengaduk terkotrol
ini terbuat dari tiga komponen, yaitu motor penggerak, pelat yang didesain seperti baling-
baling dan pengontrol yang menggunakan minimum sistem mikrokontroler. Program pada
alat kontrol ini berbasis mikrokontroler MCS51 dengan menggunakan bahasa assembly dan
C. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini desain miniatur alat kontrol pengaduk bahan
biogas dengan mengunakan sistem minimum mikrokontroler MCS51 dengan beberapa
instrumen pendukung berupa mekanik, penggerak motor dan pengaduk. Ukuran miniatur
tempat pengaduk diameter 0.5 m dan tinggi 1 m.

Kata kunci : Alat kontrol, Pengaduk, Mikrokontroler MCS51

PENDAHULUAN pengadukan bahan biogas. Peneliti merancang


Persoalan energi menjadi sangat penting sebuah pengaduk otomatis yang dikontrol
untuk di bahas lebih detail, apalagi disaat dengan mikrokontroler. Pengaduk ini bekerja
seperti ini dimana telah terjadi krisis energi diatur sesuai dengan kebutuhan, mulai dari
yang berdampak pada kebijakan mencabut pencampuran kotoran dengan air sampai lama
subsidi BBM yang berakibat naiknya harga pengadukan dilakukan. Semua pekerjaan ini
BBM terutama gas elpiji. Di Kabupaten dilakukan dengan pengaduk yang digerakkan
Lamongan untuk mengatasi dampak dari oleh sebuah motor ditambah pengaduk seperti
kenaikkan BBM terutama gas elpiji, mixer yang terbuat dari baling-baling plat dan
masyarakat sudah mulai mencari alternatif dikendalikan oleh mikrokontroler.
bahan bakar lain pengganti gas elpiji, yaitu Permasalahan yang timbul adalah
memanfaatkan kotoran hewan yang diolah bagaimana cara mendesain alat kontrol
menjadi biogas. Data Dinas Peternakan pengaduk bahan biogas berbasis
Kabupaten Lamongan tahun 2010 jumlah mikrokontroler dan bagaimana membuat
ternak sapi sebanyak 60.299 ekor. Kambing penggerak motor untuk pengaduk biogas.
sebanyak 54.801 ekor dan Domba sebanyak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
39.850 ekor. Dari jumlah hewan ternak mendesain alat kontrol pengaduk bahan biogas
tersebut tentunya memiliki potensi energi berbasis mikrokontroler dan membuat
biogas yang cukup besar. penggerak motor untuk pengaduk bahan
Dari kondisi diatas, maka peneliti biogas.
membuat alternatif terutama dalam proses

703 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

KAJIAN LITERATUR
Biogas
Biogas merupakan zat mudah terbakar Gambar 1. Contoh Skema Digester
(flamable) yang dihasilkan dari proses Biogas Tipe Fixed Dome Plant
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri- (Sumber: Biru, Kementrian Energi, 2010)
bakteri anaerob yang berasal dari limbah
kotoran hewan (sapi). Biogas merupakan gas Dibagian bak pencampur (waste(1))
yang mudah terbakar (flamabel) yang ada pengaduk yang digerakkan secara manual,
dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan berfungsi untuk mengaduk pencampuran air
organic oleh bakteri-bakteri anaerob yang dengan kotoran sapi.
berasal dari limbah kotoran hewan (sapi).
Biogas dapat dihasilkan pada hari ke 4-5
sesudah biodigester terisi penuh, dan mencapai
puncaknya pada hari ke 20-25. Akan tetapi
perlu juga dipertimbangan ketinggian lokasi
pembuatanya karena pada suhu dingin
biasanya bakteri lambat berproses sehingga
biogas yang dihasilkan mungkin lebih lama. Gambar 2. Alat Pencampur Bahan Biogas
(wahyono, E.H dan Sudarno,N, 2012) (Sumber:Wahyono, E.H. dan Sudarno,N,
Ada 6 bagian utama dari bagian digester : 2012)
inlet (tangki pencampur) sebagai tempat Mikrokontroler
kotoran hewan masuk, reactor (ruang Mikrokontroler adalah komponen
pencernaan anaerob), penampung gas (ruang berbasis mikroposesor yang digunakan sebagai
penyimpanan), outlet (ruang pemisah), system pengendali utama system. Komponen tersebut
pengangkut gas dan lubang kompos kotoran berfungsi memproses dan mengolah data. Pada
hewan yang telah hilang gasnya/bio-slurry. dasarnya mikrokontroler mempunyai fungsi
Campuran kotoran dan air (dicampur dalam yang hampir sama dengan mikroprosesor,
saluran masuk atau ruang pencampur) mikrokontroler mempunyai fungsi yang
mengalir melalui saluran pipa menuju digester. hampir sama dengan mikroprosesor, yaitu
Pencampur menghasilkan gas melalui proses untuk mengontrol kerja dari suatu system.
pencernaan di reaktor dan gas yang telah Seperti halnya pada mikroposesor,
dihasilkan kemudian disimpan dalam mikrokontroler juga dikemas dalam satu chip
penampung gas (bagian atas kubah). (singgel chip). Didalam mikrokontroler juga
terdapat CPU (Central Processor Unit), ALU
(Aritmetic Logic Unit), PC(Program Counter),
SP (stack Pointer). Selain itu, pada
mikrokontroler juga terdapat peripheral
tambahan, seperti ROM (Read Only Memory),
RAM (random Access Memory), PIO
(programmable input Output), SIO (serial
Input Output) counter dan sebuah rangkaian
clock yang tidak terdapat pada mikroposesor.
(Usman, 2008).

704 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

Gambar 3.Diagram Blok Mikrokontroler MCS51


(Sumber : Atmel, 1995).

705 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

Sensor Level Air


2.4.1. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi
Inti dari rangkaian level air ini adalah Phasa Satu
IC 4093 yang dihubungkan dengan bagian
input menggunakan dua buah batang plat dan Motor induksi satu fasa terdiri
outputnya dihubungkan ke mikrokontroler. kumparan stator dan kumparan rotor.
Gambar rangkaiannya bisa dilihat pada Kumparan stator dan rotor masing-masing
gambar dibawah ini. terdiri dari parameter resistansi R, reaktansi
jXdan lilitan penguat N. Rangkaian
ekivalen dari motor induski satu fasa dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Rangkaian Ekivalen Motor


Induksi Sederhana.
Gambar 4. Rangkaian Sensor Level Air (Sumber : Lister, Eugene, 1984)
(Sumber : Elektuur, 2012)
2.4. Motor Listrik AC Satu Fasa
Konstruksi motor induksi satu fasa
terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang
tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang
bergerak yang bertumpu pada bantalan poros
terhadap stator. Motor induksi terdiri atas
kumparan-kumparan stator dan rotor yang
berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik Gambar 7. Rangkaian Pengganti Motor
akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu induksi Satu Fasa.
fasa yang melewati kumparan-kumparan (Sumber : Lister, Eugene, 1984)
tersebut sehingga terjadi suatu interaksi
induksi medan magnet antara stator dan rotor. Nilai arus suber bolak-balik satu fasa dapat
Bentuk dan konstruksi motor tersebut dirumuskan sebagai berikut :
digambarkan pada gambar 5.
I1 = I + I2

Besarnya arus pemaknitan I yang timbul


akibat adanya induksi yang terjadi antara
medan stator dan rotor adalah :
I = I r + I m

Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi


medan magnet antara stator dan rotor yang
masingmasing sebesar E1 dan E2 adalah :

E1 = I2 (Rs +jXs)
Gambar 5. Konstruksi Motor Induksi E2 = I2 [ Rr/S + jXr ]
Satu Fasa
(Sumber : Lister, Eugene, 1984) Impedansi pada kumparan motor stator dan
rotor masing-masing adalah :

703 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

jXs = js Ls selama motor induksi satu fasa berputar


tergantung pada perubahan slip dan perubahan
jXr = jr Lr
dalam Newton.meter. Perubahan pembebanan
Prinsip Kerja Motor Induks Phasa Satu dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan
Apabila kumparan-kumparan motor dan arus pada rotor. Hubungan torsi (Td)
induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik satu terhadap parameter impedansi stator,
fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan impedansi rotor, arus rotor, tegangan sumber
medan yang berputar dengan kecepatan dan kecepatan sudut secara umum dapat
putaran sebesar dengan menggunakan rumus : dirumuskan sebagai berikut :
Arus rotor (Ir) yang dihasilkan pada motor
Ns = 120.f putaran [ppm] induksi satu fasa pada rumus :
p menit Ir = Vs
atau,
[(Rs + Rr/S)+(Xs + Xr)2]1/2
s = 2f p
Medan magnet berputar bergerak 2
Ir = Rr . Vs
memotong lilitan rotor sehingga 22
menginduksikan tegangan listrik pada ss[(Rs + Rr/S) + (Xs Xr] ]
kumparan-kumparan tersebut. Biasanya lilitan
Karakteristik torsi terhadap perubahan slip saat
rotor berada dalam hubung singkat. Akibatnya
100% pada saat start hingga 0% pada saat
lilitan rotor akan mengalir arus listrik yang
motor diam (nr = ns) pada motor induksi satu
besarnya tergantung pada besarnya tegangan fasa dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang
mengalir pada rotor akan mengakibatkan
medan magnet rotor dengan kecepatan sama
dengan kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi medan stator dan rotor akan
membangkitkan torsi yang menggerakkan
rotor berputar searah dengan arah medan putar
stator. Interaksi medan stator dan rotor juga
menyebabkan terjadinya ggl induksi yang Gambar 7. Karakteristik Td = f(s) dan
disebabkan oleh kumparan-kumparan stator n/ns = f(s) (Sumber : Lister,
dan rotor. Rumusan matematis gaya gerak Eugene, 1984)
listrik yang terjadi pada motor induksi satu
fasa dengan rumus sebagai berikut: METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Januari Desember 2014, dilakukan di
Dimana nilai dari (t) untuk fluksi maksimum peternakan di Desa Puter Kecamatan Tikung
akibat dari penyebaran kerapatan fluks yang Kabupaten Lamongan
melewati lilitan dengan rumus : Rancangan Penelitian
(t) = max. cost Dalam penelitian ini akan di buat alat
Adanya perbedaan medan putar stator dan kontrol pengaduk bahan biogas yang berbasis
medan putar rotor atau yang disebut slip pada mikrokontroler. Ada dua tahap dalam
motor induksi satu fasa pada rumus sebagai membuat alat kontrol pengaduk bahan biogas,
berikut: yaitu :
1. Pembuatan hardware, yang meliputi :
s = s - r atau s = ns - nr a. Pembuatan minimum sistem
s ns mikrokontroler
b. Pembuatan tempat pengaduk
Hubungan Torsi dan Slip pada Motor c. Pembuatan alat pengaduk
Berubah-ubahnya kecepatan motor d. Pemilihan motor penggerak
induksi (ns) akan mengakibatkan harga slip 2. Pembuatan Software kontrol
dari 100% pada saat start hingga 0% pada saat Untuk lebih memahami bagaimana
motor diam (nr-ns). torsi yang dihasilkan sistem kontrol yang di rancang dalam

704 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

penelitian ini bisa di lihat pada blok diagram potensi hewan ternak yang cukup
di bawah ini. (minimal 10 ekor).
c. Membuat ukuran pengaduk yang sesuai
dengan ukuran tempat pencampur
kotoran sapi dengan air.
d. Memilih bahan-bahan yang digunakan
sebagai pengaduk yang bisa digerakkan
oleh motor
e. Memilih motor penggerak yang cocok
dengan pengaduk.
f. Melakukan pengujian alat pengaduk.
g. Menarik kesimpulan
h. Membuat laporan
i. Evaluasi.
Karena dalam penelitian ini membuat
alat pengaduk bahan biogas yang dikontrol
dengan mikrokontroler, maka analisa yang
Gambar 8. Blok Sistem Kontrol Alat dilakukan adalah dengan mengukur berapa
Pengaduk Bahan Biogas lama waktu yang dibutuhkan untuk pengisian
Tahapan-Tahapan Penelitian reaktor biogas dengan pengaturan putaran
Pengumpulan data-data, referensi motor mulai level 1, 2, 3 dan 4.
penunjang tentang mikrokontroler, minimum HASIL DAN PEMBAHASAN
sistem mikrokontroler, software pemrograman, Mendesain Minimum Sistem
motor penggerak. Mikrokontroler
a. Melakukan survey lokasi ke instalasi Pada penelitian ini digunakan
biogas yang sudah ada, dimana system minimum system DT-51 Low Cost Micro
pencampuran bahan biogas ( air dengan System v.2.0. dimana merupakan suatu modul
kotoran sapi) masih manual. Dan single chip dengan mikrokontroler AT89S51
direncanakan akan membuat kontrol dan kemampuan komunikasi serial secara
pencampur bahan secara otomatis di UART serta In-system programming (untuk
tempat tersebut. mikrokontroler yang berkemampuan ISP).
b. Melakukan survey berapa ukuran tempat Adapun tata letak dan setting jumper bisa
pencampur bahan biogas yang ada di dilihat pada gambar di bawah ini.
lokasi peternakan dengan dukungan

Gambar 9. Tata Letak Minimum System

705 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

Adapun rangkain minimum system mikrokontroler yang di buat bisa dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Rangkaian Minimu DT Low Cos Micro System

4.2. Mendesain Driver Motor AC


Dalam pembuatan alat pengaduk digunakan motor jenis AC satu fase. Dalam pembuatan
driver ini digunakan beberapa komponen, diantaranya relay, transistor serta indikator led. Rangkaian
lengkap driver motor AC bisa di lihat pada gambar 11.

Gambar 11. Rangkaian Driver Motor AC

704 | P a g e
J u r n a l Te k n i k A Vo l 7 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 5 ISSN No. 2085 - 0859

Mendesain Sensor Level Air. 1. Untuk mendesain alat kotrol pengaduk


bahan biogas berbasis mikrokontroler
Pada sensor level air di gunakan diperlukan tiga komponen penting,
komponen utama IC4093 dengan tambahan yaitu pengontol (mikrokontroler),
beberapa komponen pendukung dan juga plat penggerak motor dan pengaduk. Tiga
yang di pasang di tempat penampung. Adapun komponen ini sangat penting dalam
detail rangakaian sensor level air ini dapat di proses pembuatan pencampuran air
lihat pada gambar 12. dengan kotoran sapi.
2. Untuk membuat penggerak motor
untuk pengaduk bahan biogas di
butuhkan tiga hal, yaitu driver
pengendali putar motor AC, sensor
dan software pengontrol kecepatan
putar motor. Ketiga hal ini sangat
penting karena berkaitan dengan
proses pencampuran air dengan
kotoran sapi yang selanjutnya akan
Gambar 5.8. Rangkaian Level Air dikirim ke bak penampung pembuatan
biogas.
Hasil Pengujian Alat
Setelah dilakukan pengujian alat
6. REFERENSI
secara lengkap dalam miniature alat, mulai
dari pengaturan pengadukan sampai campuran
kotoran masuk ke bak penampungan, didapat Atmel, 1997, Flash Microcontroller
Architectural Overview, Atmel Inc.,
data sebagai berikut :
(http://www.atmel.com),USA
BIRU. Mei 2010. Model instalasi biogas
Putaran Motor Waktu Indonesia. Hivos, SNV, kementrian
Energi, Jakarta
Putaran 1 2 Jam Direktorat Jenderal pertanian,2006. Teknologi
bioenergy
Putaran 2 1 Jam 25 Menit dunia-
listrik.blogspot.com/2009/04/m
Putaran 3 1 Jam 5 Menit otor-listrik-ac-satu-fasa.html
Elektuur, 303 Rangkaian Elektronika, PT.Elex
Putaran 4 1,5 Jam Media Komputindo,Jakarta 2012
Lister, Eugene C, Mesin Dan Rangkaian
Listrik, Erlangga, Jakarta,1984.
Usman, teknik antarmuka dan pemograman
5. KESIMPULAN mikrokontroler AT89S52, andi Offset
Yogyakarta, 2008
Dari hasil penelitian, dapat Wahyono, E.H & Sudarno, N, Biogas : Energi
disimpulkan sebagai berikut : Ramah Lingkungan, Yapekam Bogor,
2012

705 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai