Anda di halaman 1dari 13

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

2.1. Tinjauan Umum


Organisasi adalah suatu wadah kegiatan sekelompok manusia atau badan
dengan pembagian tugas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan
memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin. Kegiatan tersebut dapat berupa jasa
maupun lainnya sesuai dengan tujuan. Banyak sedikitnya kegiatan dapat
mempengaruhi jumlah tenaga sebagai pelaksana kegiatan.

Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung dari perilaku atau kegiatan satuan
satuan pendukung pelaksana organisasinya yang di koordinasikan dalam suatu sistem
menejemen. Untuk itu dituntut agar individu individu atau satuan satuan dalam
organisasi pengelola dapat bekerja sama secara terorganisir untuk mewujudkan sesuai
dengan keinginannya, jadwal kegiatan, anggaran keuangan, monitoring, dan laporan
kemajuan serta segera mengambil langkah langkah perbaikan bilamana dibutuhkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibuat suatu sistem hubungan kerja
sesuai dengan kondisi pekerjaan seperti :

1. Tugas pokok dari organisasi.


2. Pengelompokan dalam satu sistematika tertentu.
3. Pekerjaan dari tiap tiap petugas dari organisasi tersebut.
4. Tanggung jawab dari tiap tiap petugas dalam rangka pelaksanaan tugas yang
dibebankan kepadanya.
5. Kekuasaan atau wewenang dari setiap petugas.
6. Pelimpahan tanggung jawab kepada bagian bagian dalam organisasi itu.

2.2. Unsur-Unsur pengelolaan Proyek


Organisasi proyek dalam suatu peaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai
bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan dan tentunya
harus selalu berjalan pada peraturan peraturan / tata tertib yang telah ditentukan.

5
Dengan adanya manajemen proyek yang baik dan teratur di dalam suatu
proyek diharapkan akan dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran proyek hingga
tujuan dari proyek akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Unsur-unsur pengelolaan proyek yang terlibat dalam Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan prompong ini sebagai berikut :
a. Pemberi Tugas / Pemilik / Owner.
b. Tim Perencana.
c. Tim Pengawas.
d. Tim pelaksana.
2.2.1. Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah orang atau badan baik pemerintah maupun swasta yang
memberikan pekerjaan dan akan membayar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan
perjanjian yang telah ditentukan. Dalam proyek ini yang bertindak sebagai pemberi
tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum Purwokerto.
Tugas dan wewenang Pemberi Tugas adalah :
a. Menyediakan atau membayar sejumlah biaya yang di perlukan untuk
terwujudnya suatu pekerjaan bangunan.
b. Menerima suatu pekerjaan apabila sudah layak dan tidak keberatan untuk
menyetujui atau mensyahkan terjadinya item pekerjaan maupun perubahan
volume.
c. Mengawasi pelaksanaan bersama pengawas pelaksana proyek ( consultan of
manajemant struction ), dan dapat mengambil alih secara sepihak pekerjaan
proyek dengan hanya memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor.
d. Memberikan nasehat dan instruksi kepada pelaksana proyek melalui Pengawas
Pelaksana Proyek. Serta menerima laporan kemajuan proyek dari pelaksana.
2.2.2. Tim Perencana
Perencana adalah orang atau badan hukum yang membuat perencanaan
lengkap dari suatu pekerjaan bangunan atas permintaan dan persetujuan dengan
pemberi tugas.Pada proyek ini yang bertindak sebagai perencana adalah Dinas
Pekerjaan Umum Purwokerto
Tugas dan wewenang Tim Perencanaan meliputi :
a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, rencana kerja dan
syarat-syarat, hitungan struktur serta perencanaan anggaran dan biaya yang
harus mendapat persetujuan dan Pemilik Proyek.

6
b. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada Pemberi Tugas tentang
perencanaan pekerjaan.
c. Melakukan perubahan perencanaan dalam kaitannya dengan permasalahan di
lapangan, setelah disetujui oleh Pengawas dan Pemilik Proyek.
d. Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan kontraktor
apabila terjadi permasalahan di lapangan.
e. Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelolaan proyek.
f. Membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pelelangan.
2.2.3. Tim Pengawas
Pengawas adalah orang atau badan hukum yang ditunjuk pemberi tugas untuk
mengawasi dan mengendalikan jalannya pelaksanaan pembangunan dan memberikan
laporan kemajuan pekerjaan yang ditujukan kepada pemberi tugas. Pada proyek ini
yang bertindak sebagai Pengawas adalah Pihak Dinas Pekerjaan Umum Kab.
Banyumas. Tugas dari Tim Pengawas meliputi :
a. Membimbing dan mengadakan pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengatur, meliputi dan menerima pembayaran angsuran biaya pelaksanaan
pekerjaan.
c. Membuat gambar-gambar tambahan atau revisi jika perlu.
d. Memeriksa dan memperbaiki gambar-gambar kerja yang dibuat kontraktor.
e. Menyusun laporan pekerjaan untuk disampaikan kepada pemberi tugas yang
berupa laporan harian, mingguan dan bulanan.
f. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan tambahan dan
pekerjaan kurang.
g. Mengawasi dan menguji kualitas atau, mutu material yang digunakan.
2.2.4. Tim Pelaksana
Pelaksana adalah orang atau badan hukum yang menerima dan
menyelenggarakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang tersedia dan melaksanakan
sesuai dengan peraturan serta gambar-gambar rencana yang ditetapkan.Pada proyek ini
yang bertindak sebagai pelaksana adalah CV. AS TIGA PUTRA.
Tugas dan wewenang Tim Pelaksana meliputi :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana, risalah
pekerjaan, peraturan dan syarat-syaratnya.
b. Membuat gambar kerja ( shop drawing ) sebelum memulai pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan maupun pengawasan.

7
c. Menghadiri rapat koordinasi proyek.
d. Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh pengawas
disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil tes laboratorium.
e. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul di lapangan
kepada perencana dan pengawas.
f. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
g. Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.

2.3. Hubungan kerja antar unsur


Hubungan kerja antar unsur-unsur pengelola proyek adalah suatu hubungan
kerja Antar Pemberi Tugas, Perencana, dan Pelaksana Proyek dalam mengerjakan atau
melaksanakan sebuah proyek. Semua unsur-unsur tersebut dalam penyelenggaraan
pekerjaan pembangunan suatu proyek harus mengikuti atau berpedoman kepada
ketentuan, persyaratan, dan peraturan yang telah disepakati dan berlaku. Hubungan
antar unsur unsur pengelola Proyek Peningkatan Jalan Kaliori - Suro dapat dilihat
pada gambar

Hubungan Kerja Antar Pengelola Proyek

PEMBERI TUGAS

TIM PERENCANA TIM PENGAWAS

TIM PELAKSANA

Gambar 2.1. Skema Hubungan Kerja Antara Pengelola Proyek

8
Ket :

Garis Komando

Koordinasi

2.3.1. Hubungan antara Pemberi Tugas dan Tim Perencana


Hubungan tersebut tertuang dalam surat perjanjian perencanaan. Perencana
memberi jasa perencanaan baik perencanaan bangunan maupun perencanaan biaya
imbalan jasa perencanaan.

2.3.2. Hubungan antara Pemberi Tugas dan Tim Pengawas


Hubungan tertuang dalam surat perjanjian melaksanakan tugas pengawas.
Pemilik proyek / owner memberikan mandat kepada konsultan pengawas untuk
mewakili dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan.

2.3.3. Hubungan antara Pemberi Tugas dengan Tim Pelaksana


Hubungan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian pelaksana proyek.
Pemberi tugas memberikan sejumlah biaya imbalan yang telah disepakati sedangkan
pelaksana wajib melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.

2.3.4 Hubungan antara Tim Pengawas dan Tim Perencana

Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing


masing mendasar pada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu,
pengawas pengawas dapat berkonsultasi dengan perencana mengenai kesulita yang
mungkin timbul dilapangan. Konsultan pengawas memberikan memberikan
pengendakian teknis pelaksanaan proyek yang akan dikerjakan pelaksana.

2.3.5 Hubungan antara Tim Pengawas dan Tim Pelaksana

Hubungan keduanya juga tidak terbentuk dalm perjanjian khusus tetapi masih
mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada.

9
2.3.6 Hubungan antara Tim Perencana dan Tim Pelaksana

Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian yang khusus, tetapi masing-
masing mendasarkan pada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu,
keduanya dapat bekerja sama mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul
dilapangan.

2.4. Struktur Organisasi


Agar Pelaksana proyek dapat berjalan tepat waktu. Berdaya guna dan berhasil
guna serta dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, administratif dan keuangan,
maka perlu disusun organisasi dan taat kerjanya. Secara jelas strutur organisasi
kontraktor Proyek peningkatan jalan prompong dapat dilihat pada lampiran.

2.5. Perubahan Pekerjaan


Tim Pengawas dengan persetujuan Pemberi Tugas dapat mengeluarkan instruksi
tertulis yang menghendaki perubahan pekerjaan tambah dan pekerjaan yang kurang layak
yang tidak mengubah nilai kontrak. Yang dimaksud dengan perubahan pekerjaan tambah dan
atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi karena perubahan bahan atau penggantian atas
rencana, kualitas atau kuantitas dari pekerjaan yang tercantum dalam gambar-gambar
perencanaan dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau
penggantian dari standart setiap bahan atau bahan yang digunakan dalam pekerjaan dan
dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Pemberi Tugas.

Yang dimaksud dengan perubahan pekerjaan yang terjadi karena kondisi lapangan
dan pelaksanaannya yang tidak diperhitungkan ( tak terduga ) akan terjadi dan tidak dapat
dielakan dalam rangka penyelesaian pekerjaan atau pembelian semula, sehingga
mengakibatkan bertambah atau berkurangnya volume dan jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ).

Nilai-nilai perubahan pekerjaan dimaksud harus mengikuti ketentuan-ketentuan


sebagai berikut :

10
1. Harga-harga dalam daftar rincian harga penawaran harus dipakai sebagai dasar
dalam menentukan harga satuan pekerjaan yang bersifat sama dan syarat-syarat
yang dilaksanakan dengan syarat serupa.
2. Harga-harga dalam rincian dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan dengan
syarat-syarat serupa, merupakan harga dasar untuk pekerjaan yang sama sifatnya
sejauh dianggap layak.
3. Harga satuan yang tidak tercantum dalam daftar harga rincian harga harus
ditentukan bersama oleh Tim Pelaksana dan Tim Pengawas dan harus disetjui oleh
Pemberi Tugas.
Pekerjaan tambah kurang tidak boleh melebihi 10% dari nilai Rencana
Anggaran Biaya pekerjaan.

2.6. Time Schedule


Yang dimaksud Time schedule adalah suatu pembagian waktu yang terperinci
dan disesuaikan untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari bagian permulaan
sampai akhir, Dalam pelaksanaan di lapangan, kontraktor harus membuat Time
Schedule untuk mengetahui apakah pelaksanaan proyek berjalan lebih cepat dan tepat
waktu atau berjalan lebih lambat dari waktu yang direncanakan.

Rencana kerja dapat digunakan untuk berbagi macam keperluan, antara lain
seperti yang diuraikan berikut :
1. Alat koordinasi bagi Pimpinan Pelaksana
Rencana kerja dapat digunakan sebagai alat koordinasi semua kegiatan yang ada di
lapangan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian
bagian-bagian pekerjaan.
2. Pedoman Kerja Para Pelaksana
Para Pelaksana di lapangan dapat menggunakan Time Schedule sebagai pedoman
kerja. Terutama dalam kaitannya dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk
masing-masing pekerjaan.
3. Penilaian Kemajuan Pekejaan
Dalam hubungannya dengan ketetapan jangka waktu pelaksanaan setiap bagian
pekerjaan maka kemajuan pekerjaan dapat dinilai dari perbandingan realisasi
pekerjaan dengan rencana kerja.
4. Evaluasi Hasil Pekerjaan

11
Hasil pekerjaan dari masing-masing bagian pekerjaan perlu dievaluasi berdasarkan
Time Schedule . Hasil evaluasi dapat digunakan sebagaipedoman untuk
melaksanakan bagian pekerjaan yang sejenis. Dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan sering terjadi Time Schedule tidak sesuai dengan kemajuan yang
dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh keadaan yang sulit dipastikan, misalnya :
a. Keadaan cuaca yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan,
seperti pengecoran Beton dan pembuatan Bekisting.
b. Perubahan perencanaan karena permintaan pemberi tugas maupun perencana
c. Keterbatasan penyediaan bahan bangunan, seperti pasir, kerikil dan semen.
d. Perubahan pelaksanaan pekerjaan karena keadaan lapangan yang sulit.

Dalam Penyusunan Time Schedule beberapa hal yang perlu diperhatikan


antara lain:

a. Situasi dan kondisi di lapangan, yang tujuannya untuk mengetahui hambatan


dan kemudahan-kemudahan yang akan ditemui saat pelaksanaan pekerjaan,
b. Kemampuan peralatan dan tenaga kerja,
c. Jangka waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
perjanjian,
d. Keadaan cuaca yang akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
e. Macam dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pada umumnya penggunaan jenis rencana tergantung dari macam atau jenis dari
Slarang digunakan rencana kerja Hannum Curve. pekerjaanbangunan yang
dilaksanakan. Pada proyek Peningkatan Jalan Buntu-Kroya-

Hannum Curve atau biasa disebut S-Curve menggambarkan grafik hubungan


antara kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam persen ( 0% - 100% ) pada sumbu
ordinat dan waktu pelaksanaan pekerjaan dalam satuan waktu pada sumbu absis.

Pelaksana penyusunan rencana kerja dilakukan sebagai berikut ini :

a. Seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan didaftar dan diurutkan berdasarkan


penentuan dari bagian-bagian pekerjaan yang baru dilaksanakan lebih dahulu dan
bagian-bagian yang dilaksanakan kemudian. Dalam hal ini dikesampingkan
kemungkinan ada bagian pekerjaan yang dapat dilaksanakan dalam waktu
bersamaan.

12
b. Daftar urutan pekerjaan tersebut digambarkan dalam bentuk bargraph sesuai
dengan jangka waktu dan alokasi pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan dari
bargraph ini dapat diketahui jangka pelaksanaan total.
c. Kemudian dilakukan pembagian bobot waktu pelaksanaan pekerjaan total ( dalam
persen ). Presentase bobot pekerjaan dijumlah secara komulatif hingga didapat
jmlah 100%pada minggu terakhir. Persentase pekerjaan komulatif ini dituangkan
dalam bentuk kurva s dengan sumbu absis menunjukan persentase kemajuamn
pelaksanaan pekerjaan.

2.7. Struktur Organisasi Penyedia Jasa

1. Struktur Organisas Proyek

Dalam suatu proyek, pada umumnya terdiri dari beberapa unsur yang satu sama
lain saling berhubungan dan juga mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang sedemikian
rupa sehingga mencapai sasaran yang ditargetkan.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan suatu perencanaan yang


berupa proses penyelenggaraan kerja dengan administrasi dan manajemen yang baik
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun hubungan kerja yang baik, teratur,
serta terarah di perlukan suatu wadah yang disebut organisasi.

13
IRYANTO

DIREKTUR

KEPALA
PELAKSANA

PELAKSANA

2.8. URAIAN TUGAS PENYEDIA JASA

A. Direktur
a. Bertanggung jawab untuk memimpin, mengatur dan mengarahkan yang
bertanggung jawab langsung kepadanya seperti General Superintendent dan
Keuangan agar bekerja efisien serta mengusahakan koordinasi sebaik-baiknya
dengan semua instansi yang ada hubungannya dengan perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknik.
c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran Administrasi Pekerjaan dan
Administrasi Keuangan.

14
d. Menanda tangani Kontrak dan SPMK, termijn / tagihan dan berita acara-berita
acara.
B. Keuangan
a. Mengatur cash flow keuangan.
b. Menyelesaikan keuangan proyek untuk upah tenaga kerja, pengadaan material,
ganti rugi bila ada, dan lain-lain.
c. Membantu Direktur dalam menjabarkan kebijakan dasar dalam keuangan agar
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efisien dan efektif.
C. Pelaksana
a. Membantu Manajer jalan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai rencana dan
kontrak agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efisien.
b. Mempersiapkan rencana anggaran pelaksanaan untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan mempersiapkan rencana pelaksanaan meliputi alat, bahan,
tenaga, dana termasuk schedule waktu penggunaannya.
c. Melaksanakan pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan lainnya sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan telah mendapatkan persetujuan dari
Manajer jalan.
d. Menyiapkan, mengkoordinir dan memberi arahan kepada tenaga kerja.
e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana gambar dan schedule agar
pelaksanaan pekerjaan di lapangan bisa sesuai spesifikasi teknis dan selesai
sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.
f. Menyiapkan data-data yang dibutuhkan untuk laporan harian, mingguan,
bulanan dan tagihan / mc.
g. Melaksanakan semua instruksi dari pengguna jasa dan mendapat persetujuan
dari Manajer jalan dan General superintendent.
h. Bertanggung jawab pada kualitas pekerjaan yang dilaksanakan.
i. Dalam melaksanakan tugasnya Pelaksana bertanggung jawab kepada Manajer
jalan.
D. Surveyor
a. Melakukan pengukuran bersama-sama dengan pengguna jasa yang terdiri dari
ukuran melintang, memanjang dan situasi.
b. Penggambaran hasil pengukuran sebagai gambar pelaksanaan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan.
c. Menyiapkan gambar pelaksanaan.

15
d. Membuat gambar terpasang / terlaksana.
E. Logistik
a. Membantu Pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana
dan kontrak agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efisien.
b. Mengadakan material untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan.
c. Menerima dan mengecek material yang datang untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
d. Menolak material yang masuk apabila tidak sesuai dengan permintaan dan
persetujuan dari Pelaksana.
e. Membuat laporan harian dan mingguan dan mengevaluasi material yang
masuk agara sesuai dengan rencana pelaksanaan.
F. Administrasi Teknik
a. Membantu G.S dalam melaksanakan pekerjaan administrasi agar sesuai
dengan rencana / kontrak dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efisien.
b. Mempersiapkan pembuatan rencana pelaksanaan pekerjaan meliputi alat,
bahan, tenaga, dana termasuk schedule waktu penggunaannya.
c. Mempersiapkan dan melaksanakan pembuatan laporan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
d. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan kontrak meliputi jaminan uang
muka, pelaksanaan dan pemeliharaan.
e. Mempersiapkan dokumen tagihan / mc dengan segala data pendukungnya.

G. Site Manager
a. Kemampuan manager dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan
efisien.
b. Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek, analisis kelayakan
investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan
keinginan penyedia dana.
c. Kemampuanuntukmenjadwalkanproyek.
d. Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal
proyek itu sendiri.
H. Quantity
a. Menghitung luas m2 pekerjaan bangunan

16
b. Mampu mengoperesaikan software autocad karena dengan ini pekerjaan
menghitung volume material akan lebih cepat.
c. Dapat mengopersikan software Microsoft exel karena sangat membantu dalam
melaksanakan pekerjaan perhitungan.
d. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan
proyek.
e. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang
dihitung oleh estimator.

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Ts
    Tugas Ts
    Dokumen39 halaman
    Tugas Ts
    muhammad bachtiar abdillah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ts
    Tugas Ts
    Dokumen39 halaman
    Tugas Ts
    muhammad bachtiar abdillah
    Belum ada peringkat
  • Kelas A2
    Kelas A2
    Dokumen4 halaman
    Kelas A2
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persetujuan
    Halaman Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Persetujuan
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ts
    Tugas Ts
    Dokumen39 halaman
    Tugas Ts
    muhammad bachtiar abdillah
    Belum ada peringkat
  • Kelas A2
    Kelas A2
    Dokumen4 halaman
    Kelas A2
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Kelas A2
    Kelas A2
    Dokumen4 halaman
    Kelas A2
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Awal
    Awal
    Dokumen13 halaman
    Awal
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persetujuan
    Halaman Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Persetujuan
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persyaratan
    Lembar Persyaratan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Persyaratan
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • BAB III Revisi
    BAB III Revisi
    Dokumen11 halaman
    BAB III Revisi
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat
  • Halaman Judul
    Halaman Judul
    Dokumen1 halaman
    Halaman Judul
    Gilank Mahardika
    Belum ada peringkat