Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pemberian Asuhan Keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan

kerjasama dengan klien, keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang

optimal. ( Carpenito, 2000, 2 ).

1. Anamnesa

a. Identitas ( Data Biografi)

PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam

pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara anatomic menutup dalam 4 minggu

pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering insidens pada bayi perempuan 2

x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar

15 %. PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita jantung

bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom.

b. Keluhan Utama

Pasien dengan PDA biasanya merasa lelah, sesak napas.

c. Riwayat penyakit sekarang

Pada pasien PDA, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda respiratory

distress, dispnea, tacipnea, hipertropi ventrikel kiri, retraksi dada dan hiposekmia.

d. Riwayat penyakit terdahulu

Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari rubella.
e. Riwayat penyakit keluarga

Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit PDA karena

PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita penyakit

jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom.

f. Riwayat Psikososial

Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya, bagaimana perilaku anak terhadap

tindakan yang dilakukan terhadap dirinya, perkembangan anak, koping yang

digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga

dan penyesuaian keluarga terhadap stress.

B. Pemeriksaan Fisik (ROS : Review of System)

1. Pernafasan B1 (Breath)

Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),adanyan otot bantu

nafas saat inspirasi, retraksi.

2. Kardiovaskuler B2 ( Blood)

Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan darah sistolik, edema

tungkai, clubbing finger, sianosis.

3. Persyarafan B3 ( Brain)

Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran.

4. Perkemihan B4 (Bladder)

Produksi urin menurun (oliguria).

5. Pencernaan B5 (Bowel)

Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis.


6. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)

Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.

C. Analisa Data

Data Etilologi Masalah

Data Subjektif : Terbukanya ductus arteriosus Penurunan curah jantung

Pasien gelisah, rewel, dan Dialirkannya darah dari

menangis tekanan tinggi(aorta

Data Objektif : descenden) ke tekanan yang

Denyut nadi naik (> 170 lebih kecil (arteri pulmonalis)

x/menit) Resirkulasi darah beroksigen

Tachyepne dari aorta ke arteri pulmonalis

Suara jantung tambahan Beban ventrikel kiri

(Machinery mur-mur Curah jantung turun

persisten)

Data Subjektif: Dialirkannya darah dari Gangguan pertukaran gas

Pasien kesulitan bernafas, tekanan tinggi(aorta Perubahan pertumbuhan dan

sesak nafas descenden) ke tekanan yang perkembangan

Data Objektif : lebih rendah (arteri

RR ( > 30 40x/menit) pulmonalis)

BGA tidak normal Resirkulasi darah beroksigen

Adanya napas cuping hidung dari aorta ke arteri pulmonalis

Data Subjektif: Beban ventrikel kiri


Pasien rewel tidak mau makan Pelebaran dan hipertensi

dan minum vertikel kiri

Data Objektif: Tekanan vena dan kapiler

Berat badan turun pulmonar naik

Status gizi buruk Edema paru

Penurunan difusi oksigen

Gangguan pertukaran gas

Curah jantung turun

Suplai oksigen ke jaringan

berkurang

Pemecahan glukosa oleh O2

menjadi terganggu

Pembentukan energi

berkurang

Lemah, lesu

Anoreksia

Perubahan

nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan pertumbuhan dan

perkembangan

Data Subjektif: Edema paru Perubahan nutrisi kurang dari

Pasien gelisah dan menangis Penurunan difusi oksigen kebutuhan tubuh

Hipoksia
Data Objektif : pemecahan glukosa oleh O2

Antropometri: penurunan untuk pembuatan energi

berat badan lemah, gelisah

Biokimia : Hb dan albumin anoreksia

menurun perubahan nutrisi kurang dari

Klinik : perubahan kulit kebutuhan tubuh

mukosa oral (bengkak dan

kemerahan).

Diet : makan tidak habis,

nafsu makan menurun

Data Subjektif: Gagal jantung kongestif Resiko infeksi

Demam, rewel Pasien gelisah, stress

Respon imun menurun

Data Objektif: Resiko infeksi

Jumlah limfosit meningkat

Hipertermi (> 36-370 C), kulit

memerah, frekwensi nafas

meningkat, kulit hangat bila

disentuh, takikardi

Data Subjektif : PDA (Patent Ductus Kecemasan orang tua

Orang tua cemas, tidak Arteriosus)

tenang, dan emosinya labil Dampak hospitalisasi pada

Data Objektif: anak


Menarik diri Anak menangis dan ketakutan

Tidak ikut bersedia dalam Kecemasan pada orang tua

melakukan proses

keperawatan

D. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan malforasi jantung

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal

3. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya

suplay oksigen dan zat nutrisi ke jaringan

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

5. Kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori

6. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunya status kesehatan

7. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua dan

hospitalisasi.

E. Intervensi Keperawatan

1. Penurunan Curah jantung b.d malformasi jantung.

Tujuan : Mempertahankan curah jantung yang adekuat

Kriteria hasil : Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung

Intervensi Rasional

Mandiri Mandiri

1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut 1. Permulaan gangguan pada jantung akan
jantung, nadi perifer, warna dan ada perubahan tanda-tanda vital, semuanya

kehangatan kulit. harus cepat dideteksi untuk penanganan

2. Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, lebih lanjut.

membran mukosa, clubbing). 2. Pucat menunjukkan adanya penurunan

3. Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, perfusi sekunder terhadap ketidak

takikardi, tachypnea, sesak, mudah lelah, adekuatan curah jantung, vasokonstriksi

periorbital edema, oliguria, dan dan anemia.

hepatomegali). 3. Deteksi dini untuk mengetahui adanya

gagal jantung kongestif.

Kolaborasi Kolaborasi

1. Pemberian digoxin sesuai order, dengan 1. Obat ini dapat mencegah semakin

menggunakan teknik pencegahan bahaya memburuknya keadaan klien.

toksisitas. 2. Obat anti afterload mencegah terjadinya

2. Berikan pengobatan untuk menurunkan vasokonstriksi.

afterload. 3. Diuretik bertujuan untuk menurunkan

3. 3. Berikan diuretik sesuai indikasi. volume plasma dan menurunkan retensi

cairan di jaringan sehingga menurunkan

risiko terjadinya edema paru.


2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal.

Tujuan : Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh paru.

Kriteria hasil : Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi

pembuluh paru

Intervensi Rasional

1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut 1. Untuk memudahkan pasien dalam bernapas.

jantung, nadi perifer, warna dan 2. Agar anak tidak tertular infeksi yang akan

kehangatan kulit. memperburuk keadaan.

2. Atur posisi anak dengan posisi fowler. 3. Menurunkan kebutuhan oksigen dalam

3. Hindari anak dari orang yang terinfeksi. tubuh.

4. Berikan istirahat yang cukup 4. Membantu klien untuk memenuhi

oksigenasinya.

Kolaborasi Kolaborasi

1. Berikan oksigen jika ada indikasi 1.Untuk deteksi dini terjadinya gangguan

pernapasan

3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan

suplai oksigen ke sel.

Tujuan : Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat.

Kriteria hasil : Anak akan mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat.

Intervensi Rasional

1. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas 1. Jika tidak sesuai parameter, klien dikaji

menggunakan parameter berikut : Nadi ulang untuk mendapatkan perawatan


20 per menit diatas frekuensi istirahat, lebih lanjut.

catat peningkatan TD, Nyeri dada, 2. Persiapkan dan dukung klien untuk

kelelahan berat, berkeringat, pusing dan melakukan aktivitas jika sudah mampu.

pingsan. 3. Agar klien termotivasi untuk melakukan

2. Kaji kesiapan pasien untuk aktivitas sehingga terpacu untuk

meningkatkan aktivitas sembuh.

3. Dorong memajukan aktivitas 4. Memudahkan klien ntuk beraktivitas tapi

4. Berikan bantuan sesuai dengan tidak memanjakan.

kebutuhan dan anjurkan penggunaan 5. Klien termotivasi untuk sembuh.

kursi mandi.

5. Dorong pasien untuk partisipasi dalam

memilih periode.

4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat

nutrisi ke jaringan.

Tujuan : Memberikan support untuk tumbuh kembang

Kriteria hasil: Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan.

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat tumbuh kembang anak. 1. Memantau masa tumbuh kebang anak

2. Berikan stimulasi tumbuh kembang, 2. Agar anak bisa tumbuh dan

kativitas bermain, game, nonton TV, berkembang sebagaimana mestinya.

puzzle, nmenggambar, dan lain-lain

sesuai kondisi dan usia anak.


3. Libatkan keluarga agar tetap 3. Anggota keluarga sangat besar

memberikan stimulasi selama pengaruhnya terhadap proses

dirawat. pertumbuhan dan juga perkembangan

anak-anak

5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan

meningkatnya kebutuhan kalori.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nafsu makan timbul kembali dan status nutrisi

terpenuhi.

Kriteria hasil :

a. Status nutrisi terpenuhi

b. Nafsu makan klien timbul kembali

c. Berat badan normal

d. Jumlah Hb dan albumin normal

Intervensi Rasional

1. Kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi 1. Mengetahui kekurangan nutrisi klien.

klien. 2. Mengetahui perkembangan pemenuhan

2. Mencatat intake dan output nutrisi klien.

makanan klien. 3. Ahli gizi adalah spesialisasi dalam ilmu

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk gizi yang membantu klien memilih

membantu memilih makanan yang makanan sesuai dengan keadaan sakitnya,

dapat memenuhi kebutuhan gizi usia, tinggi, berat badannya.


selama sakit 4. Dengan sedikit tapi sering mengurangi

4. Manganjurkn makan sedikit- sedikit penekanan yang berlebihan pada lambung.

tapi sering.

Anda mungkin juga menyukai