A. Pengkajian
kerjasama dengan klien, keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang
1. Anamnesa
PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam
pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering insidens pada bayi perempuan 2
x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar
15 %. PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita jantung
b. Keluhan Utama
distress, dispnea, tacipnea, hipertropi ventrikel kiri, retraksi dada dan hiposekmia.
Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari rubella.
e. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit PDA karena
PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita penyakit
f. Riwayat Psikososial
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya, bagaimana perilaku anak terhadap
digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga
1. Pernafasan B1 (Breath)
Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),adanyan otot bantu
2. Kardiovaskuler B2 ( Blood)
Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan darah sistolik, edema
3. Persyarafan B3 ( Brain)
4. Perkemihan B4 (Bladder)
5. Pencernaan B5 (Bowel)
C. Analisa Data
persisten)
berkurang
menjadi terganggu
Pembentukan energi
berkurang
Lemah, lesu
Anoreksia
Perubahan
perkembangan
Hipoksia
Data Objektif : pemecahan glukosa oleh O2
kemerahan).
disentuh, takikardi
melakukan proses
keperawatan
D. Diagnosa Keperawatan
7. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua dan
hospitalisasi.
E. Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut 1. Permulaan gangguan pada jantung akan
jantung, nadi perifer, warna dan ada perubahan tanda-tanda vital, semuanya
Kolaborasi Kolaborasi
1. Pemberian digoxin sesuai order, dengan 1. Obat ini dapat mencegah semakin
Kriteria hasil : Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi
pembuluh paru
Intervensi Rasional
1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut 1. Untuk memudahkan pasien dalam bernapas.
jantung, nadi perifer, warna dan 2. Agar anak tidak tertular infeksi yang akan
2. Atur posisi anak dengan posisi fowler. 3. Menurunkan kebutuhan oksigen dalam
oksigenasinya.
Kolaborasi Kolaborasi
1. Berikan oksigen jika ada indikasi 1.Untuk deteksi dini terjadinya gangguan
pernapasan
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan
Intervensi Rasional
1. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas 1. Jika tidak sesuai parameter, klien dikaji
catat peningkatan TD, Nyeri dada, 2. Persiapkan dan dukung klien untuk
kelelahan berat, berkeringat, pusing dan melakukan aktivitas jika sudah mampu.
kursi mandi.
memilih periode.
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat
nutrisi ke jaringan.
Kriteria hasil: Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan.
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat tumbuh kembang anak. 1. Memantau masa tumbuh kebang anak
anak-anak
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nafsu makan timbul kembali dan status nutrisi
terpenuhi.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk gizi yang membantu klien memilih
tapi sering.