Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JOURNAL

Judgement in an Auditors Materiality Assessments

DISUSUN OLEH

MAKSI- 1

MAHARDIAN HERSANTI P. (0028 04 21 2016)

PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2017
PENDAHULUAN
'Materialitas' dianggap sebagai kunci dari konsep audit baik secara teori dan praktek.
IASB 2010 menyatakan bahwa Information is material if omitting it or misstating it could influence
decisions that users make on the basis of financial information about a specific reporting entity
yang dapat diartikan sebuah informasi dianggap material apabila menghilangkan atau terdapat
salah saji yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pengguna atas dasar informasi
keuangan tentang laporan entitas tertentu. Dengan kata lain, materialitas bergantung pada
pengguna (stakeholders) dan apa yang mereka temukan apakah akan mempengaruhi keputusan
yang mereka ambil atas dasar informasi keuangan tersebut. Selanjutnya, konsep tersebut
menentukan bahwa materialitas bergantung pada masalah kuantitatif, misalnya besarnya item,
dan juga masalah kualitatif, misalnya sifat item tersebut.
Namun, European Commission (EC) justru menemukan adanya perbedaan pandangan
mengenai materialitas yang masing-masing dipegang oleh pembuat, auditor, pengguna dan
penegak peraturan. Perbedaan pandangan itulah yang menjadi latar belakang penulis untuk
meneliti. Penulis melihat bahwa perbedaan tersebut dapat mengakibatkan pengguna memiliki
dasar keputusan yang heterogen. The European Securities and Markets Authority (ESMA)
menyatakan keprihatinannya tentang beragamnya penilaian materialitas yang dibuat oleh auditor,
menghasilkan informasi yang berbeda dalam laporan keuangan dan dengan demikian akan
menimbulkan basis keputusan yang berbeda untuk pengguna (ESMA 2011; ESMA 2013).
Penilaian materialitas dianggap sebagai kotak hitam karena tetap tidak diketahui secara
khusus bagaimana penilaian auditor dibuat. Teori audit, khususnya penilaian audit dan teori
pengambilan keputusan, menyatakan bahwa penilaian audit terdiri dari tiga hal penting; Tugas
audit, auditor itu sendiri dan interaksi antara para auditor dan antara auditor dan pemangku
kepentingan lainnya (Nelsonand Hun-Tong 2005).
Dengan menganalisis materialitas audit sebelumnya melalui kajian literatur yang
komprehensif, jurnal ini mengidentifikasi komponen kuantitatif dan kualitatif yang penting dari
penilaian materialitas, yaitu mencakup tugas, orang dan interaksi interpersonal yang sejalan
dengan penilaian audit umum dan teori pengambilan keputusan.
METODE
Jurnal ini berfokus pada identifikasi komponen kualitatif dan kuantitatif pada penilaian
auditor tentang materialitas. Komponen tersebut akan diidentifikasi melalui tinjauan literatur
komprehensif terhadap 179 jurnal yang diterbitkan di 35 jurnal peer-review akuntansi dan audit
terbaik (Hartzing 2014). Setiap jurnal dicari melalui istilah materialitas, audit, dan akuntansi yang
terdapat pada abstrak. Sebanyak 179 makalah dikurangi secara manual menjadi 73 berdasarkan
relevansi dan membatasi kemungkinan adanya bias. Pembatasan didasarkan pada 4 kriteria: 1)
materialitas disebutkan dalam abstrak, tapi jurnal tersebut membahas mengenai topik lain dan
tidak mendiskusikan tentang penilaian materialitas (78 jurnal), 2) Jurnal tersebut menjawab atau
membahas makalah materialitas lain yang tidak berhubungan dengan topik, namun metode yang
digunakan atau pembahasan makalah tidak termasuk dalam tinjauan (20 papers), 3) Ulasan buku
atau ringkasan makalah lainnya (4 papers), dan 4) review jurnal sebelumnya (4 papers).
ANALISIS
Hasil dari analisis penelitian tentang materialitas disajikan pada Tabel 1, dimana masing-
masing komponen melekat pada tugas audit, auditor, atau interaksi interpersonal dalam penilaian
audit dan teori pengambilan keputusan.
Tugas audit mengenai penilaian materialitas dibagi antara ukuran kuantitatif dan
karakteristik klien kualitatif. 52% dari makalah yang diulas mengandung ukuran kuantitatif,
menunjukkan bahwa hal tersebut penting untuk penilaian materialitas guna memperhitungkan
akun sebenarnya dalam pertimbangan audit. Tugas audit atas 'penilaian materialitas' juga terkait
dengan karakteristik klien, kuantitatif atau kualitatif, termasuk item spesifik yang ada pada klien.
Dalam penelitian pengkajian materialitas, auditor diteliti terutama dalam hal pengalaman
auditor, konsensus antara auditor dan pengaruh dari firma audit yang mempekerjakan. Penelitian
materialitas sebelumnya terhadap auditor menunjukkan bahwa baik pengalaman maupun
firma audit berpengaruh terhadap penilaian materialitas. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan
kurangnya konsensus di antara auditor yang mendukung anggapan bahwa materialitas adalah
pertimbangan yang kompleks. Hal ini juga mendukung perhatian para pembuat standar, penegak
peraturan dan legislator bahwa auditor menyiapkan penilaian materialitas secara heterogen,
sehingga menghasilkan informasi yang berbeda dalam laporan keuangan dan dengan demikian
akan menimbulkan basis keputusan yang berbeda bagi pengguna.
Interaksi interpersonal mencakup interaksi antara auditor, antara auditor dan klien mereka,
dan antara auditor dan lainnya yang ikut ambil bagian dalam proses pelaporan keuangan. Interaksi
antara auditor dan antara auditor dan klien mereka merupakan aspek penilaian materialitas yang
tidak diteliti. Interpersonal interaksi antara auditor dan peserta lainnya dalam proses pelaporan
keuangan mengenai penilaian materialitas dapat dibagi menjadi dua; Di satu sisi interaksi antara
auditor dan pengguna, di sisi lain interaksi antara auditor dan standar setter, penegak peraturan
dan legislator.
Interaksi interpersonal penting dalam penilaian audit dan teori pengambilan keputusan
karena auditor tidak bekerja secara terpisah namun berkolaborasi dengan klien, dan dengan
peserta lain dalam proses pelaporan keuangan. Dengan demikian, sangat penting untuk
memahami interaksi ini.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Menurut aturan praktis praktis yang ditentukan oleh audit perusahaan audit Big-4
Manual, auditor harus menghitung ambang batas materialitas sebesar 5% dari laba bersih
sebelum Pajak.
Analisis telah menunjukkan bahwa, selain elemen kuantitatif mengenai klien yang
menunjukkan hasil signifikan, membuat penilaian materialitas juga mencakup komponen kualitatif
yang menunjukkan hasil signifikan pula. Komponen kuantitatif sebagian besar terkait dengan tugas
audit, sedangkan komponen kualitatif tercermin dalam ketiga fitur penilaian audit umum dan teori
pengambilan keputusan.
Analisis ini akan memungkinkan auditor untuk membuat penilaian yang lebih homogen; dan
itu akan memungkinkan para pemangku kepentingan eksternal, seperti pengguna laporan
keuangan, legislator dan pembuat standar, dan penegak peraturan untuk mencapai pemahaman
yang lebih baik tentang konsep materialitas dan pemahaman tentang setiap keputusan materialitas
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai