Anda di halaman 1dari 12

DARI REDAKSI

Pengembangan dan Pemanfaatan Gas di Indonesia

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kedalaman lebih dari 1.500 meter. Berbeda dengan gas
lingkungan yang bersih dan sehat, manusia terus alam konvensional, untuk mengambil shale gas
berupaya mengembangkan berbagai sumber energi diperlukan proses khusus yang disebut rekah hidrolik,
untuk menggantikan penggunaan energi dari minyak yaitu pengeboran ke dalam bumi, baik secara vertikal
bumi dan batu bara yang tidak ramah lingkungan. maupun horisontal dengan menggunakan air, bahan
Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi butiran seperti pasir propan dan beberapa bahan kimia
dan penggunaan gas alam atau gas bumi. lain agar gas keluar lewat pori-pori batuan dan
mengalir menuju sumur produksi.
Dalam Visi 25/25, Indonesia menargetkan penggunaan
gas sebesar 23 persen dari total penggunaan energi Menurut beberapa kalangan, Indonesia mempunyai
nasional pada 2025. Bahkan dalam peraturan presiden potensi shale gas sebesar 1.000 2.000 tcf (trillion
nomor 5 tahun 2006, ditargetkan sebesar 30 persen. cubic feet). Ini menjadikan Indonesia menjadi negara
Kelihatannya target Visi 25/25 bukan lah hal yang dengan potensi shale gas terbesar di dunia. Jika
muluk, karena saat ini saja penggunaan gas sudah kemudian bisa dikelola dengan baik, termasuk jika bisa
mencapai sekitar 22 persen. meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan,
Indonesia bisa keluar dari krisis energi dan sekaligus
Saat ini gas alam digunakan sebagai bahan bakar mengurangi impor energi.
kendaraan dalam bentuk compressed natural gas
(CNG) dan liquefied natural gas (LNG), terutama untuk Mengingat potensi yang besar pemanfaatan gas sebagai
kendaraan umum di kota-kota besar di Indonesia, salah satu sumber energi yang ramah lingkungan, pada
seperti Jakarta. Yang masih menjadi masalah adalah edisi kali ini Engineer Weekly mengetengahkan topik
stasiun pengisian bahan bakar gas yang masih terbatas, mengenai gas yang ditulis oleh beberapa insinyur ahli
sehingga kendaraan umum hybrid masih lebih dan praktisi yang berpengalaman dalam bidang gas di
banyak menggunakan bahan bakar minyak untuk Indonesia yang diharapkan, ke depannya, akan
beroperasi. Padahal jika sebagian besar kendaraan mendorong pengembangan dan pemanfaatannya untuk
umum menggunakan bahan bakar gas, tingkat polusi kesejahteraan Indonesia dan umat manusia.
udara Jakarta bisa ditekan.
Selamat membaca.
Selain digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan, gas alam juga dapat digunakan sebagai
sumber pembangkit listrik yang jauh lebih bersih dari Aries R. Prima
pada minyak dan batu bara, sumber bahan baku untuk Pemimpin Redaksi
berbagai industri, seperti industri pengolahan plastik,
metanol, pupuk, dan baja. Dalam skala rumah tangga,
gas juga digunakan sebagai sumber energi untuk
memasak dan memanaskan atau mendinginkan
ruangan dan air. Bahkan gas karbon dioksida dapat
digunakan untuk merekayasa cuaca.
Gas alam biasanya ditemukan di ladang gas alam,
ladang minyak, dan di ladang batu bara. Namun, saat
ini, terutama di Amerika Serikat telah ditemukan shale
gas, yaitu gas alam yang diperoleh dari batuan shale di

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 2
GAS BUMI KITA UNTUK EKSPOR ATAU
DALAM NEGERI?
Dr.Ir.A. Qoyum Tjandranegara, Ing.Ec., SE, IPU

Langsung saja. Ekspor Gas Bumi (GB) ini tidak Artinya GB dapat mengganti premium untuk
menguntungkan Negara, tapi sebaliknya merugikan transportasi dan mengganti solar secara penuh
Negara. Perubahannya terjadi setelah Indonesia (100%) untuk pembangkt listrik.
menjadi Net Oil Importer sejak tahun 1997.
Hitungannya sangat sederhana, harga GB + 55% Kalau Investor datang dari Jepang atau China untuk
harga BBM. Begitu Negara mendapatkan uang hasil membuat LNG maka pasti LNG tersebut akan
ekspor (APBN) maka uang tersebut digunakan diekspor ke negara tersebut. Mereka sangat
untuk membeli BBM yang harganya lebih mahal berkepentingan. Kalau memang tidak dapat
sekitar 80% daripada harga GB. dimanfaatkan untuk dalam negeri (domestik) maka
Padahal GB dapat mengganti atau substitusi untuk sebaiknya cadangan GB tersebut disimpan saja
Premium, Pertalite atau Pertamax untuk dalam perut bumi. GB Masela itu sebaiknya
transportasi dan pengganti Solar untuk Pembangkit digunakan di dalam negeri sebagai bahan baku
Listrik dengan pembakaran yang sempurna (penuh) untuk Pusat Kilang Petrokimia yang nilainya bisa 5-
100%, dengan lebih efisien 10 30% dan non 10 kali lebih tinggi daripada dijual sebagai energy
p[olutif. Jadi untuk membeli BBM itu Negara harus (LNG).
keluar devisa sebesar 45% dari harga BBM itu. Dari GB Masela diusulkan dibuat 2.5 mtpa LNG
Akibat lainnya adalah Indonesia memakai Energi yang dipasarkan domestik atau sekitar 360 mmscfd.
Mahal, sehingga menyebabkan biaya operasi Sisanya 360 mmscfd untuk pembuatanbahan baku
industri, biaya transportasi dan subsidi BBM dan petrokimia selama 50 tahun, yang nilainya 2,5 harga
Listrik semakin mahal. LNG untuk memproduksi Olefin, Amonia dan
Methanol. Prinsipnya jangan dijual rugi. Kalau
Jadi untuk apa diekspor lagi kalau hanya merugikan dijual harus ke domestik.
Negara dan yang akibatnya menyengsarakan
masyarakat Indonesia. Dalam posisi harga minya Indonesia harus menjadi negara yang maju dan
kini USD 40.0/bbl, maka harga ekspor LNG adalah mandiri dengan membuat Aturan atau Kebijakan
USD 4.4/mmbtu. Padahal harga rata-rata dalam yang kuat keberpihakannya kepada kepentingan
negeri sekitar USD 6.5/mmbtu di hulu. Dihilir nasional. Jangan lagi mengekspor GB dan sebagai
harganya dapat di atas USD 10.0/mmbtu. gantinya impor BBM yang harganya 45% lebih
Jadi kenapa cadangan di IDD Chevron dan Jangkrik mahal. Jangan negara asing memakai energy murah
ENI harus diekspor, padahal Offtaker-nya sudah dan Indonesia memakai energy mahal.
ada, yaitu Konsorsium Pertamina, PLN dan PGN.
Kebutuhan BBM untuk transportasi 50 juta kl/thn,
Mengenai masalah GB sebagai lifting minyak kalau mau diganti dengan gas separuhnya akan
mentah (CRUDE OIL /CO, selama ini banyak dibutuhkan 2.500 mmscfd. Jika listrik 35.000 MW
pengamat Migas menyatakan bahwa memproduksi juga 50%nya dengan GB maka kebutuhan GB 5
CO dengan membakar GB adalah menguntungkan. sampai 7 tahun ke depan bisa mencapai + 4.000
Pendapat tersebut tidak benar. Untuk memperoleh mmscfd.
BBM dari CO memerlukan proses yang biayanya Dari mana GB-nya kalau terus diekspor?.
bisa mencapai 40% dari harga CO, sedangkan GB Mengelola MIGAS membutuhkan TEROBOSAN.
bisa langsung mengganti BBM secara penuh.

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 3
POTENSI SHALE GAS SEBAGAI PENGGANTI
GAS KONVENSIONAL
Ir. Iin A. Takhyan, ME
Ketua Badan Kejuruan Perminyakan, Persatuan Insinyur Indonesia

Sumber Daya Alam Konvensional adalah potensi alam karena harganya mengacu kepada Henry-Hub yang
yang berasal atau diambil dari alam dengan teknologi merupakan harga patokan gas di Amerika Serikat.
yang biasa digunakan (natural), seperti minyak bumi, Sementara harga LNG tradisional umumnya mengacu
gas alam, panas bumi, dan batubara. Sedangkan sumber kepada harga minyak.
daya alam nonkonvensional adalah potensi alam yang
banyak berasal dari temuan atau pengembangan Sementara untuk minyak nonkonvensional, tambahan
teknologi seperti accu (aki) atau baterai, nuklir, solar pasokan berasal dari shale/tight oil di AS dan oil
cell dan sejenisnya. Sumberdaya nonkonvensional tetap sand/tar sand di Kanada. Akibatnya, sebagaimana
menggunakan bahan baku atau bahan yang bersumber diperkirakan oleh pakar migas Leonardo Maugeri,
dari alam juga, hanya saja diproses dan diubah dalam produksi minyak AS dalam satu dekade ke depan akan
bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan. mendekati 12 juta barel per hari, nomor dua di dunia
setelah Saudi Arabia. Begitu pula dengan Kanada,
Migas Nonkonvensional tambahan produksi minyak akibat kegiatan migas non-
konvensional akan meningkat signifikan, mereka akan
Migas nonkonvensional bukanlah suatu hal yang baru. menjadi salah satu dari 5 besar produsen minyak dunia.
Potensi ini sudah teridentifikasi, namun masih banyak Sementara Brazil, melalui produksi dari wilayah laut
diabaikan karena rendahnya permeabilitas untuk dalam, produksi minyak (konvensional) mereka akan
mengalirkan migas tersebut. Contohnya yaitu shale oil, sedikit diatas 4 juta barel per hari, meningkat 100% dari
oil sand, shale gas, tight sand dan coal-bed methane produksi saat ini.
(gas metana batu bara). Pada dasarnya sumber migas
nonkonvensional ini sangat besar bila dibandingkan
dengan migas konvensional. Aplikasi teknologi
perekahan (fracturing) dan pemboran horizontal yang
umum digunakan pada sumur migas konvensional,
merupakan terobosan dalam rangka memproduksikan
akumulasi migas nonkonvensional.

Di Amerika Serikat (AS), sejak tahun 2006, produksi Tambahan produksi minyak dunia ke depan akan
shale gas meningkat luar biasa. Hal ini berakibat didominasi oleh empat negara, tiga dari wilayah
turunnya harga gas secara dramatis di sana. Harga gas Amerika (AS, Kanada dan Brazil), ditambah Irak yang
spot Henry-Hub, tahun 2006 mencapai 13 $ per mmbtu mewakili wilayah klasik Timur Tengah melalui
(million british thermal unit), saat ini hanya berharga tambahan produksi dari sumur-sumur minyak yang di
antara 2 3$ per mmbtu. rehabilitasi akibat kerusakan pada masa perang.
Meningkatnya aktivitas minyak nonkonvensional di AS
Adanya revolusi gas nonkonvensional ini sedikit ini akan secara dramatis mengurangi kebutuhan impor
banyak akan memengaruhi geo politik energi. minyak negara tersebut.
Tambahan produksi gas nonkonvensional pada masa
Sumberdaya (resources) migas nonkonvensional di
yang akan datang akan berpengaruh terhadap rute
dunia sangat melimpah, pertanyaannya: apakah
perdagangan LNG global. Majalah Petroleum
kesuksesan pengembangannya di AS dan Kanada dapat
Economist (edisi April 2012) menulis ancaman serius
dengan mudah di copy paste oleh negara lain?
shale gas dari AS akan dirasakan oleh LNG Australia
Jawabannya: tidak, khususnya dalam jangka pendek.
yang sedang melakukan investasi besar besaran. Impor
LNG dari shale gas di AS diperkirakan akan lebih murah

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 4
Kesuksesan industri migas nonkonvensional di kedua reservoar, tapi juga di batuan induknya. Itu semua
negara tersebut disamping karena tersedianya karena kemajuan teknologi, tambahnya.
sumberdaya migas nonkonvensional yang sangat besar, Pengembangan shale gas, lanjut Widjajono, merupakan
juga didukung oleh adanya akses terhadap sistem sesuatu hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun
pipanisasi lokal, faktor jarak yang relatif dekat antara dengan adanya kemajuan teknologi, hal tersebut dapat
lokasi proyek dengan konsumen, ditambah lagi dengan dilakukan. Yang dulu kita tidak bisa memerkirakan
banyaknya perusahaan penyedia jasa untuk kegiatan (dapat dilakukan), ternyata bisa. Dulu itu kita tidak
hulu migas dan ketersediaan infrastruktur. Adanya memerkirakan orang bisa ke bulan, ternyata ke bulan,
kompetisi sesama perusahaan yang terlibat dalam tutur Widjajono.
pengembangan gas nonkonvensional mendorong
terjadinya penurunan biaya. Disamping itu di AS agak Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang
unik, berbeda dengan negara lain dimana migas telah lebih dulu mengembangkan shale gas. Dampak
merupakan kekayaan yang dikuasai negara, di AS migas dari pengembangan itu, harga gas di AS turun tajam
merupakan kepemilikan privat (private ownerhip of karena ketersediaan gas yang melimpah dari shale gas.
mineral rights). Tentu saja faktor harga gas domestik Turunnya harga gas AS, tak ayal menarik perhatian
yang tinggi selama periode 2005 - 2008 juga menjadi negara lain termasuk juga Indonesia. PT Pertamina
pendorong sehingga proyek menjadi ekonomis. berencana mengimpor gas dari negara tersebut.

Hingga saat ini, pemerintah telah menerima pengajuan


permintaan joint study untuk shale gas lebih dari 10
investor. Dalam melakukan joint study tersebut,
investor akan bekerja sama dengan 5 perguruan tinggi
yang telah ditunjuk pemerintah yaitu ITB, UGM, UPN,
Universitas Trisakti dan Universitas Padjajaran.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan


Shale Gas di Indonesia pemerintah, hingga saat ini terdapat 7 cekungan di
Indonesia yang mengandung shale gas dan 1 berbentuk
Menurut Kementerian ESDM, Indonesia tengah klasafet formation. Cekungan terbanyak berada di
mengembangkan gas unconventional selain gas metana Sumatera yaitu berjumlah 3 cekungan, seperti Baong
batu bara (CBM) yaitu shale gas. Potensi shale gas Shale, Telisa Shale dan Gumai Shale. Sedangkan di
Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCF (trillion Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing
standard cubic feet). Lebih besar jika dibandingkan berada di 2 cekungan. Di Papua, berbentuk klasafet
CBM yang sekitar 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 formation.
TSCF.
Shale gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan
Mantan Wakil Menteri ESDM, mendiang Widjajono batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi.
Partowidagdo, pernah mengemukakan, potensi shale Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale
gas Indonesia tersebut termasuk besar. Shale gas yang menjadi gas, sekitar 5 tahun. Pemerintah saat ini
diperoleh dengan cara merekahkan batuan induk, bisa tengah menyusun aturan hukum pengembangan shale
dikembangkan lantaran kemajuan teknologi. gas.
Jadisekarang orang cari gas tidak hanya di batuan

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 5
Teknologi Pengolahan Gas Alam

Angelika Permatasari, Faisal Harris, Utik Dwi Pratiwi


(PT Rekayasa Industri)

Sejarah gas alam dan potensinya cadangan gas alam mencapai 103,3 triliun kaki kubik
Gas alam pada awalnya tidak diakui sebagai sumber atau setara dengan 2,9 triliun liter bahan bakar
energi tetapi dianggap sebagai gangguan karena minyak (BBM). Data dari BP Statistical Review of
sering ditemukan selama proses menggali sumur World Energy tahun 2015, kapasitas produksi
untuk air atau air garam di akhir 1800-an. Gas alam gas alam indonesia pada tahun 2014 adalah 73.4
kemudian mulai dikenal di benua Amerika diawal milyar m3 dengan konsumsi indonesia 38.4 milyar
abad 20 ketika digunakan sebagai pengganti "coal m3.
gas" (gas yang diproduksi dari pemanasan batubara)
untuk bahan bakar sistem pemanas ruangan. Pengolahan gas alam
Penemuan pipa seamless sebagai bahan pipa dan Gas alam terdiri dari gas-gas hidrokarbon seperti
aplikasi metode pengelasan pipa telah mengatasi metana, etana, propana, butana, dan sejumlah kecil
masalah dalam transportasi gas alam. Kemajuan hidrokarbon yang lebih berat. Gas-gas lain seperti
teknologi untuk eksplorasi, eksploitasi dan karbon dioksida, hidrogen sulfida, nitrogen oksida,
pengolahan gas alam juga telah menjadi pemicu merkaptan, uap air dan beberapa jejak senyawa
pertumbuhan penggunaan gas alam terutama untuk organik dan anorganik juga hadir dalam gas alam.
kebutuhan pembangkit tenaga listrik, industri Pengolahan gas alam diperlukan untuk mendapatkan
domestik, transportasi, pupuk, dan sebagainya. spesifikasi gas alam sesuai dengan persyaratan
Penggunaan gas alam di Indonesia sendiri dimulai produk yang baku, melindungi peralatan pengolahan
tahun 1974 di Cirebon oleh Perusahaan Gas Negara gas alam serta memastikan gas buang dari
(PGN) sebagai penganti coal gas untuk sektor pengolahan gas alam tidak merusak lingkungan.
rumah tangga, komersial dan industri.
(Lanjut ke halaman 7)
Berdasarkan data dari data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 104 menunjukkan Indonesia memiliki

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 6
Proses pemisahan dari gas pengotor atau purifikasi sekitar 5 % -vol sampai lebih dari 30 %-vol.
antara lain meliputi: Produk yang diinginkan
Pemisahan fasa cair dari gas umpan, Produk akhir dari pengolahan gas alam tergantung
Pemisahan fasa cair dari gas alam dilakukan untuk pada lokasi pengguna dan jenis penggunaanya
menghindari cairan pengotor dan atau condensate sehingga metoda transportasi menjadi hal yang
masuk dalam unit pemisahan gas asam karena akan penting. Metoda transportasi yang umum adalah
mengakibatkan foaming. Pemisahan pada peyaluran melalui jalur perpipaan (pipeline),
umumnya dilakukan dengan menggunakan 2 phase transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas
vessel separator, cooler, scubber, dan atau filter. (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk
Fasa cair hasil dari pemisahan selanjutnya pengangkutan jarak jauh dan transportasi dalam
dipisahkan antara fasa air dan fasa minyak, dimana bentuk Compressed Natural Gas (CNG) dengan
masing-masing selanjutnya diolah dalam unit road tanker atau kapal tanker CNG, untuk jarak
pengolahan air terproduksi (produced water dekat dan menengah (antar pulau).
treatment) dan pengolahan kondensat (condensate
treatment) untuk mencapai spesifikasi yang
disyaratkan oleh lingkungan maupun pemilik
proyek
Pemisahan gas asam/acid gas (pada umumnya
meliputi CO2 serta sulfur komponen meliputi
antara lain H2S dan mercaptan) dari gas alam.
Pemisahan air dari gas alam,
Pemisahan pengotor lainnya apabila ada (mercury,
RSH, COS, CS2).
Sulfur recovery . Acid gas (CO2 dan H2S) dari hasil Skema proses
pemisahan gas pengotor dari gas alam selanjutnya Berbagai teknologi tersedia untuk pengolahan gas
diolah dalam sulfur recovery unit untuk alam mulai dari teknologi yang sudah umum dan
memisahkan H2S dari acid gas dan mengolahnya proven sampai yang baru dan berlisensi. Teknologi
menjadi sulfur element baik dalam bentuk cake yang akan digunakan harus disesuaikan dengan
maupun pellet. kondisi umpan dan juga produk serta limbah yang
Selanjutnya gas CO2 yang masih mengandung dihasilkan.
sebagian H2S dibakar dalam thermal oxidizer unit Utilitas
untuk meyakinkan bahwa kandungan H2S sudah Sistem pengolahan gas memerlukan sistem utilitas
cukup aman bagi lingkungan. sebagai pendukung nya. Jenis utilitas yang
digunakan sangat bergantung pada skema proses
Penentuan teknologi pengolahan yang akan yang digunakan, ketersediaan bahan baku utilitas,
diaplikasikan dalam suatu pabrik pengolahan gas dan nilai ekonomis.
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: Keekonomisan
Komposisi gas pengotor Nilai ekonomi suatu pengolahan gas alam
Komposisi gas pengotor gas di Indonesia sangat merupakan gabungan dari CAPEX (Capital
bervariasi tergantung pada reservoirnya. Sebagai Expenditure) dan OPEX (Operating Expenditure)
contoh kadar CO2 di Indonesia bisa bervariasi dari fasilitas tersebut.

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 7
Penurunan Harga Migas, Untuk Siapa?
Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyad, IPU *)

Dilema. Itulah yang dihadapi masyarakat dunia kami miliki tak keliru, saat ini tinggal 1 (satu) rig
umumnya dan Indonesia pada khususnya pengeboran (drilling rig) yang masih aktif
sehubungan dengan penurunan harga minyak dan beroperasi, itupun konon akan segera diakhiri. Bagi
gas bumi. Sebagaimana publik telah mahfum, sejak Kontraktor PSC, jelas penurunan harga minyak
akhir tahun 2014 hingga sekarang ini trend merupakan bencana. Komitmen lifting tak akan
penurunan harga minyak mentah (crude oil) terus terpenuhi, investasi yang bersumber dari hutang
berlangsung, dari semula mendekati $100 per barel, kepada perbankan beresiko tak akan kembali, atau
terus meluncur turun hingga pernah mencapai $27 mungkin bahkan alami default. Lebih jauh,
per barrel. Tanda-tanda kenaikan pernah muncul, perusahan tidak beroperasi penuh, atau bahkan
namun berhenti di kisaran $32. Sebagian praktisi tutup sama sekali, pemutusan hubungan kerja
dan ekonom migas memprediksi kenaikan kembali terhadap para pegawai membayangi di hari-hari
harga minyak mentah hingga mencapai posisinya kelabu ini.
seperti di awal 2015 belum terwujud hingga akhir
2016. Kondisi semacam ini menimbukan pertanyaan, Band Wagon Effect
untuk siapa penurunan harga migas ini? Siapa yang Apakah bencana ini hanya dialami oleh Kontraktor
dirugikan dan diutungkan? Apa dampak terhadap PSC? Ternyata tidak. Ada band wagon effect.
perekonomian Indonesia dalam jangka pendek dan Industri penunjang operasi dan produksi Migas
panjang? merupakan sektor kedua yang terkena efek
penurunan harga minyak bumi. Untuk dapat
Produksi Bertambah, Semakin Merugi beroperasi dengan baik, Kontraktor PSC
Dalam suatu presentasi publik beberapa waktu lalu, membutuhkan dukungan dan kemitraan dengan
Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi menayangkan penyedia barang dan atau jasa yang bentuk dan
rerata biaya produksi minyak di berbagai negara, jenisnya luas sekali, mulai dari jasa geologi,
paling rendah dimiliki negara-negara Timur Tengah pengeboran, Engineering Procurement Construction
berkisar antara $6 - 12 per barrel. Indonesia $29 per (EPC), fabrikasi, penyedia komponen utama
barrel. Artinya, bagi negara negara Timur Tengah produksi seperti pompa, pipa, valve, pembangkit
penghasil minyak seperti Arab Saudi, Emirat Arab, listrik, jasa transportasi, pengelasan, pelatihan SDM,
Irak, Iran Oman, meski harga turun hingga $27 jasa medis, dan perawatan fasilitas produksi hingga
secara teoretis mereka masih meraih untung. penyediaan akomodasi dan makanan-minuman
Makanya, terlepas dari alasan politik dan keamanan (catering) untuk para pegawai. Mereka semua ini,
regional, mereka terus memompa minyak dari perut besar atau kecil, dalam skala usaha masing-masing,
bumi. Sebaliknya bagi Indonesia, semakin banyak terkena dampak. Sebagian dari mereka terpaksa
berproduksi, rugi yang ditanggung akan semakin gulung tikar, sebagian lainnya masih bertahan
besar. karena keberadaannya tidak bisa absen dari proses
produksi yang masih berlangsung, dan sebagian lagi
Hal inilah yang menjelaskan mengapa terhitung mulai alihkan bisnis ke sektor lain yang masih
mulai awal Maret 2016 kegiatan eksplorasi minyak memberi harapan.
bumi di hampir semua Kontraktor Production
Sharing Company (PSC) dihentikan. Jika data yang

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 8
Mereka Gembira untuk tidak mengandalkan pada sektor migas, telah
Bila ada yang kesusahan, mungkinkah ada pihak berhasil di masa kini.
yang bahagia dengan adanya penurunan harga
minyak bumi ini? Semua manusia membutuhkan Jika demikian, apakah kita akan membiarkan saja
energi. Ketika harga minyak turun, harga energi juga penurunan harga minyak bumi? Toh ada yang
turun. Apalagi bagi Indonesia, untuk memenuhi berbahagia dan ada yang berhasil? Lihat sisi jangka
kebutuhan minyak bumi, pasokan dari impor lebih panjangnya. Membiarkan harga minyak bumi terus
besar dari pada pasokan produksi dalam negeri. Wal berada pada posisi yang tidak memberi keuntungan
hasil, rumah tangga dan industri pengguna minyak bagi para produsennya, sama saja memotong satu
bumi diuntungkan. Sebagai konsumen Bahan Bakar anggota badan. Sebagai manusia, kita masih tetap
Minyak (BBM), rakyat senang karena harganya hidup, tetapi alami disfungsi. Begitupun negara ini,
turun, industri nonmigas tersenyum karena biaya satu sektor akan alami disfungsi. Ketergantungan
produksi terpangkas antara 3-8%. energi kepada negara lain akan lebih besar, ditinjau
dari perspektif geopolitik, negara akan hadapi
Namun benarkah kegembiraan ini sudah ancaman serius.
sepenuhnya dirasakan? Belum. BBM merupakan
komoditi yang harganya diatur Pemerintah. Meski
harga pasar dunia menurun tak berarti harga di
SPBU otomatis juga menurun. Ada regulasi koreksi
harga yang mestinya secara semi otomatis
menghasilkan koreksi harga. Inipun masih
dipengaruhi oleh ada tidaknya keengganan penyedia
BBM untuk melaksanakannya atau menundanya Siapa yang punya kemampuan untuk
sepanjang masih memungkinkan. menyelamatkan keluar dari dilema ini? Pertama
tentu para pelaku industri migas sendiri. Pola kerja
Solusi Kebijaksanaan tidak efisien yang diduga masih menjadi ciri selama
Penurunan harga minyak bumi secara bersamaan ini perlu segera diperbaharui. Kedua, perlu
memberi dua implikasi, ada yang alami bencana, dan keterlibatan serius dari Pemerintahan yang dipilih
ada yang gembira. Hanya itu? Masih ada yang lain. oleh rakyat. Apa yang diharapkan dari Pemerintah?
Jika mencermati kondisi di sekeliling kita, rasanya Segera gunakan kewenangannya untuk terbitkan
penurunan harga minyak tidak atau belum kebijaksanan intervensi, menetapkan harga crude oil
meresahkan masyarakat luas. Jikapun ada nasional. Harga yang memberi motivasi positif untuk
keresahan, masih terbatas pada mereka yang berproduksi dan terjangkau oleh konsumen BBM
berhubungan langsung dengan industri minyak nasional. Lho, harga minyak kan ditentukan oleh
bumi. Buktinya, mall masih ramai, jalanan tak mekanisme pasar? Betul, tetapi ini urusan hidup
berkurang macetnya, perbincangan di media sosial mati negara, bangsa dan rakyat, kita sendiri yang
lebih banyak tentang isu-isu politik dan hal-hal mengaturnya, bukan pemimpin negara lain. *****
sepele lainnya. Semua ini mengindikasikan bahwa
perekonomian Indonesia sudah tidak lagi *) Praktisi Bisnis, WaKa-Komtap Industri Penunjang
didominasi oleh produktivitas sektor migas. Migas Kadin Indonesia, Pengurus Persatuan Insinyur
Kebijaksanaan ekonomi pemerintahan di masa lalu, Indonesia.

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 9
Strategi Pengembangan Gasifikasi Batubara
Kalori Rendah di Indonesia

Habibie Razak

Batubara kita bertebaran di beberapa pulau besar digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit
seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua. listrik (IGCC), gasoline dan beberapa produk turunan
Menurut kementerian ESDM, pada 2011, deposit lainnya. 3) Skala pabrik dan tingkat reliabilitas yang
batubara Indonesia lebih dari 21 Milyar Ton dan total diharapkan. Besar kecilnya pabrik yang diinginkan dan
sumberdaya batubara lebih dari 105 Milyar Ton. juga intensitas operasional pabrik juga sangat
Batubara yang diekspor, digunakan untuk produksi baja dipertimbangkan di dalam memilih teknologi gasifikasi
dan bahan bakar pembangkit listrik dimana batubara yang ada , 4) Investasi kapital (capital investment),
seperti ini dikategorikan sebagai batubara kalori tinggi sampai di mana tingkat kesiapan client/investor dan
dan menengah yang memiliki calorific value (CV) lebih jumlah dana yang tersedia untuk membangun coal
dari 4500 Kcal/Kg dan water content-nya kurang dari gasification plant ini. Coal gasification adalah medium
30 persen. Tipe atau jenis batubara yang lain adalah to high business investment scale, 5) Harga batubara
batubara kalori rendah atau biasa disebut sebagai juga menentukan di dalam penentuan jenis teknologi
lignite. Karena batubara kualitas rendah ini tidak gasifikasi, dimana harga teknologi ini sangat bervariasi,
ekonomis untuk diekspor, Pemerintah Indonesia mulai dari produk China yang relatif murah sampai
menggiatkan batubara ini agar tetap digunakan di produk-produk lebih mahal dari Amerika dan Eropa.
dalam negeri. Solusi batubara jenis ini dapat
dimanfaatkan adalah dengan melakukan gasifikasi. Kelayakan di Indonesia
Definisi gasifikasi yang dibahas di sini adalah bahan Berbicara tentang layak atau tidaknya, ada 3 hal yang
bakar mentah dalam hal ini batubara dioksidasi secara menjadi pertimbangan yaitu: pertama, bisa atau
parsial untuk menghasilkan produk yang diberinama tidaknya dilakukan dengan pendekatan engineering.
combustible gas. Produk utama dari hasil gasifikasi Kedua, efek sosial dan lingkungan. Ketiga, aspek
adalah synthesis gas atau syngas, terdiri dari karbon komersial. Studi-studi kelayakan yang dilakukan oleh
monoksida (CO), hidrogen (H2), metana (C1), karbon konsultan internasional beberapa tahun terakhir
dioksida (CO2) dan nitrogen (N2). Secara umum, menunjukkan bahwa investasi gasifikasi batubara
teknologi gasifikasi pada dasarnya dibagi dalam 3 jenis cukup atraktif untuk dilakukan.
yaitu fixed bed, fluidized bed dan entrained-flow Strategi yang semestinya dilakukan oleh para
(slurry dan dry feed). Dari 3 jenis teknologi gasifikasi, pengusaha batubara, termasuk pemilik tambang,
ada beberapa technology provider yang sejak 1980-an adalah membangun coal gasification plant di mulut
atau sebelumnya digunakan untuk aplikasi coal tambang untuk menghasilkan syngas atau turunannya
gasification antara lain digunakan di Shell, GE, Lurgi, yang dijual di pasar domestik. Dengan asumsi harga
Mitsubishi Japan dan Siemens. Output/kualitas dari batubara kalori rendah (lignite) USD 40 per Metric Ton
syngas ini juga sangat ditentukan oleh seleksi teknologi atau kurang, memungkinkan buat kita membangun
dari beberapa technology provider yang disebutkan coal gasification plants di beberapa daerah yang
tadi. memiliki cadangan batubara yang cukup besar seperti
Seleksi teknologi gasifikasi ini harus memerhatikan di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
beberapa hal antara lain: 1) karakteristik batubara yang Pemerintah sebagai regulator sudah semestinya
akan digasifikasi seperti CV, water content, ash content memulai menggalakan proses gasifikasi, mengubah low
dan sifat-sifat lainnya 2) produk hilir yang akan rank coal ini menjadi sesuatu yang bermanfaat, yang
dihasilkan dan aplikasinya. Syngas dapat diproses lagi bernilai tambah (value added) yaitu gas untuk
untuk membuat gas metana (SNG) yang kemudian bisa kebutuhan bahanbakar kendaraan, pupuk, olefin,
untuk aplikasi LNG, methanol untuk kemudian bisa pembangkit listrik dan berbagai macam produk lainnya.
dibuat olefin (polyethylene product), ammonia untuk Dengan demikian, kemandirian energi yang dicita-
kemudian bisa dibuat urea, atau syngas ini bisa juga citakan dapat terwujud.

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 10
Teori Terbentuknya Minyak dan Gas

Aries R. Prima Engineer Weekly

Ada dua aliran pendapat atau teori mengenai material akibat peristiwa alami. Ini menyebabkan
terbentuknya minyak dan gas (migas) di Bumi, yaitu hewan-hewan tersebut mendapat tekanan dan panas
aliran teori anorganik dan teori organik. Kalangan yang semakin tinggi. Setelah ratusan juta tahun
penganut paham teori anorganik atau disebut juga tertimbun dengan tekanan dan panas yang tinggi,
abiotik, memercayai bahwa migas terbentuk dari binatang yang disebut fosil ini berubah menjadi
proses alam biasa dan sudah ada sejak terbentuknya hidrokarbon.
Bumi. Sebaliknya penganut paham organik meyakini
bahwa migas terbentuk dari jasad makhluk hidup
purba yang mengalami tekanan tinggi di bawah
lapisan tanah dan telah mengalami proses alami
dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Namun dari berbagai literatur dan diskusi, lebih


banyak kalangan yang memercayai teori organik
dibandingkan dengan teori anorganik. Menurut Penemuan Minyak Bumi dan Gas
perhitungan, seorang ilmuwan dari universitas Utah, Menurut Ensiklopedia Britannica, minyak bumi
Jeffrey S. Dukes, memerkirakan bahwa 1 galon pertama kali ditemukan pada 5.000 tahun sebelum
minyak mentah memerlukan 90 ton tumbuhan masehi (SM) oleh bangsa Asyiria, Sumeria, dan
sebagai bahan pembuatnya. Artinya untuk Babilonia kuno. Pada waktu itu mereka
mendapatkan 1 liter minyak mentah dibutuhkan mendapatkan minyak bumi di permukaan tanah,
sekitar 23, 5 ton tumbuhan. bukan dibor seperti sekarang. Mereka
meanfatakannya sebagi obat luka, pencahar, dan
Makhluk hidup yang mati itu akan lapuk dan terurai, pembasmi kutu.
karena tidak langsung terkubur. Namun tidak
semuanya akan berubah menjadi migas dalam Kemudian, pada abad pertama, bangsa Arab dan
ratusan juta tahun kemudian. Hanya kurang dari Persia berhasil menciptakan teknologi destilasi
1/10.000 yang akan berubah menjadi energi fosil. minyak bumi, yang menjadikannya menjadi mudah
Banyak ilmuwan meyakini bahwa tumbuhan tingkat terbakar. Saat itu lah pertama kali minyak bumi
tinggi akan lebih banyak menghasilkan migas, karena digunakan sebagai bahan bakar. Pada jaman Harun
rangkaian karbonnya yang lebih kompleks. Al Rasyid, minyak bumi sebagai bahan bakar disebut
Naphta. Gas bumi ditemukan pada jaman berikutnya
Selain tumbuhan, banyak juga ilmuwan yang yang muncul dan terbakar di atas permukaan tanah.
memercayai bahwa migas juga dibentuk oleh hewan
yang mati beratus juta tahun lalu atau pada jaman Sejarah mencatat bahwa pengeboran minyak bumi
Paleozic. Hewan yang dimaksud adalah palnkton pertama kali dilakukan di Pennsylvania, Amerika
yang merupakan makanan hewan purba lainnya Serikat di tambang milik Edwin L. Drake pada 1859.
seperti trilobite, crinoid dan brachiopoda. Mulai abad ke-19, industri minyak modern muncul
di Amerika Serikat, yang kemudian diikuti oleh
Binatang yang mati akan terkubur dalam lumpur negara-negara Eropa dan Asia dan
atau pasir yang kemudian tertimbun oleh berbagai dikomersialisasikan.

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung


IKPT dan WIJAYA KARYA 11
Engineer Weekly
Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin
Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo
Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:
Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52.
Faksimili: 021 31904657. E-mail: info@pii.or.id

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

Anda mungkin juga menyukai