OLEH:
PRODI S1 KEPERAWATAN
KUPANG
2017
1. DEFINISI
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O). Kebutuhan fisiologis
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai
organ atau sel.
2. ANATOMI FISIOLOGI
1) Saluran Nafas Atas
a. Hidung
o Terdiri atas bagian eksternal dan internal
o Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan
kartilago
o Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
o Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung
o Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir
secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
o Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
o Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta
menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
o Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghirup) karena reseptor
olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalandengan
pertambahan usia.
b. Faring
o Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan
hidung dan rongga mulut ke laring
o Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
o Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan
digestif
c. Laring
o Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan
faring dan trakea
o Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas
o Epiglotis Adalah daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan
o Glotis adalah ostium antara pita suara dalam laring
o Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini
membentuk jakun (Adam's apple)
o Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak
di bawah kartilago tiroid)
o Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
o Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi
suara (pita suara melekat pada lumen laring)
o ungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
o Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batu
d. Trakea
o Disebut juga batang tenggorok
o Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
3. ETIOLOGI
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan oksigenasi menurut
NANDA (2013) ,yaitu :
hiperventilasi,
hipoventilasi,
deformitas tulang dan dinding dada,
nyeri,
cemas,
penurunan energy,/kelelahan,
kerusakan neuromuscular,
kerusakan muskoloskeletal,
kerusakan kognitif / persepsi,
obesitas,
posisi tubuh,
imaturitas neurologis
kelelahan otot pernafasan dan adanya perubahan membrane kapiler-alveoli.
4. PATOFISIOLOGI
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses ventilasi
(proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila
pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan
sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan
pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang
terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses
ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume sekuncup,
afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran
gas.(NANDA,2013).
5. PAHWAY
6. MANIFESTASI KLINIS
a. Suara napas tidak normal.
b. Perubahan jumlah pernapasan.
c. Batuk disertai dahak.
d. Penggunaan otot tambahan pernapasan.
e. Dispnea.
f. Penurunan Saluaran urin.
g. Penurunan ekspansi paru.
h. Takhipnea
(NANDA, 2013)
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan
oksigenasi yaitu:
a. Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas secara
efisien.
b. Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler
alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
c. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
d. Pemeriksaan sinar X dada
Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses abnormal.
e. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda asing
yang menghambat jalan nafas.
f. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
g. Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung dan kontraksi
paru.
h. CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal. (Sulistyo,2013)