Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO


NOMOR : TAHUN 2014

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM


PADA RUMAH SAKIT UMU DAERAH DOKTER SOEDARSO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

Menimbang :a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pelayanan Laboratorium secara


optimal, dipandang perlu untuk menetapkan pedoman Pelayanan
Laboratorium sesuai standar Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soedarso;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf


a, maka Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Umum
Daerah Dokter Soedarso perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4356/11993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum dan
Pelayanan Medis di seluruh Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 71 tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2008 Nomor 71).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Pedoman Pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah


Dokter Soedarso ini menjadi acuan Prosedur Pelayanan Kesehatan.

KEDUA : Pedoman Pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah


Dokter Soedarso dimaksud diktum kesatu agar disosialisasikan untuk
dilaksanakan dan digunakan oleh satuan kerja terkait.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pedoman pelayanan Laboratorium di


rumah sakit umum daerah dokter soedarso dimaksud diktum kedua agar
dilaksanakan oleh kepala instalasi terkait.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku dihitung mulai tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : PONTIANAK
Pada tangga : 2014
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso

Dr. GEDE SANDJAJA,SpOT(K)


Pembina Utama Muda
NIP. 19550609 198011 1 003
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO
NOMOR : TAHUN 2014

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM
PADA RUMAH SAKIT UMU DAERAH DOKTER SOEDARSO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

Menimbang :a. bahwa dalam rangka melaksanakan proses pemenuhan Standar


Pelayanan Laboratorium secara optimal, dipandang perlu untuk
menetapkan kebijakan Pelayanan Laboratorium sesuai standar Rumah
Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf


a, maka Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soedarso perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4356/11993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum dan
Pelayanan Medis di seluruh Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 71 tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2008 Nomor 71).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Asesmen laboratorium harus dilaksanakan oleh dokter, pranata


laboratorium kesehatan dan staf administrasi, hasil asesmen harus di
dokumentasikan pada laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soedarso.

KEDUA : Asesmen pasien dilaksanakan oleh setiap disiplin ilmu dalam lingkup
praktek/profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau
sertifikasi.

KETIGA : Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yang
melakukan asesmen.

KEEMPAT : Kerangka waktu asesmen awal medis dan keperawatan harus dilakukan
secepat mungkin.

KELIMA : Asesmen medis dan pelayanan untuk pasien gawat darurat harus
dikerjakan berdasrkan kebutuhan dan kondisi pasien.

KEENAM : Pelayanan administrasi harus dilengkapikan sebelum melakukan


pelayanan laboratoeium.

KETUJUH : Keputusan ini berlaku dihitung mulai tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : PONTIANAK
Pada tangga : 2014
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso

Dr. GEDE SANDJAJA,SpOT(K)


Pembina Utama Muda
NIP. 19550609 198011 1 003
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO
NOMOR : TAHUN 2014

TENTANG

PEMBERLAKUAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INSTALASI LABORATORIUM
PADA RUMAH SAKIT UMU DAERAH DOKTER SOEDARSO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

Menimbang :a. bahwa dalam rangka melaksanakan proses pemenuhan Standar


Pelayanan Laboratorium secara optimal, dipandang perlu untuk
menetapkan pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Instalasi
Laboratorium.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf


a, maka Standar Prosedur Operasional Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4356/11993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum dan
Pelayanan Medis di seluruh Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 71 tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2008 Nomor 71).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : bahwa Standar Prosedur Operasional Instalasi Laboratorium di Rumah


Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso ini menjadi acuan Pelayanan
Laboratorium di Rumah Sakit Dokter Soedarso.

KEDUA : Keputusan ini berlaku dihitung mulai tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : PONTIANAK
Pada tangga : 2014
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso

Dr. GEDE SANDJAJA,SpOT(K)


Pembina Utama Muda
NIP. 19550609 198011 1 003
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO
NOMOR : TAHUN 2014

TENTANG

URAIAN TUGAS INSTALASI LABORATORIUM


PADA RUMAH SAKIT UMU DAERAH DOKTER SOEDARSO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

Menimbang :a. bahwa dalam rangka melaksanakan proses pemenuhan Standar Pelayanan
Laboratorium secara optimal, dipandang perlu untuk menetapkan Uraian
Tugas Instalasi Laboratorium.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


maka Standar Prosedur Operasional Instalasi Laboratorium Rumah Sakit
Umum Daerah Dokter Soedarso perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4356/11993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum dan Pelayanan
Medis di seluruh Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 512/Menkes/
Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 290/Menkes/
Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor :
PER/08/M.PAN/3/2006 tanggal 28 Maret 2006, Tentang Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 71 tahun 2008 tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soedarso (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor
71).

Memperhatikan : Standar Akreditasi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia Tahun 2011.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : bahwa uraian tugas adalah sebagai berikut:


1. Kepala Instalasi Laboratorium
a. Tugas
1) Memimpin agar misi, tugas dan fungsi Instalasi Laboratorium tercapai
secara optimal, berdaya guna dan berhasil guna.
2) Mengupayakan peningkatan pelayanan pemeriksaan laboratorium baik
dalam segi mutu maupun jangkauan pelayanan.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan laboratorium.

2. Kepala Ruangan Laboratorium


a. Tugas
1) Membantu Kepala Instalasi Laboratorium.
2) Merencanakan Kebutuhan laboratorium.
b. Tanggung Jawab
1) Ketersedianya logistik laboratorium.

3. Dokter spesialis Patologi Klinik


a. Tugas
1) Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik.
2) Rujukan Laboratorium.
3) Memberikan konsultasi / ekspertisi kepada tim medik.
4) Pembinaan, pengembangan laboratorium dalam bidang : hematologi,
kimia klinik, serologi/imunologi, urinalisa, mikrobiologi, bakteriologi.
5) Memberikan kesaksian sebagai saksi ahli.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap pengambilan, pengumpulan, dan
pengelolaan specimen termasuk distribusinya.
2) Bertanggung jawab terhadap hasil laboratorium yang dikeluarkan.

4. Penanggung Jawab Bidang Kimia Klinik


a. Tugas
1) Melakukan koordinasi dengan anggota agar pemeriksaan dapat
berjalan lancar.
2) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis patologi klinik apabila
ada hasil yang meragukan.
3) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pemeriksaan
4) Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium bidang kimia klinik sebelum
diserahkan kepada dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik.

5. Penanggung Jawab Bidang Hematologi


a. Tugas
1) Melakukan koordinasi dengan anggota agar pemeriksaan dapat
berjalan lancar.
2) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis patologi klinik apabila
ada hasil yang meragukan.
3) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pemeriksaan
4) Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium bidang hematologi sebelum
diserahkan kepada dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik
6. Penanggung Jawab Bidang Serologi
a. Tugas
1) Melakukan koordinasi dengan anggota agar pemeriksaan dapat
berjalan lancar.
2) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis patologi klinik apabila
ada hasil yang meragukan.
3) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pemeriksaan
4) Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium bidang serologi sebelum
diserahkan kepada dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik

7. Penanggung Jawab Bidang Urinalisa


a. Tugas
1) Melakukan koordinasi dengan anggota agar pemeriksaan dapat
berjalan lancar.
2) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis patologi klinik apabila
ada hasil yang meragukan.
3) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pemeriksaan
4) Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium bidang urinalisa sebelum
diserahkan kepada dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik.

8. Penanggung Jawab Bidang Bakteriologi


a. Tugas
1) Melakukan koordinasi dengan anggota agar pemeriksaan dapat
berjalan lancar.
2) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis patologi klinik apabila
ada hasil yang meragukan.
3) Menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pemeriksaan
4) Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium bidang bakteriologi
sebelum diserahkan kepada dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik.

9. Pengadaan Bahan dan Reagen


a. Tugas
1) Melakukan perencanaan pengadaan regen bersama-sam dengan
dokter spesialis patologi klinik.
b. Tanggung Jawab
1) Ketersedianya reagen di laboratorium
2) Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi laboratorium.

10. Administrasi
a. Tugas
1) Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan dilaboratorium,
2) Melaksanakan kelancaran pendaftaran pasien dan permintaan dokter.
3) Melakukan seleksi jaminan pemeriksaan/ berkas
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan administrasi laboratorium.
2) Bertanggung jawab pada kelengkapan hasil yang akan diserahkan
kepada ruangan, poliklinik dan kelengkapan bon pembayaran.
11. Pranata Laboratorium Kesehatan
a. Tugas
1) Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/08/M.PAN/3/2006
2) Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, dan pelayanan
bank darah.
b. Tanggung jawab.
1) ) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang akan diserahkan
ke dokter spesialis patologi klinik.

12. Pengambilan Specimen dan Penerimaan Specimen Ruangan


a. Tugas Sampling Poliklinik
1) Melakukan pengambilan specimen pada pasien poliklinik rawat
jalan dan IGD (bila pasien dibawa ke laboratorium)
2) Melakukan pengambilan specimen terhadap pasien chek-up.
3) Membantu membuat bon pelayanan laboratorium.
b. Tugas Penerimaan Specimen dari Ruangan
1) Melakukan pemilihan kelayakan

12. Pembantu Rumah Tangga


a. Tugas
1) Membantu kepala instalasi di bidang rumah tangga.
b. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab ketersediaan keperluan laboratorium sehari-hari
termasuk hari libur,

KEDUA : Keputusan ini berlaku dihitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PONTIANAK
Pada tanggal : Nopember 2014
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soedarso

Dr. GEDE SANDJAJA,SpOT(K)


Pembina Utama Muda
NIP. 19550609 198011 1 003

Anda mungkin juga menyukai