Anda di halaman 1dari 1

Tugas Kebiklim

Dalam memenuhi kebutuhan guna menunjang kehidupan, manusia tentu tidak akan
pernah lepas dari Energi. Contoh sederhananya, manusia membutuhkan energi dari
fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas untuk transportasi sehari-hari. Tentunya
saat ada energi yang dibakar akan dihasilkan gas buangan CO2. Setiap tahunnya CO2
ini mengalami peningkatan , misalnya per tanggal 19 Agustus 2017, CO2 yang ada
dipermukaan bumi ini mencapai 404.59 ppm. Sedangkan satu tahun yang lalu, kadar
CO2 yang ada mencapai 402.21 ppm. Kenaikan emisi CO2 menyebabkan temperatur
di bumi mengalami peningkatan. Saat peningkatan temperatur terus terjadi, tentu akan
berakibat pada pemanasan global yang mempengaruhi perubahan iklim. Kenaikan
suhu global, kenaikan permukaan air laut, dan angka curah hujan merupakan salah
satu indikator terjadinya perubahan iklim di dunia saat ini.
Untuk itu perlu dilakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim di dunia
ini. Daya adaptasi terhadap perubahan iklim adalah kemampuan suatu sistem untuk
menyesuaikan diri dari perubahan iklim (termasuk di dalamnya variabilitas iklim dan
variabilitas ekstrem) dengan cara mengurangi kerusakan yang ditimbulkan,
mengambil manfaat, atau mengatasi perubahan dengan segala akibatnya. Adaptasi
terhadap perubahan iklim sangat potensial untuk mengurangi dampak perubahan
iklim dan meningkatkan dampak manfaat, sehingga tidak ada korban. Berikut adalah
contoh adaptasi yang dilakukan beberapa kementerian, seperti kementrian pertanian ;
menciptakan varietas unggul adaptif (VUA) seperti varietas padi tahan wereng coklat,
varietas kacang tanah kering, dll., menerapkan teknologi Pengolahan Sumber Daya
Air dengan teknologi panen hujan dan aliran permukaan dan teknologi irigasi,
menerapkan teknologi pengolahan Sumber Daya Lahan seperti Teknologi pengolahan
hara, Teknologi budidaya lahan kering, dan pengembangan usaha tani ramah
lingkungan dengan pengelolaan tanaman terpadu dan sistem pertanian terpadu lahan
kering iklim kering (SPTLK-IK).
Sedangkan mitigasi adalah usaha menekan penyebab terjadinya perubahan iklim,
seperti Gas Rumah Kaca dan lainnya agar resiko terjadinya perubahan iklim dapat
diminimalisir atau dicegah. Upaya mitigasi dalam bidang energy di Indonesia,
misalnya dapat dilakukan dengan cara melakukan efisiensi dan konservasi energi,
mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan, seperti biofuel, energi matahari,
energi angin, dan energi panas bumi, efisiensi terhadap penggunaan energi minyak
bumi melalui pengurangan subsidi dan mengoptimalkan energy pengganti minyak
bumi, dan penggunaan energy nuklir. Contoh upaya mitigasi lain dalam upaya
mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air antara lain; Teknologi
Modifikasi Cuaca (TMC) dengan penaburan material semai (seeding agent) berupa
powder atau flare, usaha rehabilitasi waduk dan embung, alokasi air melalui operasi
waduk pola kering, pembangunan jaringan irigasi, penghijauan lahan kritis dan
sosialisasi gerakan hemat air, peningkatan kehandalan sumber air baku, peningkatan
pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), pengembangan teknologi pengolahan
air tepat guna, pembangunan dan rehabilitasi waduk dan embung serta pembangunan
jaringan irigasi.
Pemerintah Indonesia sudah memasukkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim dalam perencanaan pembangunan. Upaya antisipasi perubahan iklim lebih
spesifik dituangkan dalam dokumen Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim (RAN-
PI) dan Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR).

Anda mungkin juga menyukai