Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT.Karena atas Rahmat, Nikmat, dan Hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Sistem presepsi sensori ini dengan lancar dan
tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan kerja samanya dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sebagai mahasiswa tentunya masih banyak kekurangan dari diri
penulis, oleh karena itu jika nantinya ada kekurangan ataupun kesalahan dari hasil makalah
tolong berikan kritik sekaligus saran untuk membangun dan menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin!.

Kendari , Maret 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar


untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar
tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima
alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang
normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap
rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai
dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa
menikmati hidup layaknya manusia normal. Indera Manusia ada lima sehingga disebut
panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
1. Indera Pendengaran
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di
sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di
sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak
bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar,
bagian tengah dan bagian dalam.
2. Indera Pengecap
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan
macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat
menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah
yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk
rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah
yang belakang untuk rasa pahit.
3. Indera Peraba.
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu,
sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat
reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak
terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana jalanya terjadinya proses saraf sensori pada tubuh?
2. BagaimanaAnatomi&FisiologidariMatadanTelinga ?
3. BagaimanaAnatomi&FisiologidariMatadanTelinga ?
4. BagaimanaAnatomi&FisiologidariMatadanTelinga ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi pada telinga


2. Untuk mengetahui mekanisme kerja telinga sebagai alat indera pendengaran dan alat
keseimbangan

D. Manfaat

1. Dapat dijadikan sebagai sumber bacaan bagi pembaca


2. Dapat menambah pengetahuan mengenai alat indera manusia, khususnya telinga
3. Dapat dijadika sumber referensi dalam membuat karya makalah selanjutnya

BAB II
PEMBAHASAN
A. TELINGA
1. Anatomi fisiologi pendengaran
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangan). Anatominya juga sangat rumit.Indera
pendengaran Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara,
dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada
kemampuan mendengar.
a. Telinga luar
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius
eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang
dinamakan membrana timpani (gendang telinga). Aurikulus melekat ke sisi
kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan
jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan
gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular.
Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter.

b. Telinga dalam
Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli
(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring
berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang
temporal. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus,
inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan
ligamen, yang membantu hantaran suara.
Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak
pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat
memberikan jalan ke getaran suara.Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat
tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur
berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah mengalami
robekan.
c. Telinga luar
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga
kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis). Koklea dan
kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama
lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Koklea
berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua
setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran,
dinamakan organ Corti.Di dalam lulang labirin, namun tidak sem-purna
mengisinya,Labirin membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan
perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak
melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus,
akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin
membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat
keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam
telinga.banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu.
Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam
kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi
aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII
ke otak.
2. Mekanisme alat pendengaran
Mekanisme pendengaran dimulai dengan adanya gelombang bunyi masuk ke
dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh
ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval
diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi
akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam
saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan
dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada
jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-
selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada
organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat
pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
B. LIDAH

Lidah merupakan bagian tubuh yang penting untuk indra pengecap yang di
dalamnya terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit, dan
rasa manis.
Lidah juga merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.Lidah
berfungsi sebagai indera pengecap, mengatur makanan di dalam mulut agar terkunyah
dengan baik, membantu menelan makanan, dan membantu mengucapkan kata-kata.
Lidah sebagai indera pengecap, yaitu untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut. Indera pengecap tersebut terletak pada bagian
permukaan atas yang terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap manis,
asam, asin dan pahit.
1. Anatomi system perasa

Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor
yang terutama terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecap pada
lidah manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan
laringeal dari epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla
sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori
pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor. Indera perasa dimediasi oleh
Taste Buds dalam rongga mulut. Taste Buds adalah organ reseptor multiseluler yang
mengandung 60-100 sel, dan terus-menerus diperbaharui oleh sel-sel progenitor yang
terletak di membran basal dan sepanjang tepi lateral tunas. Setelah divisi terminal
mereka, sel-sel pengecap yang sudah dewasa masuk ke tunas dan berdiferensiasi
menjadi salah satu dari empat jenis sel pengecap.
Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya empat jenis sel, yang dapat
dikenali dengan mikroskop elektron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili
pada permukaannya. Walaupun fungsinya belum diketahui, mereka dapat membantu
aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3 juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh
terdapatnya banyak vesikel yang menyerupai versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah
suatu sel basal pra-kembang yang mungkin merupakan precursor dari sel-sel yang
lebih spesifik dalam kuncup kecap. Tonjolan dendritik dari saraf sensorik yang paling
dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan
penerimaan pengecapan pada sel tipe 3.
Sel reseptor pengecap merupakan sel epitel yang termodifikasi menjadi bentuk
yang memiliki banyak lipatan permukaan atau mikrovili, dan sedikit menonjol melalui
pori-pori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang terpajan dalam
mulut. Membran plasma mikrovili mengandung reseptor yang berikatan secara
selektif dengan molekul zat kimia, karena hanya zat padat yang terlarut dalam saliva
atau cairan lain yang dapat berikatan dengan sel reseptor.
2. Fisiologi pengecapan

1. Substansi yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva.
2. Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap.
Sensasi Rasa:
Kuncup pengecap yang sensitive terhadap rasa manis .terletak di ujung lidah.
Substansi asam dirasakan terutama di bagian samping lidah.
Substansi asin dapat dirasakan pada hampir seluruh area lidah, tetapi
reseptornya terkumpul di bagian samping lidah.
Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap di bagian belakang
lidah.

C. KULIT
1. Anatomi peraba
Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang terdapat pada
bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. (Buku ajar Anatomi Umum Tim
Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, 2011). Dalam indera kulit,
terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan adalah rabaan yang di tahan agak lama),
dingin, hangat, dan nyeri.
Kulit mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang meliputi ujung saraf
sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang. Saraf yang melebar serta ujung saraf
terselubung. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 ).
Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini,
sedangkan ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini, badan meisser dan
bulatan ujung saraf sensorik berujung di sekitar folikel rambut, namun ujungnya tidak
penting untuk sensasi kulit. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi
17 ) Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali di perlihatkan
bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di daerah-daerah telanjang.
Ujung-ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai
mekanik reseptor yang merespon terhadap rangsangan taktil ; badan meisser dan
paccini merupakan reseptor raba yang beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan
ujung saraf ruffini merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat. ( Ganong,buku
ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa raba, sedangkan
gerakan rambut membangkitkan sensasi taktil perlu ditekankan bahwa meskipun
reseptor sensorik kulit tidak mempunyai kekhususan histologik, mereka secara fisiologik
bersifat spesifik. Jadi setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi kulit.
( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Lapisan kulit :
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan
epitel squamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki
pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal
terdapat pada telapak tangan dan kaki.
b. Dermis
Terdiri dari dua lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris dan
lapisan dalam disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut terdiri dari jaringan
ikat longgar yang tersusun dari serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai fungsi yang
berbeda. Serabut kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut
elastis memberikan kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat di sekitar kelenjar
dan folikel rambut berfungsi untuk memberikan kekuatan pada alat tersebut.

2. Fisiologi peraba
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dari
jaringan subkutansi, ditransmisikan melalui saraf sensorik ke medula spinalis dan
otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam
kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.(Setiadi,anatomi dan
fisiologi manusia).
Fungsi kulit secara umum :
1. Sebagai proteksi.
2. Pengontrol/pengatur suhu.
3. Proses Hilangnya Panas Dari Tubuh
4. Sensibilitas
5. Keseimbangan Air
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud
kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas
macam dan disebut sebagai eka dasa indriya. Lima macam indera berfungsi sebagai alat
sensor dalam bahasa Sanskerta disebut panca budi indriya dan dalam bahasa Indonesia
lebih dikenal sebagai panca indera yaitu: alat pembantu untuk melihat (mata), alat
pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat
pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera
peraba).
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan untuk
mengambil, kaki untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk
bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati hubungan kelamin.
Indria yang kesebelas merupakan indera utama yang mengontrol jalannya kesepuluh
indera yang lain. Indera kesebelas ini adalah pikiran sebagai kendali segala aktivitas diri.

B. SARAN
Dalam pembentukan makalah ini penulis berharap dapat menjadi satu
pembelajaran atau pengetahuan bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri
khususnnya. Dengan mengetahui anatomi bagian indra pada manusia kita lebih bisa
memahami bagian-bagian indra apa saja yang ada pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Dorland kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku EGC

Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC


Picture,Integument picture,dermatologyabout.com,2013
Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu

TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011

Anda mungkin juga menyukai