Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM SENSORI PRESEPSI


(PENDENGARAN,PENGECAPAN, DAN PERABAAN)

OLEH :

NAMA : UU SANJAYA

NIM : P201401154

KELAS : N4 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas pertolongan
Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan
sebelumnya. Tak lupa salam Penulis haturkan kepada keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat
menuntun Penulis pada ruang dan waktu yang lain.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas Sistem Presepsi Sensori dengan judul :
Anatomi Fisiologi Pada Pendengaran,Pengecapan, dan Perabaan.. Penulis berharap semoga
Makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat kekurangan dalam pembuatan
laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesemppurnaan dalam makalah kami. Atas bantuan pembaca yang telah memberikan kritik
dan saran, kami mengucapkan terima kasih banyak. Amin!

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kendari,1Maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi dan Fisiologi Sistem SensoriIndra mempunyai sel-sel reseptor khusus
untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh
karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan
dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan
sebagainya, disebut interoreseptor.
Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi,
dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi,
sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang
membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan
lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.
Indera berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel
reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan yang terjadi. Dalam makalah penulis ini akan membahas tentang sistem
indera khususnya indera pendengar,pengecap, dan peraba.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan dan pedoman dalam penyusanan dan
Penyajian makalah ini Sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan saraf ?
2. Bagaimana Anatomi Fisiologi Telinga ?
3. BagaimanaAnatomi Fisiologin Lidah?
4. BagaimanaAnatomi Fisiologi Kulit ?

C. Tujuan Penulisan
Penulis menyusun makalah ini agar para pembaca bisa mengetahui tentang
Aktifitas Anatomi Fisiologi Sensori dalamTubuh Manusia dan dengan adanya makalah
ini juga di harapkan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.

D. Manfaat Penulisan

Agar dapat mengetahui tentang sistem presepsi sensori khususnya anatomi


fisiologi pada telinga,lidah dan kulit, sehingga bisa mengerti tentang proses yang terjadi
di dalam fungsi pengindraan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf manusia adalah sebuah jaringan yang sangat khusus, yang berisi miliaran
neuron, dan bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan semua fungsi
tubuh. Sistem ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan dunia luar dan terdiri dari
dua komponen, sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf perifer (PNS).
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf
perifer terdiri dari semua neuron tubuh, kecuali yang ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf manusia yang bersangkutan dengan menerima informasi dari dunia
luar, pengolahan, dan kemudian menghasilkan respon yang tepat. Ini adalah jaringan yang
mengontrol dan mengkoordinasikan semua kegiatan tubuh, dengan mengirimkan pesan atau
sinyal dari otak ke bagian-bagian berbeda dari tubuh dan sebaliknya.
B. Anatomi Fisiologi Telinga
Anatomi sistem pendengaran merupakan organ pendengaran dan keseimbangan.Terdiri
dari telinga luar, tengah dan dalam. Telinga manusia menerima dan mentransmisikan
gelombang bunyi ke otak dimana bunyi tersebut akan di analisa dan di intrepretasikan. Cara
paling mudah untuk menggambarkan fungsi dari telinga adalah dengan menggambarkan cara
bunyi dibawa dari permulaan sampai akhir dari setiap bagian-bagian telinga yang berbeda.
1. Anatomi telinga luar

Telinga luar terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus,
dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana
timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi
mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago,
kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu
pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput
mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus
ketika membuka dan menutup mulut.
Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral
mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial
tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada
membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa,
yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri
telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya
mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.
2. Anatomi telinga tengah

Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan
kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana
timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,
Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan
translulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli
(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan
dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.
Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu
hantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,
yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada
jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke
getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes
ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun
jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat
mengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.
Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan
telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat
kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan.
Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga
tengah dengan tekanan atmosfer.

3. Anatomi telinga dalam

Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII
(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari
komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint.
Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua
setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan
organ Corti. Di dalam lulang labirin, namun tidak sem-purna mengisinya,Labirin
membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan
langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin
membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis,
dan organan Corti. Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.
Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga
dalam; banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu.
Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis
dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris
yang berjalan sepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi
kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan
aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam
kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk), yang muncul dari koklea,
bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus,
dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan
nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII).
Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak

C. Anatpmi fisiologi Lidah

1. Anatomi system perasa

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu
dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa
Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani. Sebagian besar, lidah tersusun atas otot
rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus
di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papilla.
Lidah berfungsi sebagai indera pengecap, mengatur makanan di dalam mulut agar
terkunyah dengan baik, membantu menelan makanan, dan membantu mengucapkan kata-
kata. Lidah sebagai indera pengecap, yaitu untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut. Indera pengecap tersebut terletak pada bagian
permukaan atas yang terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap manis, asam,
asin dan pahit. Hal ini dikarenakan pada permukaan lidah terdapat saraf pengecap yang
berupa bintil-bintil yang menyebabkan permukaan lidah menjadi kasar.
Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang
terutama terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecap pada lidah
manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal
dari epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata,
papilla foliota, papilla fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu
lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor. Indera perasa dimediasi oleh Taste Buds dalam
rongga mulut. Taste Buds adalah organ reseptor multiseluler yang mengandung 60-100 sel,
dan terus-menerus diperbaharui oleh sel-sel progenitor yang terletak di membran basal dan
sepanjang tepi lateral tunas. Setelah divisi terminal mereka, sel-sel pengecap yang sudah
dewasa masuk ke tunas dan berdiferensiasi menjadi salah satu dari empat jenis sel
pengecap.
Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya empat jenis sel, yang dapat dikenali
dengan mikroskop elektron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili pada
permukaannya. Walaupun fungsinya belum diketahui, mereka dapat membantu aktivitas sel
tipe 3. Sel tipe 3 juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh terdapatnya banyak vesikel
yang menyerupai versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah suatu sel basal pra-kembang yang
mungkin merupakan precursor dari sel-sel yang lebih spesifik dalam kuncup kecap.
Tonjolan dendritik dari saraf sensorik yang paling dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik
ini adalah dasar untuk penempatan penerimaan pengecapan pada sel tipe 3.
Kuncup pengecap tersebut dapat mengecap rasa karena mempunyai kumpulan saraf
pengecap. Setiap kuncup pengecap hanya bisa mengenali satu rasa yang khas, yang terdiri
dari 2 jenis sel, yaitu sel penyokong dan sel pengecap sebagai reseptor. Pada sel pengecap
terdapat silia(rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap (taste pores). Zat-zat
makanan yang terlarut dalam cairan ludah akan merangsang sel-sel ujung saraf melalui
rambut gustatori yangselanjutnya akan menimbulkan impuls yang akan diteruskan ke otak
sehingga dapat diinterpretasikan dengan berbagai rasa. Rasa yang dapat direspon oleh
kuncup-kuncup pengecap,yaitu manis, asam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor yang
sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, untuk rasa asam terdapat pada
bagian samping lidah (kanan dan kiri), untuk rasa pahit terdapat pangkal lidah dan bagian
samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Sel reseptor pengecap merupakan sel epitel yang termodifikasi menjadi bentuk yang
memiliki banyak lipatan permukaan atau mikrovili, dan sedikit menonjol melalui pori-pori
pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang terpajan dalam mulut. Membran
plasma mikrovili mengandung reseptor yang berikatan secara selektif dengan molekul zat
kimia, karena hanya zat padat yang terlarut dalam saliva atau cairan lain yang dapat
berikatan dengan sel reseptor.

Terdapat 4 jenis papilla, yaitu :

1) Papilla filiformis, terdapat pada bagian posterior


2) Papilla fungiformis, pada bagian anterior
3) Papilla foliata, pada pangkal lidah bagian lateral
4) Papilla sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah

2. Fisiologi Lidah
1. Substansi yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva.
2. Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap.
Sensasi Rasa:
Kuncup pengecap yang sensitive terhadap rasa manis .terletak di ujung lidah.
Substansi asam dirasakan terutama di bagian samping lidah.
Substansi asin dapat dirasakan pada hampir seluruh area lidah, tetapi
reseptornya terkumpul di bagian samping lidah.
Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap di bagian belakang
lidah.
D. Anatomi fosiologi kulit
a. Anatomi system Peraba
Kulit merupakan organ tubuh paling luar. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan
berat 15% berat badan. Kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan
preputium, ulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan dewasa.
Kulit yang tipis terdapat pada muka, kulit yang lembut terdapat pada leher dan badan, dan
kulit yang berambut kasar terdapat pada kepala.
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu,
sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor
yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar
ujung jari, ujung lidah, dahi, dan lain-lain. Lapisan kulit manusia terdapat beberapa lapisan,
yaitu:

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis
dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, yaitu :
Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk
Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan pengecatan terhadap kulit dan
rambut
Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut
melamin
Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini
merupakan lapisan yang aktif membelah

2. Dermis
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis,
yang terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu
sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya
lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk
sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang
seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua
tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan
epidermis. Lapisan dermis terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
Akar Rambut
Pembuluh Darah
Kelenjar Minyak (glandula sebasea)
Kelenjar Keringat (glandula sudorifera), dan
Serabut Saraf
b. Fisisologi peraba
Fungsi kulit secara umum :
1. Sebagai proteksi.
2. Pengontrol/pengatur suhu.
3. Proses Hilangnya Panas Dari Tubuh
4. Sensibilitas
5. Keseimbangan Air

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara struktral anatomis, bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya
terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian
luar.
Anatomi sistem pendengaran merupakan organ pendengaran dan
keseimbangan.Terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam. Telinga manusia menerima dan
mentransmisikan gelombang bunyi ke otak dimana bunyi tersebut akan di analisa dan di
intrepretasikan. Cara paling mudah untuk menggambarkan fungsi dari telinga adalah
dengan menggambarkan cara bunyi dibawa dari permulaan sampai akhir dari setiap
bagian-bagian telinga yang berbeda.

B. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
Anatomi Fisiologi Sensori ( Anatomi Fisiologi Sistem Pendengaran dan pengecapan dan
peraba)sangat penting bagi kehidupan kita dan agar pembaca.
Selain dari pada itu,penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena
penulis masih dalam proses pembelajaran. Dan yang penulis harapkan dengan adanya
makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran
yang sifatnya tersirat maupun tersurat.

DAFTAR PUSTAKA

Wonodirekso, S dan Tambajong J (editor) (1990), Organ-Organ Indera Khusus dalam Buku Ajar
Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta, Indonesia Hal.574-583.

TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011 Dorland


kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku EGC

Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC Picture,Integument


picture,dermatologyabout.com,2013 Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai