Anda di halaman 1dari 5

AGAMA ISLAM

NAMA : BQ. DWI ZULIANTI K.


KELAS : 9E
NO.ABSEN : 05
AGAMA ISLAM

Memahami Surah Q.S Az-Zumar/39:53, Q.S An-Najm/53:39-42, dan Q.S Ali


Imran/3:159
A. Az-Zumar/39:53














Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Tidaklah ada seorang manusia kecuali pasti
pernah terjatuh dalam dosa dan kesalahan. Namun demikian, tidak sepatutnya bagi
anak cucu Adam putus harapan dan enggan memohon ampun kepada Sang Khalik.
Karena Dia pasti akan memberikan ampunan, walaupun dosa-dosa manusia itu
sebanyak buih di lautan. Siang dan malam ampunan-Nya senantiasa terbentang, untuk
hamba-Nya yang memohon ampun dengan ketulusan. Itulah kemurahan Ar-Rahman,
kepada hamba-Nya yang beriman.








Artinya : Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir".

jadi, sebesar apapun dosa yang dilakukan, jangan berputus asa untuk meraih
ampunan-Nya. Tentang ayat 53 dalam surat Az-Zumar ini, al-Imam Ibnu
Katsir rahimahullah mengatakan, Ayat ini merupakan seruan kepada semua pelaku
maksiat, baik dari kalangan orang-orang kafir maupun selain mereka, untuk bertaubat
dan kembali kepada Allah. Ayat ini juga mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni
semua dosa bagi orang yang bertaubat dan meninggalkan dosa tersebut.

B. An-najm /53:39-42

Artinya : dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)
Melalui ayat ini Allah Swt. berjanji akan memberi balasan sempurna kepada orang
yang mau berusaha keras. Setiap usaha atau ikhtiar untuk memenuhi kebutuhan
hidup hendaknya diawali dengan niat karena Allah Swt. semata. Seorang
pedagang menjajakan dagangannya di pasar dengan penuh harap akan
mendapatkan rezeki banyak. Petani mencangkul di sawah berharap hasil
panennya melimpah. Tukang becak mengayuh becaknya sekuat tenaga untuk
mengantarkan penumpang menuju tujuan. Karyawan bekerja di kantor agar
pekerjaannya segera selesai. Pedagang, petani, tukang becak, karyawan atau
profesi lainnya, bekerja sesuai keahliannya masing-masing. Mereka bekerja keras
mencari nafkah, tanpa mau berpangku tangan. Mereka enggan dikasihani, dan
tidak mau menjadi beban orang lain. Sungguh mereka adalah orang-orang mulia
karena telah bekerja keras menafkahi keluarga dengan cara halal. Allah Swt. akan
mengaruniakan pahala berlipat ganda kepada mereka. Pahala tersebut akan
menjadi bekal meraih kebahagiaan di akhirat. Dan amal saleh yang telah mereka
lakukan akan dibalas dengan surga. Surga merupakan balasan sempurna dari
Allah Swt. bagi hamba-hamba-Nya yang saleh. Untuk meraih surga seorang
hamba perlu ikhtiar sekuat tenaga. Di antaranya melaksanakan perintah Allah Swt.
dan menjauhi larangan- Nya. Salat, zakat, puasa dan ibadah lainnya juga
merupakan sarana meraih surga. Ibadah-ibadah tersebut harus dikerjakan dengan
penuh ikhlas dan sungguh-sungguh. Bagi hamba yang beribadah sekedarnya
saja, maka dia akan dibalas oleh Allah Swt. sesuai usahanya itu. Demikian pula
dalam urusan duniawi, setiap manusia akan mendapatkan sesuai hasil usahanya.
Manusia harus bekerja keras agar hidup berkecukupan.
jika ingin meraih juara maka ia harus rajin belajar, berlatih, dan berdoa. Jika ingin
menang dalam pertandingan olah raga, maka ia harus latihan keras dan disiplin.
Demikian pula kalian, jika ingin meraih cita-cita maka harus berikhtiar sekuat
tenaga dan berdoa kepada Allah Swt. Segala usaha kalian dalam meraih cita-cita
akan bernilai ibadah jika niatnya lurus karena Allah Swt. Dengan ikhtiar sekuat
tenaga dan niat yang benar, serta berdoa kepada Allah Swt. maka kesuksesan hidup
akan mudah

C. Ali Imran/3:159












Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Ayat ini mengandung pesan-pesan mulia bagi umat Nabi Muhammad saw. Melalui
ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw. memiliki kepribadian yang
lemah lembut, santun, dan berbudi pekerti luhur. Akhlak mulia Rasulullah saw.
Tersebut merupakan rahmat dari Allah Swt. Rahmat Allah Swt. Merupakan karunia
sangat berharga bagi kehidupan seorang manusia. Kita harus berusaha dan
berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt. Usahausaha untuk mendapatkan
rahmat Allah Swt. diantaranya dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya,
melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Rasulullah
saw. tidak bersikap keras dan tidak berhati kasar kepada orang-orang di sekeliling
Nabi. Jika Nabi bersikap keras dan berhati kasar tentu orang-orang di sekeliling
Nabi akan menjauhkan diri. Pada dasarnya setiap orang ingin diperlakukan lemah
lembut dan dihargai pendapatnya. Sikap keras dan kasar kepada orang lain hanya
akan menyemai permusuhan. Padahal Islam mengajarkan kasih sayang kepada
sesama. Sikap santun, lemah lembut seperti ini harus
ditunjukkan dalam pergaulan sehari-hari. Akhlak mulia seperti ini akan menarik
simpati orang lain sehingga mereka makin dekat dan akrab dengan kita. Melalui
ayat ini Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk memaafkan dan
memohonkan ampun atas dosa dan kesalahan orang lain, terutama sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. Demikian pula dengan kita, sebelum seseorang
meminta maaf kepada kita hendaknya kita memberi maaf terlebih dahulu. Dengan
saling memaafkan maka hidup menjadi tenang, harmonis dan tercipta kerukunan.
Lebih dari itu, ayat ini juga memerintahkan untuk mendoakan orang lain agar
mendapat ampunan dari Allah Swt. Berdoa kepada Allah Swt. merupakan inti
ibadah dalam Islam. Melalui doa itu kita meminta segala sesuatu kepada Allah
Swt. Dan kita berharap Allah Swt. mengabulkan semua doa kita. Namun, Islam
mengajarkan untuk mendoakan orang lain, bukan hanya berdoa untuk diri sendiri.
Di antara doa terbaik untuk orang lain adalah berdoa agar Allah Swt. mengampuni
semua dosa dan kesalahannya. Nabi Muhammad saw. adalah manusia paling
sempurna Nabi Muhammad saw. mengajak para sahabat untuk ikut memikirkan
solusi atas masalah yang dihadapi ketika itu. Musyawawah bertujuan mencari
solusi terbaik atas sebuah masalah. Agar tujuan ini tercapai, perlu dijunjung tinggi
etika bermusyawarah. Etika tersebut diantaranya bersikap lemah lembut, santun
dalam berpendapat, menghargai pendapat orang lain, dan tidak mudah
menyalahkan orang lain. Jika hasil musyawarah sudah diputuskan maka semua
harus menerima dan melaksanakannya. Hasil musyawarah dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab dan bertawakal kepada Allah Swt. Allah Swt. mencintai
orang-orang yang bertawakal. Tawakal artinya menyerahkan hasil usaha kepada
Allah Swt. Manusia wajib berusaha sekuat tenaga, setelah itu pasrahkan hasilnya
kepada Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai