Adsp KLP 9
Adsp KLP 9
OLEH
KELOMPOK IX
1
PRINSIP PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang
pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus
bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. karena
Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia serta proses pembentukan pribadi
dan karakter manusia. Manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam
menjalani hidup dan melatih kedewasaan serta mengasah intelektualitas, kompetensi,
tanggung jawab dan kesadaran. Agar proses pendidikan berlangsung dengan baik diperlukan
sumber daya manusia yang handal untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik. Perencanaan
atau kurikulum pendidikan yang sesuai juga sangat mempengaruhi agar tujuan pendidikan
tersebut tercapai. Kurikulum tersebut berisi standar-standar pembelajaran dan pengembangan
intelektualitas manusia. Untuk itu, berkembangnya sebuah sekolah atau lembaga pendidikan,
dengan hasil output yang bagus, kinerja guru yang profesional, serta prestasi sekolah yang
membanggakan tentu tidak terlepas dari peran seorang supervisor. Supervisor adalah orang
yang bertugas mengawasi setiap pelaksanaan program pendidikan di suatu lembaga
pendidikan. Supervisor mengadakan pengawasan dan bertanggung jawab tentang keefektifan
program tersebut. Supervisor meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Pastinya dalam mengadakan supervisi
pendidikan harus berpegang pada prinsip-prinsip yang ada. Apa sajakah prinsip-prinsip
supervisi pendidikan? Akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
B. Pembahasan
Pengertian prinsip menurut kamus wikipedia adalah suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok
sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam pengertian umum prinsip
2
adalah suatu pegangan hidup yang diyakini seseorang mampu membantu dirinya mencapai
tujuan hidup yang dia inginkan atau diprogramkan. Sementara Supervisi pendidikan diartikan
sebagai bimbingan profesional bagi guru-guru. Bimbingan profesional yang dimaksud adalah
segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara
profesional, agar lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokok yaitu memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar murid-murid. Oleh karena itu suatu pengajaran sangat
tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi menaruh perhatian
utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Jadi, yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
supervisi pendidikan adalah kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan
dalam melakukan kegiatan supervisi.
2. Prinsip Praktis
Yaitu dapat dikerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam prinsip ini
terdapat dua sisi, yaitu:
a. Prinsip-Prinsip Negatif:
Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan seorang supervisor
dalam pelaksanaan supervise.
1) Supervisi tidak boleh bersifat mendesak (otoriter).
2) Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan.
3) Supervisi tidak mencari kelemahan/kekurangan/ kesalahan.
4) Supervisi jangan terlalu berharap cepat mengharapkan hasil atau perubahan.
5) Supervisi tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahannya.
6) Supervisi tidak boleh egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik dan saran
dari bawahannya.
3
b. Prinsip-Prinsip Positif:
Prinsip positif merupakan pedoman yang harus dilakukan seorang supervisor agar
berhasil dalam pembinaannya.
1) Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.
2) Supervisi bersifat konstruktif dan kreatif
3) Supervisi harus scientific dan efektif.
4) Supervisi didasarkan kepada sumber-sumber kolektif dari kelompok tidak hanya
dari supervisor sendiri.
5) Supervisi harus dilakukan berdasarkan hubungan professional, bukan berdasarkan
hubungan pribadi.
6) Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.
7) Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan.
Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus
dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu
mendapat perhatian yang sungguh - sungguh dari para supervisor, baik dalam konteks
hubungan supervisor - guru, maupun di dalam proses pelaksanaan supervisi.
4. Prinsip Demokratis
Prinsip Demokratis yaitu Prinsip yang menjunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan
bantuan yang diberikan supervisor kepada guru berdasarkan jalinan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan suasana kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman
untuk mengembangkan tugasnya. Perlu diingat seorang supervisor tidak boleh memiliki
4
sifat terlalu menjaga image. Jadi dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta kerukunan
yang erat antara kedua belah pihak, hubungan kekeluargaan yang baik, kesatuan fikiran
dan tujuan.
5
f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap
pihak yang disupervisi.
g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada
kepala sekolah.
C. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi mempunyai tujuan yang
jelas dan sangat baik yaitu membimbing dan membantu kesulitan para guru dalam mengajar
dan belajar agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien pada khususnya
dan peningkatan kualitas mutu pendidikan pada umumnya. Sehingga dalam pelaksanan
supervisi haruslah berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang sudah ditentukan yakni Prinsip
Fundamental, Prinsip Praktis, Prinsip ilmiah (scientific), Prinsip Demokratis, Prinsip
kerjasama , serta Prinsip konstruktif dan kreatif. Supervisi yang dilakukan kepala sekolah
sebaiknya tidak hanya kepada para guru saja, melainkan kepada seluruh elemen sekolah yang
disertai tugas-tugas tertentu seperti bagian, administrasi tata usaha, perpustakaan,
laboratorium, ekstra kurikuler dan bagian tugas lainnya. Sehingga dalam kenyataannya
supervisi tidak hanya dijadikan sesuatu aktifitas kelengkapan atau penyempurnaan struktural
oraganisasi sekolah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian, Piet A, 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.