Anda di halaman 1dari 15

PROFIL PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK

MENULAR TAHUN 2013 SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2014 i PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA Assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakaatu Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatu Puji syukur kehadirat
Allah SWT, karena atas kuasa dan izin- an izin-Nya jualah Nya jualah gambaran program P2 Dinas
Kesehatan Kabupaten gambaran program P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Dinas Kesehatan
KabupatenBaolemo edisi perdana Januari tahun Baolemo edisi perdana Januari tahun 2013 dapat
terselesaikan dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu bentuk upaya Dinas Kesehatan
Kabupaten Boalemo dalam pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular
khususnya peningkatan status atan status kesehatan kesehatan Masyarakat menuju MDGS 2015.
Masyarakat menuju MDGS 2015. Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
kerjasamanya yang telah membantu hingga terbitnya gambaran program ini. Tak lupa kritik dan
saran yang bersifat membangun tetap diharapkan demi kesempurnaan esempurnaan pada
penerbitan- penerbitan-penerbitan selanjutnya. penerbitan selanjutnya. penerbitan selanjutnya.
Semoga bermanfaat. Semoga bermanfaat. Salam
Redaksi!! Salam Redaksi!! STRUKTUR ORGANISASI KEPALA DINAS KESEHATAN
ALIMUDIN,SKM.M.KES SEKRETARIS SUTRIYANI LUMULA,SST.M.KES KABID P2-PL Dr.Hi.RONI IMRAN
KEPALA SEKSI P2/IMUNISASI IRVAN R. HEMETO,SKM.M.KES PROGRAM SURVEYLANS HESTI
IBRAHIM,SKM.M.KES PROGRAM TB-KUSTA YOLANDA POLONTALO,SKM PROGRAM
MALARIA,FILARIASIS SRI FITRIYANTI LEXI NOOR,SKM PROGRAM RABIES HARIS ISMAIL,SKM
PROGRAM ISPA-DIARE HESTI IBRAHIM,SKM.M.KES PROGRAM HIV-AIDS &PTM YULANDI KOEM,SKM.
FA MALARIA IDA AYU MADE PUTRI, AMD ADMINISTRAISI P2 SRIYILIN P PENANGGUNG JAWAB
GUDANG SURYADIN MAHMUD CROSCHECKER KABUPATEN HARYONO MUSA DAFTAR ISI HALAMAN
Kata Pengantar ................................................................................ i Struktur
Organisasi.. ii Daftar
Isi. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
....................................... 1 B. Program Pengendalian Penyakit
(P2)........... 3 C. Lingkup Kegiatan Pencegahan Penyakit ... 4 BAB II
HASIL CAKUPAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT (P2) A. Program Imunisasi
....... 6 B. Program ISPA
............................................................................... 9 C. Program HIV-AIDS
..... 10 D. Program Penyakit Tidak Menular (PTM) ...... 11
E. Program Rabies ................... 13 F. Program Surveylans
....... 14 G. Program Tubercolosis .. .. 15 H.
Program Kusta ......... 17 I. Program Diare
......... 20 J. Program Malaria .......... 21 K.
Sumber Dana Program P2 ........ 26 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
............................................................ 29 B. Saran
........................................................................................ 30 www.p2dikesboalemo@yahooco.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit-penyakit menular (Malaria, HIV/AIDS, Demam
Berdarah Dengue/DBD,Tuberculosis/TB, dll) saat ini masih menjadi masalah kesehatan di
masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan kematian serta
mempertahankan keberasilan yang telah dicapai selama ini.Mengeliminir kendala dan hambatan
yang dijumpai saat pelaksanaan program dengan mengikutsertakan peran serta masyarakat
merupakan upaya yang perlu terus ditingkatkan. Namun selain penyakit menular masih belum
teratasi, di Indonesia terjadi pula kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular (PTM)
terutama hipertensi, jantung koroner, diabetes melitus, dan kanker.Penyakit tidak menular
merupakan ancaman bagi negara maju maupun negara berkembang.WHO memprediksi bahwa PTM
berkontribusi sebesar 56 persen dari semua kematian dan 44 persen dari beban penyakit dalam
Negaranegara di Asia Tenggara.Di Indonesia penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama
kematian.Faktor resiko utama yang menyebabkan berbagai PTM tersebut adalah hipertensi, glokosa
darah yang tinggi, obesitas dan lemak darah yang tidak normal. Perilaku beresiko yang sangat
berpengaruh terhadap faktor resiko tersebut antara lain pola makan yang tidak sehat, fisik yang
tidak aktif dan kebiasaan merokok. Lebih sepertiga dari penduduk usia sepuluh tahun ke atas adalah
perokok, kebiasaan merokok ini telah dimulaisejak remaja/anak. Dengan demikian telah terjadi
transisi epidemiologi sehingga Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan
(double burdens). Terjadinya beban ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk,
serta perubahan www.p2dikesboalemo@yahooco.id 2 struktur penduduk yang ditandai dengan
meningkatnya penduduk usia produktif dan usia lanjut, akan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di masa dating, jumlah lansia dan sistem upaya
yang diperlukan untuk merespon. Penyelenggaran pembangunan kesehatan tahun 2005 sd 2009
mengacu pada visi dan misi sebagai tercantum dalam Renstra Depkes (Kepmenkes No. 331/2006).
Adapun visi Depkes adalah Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat, dengan misi Membuat
Rakyat Sehat. Tantangan dan permasalahan pembangunan kesehatan makin bertambah berat, dan
kompleks. Dalam rangka mengatasi berbagai masalah kesehatan dan dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air, Depkes menerapkan 4 grand strategy yaitu: 1)
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, 2).meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, 3).meningkatkan sistem surveilans,
monitoring dan 4). informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan. Program
penyehatan lingkungan serta pencegahan dan pemberantasan penyakit pada dasarnya menerapkan
konsep epidemiologi yaitu interaksi faktor agent-hostenvironment, dengan tujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat ketidak seimbangan dari ketiga faktor tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peran serta dan tanggung jawab dari lintas program,
lintas sektoral dan masyarakat serta swasta. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 3 B. Program
Pengendalian Penyakit (P2) 1. Tujuan Program ini bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular. a. Penyakit menular yang diprioritaskan
dalam program ini adalah : Malaria,Demam Berdarah Dengue, Tuberkulosis, HIV/AIDS, Diare, Polio,
Filaria, Kusta, Pneumonia, dan Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah DenganImunisasi (PD3I),
termasuk penyakit karantina dan risiko masalah kesehatanmasyarakat yang memperoleh perhatian
dunia internasional (Public HealthEmergency Of International Concern). b. Penyakit tidak menular
yang diutamakan adalah: penyakit Jantung, Kanker,Diabetes Mellitus dan penyakit metabolik,
penyakit kronis dan degeneratif,serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera. 2. Sasaran a.
Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar 100%. b. Angka
penemuan kasus penderita TB (Case Detection Rate) penyakit TBsebesar 70% dan angka
keberhasilan pengobatan (Succes Rate) TB di atas 85%. c. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)
diharapkan 2/100.000 anak usiankurang dari 15 tahun. d. Penderita Demam Berdarah Dengue
(DBD) yang ditangani sebesar 80%. e. Penderita Malaria yang diobati sebesar 100%. f. CFR Diare
pada saat KLB adalah < 1,2% g. ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak
100%. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 4 h. Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan
pedoman, serta hokum kesehatan penunjang program yang terdistribusi hingga ke desa. 3.
Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB)/wabah secara berjenjang hingga ke desa. 4. Kegiatan Pokok a. Pencegahan dan
penanggulangan faktor risiko b. Peningkatan imunisasi c. Penemuan dan tatalaksana penderita d.
Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah e. Peningkatan komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit. f. Pencegahan dan
penanggulangan Flu Burung/penyakit lainnnya C. Lingkup Kegiatan Pencegahan Penyakit 1. Penyakit
Menular Langsung a. TBC b. HIV/AIDS & Penyakit Menular Seksual c. ISPA d. Diare, Kecacingan &
Penyakit Saluran Pencernaan e. Kusta & Frambusia 2. Penyakit Bersumber Binatang a. Malaria b.
Arbovirosis c. Zoonosis (Rabies) d. Filariasis & Schistosomiasis www.p2dikesboalemo@yahooco.id 5
3. Surveilans Epidemiologi & Kesehatan Matra a. Imunisasi b. Surveilans Epidemiologi c. Karantina
Kesehatan & Public Health Emergence of International Concern (PHEIC) d. Kesehatan Matra e.
Kesehatan Haji 4. Penyakit Tidak Menular a. Penyakit Jantung & Pembuluh Darah b. Kanker c.
Diabetes Mellitus & Penyakit Metabolis d. Penyakit Kronis & Degeneratif Lainnya e. Gangguan Akibat
Kecelakaan & Cedera www.p2dikesboalemo@yahooco.id 6 BAB II GAMBARAN UMUM Berdasarkan
Undang-undang No 50 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran Tahun
1999 Nomor 187, jo Undang undang Nomor 10 Tahun 2000); Kabupaten Boalemo terdiri dari 10
Kecamatan, kemudian pada tahun 2003 Boalemo Barat yang terdiri dari Kecamatan Paguat, Marisa,
Randangan, Lemito dan Popayato dimekarkan lagi dan diberi nama Kabupaten Pohuwato. Dengan
demikian Kabupaten Boalemo sampai saat ini mempunyai 7 kecamatan yaitu : Kecamatan
Paguyaman, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kecamatan Dulupi, Kecamatan
Tilamuta, Kecamatan Botumoito dan Kecamatan Mananggu A. Keadaan Geografis dan Administrasi
Keadaan Geografis Kabupaten Boalemo terdiri dari daerah pegunungan, daerah pertanian dan
pesisir pantai dengan luas 2300,90 KM2 atau 20,55 % dari luas daerah Provinsi Gorontalo 12.215,44
(km) dengan rata-rata ketinggian daerahnya 30,14 m diatas permukaan laut. Kabupaten Boalemo
terletak antara 122,80 122, 380 Bujur Timur dan 0,30 1, 00 Lintang Selatan, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo 2. Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pohuwato Secara umum, suhu udara di Kabupaten
Boalemo rata-rata pada siang hari 31,2 Celcius, sedangkan suhu udara rata-rata pada malam hari
23,60 celcius, kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 82,8 persen. Ditinjau dari sisi wilayah
pemerintahan Kabupaten Boalemo terdiri dari 7 Kecamatan dan 82 Desa. Jarak antara Kabupaten
Boalemo ke Ibukota Provinsi Gorontalo www.p2dikesboalemo@yahooco.id 7 adalah 106 KM,
sedangkan jarak terjauh kecamatan ke ibu kota Kabupaten Boalemo adalah 70 KM yaitu kecamatan
Paguyaman Pantai. Transportasi, Semua kecamatan yang di wilayah Kabupaten Boalemo dapat
dijangkau dengan kendaraan bermotor Roda 4 dan Roda 2, namun pada keadaan tertentu (pada
musim hujan, terdapat desa-desa yang sulit dijangkau. Desa-desa tersebut terdapat di wilayah
Kecamatan Paguyaman, Paguyaman Pantai dan Kecamatan wonosari serta Kecamatan Dulupi. Tabel.
1 Distribusi Kecamatan dan Desa beserta kriteria di Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO
KECAMATAN JLH DESA KRITERIA DESA BIASA TERPENCIL SGT TPCL 1 PAGUYAMAN 22 14 3 5 2 PAG.
PANTAI 8 0 3 5 3 WONOSARI 14 7 4 3 4 DULUPI 8 6 1 1 5 TILAMUTA 12 10 1 1 6 BOTUMOITO 9 7 1 1
7 MANANGGU 9 8 1 0 TOTAL 82 52 14 16 B. Demografi ( Kependudukan ) Uraian tentang
kependudukan berikut ini diambil dari sensus Penduduk Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten
Boalemo bulan Januari tahun 2014 yakni 149.392 terdiri dari Laki-laki 73.221 Jiwa dan Perempuan
76. 172 jiwa dengan tingkat kepadatan 56 www.p2dikesboalemo@yahooco.id 8 jiwa/KM2,
kepadatan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Paguyaman dengan 152 orang per KM 2. C.
Keadaan Ekonomi Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Boalemo adalah tani
dan nelayan hanya sebagian kecil masyarakat pegawai dan pengusaha. Dan masih 38.84 %
masyarakat di Kabupaten Boalemo adalah keluarga miskin yakni mencapai 21.254 KK dari 29.987 KK
yang ada (60.048 jiwa). Keadaan ekonomi di pengaruhi oleh letak geografis yang berbeda-beda yaitu
daratan dan pantai sehingga mempengaruhi potensi desa , mata pencaharian, maupun perilaku
penduduk juga berbeda juga. Didaerah pantai, sebagian besar mata pecahariannya penduduk adalah
nelayan. Demikian juga dengan penduduk di daratan maupun di perbukitan banyak yang bertani
maupun berkebun. Kontribusi sektoral dalam PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Boalemo
adalah : Sektor Pertanian 45,26 %, Jasa 21,39 %, Perdagangan 9,08 %, keuangan 8,65 %, Bangunan
6,64 %, Industri 4, 25 %, Angkutan 3, 61 %, Penggalian 0,63 %, dan listrik 0,49 %. (Boalemo dalam
Angka 2008/2009 oleh BPS Boalemo). Berdasarkan kondisi alam, sektor-sektor unggulan Kabupaten
Boalemo adalah sebagai berikut : a.Pertanian (peternakan dan perkebunan) b.Perikanan dan
kelautan c.Kehutanan d.Pariwisata e.Pertambangan Untuk sektor Pertanian, Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Boalemo telah diresmikan sebagai etalase percobaan untuk kawasan timur Indonesia.
Keindahan laut www.p2dikesboalemo@yahooco.id 9 Boalemo juga merupakan daya tarik wisata
yang masih memerlukan sentuhan untuk menjadi sumber daya yang potensial. Tahun 2009 telah
diresmikan Pelabuhan Tilamuta terbesar di Gorontalo sebagai tempat bongkar muat semen Tonasa.
Adanya Dermaga tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan
perekonomian masyarakat Kabupaten Baoelmo . Dengan demikian perekonomian di Kabupetan
Boalemo semakin meningkat. D. Persebaran Penduduk Persebaran dan kepadatan penduduk di tiap-
tiap Wilayah Kabupaten Boalemo tidak merata. Keadaan ini menimbulkan masalah dalam
pemerataan pelayanan kesehatan oleh karena lokasi pemukiman penduduk terpencar, wilayah yang
jauh serta sulitnya sarana transportasi terutama pada musim hujan. Kebijakan kependudukan
diarahkan kepada pembangunan sumber daya manusia yang berciri mandiri untuk melanjutkan
pengembangan kualitas dan peningkatan mobilitas dengan tetap memberikan dukungan terhadap
pengendalian jumlah, struktur, komposisi serta pertumbuhan dan persebaran penduduk yang ideal,
melalui upaya pengendalian kelahiran, menekan angka kematian dan meningkatkan kualitas
program keluarga berencana. Selain suku asli (suku Gorontalo) juga terdapat suku lain yang yang
telah lama menetap, diantaranya suku Jawa, Bugis, Bali, Bajo, Minahasa, Sangir dan suku keturunan
diantaranya Cina dan Arab. E. Agama Mayoritas pemeluk agama di Kabupaten Boalemo adalah Islam
dengan persentase 94,23 %, Kristen Protestan 1,15%,Kristen Katolik 0,12 %, Hindu 2,53 % dan 0,003
% sisanya pemeluk Agama Budha ( Buku Boalemo dalam Satu Dasawarsa).
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 10 BAB III GAMBARAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT
(P2) A. Absensi Laporan Program P2 Table 2. Absensi Laporan Program Imunisasi Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO PUSKESMAS TANGGALA MASUK LAPORAN TOTA L % JAN FEB
MAR APRIL MEI JUN JUL AGUS TUS SEPT OKT NOV DES 1 TILAMUTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 11 92 2
PAGUYAMAN PANTAI 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - - 9 75 3PAGUYAMAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 4
BONGO NOL 1 1 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 10 83 5 BERLIAN 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 11 92 6 BONGO II 1 1 1 1 1 1
1 1 - 1 1 1 11 92 7 DULUPI 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 11 92 8 MANANGGU 1 - 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 10 83 9
PANGI 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 - 1 9 75 10 BOTUMOITO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 11 92 11 SARITANI - 1 1 1 1 1 1
- 1 1 1 1 10 83 TOTAL 10 9 8 8 9 9 10 9 9 8 8 8 10580 HIJAU 95-100 % KUNING 75-95 % MERAH < 75
% Berdasarkan table 2 diatas bahwa Puskesmas yang tepat waktu dan lengkap pengiriman laporan
adalah Puskesmas Paguyaman (100%) sedangkan Puskesmas dengan ketepatan Laporan dan
kelengkapan pengiriman laporan < 80 % adalah Puskesmas Pangi (75%) dan Puskesmas Paguyaman
Pantai (75%), untuk kelengkapan serta ketepatan laporan tingkat Kabupaten Boalemo mencapai
80%. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 11 Grafik 1. Absensi Laporan Surveylans Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2013 PRESENTASE KETEPATAN & KELENGKAPAN LAPORAN PROGRAM
SURVEILANS PUSKESMAS SE-KAB. BOALEMO TAHUN 2013 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 60 70 80
70 70 50 50 70 20 80 90 100 80 80 100 80 60 80 80 80 100 80 KETEPATAN KELENGKAPAN
Berdasarkan grafik 1 bahwa, Puskesmas yang lengkap pengiriman laporan adalah Puskesmas
Mananggu (100%), Pangi (100%) dan Puskesmas Bongo II (100%) dan Puskesmas yang tidak lengkap
pengiriman laporan adalah Puskesmas Botumoito (80%),Tilamuta (80%), Dulupi (90%), Bongo Nol
(70%), Berlian ( 90%), Paguyaman (90%), Paguyaman Pantai (90%) dan Saritani (90%).
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 12 Grafik 2. Absensi Laporan ISPA Puskesmas se Kabupaten
Boalemo Tahun 2013 PRESENTASE KETEPATAN LAPORAN PROGRAM ISPA PUSKESMAS SE-KAB.
BOALEMO TAHUN 2013 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 80 60 80 80 80 70 50 70 20 80 90 Berdasarkan
grafik 2 diatas bahwa seluruh Puskesmas se Kabupaten Boalemo tidak ada yang tepat waktu
mengirimkan laporan program ISPA ke Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo di bawah tanggal lima
bulan berjalan dan Puskesmas yang paling tidak tepat mengirimkan laporannya dibawah 50 % adalah
Puskesmas Paguyaman Pantai (20%). Grafik 3. Absensi Laporan Program Diare Puskesmas se
Kabupaten Boalemo Tahun 2013 PRESENTASE KETEPATAN LAPORAN PROGRAM DIARE PUSKESMAS
SE-KAB. BOALEMO TAHUN 2013 0 10 20 30 40 50 60 70 80 60 60 80 80 80 70 50 70 20 80 10
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 13 Berdasarkan grafik 3 bahwa seluruh Puskesma se Kabupaten
Boalemo tidak tepat mengirimkan laporan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo dan
Puskesmas yang paling tidak tepat mengirimkan laporannya adala Puskesmas Saritani (10%) dan
Puskesmas Paguyaman Pantai (20%). Table 3. Absensi Laporan Program Malaria Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2013 ABSENSI KETEPATAN LAPORAN PENEMUAN DAN PENGOBATAN
PENDERITA MALARIA KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 NO PUSKESMAS
TANGGAL MASUK LAPORAN TOTAL PRESENT ASE (%) JAN FEB MAR APRL MEI JUN JUL AGUST US
SEPTE MBER OKTOB ER NOVE MBER DESEM BER 1 TILAMUTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 2
PAGUYAMAN PANTAI 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 - 10 83 3 PAGUYAMAN 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 1 1 10 83 4
BONGO NOL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 5 BERLIAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 6 BONGO II - - 1 - 1
1 1 - - 1 - - 5 42 7 DULUPI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 8 MANANGGU 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 92 9
PANGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 10BOTUMOITO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100 11SARITANI - - - - 1
1 1 - 1 1 1 1 7 58 TOTAL 9 8 10 7 10 10 9 9 9 10 9 8 108 82 Berdasarkan table 3 bahwa seluruh
Puskesmas mengirimkan laporan program malaria ke Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo.
Puskesmas dengan presentase 100% ketepatan dan kelengkapan laporan adalah Puskesmas
Tilamuta, Bongo Nol, Dulupi, Berlian, Pangi dan Puskesmas Botumoito sedangkan Puskesmas dengan
presentase < 60% ketepatan dan kelengkapan laporan adalah Puskesma Saritani dan Puskesmas
Bongo II. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 14 B. Sumber Daya Pengelola Program P2 Table 1 .
Distribusi Petugas Imunisasi Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO PUSKESMAS
PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2 BOTUMOITO SUDAH DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH
DILATIH 4 DULUPI SUDAH DILATIH 5 PANGI SUDAH DILATIH 6 BONGO NOL SUDAH DILATIH 7
WONOSARI SUDAH DILATIH 8 BERLIAN SUDAH DILATIH 9 PAGUYAMAN SUDAH DILATIH 10
PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11 SARITANI SUDAH DILATIH Berdasarkan table 1 bahwa, seluruh
petugas imunisasi Puskesmas Se Kabupaten Boalemo telah dilatih sesuai standar, baik manajemen
Program maupun perawatan lemari es secara berkala baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 15 Tabel 2. Distribusi Petugas Surveylans Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2014 PENGELOLA PROGRAM SURVEYLANS PUSKESMAS SE KABUPATEN
BOALEMO NO PUSKESMAS PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2 BOTUMOITO SUDAH
DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH DILATIH 4 DULUPI SUDAH DILATIH 5 PANGI SUDAH DILATIH 6 BONGO
NOL SUDAH DILATIH 7 WONOSARI SUDAH DILATIH 8 BERLIAN SUDAH DILATIH 9 PAGUYAMAN
SUDAH DILATIH 10 PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11 SARITANI SUDAH DILATIH Berdasarkan table 2
bahwa seluruh petugas surveylans Puskesmas se Kabupaten Boalemo sudah mengikuti pelatihan
Surveylans sesuai standard program, baik sistem pelaporan sampai dengan investigasi kasus (Pra
KLB,KLB dan Paca KLB). Tabel 3. Distribui Petugas ISPA Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun
2013 PENGELOLA PROGRAM ISPA PUSKESMAS SE KABUPATEN BOALEMO NO PUSKESMAS
PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2 BOTUMOITO SUDAH DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH
DILATIH 4 DULUPI BELUM 5 PANGI BELUM 6 BONGO NOL SUDAH DILATIH 7 WONOSARI SUDAH
DILATIH 8 BERLIAN BELUM 9 PAGUYAMAN SUDAH DILATIH 10 PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11
SARITANI SUDAH DILATIH www.p2dikesboalemo@yahooco.id 16 Berdasarkan tabel 3, bahwa
seluruh Puskesmas se Kabupaten Boalemo memiliki tenaga pengelola program ISPA yang sudah
terlatih kecuali Pukesmas Dulupi, Pangi dan Berlian. Table 4. Distribusi Tenaga Program Diare
Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 PENGELOLA PROGRAM DIARE PUSKESMAS SE
KABUPATEN BOALEMO NO PUSKESMAS PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2 BOTUMOITO
SUDAH DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH DILATIH 4 DULUPI SUDAH DILATIH 5 PANGI SUDAH DILATIH 6
BONGO NOL SUDAH DILATIH 7 WONOSARI SUDAH DILATIH 8 BERLIAN SUDAH DILATIH 9
PAGUYAMAN SUDAH DILATIH 10 PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11 SARITANI BELUM Berdasarkan
table 4 bahwa hampir seluruh pengelola program sudah mengikuti pelatihan program diare kecuali
Puskesmas Saritani yang belum mengikuti pelatihan manajemen program diare. Tabel 5. Distribusi
Pengelola Program TB Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 PENGELOLA PROGRAM TB
PUSKESMAS SE KABUPATEN BOALEMO NO PUSKESMAS PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2
BOTUMOITO SUDAH DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH DILATIH 4 DULUPI SUDAH DILATIH 5 PANGI
SUDAH DILATIH 6 BONGO NOL SUDAH DILATIH 7 WONOSARI SUDAH DILATIH 8 BERLIAN SUDAH
DILATIH 9 PAGUYAMAN SUDAH DILATIH 10 PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11 SARITANI SUDAH
DILATIH www.p2dikesboalemo@yahooco.id 17 Berdasarkan table 5 bahwa seluruh pengelola
program TB Puskesmas se Kabupaten Boalemo sudah mengikuti pelatihan TB sesuai standard
program yang dilakanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Table 6. Distribusi Pengelola
Program Malaria Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 PENGELOLA PROGRAM MALARIA
PUSKESMAS SE KABUPATEN BOALEMO NO PUSKESMAS PELATIHAN 1 MANANGGU SUDAH DILATIH 2
BOTUMOITO SUDAH DILATIH 3 TILAMUTA SUDAH DILATIH 4 DULUPI BELUM 5 PANGI BELUM 6
BONGO NOL SUDAH DILATIH 7 WONOSARI SUDAH DILATIH 8 BERLIAN SUDAH DILATIH 9
PAGUYAMAN SUDAH DILATIH 10 PAG.PANTAI SUDAH DILATIH 11 SARITANI BELUM Berdasarkan
table 6 bahwa hampir seluruh Puskesmas sudah dilatih tentang manajemen program malaria kecuali
Puskesmas Dulupi, Pangi dan Puskesmas Saritani. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 18 C. Cakupan
Program P2 Tahun 2012 dan Tahun 2013 Tabel 1. Cakupan Program P2 Tingkat Kabupaten Boalemo
Tahun 2012 dan Tahun 2013 CAKUPAN PROGRAM P2 BERDASARKAN INDIKATOR SPM DAN MDGS
TAHUN 2012 DAN TAHUN 2013 NO PROGRAM INDIKATOR TARGET CAPAIAN TAHUN 2012
KESIMPULAN CAPAIAN TAHUN 2013 KESIMPULAN PROGRES TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM 1
IMUNISASI UCI 95% 91 95,1 NAIK 2 TB CDR 70% 93,7 94 NAIK KONVERSI 80% 60,8 82 NAIK
QURE RATE 85% 46,3 96 NAIK 3 KUSTA ANGKA PREVALENSI 10 PER 100.000 PENDDK
16,2/100.000 25,7/100.00 0 NAIK PROPRSI CACAT TKT 2 < 5 % 9,52 10,8 NAIK PROPORSI
KUSTA ANAK < 5 % 4,76 3 NAIK 4 DIARE CDR 100% 55 101,2 NAIK 5 PNEUMONIA CDR 90% 69
93,0 NAIK 6 SURVEYLANS AFP < 15 TAHUN 2 2 2 STAGNAN KLB YANG DITANGANI SESUAI
STANDAR 100% 100% 100% STAGNAN 7 PTM KTR 100% 0% 100 NAIK POSBINDU 100% 0%
7,3 NAIK KLINIK BERHENTI MEROKOK 100% 0% 18 NAIK 8 MALARIA PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS & RDT 100% 166% 186 NAIK PEMERIKSAAN SCREENING BUMIL MIK/RDT 100%
92% 201 NAIK MALARIA POSITIF DIOBATATI ACT 100% 828% 90 TURUN STOK OUT 100% 73%
100 NAIK 9 RABIES PENATALAKSANAAN KASUS SESUAI STANDAR 100% 100% 100 STAGNAN
Berdasarkan Tabel 1 diatas bahwa hampir seluruh program P2 mencapai progres yang baik
berdasarkan indicator masing-masing program, dimana UCI tahun 2012 sebesar 91 % dan Tahun
2013 progresnya naik mencapai 95,1% mencapai target Nasional UCI ( 85 %) pada Tahun 2013,
selanjutnya untuk CDR TB pada Tahun 2012 sebesar 93,7% dan Tahun 2013 progresnya naik menjadi
94% melebihi target Nasional CDR 70%, untuk angka kesembuhan penyakit TB pada tahun 2012
sebesar 46,3% progrenya naik pada Tahun 2013 menjadi 96 % mencapai target Nasional sebesar
85%. untuk proporsi kusta cacat tingkat 2 mengalami kenaikan dimana pada Tahun 2012 angka
penemuan cacat tingkat 2 sebesar 9,52 dan pada tahun 2013 naik menjadi 10,8% sedangkan target
Nasional angka penemuan < 5 % www.p2dikesboalemo@yahooco.id 19 dan untuk proporsi kusta
pada anak mencapai taget Nasional < 5% dimana pada tahun 2012 proporsi kusta pada anak sebesar
4,76 dan Tahun 2013 angka penemuan 3 %. Untuk angka penemuan dan penatalaksanaan kasus
diare mengalami peningkatan penemuan yang signifikan dan mencapai taget Nasional sebesar 100
%, dimana angka penemuan kasus pada tahun 2013 mencapai 101,2 % dibandingkan pada tahun
2012 hanya 55% angka penemuan dan penatalaksanaan kasus diare. Kemudian angka penemuan
dan penatalaksanaan kasus sesuai standar penyakit Pneumonia juga mengalami progress yang baik
dimana angka penemuan pada tahun 2013 sebesar 93,0 % dibandingkan pada tahun 2012 angk
penemuan hanya sebesr 69 %. Begitu juga program Surveylans penemuan kasus AFP pada usia < 15
Tahun mencapai target baik pada tahun 2012 dan 2013, KLB yang ditangani sesuai standar juga
mencapai target pada tahun 2012 dan 2013. Selanjutnya Prosentase Puskesmas yang memiliki
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada Tahun 2013 100% meningkat tajam dibandingkan pada Tahun
2012 (0%) begitu pula Posbindu naik pda Tahu 2013 7,3% dibandingkan Tahun 2012, 0% dan Klinik
Berhenti Merokok juga naik 18% pada Tahun2013 dibandingkan pada tahun 2012, 0% selanjutnya
penatalaksanaan kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sesuai standar mencapai target 100%
baik pada Tahun 2012 dan 2013. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 20 Table 2. Prosentase Total
Rumah memenuhi syarat kesehatan dibandingkan dengan Angka Penemuan Penderita TBC baru
positif (CDR) per Puskesmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO PUSKESMAS JUMLAH SELURUH
RUMAH TOTAL JUMLAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) CDR PNEUMONIA CDR TB JUMLAH %
1TILAMUTA 6518 4739 72.7 139,1 78 2MANANGGU 2494 1305 52.3 122,4 129 3BOTUMOITO 3114
1880 60.4 134,6 115 4PANGI 1825 933 51.1 118,6 94 5DULUPI 1857 1014 54.6 14,8 106
6PAGUYAMAN 3188 1380 43.3 38,2 100 7BONGO NOL 1908 1147 60.1 22,7 125 8BERLIAN 1574 719
45.7 28,8 60 9BONGO II 4435 1919 43.3 98,0 81 10SARITANI 1631 887 54.4 101,7 38 11PAGUYAMAN
PANTAI 1706 861 50.5 58,4 74 KABUPATEN 30250 16784 55.5 93,0 91 Berdasarkan table 2 diatas
bahwa, dari total jumlah rumah diwilayah Puskesmas Se Kabupaten Boalemo sebesar 30,250 rumah,
yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 16,784 rumah atau 55,5 % memenuhi syarat kesehatan.
Artinya ada sekitar 45 % rumah yang tersebar diwilayah Kabupaten Boalemo tidak memenuhi syarat
kesehatan dan berpotensial menimbulkan berbagai jenis penyakit yang berbasis lingkungan seperti
Tubercolosis (TBC) dan Pneumonia. Salah satu syarat rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
adalah tidak memiliki ventilasi yang cukup, pencahayaan dan sebagainya. Bakteri Micobacterium
Tubercolosis dan kuman lainnya dapat hidup langsung ditempat hunian dengan ventilasi,
pencahayaan yang tidak sesuai dengan ukuran rumah. Dimana kuman tersebut suka hidup dan cepat
berkembang biak di rumah yang memiliki ventilasi yang kurang karena sirkulasi udara tidak baik dan
pencahayaan yang tidak memadai. Pada tahun 2013 terdapat 275 orang
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 21 yang ditemukam menderita TBC (91%) dari total perkiraan
301 penderita. Sedangkan untuk kasus Pneumonia pada balita terdapat 1337 penderita (93%) dari
total perkiraan 1437 penderita. Table 3. Prosentase Total Rumah memenuhi syarat kesehatan
dibandingkan dengan Angka Penemuan Penderita Diare (CDR) per Puskesmas Se Kabupaten
Boalemo Tahun 2013 NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
PROSENTASE PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK JUMLAH PENDUDUK YG MEMILIKI AKSES
AIR MINUM PROSENTASE PENDUDUK YG MEMILIKI AKSES AIR MINUM CDR DIARE 1 TILAMUTA
19,204 72,7 16,900 63,96 82,6 2 MANANGGU 8,340 71,2 6,242 53,27 162,8 3 BOTUMOITO 5,292
36,1 9,928 67,69 69,8 4 PANGI 3,363 39,7 4,366 51,58 119 5 DULUPI 3,536 46,4 5,013 66,76 126,6 6
PAGUYAMAN 13,851 80,0 10,060 58,09 96,2 7 BONGO NOL 4,893 50,5 5,313 54,81 159,4 8 BERLIAN
3,566 54,5 3,038 46,45 51 9 BONGO II 13,542 66,5 13,243 65,07 112,9 10 SARITANI 2,627 39,1 3,379
50,28 20,5 11 PAGUYAMAN PANTAI 3,062 40,5 3,807 50,33 129,6 KABUPATEN 81,276 59,29 81,289
57,03 101,2 Berdasarkan table 3 bahwa dari 137.085 penduduk di Kab. Boalemo yang memiliki akses
sanitasi yang layak hanya berjumlah 81.276 penduduk (59,29%). Sedangkan untuk penduduk yang
memiliki akses air minum hanya 81.289 penduduk (57,03). Hal ini bisa berdampak pada peningkatan
penyakit yang berbasis lingkungan. Melihat data cakupan diatas menggambarkan kondisi sanitasi
dasar masih rendah dan ini berdampak pada angka penemuan kasus penyakit yang berbasis
lingkungan seperti penyakit Diare, tipes dll. Angka penemuan penderita diare masih cukup tinggi
yaitu sebanyak 3055 penderita (101,2%) dari 3020 perkiraan penderita.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 22 a. Program Imunisasi Secara umum tujuan imunisasi adalah
menurunkan angka kesakitan,kematian serta kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I).Sedangkan tujuan khusus imunisasi adalah: 1. Tercapainya target Universal Child
Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di
seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014. 2. Eradikasi Polio pada tahun 2015. 3. Tercapainya
Eliminasi Campak pada tahun 2015 4. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta
pengelolaan limbah medis (safety injection practise and waste dysposal management). Table 1.
Cakupan desa UCI di wilayah Puskesmas se-Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO PUSKESMAS
JUMLAH DESA DESA UCI % DESA NON UCI % 1 PAGUYAMAN 11 11 100 0 0 2 WONOSARI 12 12 100 0
0 3 P.PANTAI 8 8 100 0 0 4 BERLIAN 5 4 80 1 20 5 BONGO NOL 6 6 100 0 0 6 DULUPI 3 3 100 0 0 7
PANGI 5 4 80 1 20 8 TILAMUTA 12 11 91.67 1 8.33 9 BOTUMOITO 9 9 100 0 0 10 MANANGGU 9 8
88.89 1 11.11 11 SARITANI 2 2 100 0 0 KABUPATEN 82 78 95,1 4 4,8 Berdasarkan tabel 1 bahwa,
cakupan Universal Child Imunization (UCI) tahun 2013 sebesar 95,1 %. Hampir seluruh puskesmas
mencapai target UCI 100 % yakni Puskesmas Paguyaman, Wonosari, Paguyaman Pantai, Botumoito,
Dulupi,Bongo Nol dan www.p2dikesboalemo@yahooco.id 23 Puskesmas Saritani sedangkan
Puskesmas dengan cakupan UCI diatas 80 % adalah Puskesmas Berlian, Pangi, dan Puskesmas
Tilamuta. a) Sumber Anggaran Program Imunisasi Tahun 2013 Tabel 2. Sumber anggaran Program
Imunisasi TAhun 2013 PROGRAM IMUNISASI SUMBER DANA APBD II REALISASI PRESENTASE APBD I
REALISASI 20,400,000 18,400,000 90,1 6,000,000 100 Berdasarkan tabel 2 bahwa, pagu anggaran
program imunisasi tahun 2013 melalui dana APBD II Kabupaten Boalemo sebesar Rp. 20.400.000
dengan realisasi Rp.18.400.000 atau 90,1 %. Sedangkan alokasi anggaran yang bersumber pada
APBD I Provinsi Gorontalo sebesar Rp.6.000.000 dengan realisasi 100 %.Kegiatan yang didanai oleh
APBD I Provinsi Gorontalo yitu Pelaksanaan Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS) di 53 Sekolah se
Kabupaten Boalemo pada tahun 2013. b) Kegiatan Program Imunisasi Tahun 2013 Kegiatan Program
imunisasi yang didanai oleh APBD II Kabupaten Boalemo dititik beratkan kepada manajemen
program termasuk pelaksanaan survey cakupan program serta pendistribusian vaksian. Sedangkan
kegiatan tehknis pelayanan imunisasi di posyandu di alokasikan di Puskesmas melalui Biaya
Operasional Kesehatan (BOK), karena anggaran program di APBD II tidak bisa mencukupi kegiatan
yang ada di Puskesmas. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 24 Tabel 3. Kegiatan program imunisasi
Tahun 2013 NO KEGIATAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 Survey Imunisasi Bimtek Program Penjemputan
Vaksin Evaluasi Program Pelayanan BIAS Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
Sudah dilaksanakan (APBD I) Sudah dilaksanakan (APBD I) c) Permasalahan Program Imunisasi Tabel
4. Permasalahan program imunisasi Tahun 2013 NO PERMASALAHAN INPUT PROSES OUTPUT 1. 2
Puskesmas Saritani belum memiliki colchain Pencatatan Pelaporan Vaksin belum maksimal
Pelayanan vaksinasi masih dilakukan oleh jurim Distribusi vaksin ke pelayanan statis tidak
berdaarkan sasaran Masih tingginya cakupan DO >10% IP Tinggi Berdasarkan tabel 4 bahwa,
permasalahan program imunisasi pada umumnya adalah masalah indicator input, proses dan output,
dimana pada tahun 2013 ini yang menjadi prioritas masalahnya adalah masih adanya Puskesmas
yang belum memiliki rantai dingin vaksin (coldchain) sehingga pengambilan vaksin dari kabupaten
masih dititipkan di Puskesmas Wonosari, jelas ini agak menyulitkan petugas imunisasi. Disamping itu
pula pencatatan pelaporan vaksin belum maksimal sehinga berdampak pada indicator proses dan
output dengan pemakaian IP cukup tinggi dan berdampak pada cakupan DO >10%.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 25 b. PROGRAM ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah
penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari
hidung kantong paru (alveoli) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus/rongga disekitar hidung
(sinus para nasal), rongga telinga tengah dan pleura. 1. Tujuan Umum program ISPA adalah : a.
Menurunkan kematian balita dari 44 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014 b.
Menurunkan kematian bayi dari 34 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014 2. Tujuan
Khusus Program ISPA adalah : a. Tercapainya penemuan dan tatalaksana kasus pneumonia balita
pada tahun 2013 sebesar 90 % dan tahun2014 sbesar 100 % b. Kesiapsiagaan dan respon terhadap
Pandemi Influenza NO PUSKESMAS TARGET CAPAIAN % 1 MANANGGU 134 164 122,4 2 BOTUMOITO
156 210 134,6 3 TILAMUTA 284 395 139,1 4 PANGI 86 102 118,6 5 BONGO NOL 97 22 22,7 6
BERLIAN 73 21 28,8 7 PAGUYAMAN 173 66 38,2 8 BONGO II 204 200 98,0 9 PAG.PANTAI 89 52 58,4
10 SARITANI 60 61 101,7 11 DULUPI 81 12 14,8 KABUPATEN 1437 1337 93,0 Tabel 5.Cakupan
Penemuan Penderita Pneumonia di Puskesmas Se- Kabupaten Boalemo Tahun 2013. Berdasarkan
tabel 5 bahwa, cakupan penemuan penderita pneumonia tingkat Kabupaten Boalemo mencapai
target 93,0 % melebihi target Nasional penemuan penderita sebesar 90 % di Tahun 2013. Cakupan
penemuan yang melebihi target Nasionala adalah Puskesmas Mananggu (122,4%), Botumoito
(134,6%), Tilamuta (139,1%), Pangi (118,8%) Bongo II (98,0%), Saritani
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 26 (101,7%) dan Puskesmas yang tidk mencapai target adalah
Puskesmas Bongo Nol (22,7%), Berlian (28,8%), Paguyaman (38,2%), Paguyaman Pantai (58,4%) dan
Puskesmas Dulupi (14,8%). c. PROGRAM HIV-AIDS HIV dan AIDS merupakan salah satu masalah
kesehatan di Indonesia yangsudah sangat mengkhawatirkan, hal ini dilihat dari prevalensi HIV dan
AIDS diIndonesia telah bergerak dengan laju yang sangat cepat.Kita masih ingat ketikatahun 1987,
kasus HIV dan AIDS ditemukan untuk pertama kalinya hanya di PulauBali. Sementara sekarang ini
semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan kasusHIV dan AIDS. Permasalahan HIV dan AIDS telah
sejak lama menjadi isu bersama yang terusmeminta perhatian berbagai kalangan, terutama sektor
kesehatan.Namunsesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang
permasalahankesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat. Pengendalian
HIV dan AIDS dalam MDGs memiliki target yakni mengendalikanpenyebaran HIV dan AIDS dan mulai
menurunnya kasus baru pada tahun 2015, denganindikator sebagai berikut: 1. Prevalensi HIV < 10 1
0,06 0 0 0,1 g. PROGRAM TUBERCOLOSIS Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. 1. Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian TB, memutuskan rantai penularan,serta mencegah terjadinya multidrug resistance
(MDR), sehingga TB tidak lagimerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. 2. Target Target
program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien baru TB BTApositif paling sedikit
70% dari perkiraan dan menyembuhkan 85 % dari semua pasientersebut serta
mempertahankannya.Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkatprevalensi dan kematian
akibat TB hingga separuhnya pada tahun www.p2dikesboalemo@yahooco.id 31 2010 dibanding
tahun1990, dan mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDGS) pada tahun 2015. Gambar
1. Data Program Pencegahan Penyakit TB Tingkat KAbupaten Boalemo Tahun 2013 DATA PROGRAM
P2 TUBERKULOSIS Januari s/d 15 Desember 2013 Jumlah Perkiraan Suspek : 3018 Jumlah
Perkiraan BTA (+) : 301 Jumlah Suspek Diperiksa : 3048 Jumlah Pend Baru BTA (+) : 275 Case
Detection Rate (Jan-Sept 2013) : 91% Convertion Rate : 82% Prevalence Rate : 191/100.000 Pddk
Success Rate Thn 2012 : 96% Angka Kematian TB : 1% Grafik 2. CDR BTA Positif di Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2013 CASE DETECTION RATE DI KABUPATEN BOALEMO TAHUN
2012 - 15 DESEMBER 2013 Target Nas 70% Berdasarkan grafik 2 bahwa, hampir seluruh Puskesmas
mengalami peningkatan penemuan BTA positif (CDR) di atas target Nasional 70 % ditahun 2013,
namun ada 2 (dua) Puskesmas dengan capaian CDR dibawah 70 % yakni Saritani CDR 38% dan
Puskesmas Berlian 60 % ditahun 2013. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 32 Grafik 3.Convertion
Rate TB Per Pusksmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013 CONVERTION RATE TB DI KABUPATEN
BOALEMO JANUARI S/D SEPTEMBER 2013 Target Nasional : > 80% Berdasarkan grafik 3 bahwa
cakupan Convertion rate TB Puskesmas melampaui target Nasional > 80% adalah Puskesmas
Botumoito (100%),Paguyaman Pantai (100%), Saritani (100%) sedangkan Puskesmas yang tidak
mencapai target Nasional adalah Puskesmas Bongo Nol (77%), Paguyaman (70%), Mananggu (67%)
dan Puskesmas Dulupi (56%). Grafik 4 Cure rate TB Per Puskesmas se Kabpaten Boalemo Tahun 2013
CURE RATE TB DI KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2012 Target Nasional : > 85% Berdasarkan grafik 4
bahwa Cure rate tertinggi yang melampaui target Nasional adalah Puskesmas Bongo Nol (92 %),
Wonosari (87%) dan Puskesmas Tilamuta (86%) sedangkan Cure rate yang tidak mencapai target
Nasional adalah Puskesmas Paguyaman (83%), Botumoito (48%), Paguyaman Pantai (47%),
Mananggu (41%), Dulupi (30%), Berlian (9%) dan Puskesma Pangi dan Saritani (0%).
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 33 h. PROGRAM KUSTA Program pemberantasan penyakit Kusta
secara intensif dilaksanakan sejak tahun 1985 dengan pengobatan Multy Drug Therapie ( MDT )
merupakan salah satu pengobatan penyakit kusta yang direkomendasikan WHO. Program
Pemberantasan penyakit Kusta dengan menggunakan obat kombinasi ( MDT ) dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi, dan diharapkan semua sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta mampu memberikan pelayanan yang baku kepada penderita kusta diseluruh
wilayah. Yang harus di evaluasi di Program Kusta adalah : 1. Case Detection Rate (NCDR) : >10 per
100.000 penduduk 2. Prevalensi rate : < 1 per 10.000 penduduk 3. Proporsi Kusta Anak : < 5 % 4.
Proporsi cacat Tingkat II : < 5 % Tabel 11. Data Program Kusta Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun
2013 DATA PROGRAM P2 KUSTA Jumlah Pend Baru PB : 11 Orang Jumlah Pend Baru MB : 26
Orang Case Detection Rate : 25,7/100.000 Pddk Angka Cacat Tingkat II : 10,8% Angka Anak : 3%
Angka Penderita MB : 70,3% Berdasarkn Tabel 11 diatas bahwa, angka cacat tingkat 2 penyakit
Kusta Tingkat Kabupaten Boalemo sebesar 10,8 % melebihi standar Nasional < 5 %. Sedangkan
penemuan www.p2dikesboalemo@yahooco.id 34 penderita kusta anak Tingkat Kabupaten Boalemo
sebesar 3 % mencapai target Nasional sebesar < 5 %. Gambar 1. Peta Case Datection Rate (CDR)
Penderita Kusta di wilayah Puskesmas Se-Kabupaten Boalemo Tahun 2013. CASE DETECTION RATE
PER 100.000 PENDUDUK KABUPATEN BOALEMO BONGO II PAG. PANTAI TILAMUTA BOTUMOITO
MANANGGU DULUPI PANGI BONGO NOL BERLIAN SARITANI PAGUYAMAN Target Nas : >10 per
100.000 Pddk Berdasarkan gambar 1. Bahwa Puskesmas yang mencapai target Nasional pada
Penemuan penderita kusta baru (NCDR) > 10 per 100.000 penduduk adalah Puskesmas Mananggu
(NCDR 111,6 ),Puskesmas Botumoito (NCDR 57,6), dan Puskesmas Tilamuta (NCDR 42,2). Sedangkan
Puskesmas dengan NCDR < 10 per 100.000 penduduk adalah Puskesmas Paguyaman (NCDR 1,2),
Puskesmas Pangi, Bongo II, Bongo Nol, Berlian, Dulupi, Paguyaman Pantai dan Saritani NCDR: 0 ).
Grafik 5.Cakupan Angka Cacat Tingkat II Penderita Baru Kusta di Puskesmas Se-Kabupaten Boalemo
Tahun 2013. ANGKA CACAT TKT II PENDERITA BARU KUSTA DI KABUPATEN BOALEMO JANUARI S/D
20 DESEMBER 2013 TARGET NAS : < 5% www.p2dikesboalemo@yahooco.id 35 Berdasarkan grafik 5,
bahwa Angka cacat tingkt II tertinggi melampauin target Nasional adalah Puskesmas Paguyaman
(100 %), Botumoito (22,2%), Mananggu (6,67%) dan Puskesmas dengan cakupan Cacat tingkat II <
5% adalah Puskesmas Tilamuta, Bongo II,Paguyaman Pantai, Dulupi, Pangi, Bongo Nol, Berlian dan
Saritani (0%) Grafik 6. Cakupan Penderita Baru Anak di Puskesmas Se-Kabupaten Boalemo Tahun
2013 ANGKA PENDERITA BARU ANAK DI KABUPATEN BOALEMO JANUARI S/D 20 DESEMBER 2013
TARGET NAS : < 5% Berdasarkan grafik 6 diatas bahwa angka penderita baru anak tertinggi adalah
Pukesmas Botumoito sbsar 11,1% melampaui target Nasional 100% yakni Puskesmas Paguyaman
Pantai (129,6%), Bongo II (112,9%), Dulupi (126%), Mananggu (162,8%), Bongo Nol (159,4%) dan
Puskesmas Pangi 119,0%, sedangkan Puskesmas yang tidak mencapai target Nasional adalah
Puskesmas Paguyaman (96,2% ), Tilamuta (82,6%), Botumoito (69,8%),Berlian (51%) dan Puskesma
Saritani (20,5%). j. PROGRAM MALARIA Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat, walau saat ini statusnya semakin menurun, namun dibeberapa daerah yang mobilisasi
penduduknya cukup tinggi masih banyak kasus positif malaria, mereka bepergian ke tempat-tempat
endemis malaria di daerah penambangan luar Kabupaten Boalemo yang merupakan daerah endemis
malaria ini perlu di waspadai sebab di wilayah Kabupaten Boalemo
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 37 hampir setiap daerah memiliki vektot penyakit malaria yang
berfareasi, yang di khawatirkan akan terjadi penularan setempat di wilayah Kabupaten Boalemo.
Tabel 13. Hasil Capaian Program Malaria Tingkat Kabupaten BoalemoTahun 2013 NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN % 1 PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS DAN RDT 601 1123 186 2 SCREENING RDT IBU
HAMIL 261 526 201 3 POSITIF MALARIA 153 152 99 4 POSITIF MALARIA DI OBATI ACT 153 138 90 5
STOK OUT ACT 11 11 100 Berdasarkan tabel 13. bahwa seluruh indicator program malaria mencapai
target diatas 90 % dimana target pemeriksaan mikroskopis dan RDT dengan target 601tercapai 1123
atau 186%, Screening RDT Ibu hamil dengan target 261 tercapai 526 atau 201%, target malaria
positif dalam 1 tahun berjumlah 153 tercapai sebesar 152 atau 99%, t arget positif malaria yang
diobati dengan ACT 153 tercapai sekitar 138 atau 90% dan target stok out ACT ada 11 tercapai 11
atau sekitar 100%. Gambar 2. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas Botumoito Tahun
2013 API > 5 (HCI) API 1-5 (MCI) API < 1 (LCI) www.p2dikesboalemo@yahooco.id 38
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa Rumbia merupakan wilayah dengan endemitas tinggi kasus
malaria > 5/ (HCI) sedangkan Desa Tutulo, Botumoito, Patoameme merupakan daerah dengan
endemitas sedang, apabila tidak ditangani secara komprehensif bisa saja terjadi ledakan kasus
malaria cukup tinggi di tahun 2014. Gambar 3. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas
Dulupi Tahun 2013 API > 5 (HCI) API 1-5 (MCI) API < 1 (LCI) KECAMATAN DULUPI
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa Tanah Putih, Pangi, Dulupi dan Tangga Barito merupakan
wilayah dengan endemitas tinggi kasus malaria > 5/ (HCI) sedangkan Desa Tangga Jaya, Polohungo
danTabongo merupakan daerah dengan endemitas sedang (API 1-5 MCI) apabila tidak ditangani
secara komprehensif bisa saja terjadi ledakan kasus malaria cukup tinggi di tahun 2014.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 39 Gambar 4. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas
Mananggu Tahun 2013 API > 5 (HCI) API 1-5 (MCI) API < 1 (LCI) Berdasarkan gambar diatas
bahwa Desa Pontolo merupakan wilayah dengan endemitas tinggi kasus malaria > 5/ (HCI)
sedangkan Desa Salilama, Tabulo, Tabulo Selatan Mananggu, dan Kramat merupakan daerah dengan
endemitas sedang (API 1-5 MCI) sedangka Desa Buti, Kaaruyan dan Bendungan API< 1
merupakan daerah endemitas malaria rendah apabila tidak ditangani secara komprehensif bisa saja
terjadi ledakan kasus malaria cukup tinggi di tahun 2014. Gambar 5. Peta Stratifikasi API Malaria
Wilayah Kecamatan Paguyaman Tahun 2013 API > 5 (HCI) API 1-5 (MCI) API < 1 (LCI)
Berdasarkan gambar diatas menunjukan Desa Bongo Nol merupakan daerah dengan endemitas
tinggi kasus Malaria API > 5. (HCI) Sedangkan daerah dengan API 1-5 (MCI) terdapat di Desa
Hulawa, Batu Kramat, Bongo IV, Saripi, Mustika, Bongo Tua, dan Sosial sedangkan daerah dengan API
< 1 (LCI) dan daerah dengan endemitas rendah Kasus www.p2dikesboalemo@yahooco.id 40
Malaria API < 1 terdapat di Desa Balate, Tenilo Diloato Wonggahu Molombulahe Rejonegoro
Kualalumpur, Mutiara, dan Bualo. Gambar 6. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Kecamatan
Wonosari Tahun 2013 API > 5 (HCI) API 1-5 (MCI) API < 1 (LCI) KECAMATAN WONOSARI
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa dengan stratifikai API > 5 (HCI) atau Desa dengan
Endemitas Tinggi adalah Desa Saritani, sedangkan Desa dengan API 1-5 atau Desa dengan
endemitas sedang adalah Desa Sukamulya, Mekarjaya, Sukamaju, Bongo II, Bongo III, dan Raharja
dan Desa dengan stratifikasi API < 1 (LCI) atau Desa dengan endemitas rendah adalah Desa
Pangeya, Dimito, Trirukun, Harapan, Jatimulya, dan Tanjung Harapan.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 41 k. SUMBER DANA PROGRAM P2 Tabel 14.Alokasi Kegiatan
Program Malaria Bersumber dana Global Fun Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 NO KEGIATAN
BUDGET REALISASI VARIANCE PERSEN (%) KETERANGAN 1 biaya pemeriksaan sediaan darah di
puskesmas Rp 1,560,000 Rp 1,560,000 Rp - 100 Pembayaran Insentif sediaan darah PKM 2 Biaya
Crosschecker Kabupaten Boalemo Rp 171,034 Rp 171,000 Rp 34 99.98 Insentive Croschecker
Kabupaten 5 MBS dengan pengobatan massal dengan act Rp 13,600,000 Rp 13,200,000 Rp 400,000
97 Pelaksanaan kegiatan MBS di Desa Botumoito dan Desa Pangi 8 Biaya distribusi kelambu dari
kabupaten ke masyarakat. Rp 2,692,301 Rp 2,560,000 Rp 132,301 95 Adanya pedistribusian kelambu
dari kabupaten ke Puskesmas serta dari Puskesmas ke masyarakat. 10 Supervisi dari Kabupaten
Kepuskesmas Rp 7,030,000 Rp 7,030,000 Rp - 100 Kegiatan Supervisi Yang dilakukan Kabupaten Ke
PKM 11 Bantuan biaya untuk kegiatan survailans malaria di puskesmas Rp 6,600,000 Rp 6,600,000
Rp - 100 Insentive Untuk Pengelola PKM (Rp.200.000 X 11) selama 3 triwulan. 12 Biaya operasional
Kantor Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp - 100 pembelian ATK kantor 13 Salary Rp 33,500,000 Rp
33,500,000 Rp - 100 salary Me dan FA TOTAL Rp 72,653,335 Rp 72,121,000 Rp 532,335 99
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 42 Tabel 15. Alokasi Kegiatan Program Malaria bersumber
Anggaran APBD II Kabupaten Boalemo Tahun 2013 . NO URAIAN BUDGET REALISASI VARIANCE
PERSEN (%) RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH VOLUME SATUAN HARGA SATUAN 1 Honor Petugas
Mikroskopist Malaria Puskesmas 4,800,000.00 4,800,000.00 - 100 - Honor Petugas Mikrokopis
Malaria 16 Org/Bulan 300,000.00 4,800,000.00 2 Honor Petugas Mass Blood Survey Malaria
4,000,000.00 4,000,000.00 - 100 - Honor Petugas pembaca Slide Mass Blood Survey malaria 500
Slide 8,000.00 4,000,000.00 3 Honor Petugas Survey darah Jari Filariasis 2,736,000.00 2,736,000.00 -
100 - Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari filariasis kecamatan Tilamuta 138 Slide
8,000.00 1,104,000.00 - Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari filariasis kecamatan
Botumoito 72 Slide 8,000.00 576,000.00 - Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari filariasis
kecamatan Paguyaman 132 Slide 8,000.00 1,056,000.00 4 Honor Petugas kabupaten pada kegiatan
survey kontak malaria 5,120,000.00 5,120,000.00 - 100 - Honor Petugas kabupaten pada kegiatan
survey kontak malaria 640 Org 8,000.00 5,120,000.00 5 Honorarium Non PNS 3,600,000.00
3,600,000.00 - 100 - Honor Petugas Mikroskopist malaria Puskesmas 6 Org/Bulan 600,000.00
3,600,000.00 6 Komsumsi Kegiatan Mass Blood Survey Malaria 1,624,000.00 1,566,000.00 58,000.00
- Makan 56 Org/kali/hari 96.43 25,000.00 1,400,000.00 - Kudapan 28 Org/kali/hari 8,000.00
224,000.00 7 Komsumsi Kegiatan Survey darah jari filariasis 1,100,000.00 1,100,000.00 - 100 - Makan
Kec. Tilamuta 24 Org/kali/hari 25,000.00 600,000.00 - Makan Kec. Botumoito 8 Org/kali/hari
25,000.00 200,000.00 - Makan Kec. Paguyaman 12 Org/kali/hari 25,000.00 300,000.00 8 Belanja
Perjalanan dinas dalam daerah dalam rangka kegiatan MBS Malaria 3,900,000.00 3,900,000.00 - 100
- Petugas Kabupaten (Golongan III) 26 Org /Kali 150,000.00 3,900,000.00 9 Belanja Perjalanan dinas
dalam daerah dalam rangka kegiatan SDJ Filariasis 2,100,000.00 2,100,000.00 - 100.00 - Kecamatan
Botumoito 6 Org/Hari 150,000.00 900,000.00 - Kecamatan Tilamuta 6 Org/Hari 200,000.00
1,200,000.00 T O T A L A N G G A R A N 28,980,000.00 28,922,000.00 58,000.00 99.80
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 43 Tabel 16. Alokasi Kegiatan Program Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit bersumber APBD II Tahun 2013 NO PROGRAM PAGU ANGGARAN REALIASI 1
Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Rp. 127.267.000 122.889.300 (96.56) 2
Peningkatan Imunisasi Rp.20.400.000 18.400.000 (90,19) 3. Surveylans Epidemiologi Rp.39.047.500
34.538.000 (88,45) 4 Monitoring & Evaluasi Rp. 58.942.000 50.840.000 (86,25) 5
Penyemprotan/Foging Rp. 3.577.000 0 249.233.500 226.667.300 (90) Berdasarkan tabel 14,15 dan
16 diatas bahwa Program Pencegahan dan pengendalian dialokasikan melalui anggaran APBD II dan
Globalfun untuk program Malaria tahun 2013. Realisasi anggaran program P2 melalui anggaran
APBD II sebesar 90% yang terdiri dari Pelayanan Pencegahan penyakit menular (96,56%) Peningkatan
Imunisasi (90,19%), Survey Epidemiologi (88,45%), Monitoring dan evaluasi (86,25%). Sedangkan
kegiatan belum terrealisasi karena tahun 2013 tidak terjadi KLB Demam berdarah sehingga kegiatan
tersebut tidak dilaksanakan (0%) dan anggaran melalui globalfun untuk program malaria dengan
realisasi 99%. www.p2dikesboalemo@yahooco.id 44 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN 1. Dari total
jumlah rumah diwilayah Puskesmas Se Kabupaten Boalemo sebesar 30,250 rumah, yang memenuhi
syarat kesehatan sebesar 16,784 rumah atau 55,5 % memenuhi syarat kesehatan. Artinya ada sekitar
45 % rumah yang tersebar diwilayah Kabupaten Boalemo tidak memenuhi syarat kesehatan dan
berpotensi atau menimbulkan berbagai jenis penyakit yang berbasis lingkungan seperti TBC dan
Pneumonia. 2. Ada 137.085 penduduk di Kab. Boalemo yang memiliki akses sanitasi, yang layak
hanya berjumlah 81.276 penduduk (59,29%). Sedangkan untuk penduduk yang memiliki akses air
minum hanya 81.289 penduduk (57,03). Hal ini bisa berdampak pada peningkatan penyakit yang
berbasis lingkungan. Melihat data cakupan diatas menggambarkan kondisi sanitasi dasar masih
rendah dan ini berdampak pada angka penemuan kasus penyakit yang berbasis lingkungan seperti
penyakit Diare, tipes dll. Angka penemuan penderita diare masih cukup tinggi yaitu sebanyak 3055
penderita (101,2%) dari 3020 perkiraan penderita. 3. Cakupan program P2 Tahun 2013 mengalami
peningkatan yang signifikan berdasarkan indicator-indikator program. 4. Universal Child
Immunization (UCI) Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 sebesar 95,1 % 5. Cakupan kasus
Penemuan Penderita Pneumonia Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 sebesar 90,3% 6. Cakupan
kasus Penemuan Penderita Diare Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 sebesar 101,2%
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 45 7. Cakupan CDR Program TB 91%, Conversi Rate 82% dan
Cure Rate 96% Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 . 8. Cakupan NCDR Program Kusta
25,7/100.000 penduduk, Penderita Kusta Cacat Tingkat 2 sebesar 10,8% melebhi target Nasional <
5% dan Proporsi Kusta Anak sebesar 3 % mencapai target Nasional < 5%. . 9. Cakupan Puskesmas
yang melakukan deteksi dini, npenatalaksanaan kasus PTM adalah 100 %, Cakupan Puskesmas yang
memiliki Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 100%, Cakupan Puskesmas yang memiliki Klinik Berhenti
Merokok sebesar 18% dan Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kegiatan POSBINDU sebesar
54%. 10. Desa dengan Annual Paraite Insiden (API) High Endemic Insiden Malaria ( >5) adalah
Rumbia, Tangga Barito, Pangi, Dulupi, Pontolo, Bongo Nol dan Desa Saritani. 11. Cakupan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang ditangani sesuai standar sebear 100%. 12. Cakupan
Penemuan AFP melampaui target Nasional 1 kasus (200%) dan DBD 0,06% dibawah target Nasional
1 tahun 7. Meningkatkan pengawasan serta follow up terhadappenderita TB dan Kusta dalam hal
pengobatan. 8. Meningkatkan pengawasan serta follow up terhada penderita Malaria dalam hal
pengobatan serta melaksanakan penyemprotan insektisida (IRS) melalui dana globalfun. 9.
Meningkatkan penemuan penderita secara dini terhadap penderita Pneumonia dan Diare diseluruh
Desa se Kabupaten Boalemo 10. Meningkatkan tatalaksana kasus gigitan hewan penular rabies
(GHPR) sehingga seluruh GHPR ditangani sesuai standar. 11. Meningkatkan kegiatan sero survey dan
mengoptimalkan pelayanan HIV-AIDS serta meningkatkan konseling penderita.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 47 Dokumentasi Kegiatan Program dr.Hi.Roni Imran selaku Kabid
P2-PL Dikes Boalemo memberikan arahan/bimbingan kepada peserta kegiatan penguatan capaian
program ISPA yang dihadiri oleh Kasubdit ISPA Kemenkes RI dan Kepala Seksi P2 Dikes Provinsi
Gorontalo dr. Hi.Triyogo Suhadi (kegiatan ini di biayai Kemenkes RI Tahun 2013 . Irvan Hemeto,
SKM.M.Kes selaku Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dikes Boalemo mewakili Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Boalemo sedang memberikan arahan/bimbingan kepada peserta
Minilokakarya Lintas Sektor Tingkat Kecamatan Mananggu dan dihadiri oleh Bapak Camat Mananggu
(kegiatan ini di biayai oleh dana BOK Puskesmas Tahun 2013). Kepala Desa Rumbia menerima secara
simbolis paket Kelambu berinsektisida masyarakat Dusun IV yang diserahkan oleh Kepala Seksi P2
Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo pada tahun 2013, untuk digunakan oleh masyarakat setempat.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 48 Kegiatan pelaksanaan Mass Blood Survey (MBS) Malaria
pengambilan sampel darah jari di Anak Sekolah Dasar di Wilayah Puskesmas Botumoito Kabupaten
Boalemo Tahun 2013. (kegiatan ini dibiayai oleh Global Fun, APBD II Dikes Boalemo Tahun 2013)
Pelakanaan pelayanan kesehatan bagi Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Boalemo pada kegiatan
pemberian vaksinasi Meningitis sebagai syarat keberangkatan CJH ke Arab Saudi (kegiatan ini
dibiayai oleh APBD II Dinas Keehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2013) Mikroskopis Dinas Kesehatan
Kabupaten Boalemo Haryono Musa melakukan pengawasan terhadap petugas mikroskopis
Puskesmas Paguyaman Siska Dude, Amd.Kep dalam kegiatan On The Job Training (OJT) mikroskopis
Malaria. (Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas) www.p2dikesboalemo@yahooco.id 49
Studi komparasi di Puskesmas Gambir Jakarta Utara dalam pelaksanaan kegiatan International
Stadarization Organization (ISO) 9000,2000,2001 dan 2002 tentang standarisasi pelayanan, Program
TB, Imunisasi dan HIVAIDS. (kegiatan ini dibiayai oleh APBD II Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
Tahun 2013) Pelaksanaan bimbingan tehknis program P2 ke Puskesmas Saritani dalam rangka
meningkatkan cakupan program baik indicator input, proses dan output program (kegiatan ini di
biayai oleh anggaran APBD II Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Tahun 2013). Pengambilan
sampel darah pada populasi kunci untuk pemeriksaan factor risiko HIV-AIDS di wilayah Kabupaten
Kabupaten Boalemo (kegiatan ini dibiayai oleh APBD II Dikes Boalemo Tahun 2013)
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 50

Anda mungkin juga menyukai