Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

Disusun Oleh :
Tantri Yunita Ratna (1402450055)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. IDENTITAS SAP
Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Masyarakat Desa Mandalanwangi
Target : Ibu Hamil Desa Mendalanwangi
Hari / tanggal : Sabtu, 07 Oktober 2017
Jam : 09.00 - selesai WIB
Waktu : 15 menit
Tempat : Balai Desa Mendalanwangi

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini
sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya
kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan
dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan
sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi
yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan
sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil
dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin
terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi,
karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang
sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan
keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan
oleh komplikasi obstetrik, yang sering tidak diramalkan pada saat
kehamilan. Komplikasi obstetrik secara langsung adalah perdarahan, infeksi
dan eklamsia. Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh
keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan
dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan. Keterlambatan
dalam mencapai fasilitas kesehatan dan pertolongan difasilitas pelayanan
kesehatan. Angka kematian ibu di Indonesiamasih yang tertinggi diASEAN.
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil dapat
memahami tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
menjelaskan kembali :
1. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
2. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan
3. Penanganan awal terhadap tanda bahaya kehamilan

V. MATERI
Terlampir (lampiran 1)

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. PPT

VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator
Membuka acara, memperkenalakan diri dan tim penyuluh, mengatur
proses penyuluhan, tanya jawab, serta menutup acara.
2. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami
peserta penyuluhan.
3. Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan auidien/peserta penyuluhan, dan
masukan dari fasilitator
4. Peserta
Mendengarkan, memperhatikan, mengerjakan soal pre dan postest, serta
mengajukan pertanyaan.

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan :
Memberi salam Menjawab salam
Perkenalan Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan pem- Memperhatikan
belajaran
2 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi pe- Menyimak dan mende-ngarkan
nyuluhan secara beru-
rutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian tanda
bahaya kehamilan
2. Tanda bahaya yang
perlu dikenali
3. Cara penanganan
awal
3 2 menit Evaluasi :
Meminta masyarakat untuk Bertanya dan menjawab
menjelaskan kembali atau
menyebutkan :
1. Pengertian tanda
bahaya kehamilan
2. Tanda bahaya yang
perlu dikenali
3. Cara penanganan
awal
4 1 menit Penutup :
Mengucapkan terima Menjawab salam
kasih dan mengucapkan
salam

X. SETTING TEMPAT

XI. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA


Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada akehamilan
Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika
Wiknjosastro,Hanifa (editor) . 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rustam, Mochtar. 1989. SINOPSIS OBSTETRI. Jakarta: EGC

Http://masdanang.co.cc

Http://erm4_chimut.blog.friendster.com/2008/02/tanda-
tanda-bahayaaa- kehamilan/
HALAMAN PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan
(Tanda Bahaya Dalam Kehamilan)
(Sabtu/07 Oktober 2017/Mendalanwangi/09.00WIB)

Malang, 07-Oktober-2017
Mahasiswa

Tantri Yunita Ratna


NIM. 1402450055

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(Ika Yudianti SST, M.Keb) (Bibit, STr. Keb)


NIP. 198007272003122002 NIP. 196410091986032012
Lampiran 1
TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN
A. Pengertian

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang


mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).

B. Macam-macam tanda bahaya kehamilan


Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal menurut
Pusdiknakes (2003) :
1. Perdarahan lewat jalan lahir atau perdarahan pervaginaan

Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang


sedikit (spotting) di sekitar waktu pertama terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (penempelan hasil konsepsi
pada dinding rahim) yang dikenal dengan tanda Hartman dan ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan
mungkin terjadi pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Perdarahan pada masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua:

Perdarahan pada masa awal kehamilan

Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22


minggu. Perdarahan pervaginaan dikatakan tidak normal bila ada
tanda-tanda:
Keluar darah merah

Perdarahan yang banyak

Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya:

Abortus
Adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada
kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
Macam-macam abortus:

- Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara


alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri
kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian
awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat
darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil),
segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk),
temukan dan hentikan dengan segera sumber
perdarahan, lakukan pemantauan ketat
tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan
lanjutan. (Sarwono, 2001: 145).
- Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus
yang disengaja, baik dengan memakai obatobatan
mau pun alatalat.
- Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan
kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan,
dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi
medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai
3 tim dokter ahli.
- Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh
karena tindakan tindakan yang tidak legal atau tidak
berdasarkan indikasi medis.
- Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya
sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang
tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tandatanda syok maka atasi
dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obatobat
uterotonika dan antibiotika.
- Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan
ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba
kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Penanganannya: bila ada tandatanda syok maka atasi
dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obatobat
uterotonika dan antibiotika.
- Abortus imminens (keguguran membakat) adalah
keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini
keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan
memberikan obatobat hormonal dan anti spasmodika
serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan
aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika:
perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti
biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi
lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin
(uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi
kemungkinan adanya penyebab lain.
- Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah
mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak
dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan:
berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga
fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga
diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 :
211212)

Mola hidatidosa (hamil anggur)

Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak


spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari
kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus
inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah
ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan
evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi
berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml
cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-
60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap
perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap
pengosongan uterus secara cepat)
Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)

Perdarahan pada masa kehamilan lanjut setelah 22 minggu


sampai sebelum persalinan. Perdarahan pervaginaan dikatakan
tidak normal bila ada tanda- tanda:
Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan.

Perdarahan kadang banyak atau tidak terus menerus.

Perdarahan disertai rasa nyeri.

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio


plasenta, ruptur uteri, atau dicurigai adanya gangguan
pembekuan darah.
2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali


merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah
sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristriahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
3. Perubahan visual (penglihatan) secara tiba-tiba (pandangan kabur)
Penglihatan ibu bisa berubah pada masa kehamilan.
Perubahan penglihatan yang ringan (minor) adalah normal.
Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya tiba-tiba pandang kabur atau
terbayang, melihat bintik- bintika(spot), serta mata bekunang-
kunang.
Perubahan penglihatan ini bisa bisa disertai denagn sakit
kepala yang hebat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu
tanda preeklamsi.
4. Nyeri perut hebat

Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan


persalinan normal adalah suatu kelainan.
Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa
adalah nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan
perdarahan lewat jalan lahir.
Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu),
kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborstus
(keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm,
gastritis (maag), solutio placenta, penyakit menular seksual,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
5. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak


yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari
dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan
meninggikan kaki lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak dapat menjadi masalah serius jika ditandai dengan:

muncul pada muka dan tangan.

bengkak tidak hilang setelah beristirahat.

bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya.


Jika hal ini merupakan pertanda dari anemia, gangguan
fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia.
Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk oedema (bengkak)
karena dengan menurunnya kekentalan darah pada penderita
anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin
(Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah
yang rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi
dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu hamil mlai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia


kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil
dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida,
baru pertama kali hamil). Jika janin tidur, gerakannya akan
melemah. janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring/beristirahat, makan dan minum.

Tanda-tanda bahaya lainnya yang harus diwaspadai diantaranya:

a. Rasa mual dan muntah pada trimester satu

Terjadi mual dan muntah poada kehamilan bahaya jika:

Peningkatan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan


berat badan.

Terdapat tanda-tanda kurang gizi.

Hiperemesis gravidarum.

Terjadi perubahan status gizi, dehidrasi,


ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat badan yang
signifikan.
Pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau pankreas.

Penyebab masih belum diketahui secara pasti, kemungkinan


disebabkan:

Peningkatan hormon HCG, esterogen/progesteron

Relaksasi otot-otot halus

Metebolisme: perubahan metabolisme

Keletihan

Cara meringankan atau mencegah:

Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.

Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat
tidur.

Duduk tegak setiap kali selesai makan.

Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras atau


menyengat.

Memakan makanan kering dan minum diantara waktu makan.

Minum cairan berkarbonat.

Bangun dari tidur secara berlahan-lahan dan jangan langsung


bergerak.

Jangan menggosok gigi segera setelah selesai waktu makan.

Istirahat cukup.

b. Mengidam

Mengidam pada kehamilan dikatakan bahaya jika:

Pertambahan berat badan tidak memadai bahkan kekurangan


berat badan.

Diikuti tanda-tanda gejala anemia karena kekurangan zat besi


atau infeksi.

Terdapat tanda-tanda kurang gizi.

Jika bahan mengidan adalah bahan beracun atau zat gizi


yang dimakan berada dalam jumlah yang tidak
diperbolehkan.
Penyebab:

Sering dikaitkan dengan anemia

Bisa merupakan tradisi.

Cara meringankan atau mencegah:

Tidak perlu dikhawatirkan selama diet dalam asupan gizi tetap


memadai.

Beri pengertian tentang bahaya memakan makanan yang tidak


benar.

Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima,


mencakup gizi yang diperlukan, serta memuaskan
mengidam atau tradisi adat.
c. Keputihan

Terjadinya kaeputihan pada kehamilan dikatakan bahaya jika:

Sangat banyak, baunya menyengat, berwarna kuning/abu-abu

Penyebab:

Hiperplasia mukosa vagina

Kelenjar endoserviks meningkatkan produksi lendir


karena peningkatan jumlah hormon esterogen
Cara meringankan atau mencegah:

Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari.

Memakai pakaian dalam terbuat dari katun atau bahan-


bahan yang kuat daya serapnya.
Hindari memakai pakaian dalam yang terbuat dari
pantyhose yang terbuat dari nilon.
d. Hidung tersumbat atau berdarah

Terjadinya hidung tersumbat/berdarah pada kehamilan dikatakan


bahaya jika:

Ibu merasa dingin

Terjadi demam

Suhu tubuh >380 C

Penyebab:

Penigkatan jumlah hormon esterogen dan progesteron.

Pembesaran kapiler.

Relaksasi otot halus vaskular serta genangan vaskular hidung.

Volume sirkulasi darah yang meningkat.

Cara mengurangi atau mencegah: Gunakan vaprorizer udara dingin

e. Gatal-gatal

Terjadi gatal-gatal pada kehamilan dikatakan bahaya jika:

Adanya pruritis gravidarum, intrahepatik kolestatis


kehamilan, tanpa atau dengan sakit kuning yang berkaitan
dengannya.
Dibarengi dengan mual dan muntah, sakit kuning dan kolestasis.

Penyebab: kemungkinan karena hipersensitivitas terhadap antigen


plasenta.

Cara meringankan atau mengurangi:

Gunakan kompres atau mandi menggunakan siranan air sejuk.

Gunakan cara mandi outmeal.

f. Diare

Terjadinya diare dalam kehamilan dikatakan bahaya jika:

Terjadi dehidrasi

Disertai demam
Terdapat darah dalam kotoran

Penyebab:

Mungkin karena hormon

Mungkin karena faktor makanan

Cara mengurangi atau mencegah:

Cairan pengganti atau rehidrasi mural

Hindari makan berserat tinggi

Makan sedikit tapi sering

g. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi


sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan
intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan
cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test)
merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
h. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya


keadaan dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin
kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin,
2002).
i. Demam tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam


kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
j. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada


kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini
biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
yang sampai mengganggu aktifitas sehari -hari dan keadaan umum
menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
(Wiknjosastro, 2002).
k. Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan


hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr%
pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita
tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin,
2002).
Agar terhindar dari semua masalah itu, pastikan bahwa calon
ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan,
pemeriksaan kehamilan dini dan teratur akan meminimalkan risiko
kelainan dan gangguan kehamilan serta membina komunikasi yang
baik dengan pasien, sehingga pasien memiliki kehamilan serta
persalinan yang sehat dan menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai