Anda di halaman 1dari 4

Soal Umum

No.1
Pembelajaran Dari Rontoknya Industri Kapal Tiongkok

Pada tahun 2000 an Tiongkok mengalami masa keemasan industri kapal. Tiongkok menjadi
produsen terbesar pada saat itu. Namum saat ini industri kapal Tiongkok mengalami
penurunan. Perkembangan pesat pada tahun 2000 an tidak pernah diprediksi, justru pemerintah
Tiongkok memperkirakan industri kapalnya mencapai puncak pada tahun 2015. Tidak hanya
Tiongkok yang mengalami penurunan industri perkapalan, Jepang dan Korea Selatan
mengalami pula.
Penurunan industri kapal disebabkan melemahnya ekonomi dunia. Permintaan terhadap kapal
kontainer dan penumpang dengan muatan besar melemah. Selain itu persaingan dengan pihak
swasta juga sangat ketat. Sebagai gambaran, harga kapal mengangkut masal yang semula
berharga sekitar US$ 110 juta saat ini menjadi sekitar US$ 45 juta . Dampaknya jumlah
galangan kapal besar di Tiongkok mengalami penurunan sekiar 59%. Untuk menangani hal
tersebut pemerintah Tiongkok melalui The Export-Import Bank of China menggelontorkan
dana US$ 25 milyar sebagai pemantik industri kapal.
sumber : http://www.kompasiana.com/rrnoor/pembelajaran-dari-rontoknya-industri-
kapal-tiongkok_589e5c0144afbdcf0d09cd28

komentar :
Sebagai negara yang ingin menjadi poros maritim dunia, Indonesia harus belajar dari apa yang
dialami Cina. Pembangunan infrastruktur galangan kapal yang memadai harus dilakukan demi
memenuhui permintaan dalam maupun luar negeri. Dalam proses pengembangan kapal harus
disesuaikan dengan kebutuhan di dalam negeri. Jangan bergantung pada permintaan dari luar
Indonesia, karena permintaan tidak akan stabil dan bergantung pada ekonomi dunia
No. 2
a. Kapal Tangker

Ciri ciri umum :


Kapal tanker cenderung ukurannya
besar, sehingga :
Bentuk Lambung gemuk
Paralel middle body panjang
Kecepatan ( Vo ) kecil
Lokasi Kamar Mesin Umumnya di
Belakang
Coef. Blok besar, agar daya angkut
maksimal

b. Kapal Timber Carrier

Ciri ciri umum :


Kurang lebih 30 % muatan berada diatas
geladak. Akibatnya :
Muatan Kayu diatas geladak menyatu
dengan badan kapal.
platform dengan ketinggian tertentu
sehingga tidak menganggu muatan.
Selalu mepunyai double bottom. Double
bottom ini biasanya selalu diisi dengan
ballast yang berfungsi untuk menurunkan
titik berat kapal.
Kamar Mesin biasanya diletakkan di
belakang.

3. Kapal FPSO

Ciri ciri umum :


Konstruksi gading gading lebih kuat
daripada kapal dengan ukuran yang
sama, disebabkan danya beban di atas
deck yang sangat besar berupa
equipment/pabrik produksi minyak dan
gas.
tempat akomodasi lebih besar, terdapat
hampir sekitar 300 orang tinggal di
atasnya (lifing quarter).

SOAL GEOMETRI
No. 2
h = 6m
half
station ord simpson prod prod
(x) (y) mul. 1 arm 2 arm prod 3 y^3 prod 4
0 6 1 6 0 0 0 0 216 216
6 7,02 4 28,08 1 28,08 1 28,08 345,948 1383,79
12 7,68 2 15,36 2 30,72 2 61,44 452,985 905,97
18 7,98 4 31,92 3 95,76 3 287,28 508,17 2032,68
24 7,92 2 15,84 4 63,36 4 253,44 496,793 993,586
30 7,5 4 30 5 150 5 750 421,875 1687,5
36 6,72 2 13,44 6 80,64 6 483,84 303,464 606,929
42 5,58 4 22,32 7 156,2 7 1093,7 173,741 694,964
48 4,08 2 8,16 8 65,28 8 522,24 67,9173 135,835
54 2,22 4 8,88 9 79,92 9 719,28 10,941 43,7642
60 0 1 0 10 0 10 0 0 0
180 750 4199,3 8701,02

a. Aw = 2/3 . 6. 180 = 720 m2


b. M = 2/3. 62. 750 = 18000 m3
c. LCF = 6. 750/180 = 25 m
d. IL = (2/3. 63. 4199,3) (720. 252) = 154696,32 m4
e. IT = 2/9. 6. 8701,02. = 11601,36 m4
TUGAS 01
KL 4121
DASAR TEKNIK PERKAPALAN
Prof. Dr. Ir. Ricky Lukman Tawekal

Naufal Rizqur Rahman


15515037

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017

Anda mungkin juga menyukai