Tugas 3-pfl
Tugas 3-pfl
Sebelum kita mendefinisikan sirkulasi laut dunia kita harus mengetahui definisi dasar dari
arus laut. Arus laut gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.Gerakan
massa air laut tersebut digerakan oleh pengaruh angin. Angin bergerak dari tekanan udara yang tinggi
ke tekanan udara yang lebih rendah. Jadi bisa didefinisikan bahwa arus laut dipengaruhi oleh angin
yang bergerak dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Factor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan arus laut:
1. Angin
2. Salinitas
3. Suhu
4. Gravitasi
5. Gerak rotasi bumi
6. Konfigurasi benua
7. Topografi dasar laut
Salinitas adalah kadar garam yang terkandung dalam air laut. Salinitas mempengaruhi pergerakan
pada kedalaman air laut. Ini disebabkan adanya perbedaan kadar salinitas di setiap zona kedalaman
laut. Air laut yang bersalinitas tinggi akan bergerak ke kadar air laut yang bersalinitas rendah.
Itulah yang disebut perbedaan densitas air laut.perbedaan densitas air laut meneybabkan
pergerakan di kedalaman air laut .
Gaya gravitasi dri bulan dan matahari itu menyebabkan permukaan air laut di suatu tempat tertentu
naik mencapai ketinggian tertentu dan kemudian turun kembali seiring dengan perubahan
konfigurasi benda-benda langit tersebut.
Pengaruh rotasi bumi terhadap arus laut adalah gerak rotasi bumi menyebabkan arus laut bergerak
searah dengan rotasi bumi karena rotasi bumi menimbulkan Efek sentrifugal yaitu dorongan ke
arah luar pusat rotasi ( gaya corriolis )
Suhu atau temperature menyebabkan adnaya arus disebabkan Perubahan densitas timbul karena
adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam
dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus
termohalin.
Konfigurasi benua dan topografi dasar laut merupakan faktor penyebab adanya arus laut.
Konfigurasi benua menyebabkan aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi
utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.
Sirkulasi laut dunia
Pola umum arus permukaan samudera
dimodifikasi oleh faktor-faktor fisik dan berbagai
variabel seperti friksi, gravitasi, gerak rotasi Bumi,
konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin
lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan
arus permukaan samudera yang rumit. Arus di
samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut
bergerak melintasi samudera yang luas dan
membentuk aliran yang berputar searah gerak jarum
jam di Belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere),
dan berlawanan arah gerak jarum jam di Belahan Bumi Selatan (Southern Hemisphere). Pola umum
sirkulasi arus global dapat dilihat dalam Gambar 1.Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa
air laut mempengaruhi massa udara yang ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia.
Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation) Faktor utama yang mengendalikan gerakan
massa air laut di kedalaman samudera adalah densitas air laut. Perbedaan densitas diantara dua massa
air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa
air laut-dalam (deep-water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan
massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan. Perbedaan densitas massa
air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperature dan salinitas air laut. Oleh karena itu gerakan
massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation)
Dengan kecepatan angin sedemikian itu, sebuah badai tropis yang melintasi daratan dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan hebat dengan daya hancurnya yang bisa melebihi dasyatnya
bom hidrogen sekaliber bom atom. Tidak hanya pohon-pohon yang bisa tercabut dari akarnya,
bangunan-bangunan permanen bisa tersapu, mobil besar, kereta api, dan benda-benda besar atau berat
lainnyapun dapat terangkat dan beterbangan, serta dapat menimbulkan korban ribuan jiwa. Setiap
tahunnya badai terjadi di atas perairan luas di samudera yang ada di permukaan bumi. Secara alami
kejadian badai tropis diperkirakan berkisar 90 kejadian per tahunnya. Tak jarang, kurang dari sebulan
terjadi 4 hingga 5 badai tropis. Ia hanya bisa tumbuh ketika suhu muka laut minimal 26,5 derajat
Celcius dengan ketersediaan uap air yang cukup, dan kemungkinan kemunculannya ini dapat
dideteksi sejak tiga hari sebelumnya. Karena bertambahnya faktor kekasaran permukaan dan
kehilangan sumber kelembabannya, badai akan melemah ketika masuk jauh ke daratan. Sebuah
sistem pusaran angin yang terbentuk di atas samudera luas, belum bisa disebut badai jika belum
memiliki beberapa kualifikasi (batasan). Ia belum bisa disebut badai jika kecepatannya dibawah 63
km/jam (34 knot). Calon bibit badai ini juga belum tentu akan tumbuh menjadi badai jika tidak ada
faktor-faktor meteorologis (yang berhubungan dengan cuaca) lain yang mendukung.