Anda di halaman 1dari 10

Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.

1 (35-44)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA DAN SIKAP PADA


PRAKTIKUM TITRIMETRI DAN GRAVIMETRI SMK-SMTI MAKASSAR

Widya Dwi Anggraini, Ramlawati1, Muhammad Anwar2


1,2
Dosen PPs Pendidikan Kimia Universitas Negeri Makassar
Email: widyadwianggraini@ymail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat penilaian pada praktikum titrimetri dan
gravimetri meliputi penilaian kinerja dan sikap yang valid, reliabel, dan praktis. Dengan
melibatkan satu kelas sebagai subyek uji coba yang terdiri dari 33 orang peserta didik serta 4
orang guru. Kevalidan diperoleh berdasarkan penilaian pakar terhadap perangkat penilaian
kinerja dan sikap yang dikembangkan, reliabilitas diperoleh dari nilai koefisien Alpha
Cronbach berdasarkan program SPSS, dan kepraktisan diperoleh dari nilai angket respon guru
terhadap perangkat penilaian kinerja dan sikap yang dikembangkan. Langkah pengembangan
ini terdiri dari lima langkah yakni (1) investigasi awal yang dilakukan melalui kegiatan
mengidentifikasi informasi, analisis informasi, membatasi masalah dan merencanakan
kegiatan lanjutan; (2) perencanaan yang dilakukan melalui kegiatan perancangan penilaian
kinerja dan sikap dalam bentuk penyusunan kisi-kisi penilaian kinerja maupun sikap; (3)
realisasi atau konstruksi yang dilakukan dengan pembuatan draft awal penilaian kinerja dan
sikap; (4) evaluasi, tes, dan revisi dilakukan dengan validasi isi; serta (5) implementasi
dilakukan dengan kegiatan uji coba terbatas. Instrumen yang digunakan adalah lembar
validasi untuk mengukur kevalidan dan reabilitas serta angket respon guru untuk mengukur
kepraktisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat penilaian kinerja dan sikap pada
praktikum titrimetri dan gravimetri memenuhi kriteria valid, reliabel, dan praktis. Rata-rata
kevalidan, reliabilitas, dan kepraktisan perangkat penilaian berturut-turut adalah 0,965; 0,807;
dan 64,87 berdasarkan penilaian kedua validator dan berdasarkan uji coba yang dilaksanakan
pada peserta didik Jurusan Kimia Industri SMK-SMTI Makassar

Kata kunci: pengembangan, penilaian, kinerja, sikap, praktikum.

ABSTRACT
This research aims to produce performance assessment and attitudes tools on titrimetric and
gravimetric Laboratory which valid, reliable, and practical. Validity based on judgment of
expert on performance assessment tools and attitudes that are developed, reliability obtained
from Alpha Cronbach coefficient values based SPSS, and practicality is obtained from the
value of teachers' questionnaire responses and performance assessment tools developed
attitude. This development step consists of five steps: (1) preliminary investigation with
excute identify information, analyze information, to limit the problem, and plan continuation
activity; (2) design with excute design performance and attitude assessment in form matriks
performance and attitude assessment; (3) realization or construction with excute to make first
draft; (4) test, evaluation, and revision with excute to judgement of ekspert; and (5)
implementation with excute to trials carried out. The instrument which used are classifier for
paper validation for measure validity and reability as well as teachers' questionnaire responses
for measure practicality. The results showed that the performance assessment and practical
attitude on titrimetric and gravimetric meet the criteria of valid, reliable, and practical. Mean
valid, reliable, and practical in sequence are 0,965; 0,807; and 64,87 assessments is based on

35
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (35-44)

both validator and based on trials carried out at the Department of Industrial Chemistry
students SMK-SMTI Makassar.

Keywords: development, assessment, performance, attitude, practice.

PENDAHULUAN penilaian yang berorientasi pada hasil


Dinamika pembangunan Indonesia pembelajaran. Penekanan penilaian
sebagai negara berkembang berusaha praktikum sesungguhnya justru terletak pada
meningkatkan SDM dengan cara proses pengambilan keputusan yang
meningkatkan mutu pendidikan. Lulusan ditunjukkan pada kinerja pada saat
SMK merupakan bibit SDM penting praktikum. Pelaksanaan praktikum tidak
sehingga mutu lulusan ini perlu hanya menyangkut pengetahuan tentang
ditingkatkan. Peningkatan mutu lulusan ini teori maupun keterampilan dalam
tidak lepas dari pembinaan kompetensi mengaplikasikan dan membandingkan teori
melalui kegiatan pembelajaran yang tersebut dalam bentuk kerja, namun juga
diberlakukan. Salah satu mata pelajaran memerlukan respon sikap dalam melakukan
yang mengembangkan kompetensi peserta praktikum. Kegiatan praktikum dapat
didik adalah Praktikum Dasar Kerja memupuk sikap ilmiah yang dapat menjadi
Laboratorium. salah satu indikator keberhasilan proses
Praktikum Dasar Kerja Laboratorium pembelajaran kimia.
merupakan mata pelajaran bidang produktif Kinerja maupun sikap peserta didik
yang mengacu pada Standar Kompetensi adalah dua hal yang bersifat kualitatif dan
Kerja Nasional Indonesia yang bertujuan sulit untuk diukur, oleh karena itu
membekali peserta didik konsep dan prinsip diperlukan instrumen penilaian harus
dasar kerja laboratorium serta memiliki menyertakan pembobotan rinci yang dapat
keterampilan mengembangkan pengetahuan, memetakan kemampuan peserta didik dalam
dan sikap percaya diri sebagai bekal melakukan sesuatu. Guru dapat menilai
kesempatan melanjutkan pendidikan pada kompetensi keterampilan menggunakan tes
jenjang yang lebih tinggi serta praktik, proyek, maupun penilaian
mengembangkan ilmu pengetahuan dan portopolio (Kemendikbud, 2013). Penilaian
teknologi (Kemendikbud, 2014). seperti ini menurut Kunandar (2014)
Pelaksanaan pembelajaran terkait biasanya dilakukan melalui instrumen
dengan proses penilaian. Penilaian menurut pengamatan menggunakan skala rating dan
Husamah (2013) dan Arends (2008) daftar cek yang dilengkapi rubrik.
digunakan sebagai bahan refleksi untuk Penilaian kinerja adalah tentang
mengetahui perkembangan pencapaian penampilan pengetahuan pada situasi kinerja
peserta didik, sehingga penilaian merupakan yang realistis, sebagai pertentangan keluar
bagian penting dari pembelajaran. Teknik konteks di ujian sekolah. Penilaian ini
dan alat penilaian seharusnya disesuaikan digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
dengan tujuan dan sasaran penilaian, situasi, berpikir tingkat tinggi atas penguasaan
dan kondisi lingkungan, serta kompetensi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang
dasar seperti yang telah tercantum pada diperlukan untuk keberhasilan peserta didik
kurikulum (Ruslan, 2005). (Wren, 2009). Stiggins (1987) menyatakan
Pada kegiatan praktikum proses tujuan dari penilaian kinerja menilai
penilaian dapat dilaksanakan untuk melihat kemampuan menerjemahkan pengetahuan
kemampuan peserta didik dalam melakukan dan pemahaman melalui tindakan.
praktikum, yakni dalam hal pengetahuan, Agar penilaian kinerja tidak berubah-
sikap, dan keterampilan secara simultan. ubah, maka respon dalam konstruksi peserta
Pemberian soal saat responsi merupakan didik harus diberikan penskoran (Popham,

36
Widya, Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja .

2000). Brookhart (2013) menyatakan ketercapaian kompetensi belajar peserta


bahwa: the main purpose of rubrics is to didik.
assess performances. Tujuan utama dari Penilaian kinerja sangat membantu
rubrik adalah menilai kinerja. Bagaimana dalam penentuan keputusan melalui
kita sebagai pengamat mencocokkan kriteria pengamatan dan tepat digunakan untuk
spesifik dengan indikator pencapaian peserta menilai kompetensi peserta didik pada saat
didik. Penskoran respon kriteria adalah salah praktikum. Ramadani (2012) dan Jumriati
satu cara menetapkan respon minimal (2014) menemukan bahwa penggunaan
peserta didik, sehingga mereka tahu penilaian kinerja menuntut pengamat dalam
bagaimana kinerja mereka dievaluasi. mengamati semua aspek yang dimiliki
Pada proses pembelajaran, tidak hanya praktikan sehingga keterampilan peserta
dibutuhkan penilaian pada aspek didik dapat terukur dengan menyeluruh.
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian SMTI belum menyediakan perangkat
afektif juga penting, salah satunya adalah penilaian yang digunakan untuk menilai
sikap. Menurut Stiggins (1994) sikap adalah kinerja dan sikap pada praktikum. Sehingga
bagian dari afektif selain minat, motivasi, dipandang perlu mengembangkan perangkat
nilai, preferensi, konsep diri, dan tempat penilaian pada aspek tersebut. Perangkat
mengontrol. Sikap bermula dari perasaan penilaian membantu guru memberikan
suka atau tidak suka terhadap suatu obyek keputusan tentang hasil kerja peserta didik.
yang berkaitan dengan kecenderungan Adanya perangkat penilaian membuat
seseorang dalam merespon sesuatu. Sikap peserta didik mengetahui aspek apa saja
dapat dibentuk kemudian terjadi perilaku yang dinilai sehingga peserta didik akan
yang diinginkan (Ruslan, 2005). menunjukkan kemampuan mereka secara
Hasil wawancara pada guru diperoleh optimal.
informasi bahwa kendala yang dihadapi Berdasarkan latar belakang tersebut
pada saat melakukan penilaian adalah pada maka penting untuk mengembangkan
praktikum beberapa sikap tidak terukur dan perangkat penilaian kinerja dan sikap
pedoman penskoran pada aspek pengamatan dengan mengacu pada model pengembangan
kinerja sebelumnya tidak ada. Hal ini Plomp dengan pertimbangan bahwa model
mengakibatkan sulit bagi guru untuk ini dipandang lebih cocok dengan
membandingkan dan memberikan keputusan pengembangan instrumen penilaian karena
pada tingkatan mana kompetensi peserta berorientasi pada produk dan hasil dimana
didik berada. prosedurnya lebih sederhana (Haksani,
Berdasarkan Peraturan Pemerintah 2013). Pengembangan model Plomp lebih
Nomor 19 Tahun 2005 pasal 25 ayat 4 yang fleksibel sesuai karakteristik penilaian yang
menyatakan bahwa kompetensi lulusan bersifat berkelanjutan dan tidak terpisah
mencakup sikap, pengetahuan, dan dengan kegiatan pembelajaran sehingga
keterampilan. Dimana pada masing-masing dapat dilakukan revisi dan implementasi
ranah diperlukan suatu instrumen penilaian yang berulang-ulang pada prototipe sampai
yang dapat mengukur kemampuan secara perangkat memenuhi kualitas kevalidan,
spesifik, sehingga guru dapat mengukur reliabilitas, dan kepraktisan.
sejauh mana tujuan pembelajaran dicapai. Berdasarkan masalah di atas maka
Penilaian kinerja adalah penilaian yang rumusan masalah dalam penelitian ini antara
menuntut peserta didik memperlihatkan lain adalah:
pengetahuan dan pemahamannya dalam 1. Bagaimana proses pengembangan
bentuk tindakan (Colley, 2008). Penilaian perangkat penilaian kinerja dan sikap
kinerja adalah salah satu dari penilaian yang pada praktikum titrimetri dan gravimetri
disarankan kurikulum 2013 yang berlaku SMK-SMTI Makassar?
saat ini (Kunandar 2014) untuk mengukur 2. Bagaimana kevalidan, reliabilitas, dan
kepraktisan perangkat penilaian kinerja

37
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (35-44)

dan sikap pada praktikum titrimetri dan validitas isinya. Jika nilai koefisien validitas
gravimetri SMK-SMTI Makassar yang isi > 0,75 maka instrumen sudah dikatakan
dikembangkan? valid (Ruslan, 2009). Selanjutnya dapat
dilakukan uji coba. Namun, jika tingkat
METODE PENELITIAN pencapaian validitas belum valid, perlu
1. Jenis Penelitian dilakukan revisi. Selanjutnya dilakukan
Penelitian ini merupakan penelitian kembali validasi. Demikian seterusnya
pengembangan yang mengacu pada model sampai diperoleh perangkat yang ideal dari
pengembangan Plomp. ukuran validitas konstruk dan isinya
2. Subyek Uji Coba b. Analisis Reliabilitas
Penelitian ini diujicobakan terbatas Reliabilitas adalah konsistensi.
pada peserta didik kelas X Jurusan Kimia Penilaian konsisten apabila perangkat
Industri 2 SMK-SMTI Makassar. sebanyak penilaian telah mencapai tujuan yang
33 orang serta guru yang mengajar diinginkan yakni tidak terdapat perbedaan
praktikum Dasar Kerja Laboratorium hasil penilaian dari masing-masing penskor
semester genap tahun pelajaran 2014-2015. (rater). Selanjutnya dilakukan perhitungan
3. Instrumen Penelitian dengan analisis Alpha Cronbach pada
Instrumen penelitian yang digunakan program SPSS. Jika nilai 0,70 r, dikatakan
antara lain: instrumen penilaian telah memiliki
a. Angket respon guru, digunakan untuk reliabilitas cukup tinggi (Karyana, 2013).
memperoleh respon guru tentang c. Analisis Kepraktisan
kemudahan penggunaan perangkat yang Kepraktisan merupakan salah satu
dikembangkan. indikator kualitas suatu alat ukur. Perangkat
b. Lembar validasi instrumen, digunakan penilaian dikatakan praktis apabila
untuk memperoleh informasi validitas perangkat penilaian dinilai mudah
dan reabilitas perangkat yang digunakan oleh responden berdasarkan
dikembangkan. tanggapan guru terhadap perangkat. Dengan
c. Lembar penilaian kinerja digunakan melihat aspek seperti kemudahan dalam
untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan perangkat dan kelengkapan
kinerja peserta didik dalam melakukan aspek yang dinilai. Hal ini dilakukan dengan
analisis titrimetri dan gravimetri. cara menghitung banyaknya yang memberi
d. Lembar penilaian sikap, digunakan untuk respon positif sesuai aspek yang diminta
mendapatkan informasi respon peserta kemudian menghitung rata-ratanya, dan
didik dalam melakukan analisis titrimetri menentukan kategori dengan kriteria yang
dan gravimetri. ditetapkan.
4. Teknik Analisis Data
a. Analisis Validitas HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh dianalisis dengan 1. Validitas
mempertimbangkan masukan dan saran Hasil perhitungan validitas isi
validator. Kelayakan instrumen menurut dirangkum dalam Tabel 1:
Ruslan (2009) merupakan relevansi kedua
pakar. Koefisien validitas isi dihitung
berdasarkan:

Validitas Isi =
+++

Selanjutnya melakukan rekapitulasi hasil


kesepakatan ahli ke dalam tabel pada setiap
butir instrumen. Kemudian menggolongkan
hasil kesepakatan penilai ke dalam A, B, C,
maupun D selanjutnya menghitung koefisien

38
Widya, Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja .

2. Reabilitas untuk mengetahui keterampilan analisis


Adapun hasil analisis reabilitas tiap peserta didik. Adapun untuk penilaian sikap
perangkat penilaian disajikan Tabel 2: dilihat dari kehadiran peserta didik dalam
kegiatan analisis. Hal ini kurang sesuai
dengan kurikulum 2013 yang menekankan
pada penguatan proses dalam menilai
keterampilan dan pengetahuan yang terkait
dengan kompetensi yang diharapkan.
Terdapat kelemahan dalam menilai
kinerja dengan penilaian diri yakni tingginya
unsur subyektivitas penilai. Hal ini terjadi
3. Kepraktisan jika kriteria tidak disertai dengan rubrik
Adapun hasil penyebaran angket respon penskoran. Sebelumnya penilaian
guru disajikan dalam Tabel 3: keterampilan dilakukan hanya
memperlihatkan indikator apa saja yang
harus dikuasai peserta didik tetapi
penilaiannya tidak disertai rubrik penskora.
Poin penting dalam perbaikan penilaian di
sekolah ini adalah diperlukan suatu rubrik
penilaian yang berisi kinerja dasar dalam
mengukur kinerja peserta didik. Selain itu,
urutan penilaian perlu disesuaikan dengan
urutan proses analisis. Hal ini dimaksudkan
agar memudahkan guru dalam merekam dan
memberikan keputusan pada level mana
keterampilan peserta didiknya.
Selain kinerja dalam analisis, hal yang
PEMBAHASAN tidak kalah penting adalah bagaimana
1. Pengembangan Perangkat Penilaian menilai afektif peserta didik. Dalam ranah
a. Tahap Investigasi Awal afektif komponen yang telah banyak diukur
Pada tahap investigasi awal, hal yang adalah sikap. Beberapa sikap peserta didik
dilakukan adalah menghimpun informasi sulit diamati dalam praktikum namun bukan
mengenai kondisi yang mempengaruhi berarti tidak dapat diukur sama sekali. Hal
pengembangan perangkat penilaian yang ini dapat dilakukan melalui pengisian angket
dilakukan dengan wawancara dan observasi skala sikap. Sehingga menjadikan kehadiran
langsung. Berdasarkan hasil wawancara sebagai patokan untuk melihat baik atau
diperoleh bahwa penilaian kurikulum 2013 tidaknya sikap peserta didik adalah kurang
menyulitkan guru dalam membuat penilaian tepat.
yang autentik kemudian tuntutan standar Berdasarkan identifikasi dan analisis
kelulusan yang lebih mengutamakan informasi yang dilakukan, maka sangat
keahlian, keterampilan, dan sikap mereka diperlukan suatu alat ukur yang dapat
dalam dunia kerja memerlukan suatu alat membedakan kemampuan peserta didik pada
ukur yang disesuaikan dengan karakteristik saat praktikum khususnya dalam kinerja dan
mutu lulusannya. sikap. Praktikum yang dilaksanakan pada
Penilaian yang diharapkan pada semester genap kelas X yakni analisis
kurikulum 2013 adalah penilaian yang kuantitatif meliputi analisis titrimetri dan
menekankan pada proses pembelajaran. gravimetri. Sehingga kinerja dan sikap yang
Penilaian yang selama ini dilakukan adalah diukur juga dibatasi hanya yang terlihat
dengan menilai laporan praktikum untuk dalam analisis titrimetri maupun gravimetri.
menilai pengetahuan dan penilaian diri .

39
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (35-44)

b. Tahap Perancangan Penilaian kognitif berbentuk tes uraian


Pada tahap perancangan kegiatan yang dengan pertimbangan bahwa dalam tes
dilakukan adalah melakukan beberapa uraian kemampuan peserta didik yang
kegiatan dimulai dengan membuat matriks sebenarnya dapat terungkap. Dalam tes
hubungan kinerja dan sikap dengan prosedur uraian, lebih mudah mendeteksi kecurangan
kerja, kemudian memilih format dan bentuk peserta didik. Terdapat kekurangan tes
penilaian. Selanjutnya menentukan skor uraian yakni adanya unsur subyektivitas dari
untuk skala penilaian. Kemudian penilai dan untuk menghindari subyektivitas
mendaftarkan aspek penilaian dalam kisi- maka rubrik penskoran disiapkan pada
kisi. Dan menjabarkan kisi-kisi intrumen masing-masing analisis.
penilaian sikap menjadi indikator sikap d. Tahap Tes, Evaluasi, dan Revisi
ilmiah dan sikap sosial. Selanjutnya Sebelum perangkat penilaian
membatasi aspek penilaian menjadi sikap diujicobakan, terlebih dahulu diperiksa
yang dapat teramati saat praktikum. kesesuaiannya dengan teori oleh pakar
Kemudian merakit pernyataan berdasarkan dibidangnya masing-masing. Analisis secara
indikator sikap yang dibuat menjadi teoritik mempertimbangkan masukan, saran,
pernyataan positif maupun negatif.. dan komentar dari kedua validator. Dalam
Kemudian membuat lembar validasi hal ini perangkat penilaian diperiksa oleh
penilaian kinerja dan sikap, serta angket validator yang ahli dalam bidang evaluasi
respon guru. dan kimia analisis.
c. Tahap Realisasi 1) Validitas isi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Validitas isi dilakukan melalui
ini adalah membuat draft penilaian kinerja penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan
maupun sikap dalam analisis titrimetri bahwa soal-soal telah mencerminkan
maupun gravimetri yang terdiri dari: keseluruhan konten maupun materi yang
1) Hasil rancangan awal instrumen penilaian seharusnya dikuasai secara proporsional
kinerja (Djaali, 2008). Validitas isi didasarkan pada
Penilaian kinerja yang peneliti pendapat para ahli dalam bidang yang
kembangkan dimulai dari tahap persiapan bersangkutan.
praktikum hingga saat selesai praktikum. 2) Hasil Revisi Perangkat Penilaian
Sehingga dalam analisis titrimetri dan a) Penilaian Kinerja
gravimetri masing-masing aspek Hasil revisi perangkat penilaian dalam
pengamatan yang akan dinilai ada 10 aspek. penilaian kinerja lebih banyak ditekankan
2) Hasil rancangan awal instrumen penilaian pada logis tidaknya kalimat pada naskah.
sikap Misalnya pada urutan pada rubrik yang
Adapun dalam penilaian sikap sebelumnya tidak sama dengan pada aspek
kegiatan yang dilakukan adalah membuat pengamatan, hal ini dikhawatirkan akan
tiga penilaian yakni penilaian yang dilihat membuat guru sebagai penilai keliru dalam
dari peserta didik yaitu penilaian diri dan memberikan skor pada peserta didiknya.
penilaian antar teman serta penilaian yang Validator juga memberikan saran pada cara
dilihat dari segi guru yaitu pengamatan menimbang perlu ditambahkan aspek
sikap. Penilaian diri dan penilaian teman menstandarkan neraca, teknik membaca
sejawat berbentuk skala likert dengan skala buret perlu ditambahkan pembacaan
masing-masing 28 butir pernyataan. Adapun skala awal maupun akhir, serta lebih
penilaian sikap secara observasi berisi 7 memperhatikan atribut pengamatan pada
indikator untuk mengukur sikap ilmiah dan rubrik penilaian.Dalam penilaian kinerja
sosial. analisis titrimetri, peneliti melakukan
3) Hasil rancangan awal instrumen penilaian reduksi aspek penilaian dari 10 aspek
kognitif menjadi 9 aspek. Adapun aspek yang
direvisi adalah menggabungkan aspek

40
Widya, Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja .

penilaian mengeluarkan titran dan melihat yang berisikan kemungkinan jawaban


perubahan warna dipandang kurang peserta didik disertai dengan skornya.
operasional sehingga peneliti merevisinya 3) Reabilitas
menjadi teknik menitrasi. Perhitungan reabilitas menggunakan
Adapun dalam analisis gravimetri analisis Alpha Cronbach pada program SPSS
maka dilakukan reduksi pada aspek for windowns 20 dengan nilai rata-rata
mereaksikan contoh garam direvisi menjadi koefisien reabilitas adalah 0,807.
cara mengendapkan dengan pertimbangan 4) Kepraktisan
karena tujuan mereaksikan contoh garam Analisis kepraktisan diperoleh dari
adalah untuk mendapatkan endapan, aspek data angket respon guru yang meliputi
cara mengeringkan endapan, memijarkan penilaian format penulisan, bahasa, isi, dan
dan mengabukan endapan digabungkan, dan penggunaan perangkat penilaian. Adapun
aspek menghitung endapan yang terbentuk dari segi format, bahasa, isi, dan
dihilangkan karena dipandang menjadi penggunaan perangkat penilaian, empat
aspek penilaian dalam laporan praktikum. orang guru memberikan respon yang positif.
Sehingga jika pada tahap realisasi aspek Pada indikator petunjuk pengisian dan
pengamatan analisis gravimetri 10 aspek pengerjaan perangkat penilaian rata-rata
kemudian setelah revisi menjadi 9 aspek hasil angket respon guru adalah 3.11; jenis
pengamatan. dan ukuran huruf 3,53; tata letak 3,53;
b) Penilaian Sikap penggunaan Bahasa Indonesia 3,13; tulisan,
Adapun saran dari validator dalam ejaan, dan tanda baca 3,22; kesesuaian isi
penilaian sikap adalah mereduksi sikap yang dengan indikator dan KD 3,02; perbedaan
diukur karena melihat indikator sikap terlalu tingkatan kualitas 3,53; praktis dan
banyak. Mengenai pedoman penskoran ekonomis 3,03; efisien 3,00; dan dampak
untuk penyataan positif maupun negatif penggunaan perangkat bagi guru 3,14.
tidaklah sama karena sikap adalah e. Tahap Implementasi
kecenderungan peserta didik. Dalam 1. Uji Coba Terbatas
penilaian sikap juga diakukan revisi dalam Adapun dalam tahap uji coba lapangan
penilaian diri dan penilaian antar teman. Jika dapat dijelaskan sebagai berikut:
sebelumnya sikap ilmiah yang ingin diukur a) Penilaian Kinerja Analisis Titrimetri
yakni 12 sikap dan 2 sikap sosial, peneliti Guru sebagai penilai merasa kesulitan
mempertimbangkan saran validator bahwa membedakan peserta didiknya karena atribut
peserta didik akan merasa bingung karena kritis pada aspek penilaian cara menimbang
aspek penilaiannya terlalu banyak. Hal ini menurut mereka kurang operasional
juga dilakukan pada penilaian observasi sehingga menyarankan atribut kritis ini
sikap. direvisi. Selain itu pada aspek cara
c) Penilaian Kognitif membersihkan area kerja yang telah
Berdasarkan saran dan masukan dari digunakan guru menilai atribut kritis
validator, maka revisi penilaian kognitif membersihkan meja saja tidak cukup namun
dilakukan. Beberapa diantaranya yaitu perlu disesuaikan dengan peraturan
istilah tes hasil pembelajaran direvisi laboratorium pada sekolah tersebut. Adapun
menjadi tes hasil belajar, bagaimana hasil revisi perangkat penilaiannya menjadi
perubahan warna dari indikator metil membersihkan meja menggunakan lap basah
orange? direvisi menjadi bagaimana serta mengembalikan bahan yang masih
perubahan warna dari indikator metil dapat digunakan ulang pada tempatnya.
orange?, menyertakan massa atom relatif b) Penilaian Kinerja Analisis Gravimetri
masing-masing unsur, serta menyertakan Tidak berbeda dengan uji coba
pedoman penskoran untuk alternatif jawaban penilaian titrimetri menurut guru menilai
peserta didik yang sebelumnya tidak ada aspek cara menimbang kurang operasional
sehingga guru menyarankan perlu direvisi.

41
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (35-44)

Selain itu pada aspek cara membersihkan air hablur garam terusi dan penentuan kadar
area kerja yang telah digunakan hasil revisi tembaga dalam kristal terusi.
perangkat penilaiannya menjadi 2. Revisi dalam Tahap Uji Coba
membersihkan meja menggunakan lap basah Dalam mengimplementasikan
serta mengembalikan bahan yang masih perangkat penilaian kinerja dan sikap
dapat digunakan ulang pada analisis titrimetri dan gravimetri beberapa
tempatnya.Peralatan dalam uji coba analisis revisi dilakukan. Revisi ini berdasarkan hasil
tidak sesuai dengan yang ada di atribut kritis diskusi dan pertimbangan peneliti dengan
perangkat penilaian, sehingga pada aspek guru yang mengajar. Revisi ini dilakukan
penilaian cara menyaring endapan pada atribut kritis beberapa aspek penilaian.
menggunakan corong gelas, statif dan klem Seperti urutan dalam membilas alat gelas,
yang digunakan untuk menyangga corong dan menambahkan atribut kritis
diganti menjadi kaki tiga dan segitiga mengembalikan bahan kimia yang masih
porselin. dapat digunakan pada tempatnya dan
c) Penilaian Sikap membuang bahan yang tidak dapat
Dalam mengujicobakan penilaian digunakan serta membersihkan meja dengan
sikap, uji coba hanya dilakukan pada lap basah pada cara membersihkan area
penilaian diri dan observasi penilaian sikap. kerja yang telah digunakan pada penilaian
Pertimbangan untuk tidak mengujicobakan kinerja analisis titrimetri.
penilaian teman sejawat karena selama Pada analisis gravimetri, revisi
analisis berlangsung, peserta didik dilakukan dilakukan pada atribut kritis
melakukan penetapan secara individu mulai beberapa aspek penilaian. Seperti urutan
awal hingga selesai penetapan sehingga dalam membilas alat gelas, menambahkan
tidak mungkin dapat mengamati teman lain atribut kritis mengecek posisi waterpass,
dengan seksama. merevisi menggunakan kaki tiga dan
1) Penilaian diri segitiga porselin untuk menyangga corong
Dalam penilaian diri, peneliti ingin dalam menyaring endapan, dan
peserta didik secara sadar dapat menambahkan atribut kritis mengembalikan
berpartisipasi menilai dirinya sendiri dan bahan kimia yang masih dapat digunakan
menjadi bahan refleksi nantinya. Data yang pada tempatnya dan membuang bahan yang
diperoleh sama untuk penilaian diri peserta tidak dapat digunakan serta membersihkan
didik dalam analisis titrimetri maupun meja dengan lap basah pada cara
gravimetri. Peserta didik tampaknya membersihkan area kerja yang telah
konsisten dengan pendapatnya mengenai digunakan pada penilaian kinerja analisis
sikap mereka. titrimetri.
2) Penilaian observasi sikap 3. Penyebaran Produk
Sikap peserta didik dinilai berdasarkan Perangkat penilaian kinerja juga
pengamatan guru pada saat praktikum disebarkan pada sekolah yang memiliki
sehingga aspek penilaian sikap hanya karakteristik hampir sama dengan sekolah
dibatasi pada aspek yang mudah diamati tempat mengujicobakan prototipe 1 dengan
pada saat praktikum di laboratorium. mengambil sampel dua guru dari sekolah
d) Penilaian Kognitif yang bersangkutan kemudian
Penilaian kognitif, baik analisis mengumpulkan informasi dengan
titrimetri maupun gravimetri tidak memberikan angket respon guru dan
diujicobakan karena keterbatasan waktu perangkat penilaian. Rrata-rata hasil angket
penelitian yang diberikan. Di samping itu, respon guru pada penyebaran produk adalah
penilaian kognitif diujikan pada mata 69,56 dengan kategori sangat praktis
pelajaran lain. Dalam penilaian laporan sehingga perangkat penilaian kinerja dan
praktikum, peneliti mengujicobakan pada sikap pada praktikum titrimetri dan
laporan gravimetri yang berjudul penentuan

42
Widya, Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja .

gravimetri dapat disebarkan pada sekolah dan merencanakan kegiatan lanjutan;


ini. tahap perencanaan yang dilakukan
2. Kualitas Perangkat Penilaian melalui kegiatan perancangan penilaian
a. Validitas kinerja dan sikap dalam bentuk
Seluruh perangkat penilaian kinerja penyusunan kisi-kisi penilaian kinerja
maupun sikap berada dalam ketegori valid maupun sikap; tahap realisasi atau
karena nilai validitasnya diatas 0,75. konstruksi yang dilakukan dengan
Adapun hasil rata-rata nilai validitas isi pembuatan draft awal penilaian kinerja
adalah 0,965. Djaali dan Muljono (2008) dan sikap; tahap evaluasi, tes, dan revisi
berpendapat bahwa nilai validitas isi telah dilakukan dengan validasi isi; serta tahap
mencerminkan keseluruhan konten yang implementasi dilakukan dengan kegiatan
seharusnya dikuasai secara proporsional uji coba terbatas.
dilihat dari pendapat pakar atau ahli. 2. Perangkat penilaian kinerja dan sikap
b. Reabilitas pada praktikum titrimetri dan gravimetri
Nilai reabilitas diperoleh dari skor SMK-SMTI Makassar yang
yang diberikan guru pada lembar validasi dikembangkan menunjukkan perangkat
perangkat penilaian. Berdasarkan nilai penilaian memenuhi kriteria valid,
koefisien Alpha Cronbach dengan bantuan reliabel, dan praktis. Adapun nilai rata-
program SPSS 20 for windons semua rata kevalidan, reliabilitas, dan
perangkat penilaian untuk analisis titrimetri kepraktisan berturut-turut adalah 0,965;
dan gravimetri berada pada kategori reliabel 0,807; dan 64,87.
karena nilai koefisien lebih besar dari 0,70
dengan hasil rata-rata 0,807. Sehingga dapat DAFTAR PUSTAKA.
ditarik kesimpulan perangkat penilaian Arends, R.I. 2008. Learning To Teach
kinerja dan sikap ini memiliki tingkat (Belajar Untuk Mengajar) Edisi
stabilitas atau konsistensi yang tinggi. Ketujuh Jilid I. Yogyakarta: Pustaka
c. Kepraktisan Pelajar.
Angket respon guru diberikan kepada Brookhart, S.M. 2013. How to Create and
empat guru yang dianggap memahami Use Rubrics for Formative
praktikum titrimetri dan gravimetri. Hasil Assessment and Grading. Virginia:
pengisian angket selanjutnya dilakukan ASCD United States of America.
perhitungan rata-rata jumlah skor penilai. Colley, K. 2008. Performance-Based
Nilai rata-rata ini kemudian digolongkan Assessment. The Science Teacher,
berdasarkan kategori dan hasil nilai rata-rata November 2008. Halaman 68-72.
kepraktisan adalah 64,87 atau berada pada Djaali & Muljono. 2008. Pengukuran dalam
kategori praktis sehingga perangkat Bidang Pendidikan. Jakarta:
penilaian kinerja dan sikap ini dapat Grasindo.
digunakan dengan mudah dalam menilai Haksani. 2013. Pengembangan Perangkat
analisis titrimetri dan gravimetri. Asssessment Berbasis Keterampilan
Generik Sains pada Mata Kuliah
KESIMPULAN Praktikum Kimia Dasar Lanjut.
Berdasarkan analisis hasil dan Jurnal Chemica, Vol.14, No.1, 27
pembahasan, maka dapat disimpulkan 37
bahwa: Husamah. 2013. Desain Pembelajaran
1. Proses pengembangan perangkat Berbasis Pencapaian Kompetensi
penilaian kinerja dan sikap dilakukan (Panduan Merancang Pembelajaran
dengan lima tahapan yakni tahap untuk Mendukung Implementasi
investigasi awal yang dilakukan melalui Kurikulum 2013). Jakarta: Prestasi
kegiatan mengidentifikasi informasi, Pustaka.
analisis informasi, membatasi masalah

43
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (35-44)

Jumriati. 2014. Pengembangan Perangkat 0.1111/j.1745-


Penilaian Kinerja Berbasis 3992.1987.tb00507.x/pdf, Diakses
Keterampilan Proses Sains Pada tanggal 2 Desember 2014).
Praktikum Kimia. Tesis. Tidak Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered
diterbitkan. Makassar: Program Classroom Assessment. New York:
Pascasarjana Universitas Negeri Macmillan Publishing Company.
Makassar. Sunarti. 2014. Penilaian dalam Kurikulum
Karyana, I,K. 2013. Pengembangan 2013 (Membantu Guru dan Calon
Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Guru Mengetahui
(Performance Assessment)
Keterampilan Penerapan Metode
Ilmiah dalam Penyusunan Skrip
Karya Seni Mahasiswa Program
Studi Seni Rupa Murni Institut Seni
Indonesia Denpasar. Jurnal Seni
Budaya Mudra, Volume 28, No.2,
216 229.
Kemendikbud. 2014. Buku Teks Bahan Ajar
Siswa Paket Keahlian: Kimia
Analisis, Teknik Dasar Pekerjaan
Laboratorium Kimia. Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMK.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik,
Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didik Berdasarkan Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Press.
Popham, J. 2000. Classroom Assessment,
What Teacher Need to Know Sixth
Edition. Los Angeles: University of
California.
Ramadani, K. 2012. Pengembangan
Perangkat Penilaian Kinerja Pada
Praktikum Kimia Dasar Lanjut.
Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar:
Program Pascasarjana Universitas
Negeri Makassar.
Ruslan. 2005. Prinsip Dasar Evaluasi
(Disampaiakan pada Diklat Guru
Sekolah Dasar Mata Pelajaran
Matematika). Makassar: Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan Sulawesi
Selatan.
Ruslan. 2009. Validitas Isi. Buletin
Pabiritta, No.10 Tahun VI. Halaman
19.
Stiggins, R.J.1987. Design and Development
of Performance Assesments.
Northwest Regional educational
Laboratory. Online.
(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/1

44

Anda mungkin juga menyukai