Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

SEORANG PEREMPUAN 57 TAHUN DENGAN SESAK NAFAS

Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam


di RSUD Tugurejo Semarang

Disusun oleh :
Alnia Rindang Khoirunisya
30101306863

Pembimbing :
dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD - FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Alnia Rindang Khoirunisya


NIM : 30101306863
Fakultas : Kedokteran Umum
Bidang Pendidikan : Ilmu Penyakit Dalam
Pembimbing : dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD - FINASIM

Telah dipresentasikan pada tanggal , 2017

Pembimbing

dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD FINASIM


DAFTAR MASALAH

No. Masalah aktif Tanggal


1. CHF NYHA III 12-6-2017
2. Ascites Grade II 12-6-2017
3. Hipertensi stage I 12-6-2017
4. Bronkopneumoni 12-6-2017
5. Obesitas Kelas I 12-6-2017
6. Hipoalbumin 12-6-2017
7. Efusi Pleura Dextra 12-6-2017

No. Masalah pasif Tanggal


1. Jarang berolahraga 12-6-2017
2. Suka konsumsi 12-6-2017
makanan berlemak
BAB 1
KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny. Samah
Umur : 57 tahun
Alamat : Podorejo Rt 03/II Ngaliyan, Semarang
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Tanggal Masuk : 11 Juni 2017
No CM : 53-86-67
Ruang : Dahlia 3

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesis dan Autoanamnesis pada tanggal 12
Juni 2017 pukul 16.00 di ruang Dahlia 3 Rumah Sakit Tugu Rejo Semarang.
A. Keluhan utama : Sesak nafas
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Tugurejo Semarang dengan keluhan sesak nafas.
Sesak nafas dialami oleh pasien sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit dan
memberat 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas dirasakan oleh pasien
tiba-tiba. Sesak dirasakan hilang timbul dan tidak menentu, namun semakin hari sesak
dirasa semakin bertambah. Sesak nafas paling dirasa terutama saat pasien berjalan
50 meter dan tiduran dengan bantal yang rendah. Sesak nafas dirasa berkurang saat
pasien istirahat dan saat pasien berbaring dengan posisi setengah duduk. Sesak nafas
yang dirasakan sampai mengganggu tidur. Ditengah tidur malamnya pasien sering
terbangun karena sesak nafas yang dirasakannya.

Selain itu, pasien juga mengeluhkan perutnya semakin membesar dan kaki
membengkak sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Perut terasa penuh dan
kenceng-kenceng.

1 hari setelah perawatan pasien masih merasakan sesak nafas yang hilang timbul
dan tiba-tiba, perut membesar dan kaki masih membengkak.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat sakit serupa : disangkal
- Riwayat tekanan darah tinggi : diakui
- Riwayat kencing manis : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat alergi obat : disangkal
- Riwayat asma : disangkal

D. Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat sakit serupa : disangkal
- Riwayat tekanan darah tinggi : diakui
- Riwayat kencing manis : disangkal
- Riwayat sakit jantung : disangkal

E. Riwayat Pribadi
- Kebiasaan olahraga : jarang
- Riwayat minum obat-obatan : disangkal
- Kebiasaan konsumsi gorengan : diakui
- Kebiasaan konsumsi makanan asin : jarang
- Kebiasaan konsumsi minuman manis : jarang

F. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Tinggal bersama suami dan anaknya.
Biaya pengobatan menggunakan BPJS PBI.

G. Anamnesis Sistem

Keluhan utama Sesak nafas

Kepala Pusing (-), pusing berputar (-),leher kaku (-)

Penglihatan kabur (-), pandangan ganda (-),pandangan berputar


Mata
(-), berkunang-kunang (-)

Hidung pilek (-), mimisan (-), tersumbat (-)


pendengaran berkurang (-), gembrebeg (-), keluar cairan (-),
Telinga
darah (-).

sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), bibir pecah- pecah (-),
Mulut
gusi berdarah (-), mulut kering (-).

Leher dan Sulit menelan (-), gatal (-), suara serak (-), nyeri saat menelan (-
Tenggorokan )

Sesak nafas (+), batuk (-), bunyi ngik-ngik (-), tidur mendengkur
Sistem respirasi
(-)

Sistem Sesak nafas saat beraktivitas (+), nyeri dada (-), berdebar-
kardiovaskuler debar (-), keringat dingin (-)

Sistem Mual (-), muntah (-), perut sebah (+), diare (-), nyeri ulu hati (-
gastrointestinal ), nafsu makan menurun (+), susah BAB (-)

Sistem Nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot (-)
musculoskeletal

Sering kencing (-), nyeri saat kencing (-), keluar darah (-),
Sistem
berpasir (-), kencing nanah(-), sulit memulai kencing (-),
genitourinaria
anyang-anyangan (-), berwarna seperti teh (-)

Luka (-), kesemutan (-), kaku digerakan (-) bengkak (-), sakit
Ekstremitas atas
sendi (-) panas (-)

Luka (-), kesemutan (-) kaku digerakan (-) bengkak (+) sakit
Ekstremitas bawah
sendi (-) panas (-)

Sistem Kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-) mengigau (-), emosi tidak
neuropsikiatri stabil (-)

Sist. Integumentum Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (-)

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 12 Maret 2017 pukul 16.00 WIB di bangsal
Dahlia 3 RSUD Tugurejo.
A. Keadaan Umum : Tampak Sesak
B. Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
C. Tanda vital
- TD : 150/90 mmHg
- Nadi : 100 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
- T : 37 C
D. Status gizi
- BB : 65 Kg
- TB : 150 cm
- IMT : 28,8 (obesitas grade I)
E. Skala Nyeri : 6
F. Risiko jatuh (Morse Fall Scale) :
- Riwayat jatuh :0
- Diagnosis sekunder : 15
- Alat bantu : 15
- Obat IV tertentu :0
- Gaya berjalan : 10
- Status Mental :0
40 (Resiko Sedang)
G. Status internus

1. Kepala : kesan mesocephal


2. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek pupil direct
(+/+), reflek pupil indirect (+/+), edem palpebral (-/-), pupil isokor
(2,5 mm/ 2,5 mm)
3. Telinga : serumen (-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
4. Hidung : nafas cuping hidung (-), deformitas (-), secret (-), mimisan (-)
5. Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-), stomatitis (-)
6. Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), trakea di tengah
7. Kulit : pucat (-), kering (-), bintik merah (-)
8. Thoraks :
a. Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat, pulsus parasternal (-), pulsus
epigastrik (-), sternal lift (-)
Perkusi : konfigurasi jantung membesar
- Batas atas jatung : ICS II linea sternalis sinistra
- Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
- Batas kiri bawah jantung : ICS V linea mid clavicula sinistra 2 cm ke
lateral
- Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternalis dextra
Auskultasi : suara jantung I dan II murni reguler, bising jantung (-), gallop
(-), HR : 100x/menit
b. Pulmo
Dextra Sinistra
Pulmo Depan

Inspeksi
Bentuk dada Normal Normal
Hemitohorax Simetris Simetris
Warna Sama seperti kulit sekitar Sama seperti kulit sekitar
Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus Melemah Melemah
Perkusi Redup pada basal paru Redup pada basal paru

Auskultasi
Suara dasar Vesikuler melemah Vesikuler melemah
Suara tambahan
- Wheezing (-) (-)
- Ronki kasar (-) (-)
- RBH (+) (+)
- Stridor (-) (-)
Pulmo Belakang

Inspeksi
Bentuk dada Normal Normal
Hemitohorax Simetris Simetris
Warna Sama seperti kulit sekitar Sama seperti kulit sekitar
Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus Melemah Melemah
Perkusi Redup pada basal paru Redup pada basal paru

Auskultasi
Suara dasar Vesikuler melemah Vesikuler melemah
Suara tambahan
- Wheezing (-) (-)
- Ronki kasar (-) (-)
- RBH (+) (+)
- Stridor (-) (-)

Tampak pulmo anterior Tampak pulmo posterior

Suara dasar
vesikuler

9. Abdomen
Inspeksi : perut cembung, warna sama seperti kulit sekitar, umbilicus
cembung (-), striae (+), venekasi (-)
Auskultasi : bising usus (+), peristaltic 15 x /menit
Perkusi : timpani(+), pekak sisi (+), pekak alih (+), shifting dullness (+)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar, lien dan renal tidak teraba
Ektremitas
Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- +/+
Sianosis -/- -/-
Capillary Refill <2 detik / <2 detik <2 detik / <2 detik
Gerak Dalam batas normal Dalam batas normal
5/5 5/5
5/5 5/5
10. Pemeriksaan JVP : R + 4

IV. Pemeriksaan Penunjang


Tanggal 11 Juni 2017

No. Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Darah Rutin (WB EDTA)
1. Lekosit 7.80 10x3/ul 3.6 11
2. Eritrosit H 6.14 10x6/uL 3.8 5.2
3. Hemoglobin 15.20 g/dL 11.7 15.5
4. Hematokrit H 51.80 % 35 47
5. MCV 84.40 fL 80 100
6. MCH L 24.80 Pg 26 34
7. MCHC L 19.30 g/dL 32 36
8. Trombosit 365 10x3/ul 150 440
9. RDW H 20.20 % 11.5 - 14.5
10. Eosinoil Absolute 0.05 10x3/ul 0.045 - 0.44
11. Basofil Absolut 0.02 10x3/ul 0 - 0.2
12. Netrofil Absolute 4.65 10x3/ul 1.8 8
13. Limfosit Absolute 2.19 10x3/ul 0.9 - 5.2
14. Monosite absolute 0.89 10x3/ul 0.16 1
15. Eosinofil L 0.60 % 24
16. Basofil 0.30 % 01
17. Neutrofil 59.60 % 50 70
18. Limfosit 28.10 % 25 40
19. Monosit H 11.40 % 28
Kimia Klinik (Serum) B
1. Kalium 4.72 mmol/L 3.5 5.0
2. Natrium 135.5 mmol/L 135-145
3. Klorida L 94,9 mmol/L 95,0

No. Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


1. Glukosa Sewaktu H 133 mg/dL <125
4. Ureum 22.5 mg/dl 10 50
5. Kreatinin L 0.57 mg/dL 0.60 0.90
6. Albumin L 3.1 g/dL 3.2 5.2
PEMERIKSAAN USG ABDOMEN (12 JUNI 2017)

- Hepar : ukuran dan bentuk normal, parenkim homogen, tepi


dan permukaan rata, tak tampak nodul, v. Porta dan v. Hepatika tak melebar.
- Duktus Billiaris : intra dan ekstra hepatik baik, tak melebar
- Kandung empedu : ukuran normal, tak tampak sludge/batu
- Pankreas : ukuran normal, tak tampak massa/kalsifikasi
- Kelenjar para Aorta : tak membesar
- Limpa : ukuran normal, parenkim homogen, nodul (-), v.
Lienalis tak melebar
- Ginjal kanan : ukuran dan bentuk normal, echogenisitas parenkim
baik, sistem pelviocalyces tak melebar, batu (-)
- Ginjal kiri : ukuran dan bentuk normal, echogenisitas parenkim
baik, sistem pelviocalyces tak melebar, batu (-)
- Vesika urinaria : dinding tak menebal, tidak tampak batu
Tampak ascites dan tampak effusi pleura kanan
KESAN :
Struktur hepar, kandung empedu, pankreas, limpa, ginjal, dan VU baik
Ascites
Effusi pleura kanan
PEMERIKSAAN X FOTO THORAX AP (12 JUNI 2017)

- COR : Tampak membesar. Apeks bergeser ke laterocaudal. Aorta


baik
- PULMO : Corakan Bronchovaskular meningkat. Tampak infiltrat pada
perihiler kanan. Fissura minor tampak menebal.
Diaphragma dan Sinus Costophrenicus kanan baik.
Diaphragma dan Sinus Costophrenicus kiri tertutup bayangan jantung.
Tulang dan jaringan lunak baik.

KESAN :
Cardiomegali (LV)
Bronchopneumonia, effusi pleura kanan
EKG (TANGGAL 11 JUNI 2017)

Interpretasi :
- Irama : sinus, reguler
- Frekuensi : 300/3= 100 x/mnt
- Aksis : L 1 : (-), aVF : (+) RAD
- Zona transisi : tidak ada
- Gel P : 0,08 dtk. 0,2 mV (normal) , p inverted di V1, p bifasik di V2
- PR interval : 0,16 (normal)
- Komplek QRS : 0,12 (normal)
- Q patologi : tidak ada
- ST segmen : isoelektrik
- Gel T : T inverted di Lead III, V1,V3
KESAN :
Sinus rhytm suspect RAD
V. Daftar Abnormalitas

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjung


1. Sesak nafas 10. TD : 150/90 mmHg 21. Eritrosit 6.14 (H)
(terutama saat 11. RR : 28 x/mnt 22. Hematokrit 51.8 (H)
berjalan 50 meter) 12. IMT : 28,8 (obesitas 23. MCH 24.8 (L)
2. Terbangun tidur grade 1) 24. MCHC 29.3 (L)
karena sesak 13. COR perkusi : 25. RDW 20.20 (H)
3. Perut membesar Cardiomegali 26. Eosinofil 0.6 (L)
4. Kaki bengkak 14. Pulmo palpasi: stem 27. Monosit 11.4 (H)
5. Sesak pada malam fremitus melemah 28. Chlorida 94.9 (L)
hari 15. Pulmo Perkusi : redup 29. GDS 133 (H)
6. Riwayat tekanan pada basal paru 30. Creatinin 0.57 (L)
darah tinggi (+) 16. Pulmo Auskultasi : 31. Albumin 3.1 (L)
7. Riwayat tekanan Vesikuler melemah 32. EKG : Situs rhytm suspect
darah tinggi pada 17. Abdomen inspeksi : RAD
keluarga (+) perut membesar,striae 33. X foto thorax :
8. Kebiasaan makan 18. Abdomen perkusi : cardiomegali (LV)
gorengan (+) pekak sisi (+), pekak alih Bronchopneumonia, effusi
9. Jarang olahraga (+) pleura kanan
19. Abdomen palpasi : 34. USG abd :
undulasi (+) Ascites
20. JVP meningkat Effusi pleura kanan

VI. Analisis Masalah


1. CHF NYHA III : 1,2,4,5,8,9,11,12,13,14,15,16,20,32,33
2. Hipertensi stage I : 6,7,10
3. Ascites derajat II : 3, 8, 17,18,19,34
4. Bronkopneumoni : 1,15,16,33
5. Obesitas grade 1 : 8,9,12
6. Hipoalbumin : 31
7. Efusi pleura kanan : 33,34
VII. Rencana Pemecahan Masalah
1. CHF NYHA III
Assesment
- Etiologi
hipertensi primer
- Faktor risiko
Obesitas
Hipertensi
Life style : suka makan gorengan, jarang olahraga
- Komplikasi
Edema pulmo
Syok kardiogenik
Aritmia Cordis
Initial Plan
- IP Dx
EKG (evaluasi)
X Foto Thorax
Enzim jantung (CKMB dan Troponin T)
- IP Tx
O2 3 liter per menit
Infus RL 8 tpm
Injeksi furosemid 2x1 amp
Digoxin 2x125 mcg
Isosorbid dinitrat 5 mg 3x1
- IP Mx
Monitoring KU dan TTV
Monitoring EKG
Monitoring cairan dan elektrolit
- IP Ex
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentangpenyebab dan faktor
risiko penyakit gagal jantung misalnya tidak terkontrolnya tekanan
darah, kadar lemak
Tidur dengan bantal yang tinggi
Edukasi tentang menghindari faktor pencetus
Tirah baring untuk menghindari sesak bertambah berat

2. HIPERTENSI STAGE 1
Assesment
- Etiologi
Hipertensi primer/essensial
- Faktor Risiko
Life style : jarang olahraga, suka makan gorengan
Riwayat keluarga dengan hipertensi
Obesitas
- Komplikasi
Mata retinopati hipertensi
Jantung hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung kongestif
Initial Plan
- IP Dx
Funduskopi
EKG
- IP Tx
Spironolakton 1 x 100 mg
- IP Mx
Monitoring KU dan TTV
- IP Ex
Diet rendah garam
Minum obat secara rutin, edukasi efek samping obat
Kurangi makanan yang berlemak,bersantan

3. Ascites Grade 2
Assesment
- Etiologi
CHF
- Komplikasi
Edema Pulmo
Initial Plan
- IP Dx
USG Abdomen
- IP Tx
Inj Furosemid 1 x 20 mg
Spironolakton tab 1 x 100 mg PO
Pungsi ascites
- IP Mx
Keadaan Umum dan TTV
Monitoring Lingkar Perut
Monitoring BB
- IP Ex
Istirahat yang cukup
Menjelaskan kepada pasiennya tentang penyakit dan terapinya

4. Bronkopneumoni
Assesment
- Etiologi
Infeksi
- Faktor risiko
Penyakit jantung CHF
- Komplikasi
Efusi pleura
Initial Plan
- IP Dx
Pemeriksaan leukosit
X Foto thorax
- IP Tx
Ceftriaxon 500 mg 2 x 1
- IP Mx
Monitoring KU
- IP Ex
Tirah Baring
Penjelasan kepada keluarga tentang pencegahan infeksi berulang

5. Obesitas Grade I
Assesment
- Etiologi
Aktivitas fisik kurang
Pola makan yang tidak baik
- Komplikasi
Hipertensi
Penyakit jantung
Initial Plan
- IP Dx
BMI
X Foto Thorax
- IP Tx
Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
Mengurangi makanan dan minuman manis
- IP Mx
Monitoring KU dan BB
- IP Ex
Menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi dari kegemukan

6. Hipoalbumin
Assesment
- Etiologi
Gagal jantung
- Komplikasi
Asites
Edem Anasarka
Initial Plan
- IP Dx
Albumin (evaluasi)
USG Abdomen
X Foto Thorax
- IP Tx
Inf Albumin 20% 50 mL
- IP Mx
Koreksi Albumin
- IP Ex
Istirahat yang cukup

7. Effusi Pleura Kanan


Assesment
- Etiologi
Gagal jantung
Inflamasi bronkopneumoni
- Komplikasi
Kolaps paru
Atelektasis
Gagal Nafas
Initial Plan
- IP Dx
Pemeriksaan cairan pleura
- IP Tx
O2 3L/menit
- IP Mx
Keadaan Umum dan Tanda Vital
- IP Ex
Istirahat yang cukup
Bedrest setengah duduk
VIII. Progres Note
13/06/17
S Sesak nafas (+), sesak saat berjalan (+), sesak saat memakai batal rendah
(+)
O KU : baik
TD : 120/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 26 x/menit
T : 36 oC
Thorax : stem fremitus melemah (+), redup pada basal paru (+), vesikuler
melemah (+), ronki (+/+)
Abdomen : membesar, pekak sisi (+), pekak alih (+), Tes undulasi (+),
Lingkar Perut 93 cm
JVP meningkat
Ekstermitas : inferior edem +/+
A CHF
P Medikamentosa
Infus RL 8 tpm
Inj Furosemid 6 A/24 jam
Inj Cedocard 3 g/jam
Spironolacton 1 x 100 mg
Digoxin 2 x 1/2
Non Medikamentosa
Batasi asupan cairan
Bed rest setengah duduk
Kurangi asupan garam

S Perut membesar (+), terasa penuh (+)


O Abdomen : membesar, pekak sisi (+), pekak alih (+), Tes undulasi (+),
Lingkar Perut 96 cm
A Ascites
P Medikamentosa
Inj Furosemid 1 x 20 mg
Spironolakton tab 1 x 100 mg PO
Non Medikamentosa
Batasi asupan cairan

S Lemas, Sesak Nafas (+), menggigil (+), batuk (-)


O Ronki (+/+)
A Bronkopneumoni
P Ceftriaxon 2 x 1 g

S Gemuk
O IMT : 28,8
A Obesitas Grade 1
P Kurangi makanan berlemak

S Lemas
O Albumin 3.1 (L)
A Hipoalbumin
P Diet tinggi albumin (diet ekstra putih telur)

S Keluhan (-)
O Ronki (+/+)
USG effusi pleura kanan
X foto thorax effusi pleura kanan
A Effusi Pleura
P Pungsi
HOME VISIT (TANGGAL 22 JUNI 2017)

22 Juni 2017
S Ssesak saat berjalan (+)
O KU : baik
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 26 x/menit
T : 36 oC
Thorax : stem fremitus melemah (+), redup pada basal paru (+), vesikuler
melemah (+), ronki (+/+)
Abdomen : membesar, pekak sisi (+), pekak alih (+), Tes undulasi (+),
Lingkar Perut 95 cm
JVP meningkat
Ekstermitas : inferior edem +/+
A CHF
P Medikamentosa
Spironolacton 1 x 100 mg
Digoxin 2 x 1/2
Non Medikamentosa
Batasi asupan cairan
Bed rest setengah duduk
Kurangi asupan garam

S Perut membesar (+), terasa penuh (+)


O Abdomen : membesar, pekak sisi (+), pekak alih (+), Tes undulasi (+),
Lingkar Perut 96 cm
A Asites
P Medikamentosa
Spironolakton tab 1 x 100 mg PO
Non Medikamentosa
Batasi asupan cairan

S Gemuk
O IMT : 28,8
A Obesitas Grade 1
P Kurangi makanan berlemak
BAB II

ALUR PIKIR & PEMBAHASAN


1. ALUR PIKIR

2. PEMBAHASAN
Dari hasil anamnesis pasien berusia 57 tahun tersebut mengeluh sesak nafas.
Sesak nafas timbul apabila pasien berjalan lama, tidur dengan bantal rendah dan pada
malam hari. Pasien juga mengeluh bengkak pada kaki dan perut membesar. Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan pelebaran jantung, ronki dan juga peningkatan JVP.
Pada pemeriksaan penunjang dengan USG abdomen didapatkan kesan ascites dan
effusi pleura kanan. Dan pada pemeriksaan penunjang X foto thorax didapatkan
kesan cardiomegali, bronkopneumonia, dan effusi pleura kanan. Dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dokter dapat mendiagnosis bahwa
pasien terkena gagal jantung.
Gagal jantung merupakan kegagalan ventrikel kiri dan atau ventrikel kanan
dari jantung yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memberikan cardiac output
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan, menyebabkan terjadinya kongesti
pulmonal dan sistemik.
Hipoalbumin merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan kadar
albumin di dalam plasma. Sedangkan albumin itu sendiri memiliki fungsi menjaga
tekanan onkotik didalam vaskular. Ketika tekanan onkotik ini turun maka akan terjadi
ekstravasasi di dalam ruangan ekstravaskuler dimana akan terjadi edem diseluruh
tubuh (edem anasarka). Pada pasien ini tanda-tanda dari adanya ekstravasasi cairan
tersebut yaitu edem pada ekstremitas bawah, asites dan efusi pleura. Ekstravasasi
tersebut akan dikompenasi oleh tubuh dengan meretensi Na dan air dalam ginjal
namun hal tersebut akan mengakibatkan edem yang berat karena tekanan onkotik
didalam plasma tetap berkurang.
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Pada pasien
ini termasuk dalam hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak
faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan
saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na
dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas,
alkohol, merokok, serta polisitemia. Salah satu komplikasi dari hipertensi adalah
kerusakan pada jantung.

Anda mungkin juga menyukai