Anda di halaman 1dari 4

TITRASI ALKALIMETRI (IBUPROFEN)

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan kadar senyawa ibuprofen dengan
metode titrasi alkalimetri (basa) secara langsung

II. PRINSIP
Berdasarkan reaksi netralisasi asam basa

III. REAKSI
Pembakuan
H2C2O4 + 2 NaOH N2C2O4 + 2 H2O

Penetapan Kadar

IV. PROSEDUR

4.1. Pembuatan larutan baku primer H2C2O4.2H2O (asam oksalat)


0,1N

Dilarutkan sekitar 0,63 gram asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dengan aquades


sampai 100 ml dalam labu ukur.

4.2. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,03 N

Disiapkan larutan NaOH 0,1 N dengan cara 50 gram NaOH ditambah aqua
des 50 ml didalam beaker glass, biarkan beberapa lama sampai jernih.
Setelah jernih ambil 6,5 ml dan diencerkan dengan aquades sampai 1000 ml
dalam labu ukur.
4.3. Pembuatan Indikator

Dilarutkan 1 g phenolphtalein dalam 100ml etanol 70 %

4.4. Pembakuan larutan baku sekunder NaOH dengan asam oksalat

Disiapkan larutan NaOH 0,1N. Disiapkan larutan standar asam oksalat


0,1000 N . Diambil 25,00 ml larutan asam oksalat 0,1000 N dengan pipet volume.
Dituangkan kedalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalin
(pp).Dititrasi dengan larutan NaOH yang sudah disiapkan sampai titik akhir titrasi
(terjadi perubahan warna). Dilakukan percobaan sebanyak 2 kali.

(Wiryawan, 2007)

4.5. Penetapan kadar sampel ibu profen

Dilarutkan sampel dalam 100ml aquadest. Dikocok ad homogen. Dipipet


sebanyak 10ml. Dimasukan kedalam erlenmeyer. Ditambahkan 2-3 tetes indikator
phenolftalin. Di titrasi dengan larutan NaOH baku sekunder sampai berubah
warna menjadi rose muda.

V. DATA PENGAMATAN
5.1.Pembakuan NaOH

Volume Titrasi 1 Titrasi 2

Awal 0,0 ml 13,3 ml

Akhir 13,3 ml 26,8 ml

Hasil 13,3 ml 13,5 ml

Rata-rata : 13,4

5.2.Penetapan kadar sampel ibuprofen

Volume Titrasi 1 Titrasi 2

Awal 0,0 ml 7,3 ml

Akhir 7,3 ml 14,6 ml

Hasil 7,3 ml 7,3 ml

Rata-rata : 7,3
VI. PERHITUNGAN

6.1. N larutan baku primer

N = gram x 1000
BE V
N = 0,63 x 1000 = 0,1 N
63 100

6.2. Berat zat yang harus ditimbang untuk membuat larutan baku
primer

g = N x BE x V
1000

g = 0,1 x 63 x 100 = 0,63 gram


1000

6.3. Hasil Pembakuan larutan baku sekunder

V1 . N1 = V2 . N2

10ml . 0,1 = 13,4 . N2

1 = 13,4 . N2

N2 = 1 = 0,074 N
13,4

6.4. Normalitas sampel

V1 . N1 = V2 . N2

13,4 . 0,074 = 10 . N2

0,9916 = 10 . N2

N2 = 0,9916 = 0,09916 N
10

6.5. Berat sampel (g/mg)


g = N x BE x V
1000
g = 0,09916 x 206,28 x 100 = 2,045 gram
1000

VII. KESIMPULAN

Dari konsentrasi 0,1 N asam oksalat didapatkan hasil larutan baku sekunder
NaOH dengan konsentrasi 0,074 N. Dan hasil titrasi ibu profen yang didapat
sebesar 0,09916 N dengan berat 2,045 gram

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Wiryawan, Adam. Ririni Retnowati dan Akhmad Sabarudin. (2007). KIMIA


ANALITIK . Malang : Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai