PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkecambahan
Menurut Elisa (2006),perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali
aktivitas pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian
membentuk bibit. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic
axis juga tumbuh. Secara visual dan morfologis, suatu biji yang berkecambah
umumnya ditandai dengan terlihatnya radikel atau plumula yang menonjol keluar
dari biji.
Perkecambahan memiliki banyak arti yang di definisikan oleh banyak
ilmuwan.Misalnya, perkecambahan adalah munculnya pertumbuhan aktif yang
menyebabkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai (Amen,
1963).Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini
dikenal sebagai kecambah. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio
dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara
normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah
yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik)
memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan
pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks,
dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis (Salisbury,
1985).Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa
perkecambahan adalah munculnya radikel menembus kulit benih.Sedangkan para
agronomis menyatakan bahwa perkecambahan adalah muncul dan
berkembangnya struktur penting embrio dari dalam benih dan menunjukkan
kemampuannya untuk menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan
yang optimum.
B. Tipe-tipe perkecambahan
a. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan
bagian hipokotil terangkat keatas permukaan tanah. Hipokotil benih memanjang
dan mengangkat keping biji menembus permukaan tanah, kemudian keping biji
membuka dan epikotil benih tumbuh menjadi tunas. Kotiledon sebagai cadangan
energi akan melakukan proses pembelahan dengan sangat cepat untuk membentuk
daun.Perkecambahan ini misalnya terjadi pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan tanaman jarak.
b. Perkecambahan hipogeal
Perkecambahan hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tetap berada di dalam tanah (hipokotil tetap berada di dalam tanah). Tipe
perkecambahan hipogeus hipokotil benih tidak memanjang tetapi epikotil benih
yang memanjang menembus permukaan tanah. Contoh tipe ini terjadi pada
kacang kapri dan jagung.
(gambar perkecambahan hipogeal)
Dormansi
Pada perkecambahan tumbuhan tidak memulai kehidupan, akan tetapi
meneruskan pertumbuhan dan perkembangan yang secara temporer dihentikan
ketika biji menjadi dewasa dan embrionya menjadi tidak aktif. Biji jenis lain
bersifat dorman dan tidak akan berkecambah, meskipun disesuaikan dalam tempat
yang menguntungkan sampai petunjuk lingkungan tertentu menyebabkan biji
mengakhiri dormansi tersebut (Goldworthy, 1992).Dorman artinya tidur atau
beristirahat. Para ahli biologi menggunakan istilah itu untuk tahapan siklus hidup,
seperti biji dorman, yang memiliki laju metabolisme yang sangat lambat dan
sedang tidak tumbuh dan berkembang. Dormansi pada biji meningkatkan peluang
bahwa perkecambahan akan terjadi pada waktu dan tempat yang paling
menguntungkan bagi pertumbuhan biji. Pengakhiran periode dormansi umumnya
memerlukan kondisi lingkungan yang tertentu, biji tumbuhan gurun, misalnya
hanya berkecambah setelah hujan rintik-rintik yang sedang, tanah mungkin akan
terlalu cepat kering sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan biji (Campbell,
2000).
Dormansi terjadi dalam berbagai bentuk. Banyak biji dorman untuk suatu
perioda waktu setelahnya keluar dari buah. Pohon melepaskan daun-daunnya
untuk menghindari bahaya pada waktu udara menjadi dingin dan kering serta
tanah membeku. Banyak tumbuhan basah, bagian atasnya mati selama perioda
musim dingin atau kekeringan, sedangkan bagian yang ada dibawah seperti
bulbus, lormus atau umbi tetap hidup, tetapi dalam keadaan dormani.Dormansi
merupakan suatum mekanisme untuk mempertahankan diri terhadap suhu yang
sangat rendah (membeku) padamusim dingin, atau kekeringan di musim panas
yang merupakan bagian penting dalam perjalanan hidup tumbuhan tersebut.
c. Dormansi