Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

INSPEKSI
A. Pendahuluan
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum
dalamUndang-Undang Nomor Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur
dalam pasal 22 ayat (2) dan ayat (3)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan , yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan
yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat
dan fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan,
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas termasuk di
Puskesmas Wirosari I yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian
target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini
dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaituTerdepan dalam pelayanan kesehatan
dengan misi sebagai berikut :1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitasdan
terjangkau kepada masyarakat, 2. Meningkatkan sumber daya masyarakat. 3.Meningkatkan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.. Dalam melakukan kegiatan petugas selalu
membudayakan tata nilai SIGAP yaitu Siap melayani Identifikasi masalah, Giat dalam
bekerja ,Antisapasi keselamatan,Penuh tanggungjawab Yang mempunyai makna bahwa
UKM dalam melaksanakan dan penuh tanggungjawab dengan tanpa mengesampingkan
mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga
aspek Patient Safety selalu dinomor satukan.
.
B. Latar belakang
Setiap masalah kesehatan pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul secara
bersamaan yaitu :
Adanya bibit penyakit
Adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit
Adanya perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan
lingkungannya.
Untuk itu diperlukan pengawasan terhadap faktor faktor lingkungan sehingga efek
negatif yang akan muncul dapat diantisipasi dan dieliminir sekecil mungkin.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Wirosari I
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan pengawasan kebersihan, sampah dan limbah di
Puskesmas Wirosari I
b. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Wirosari I
c. Sebagai pembiayaan kegiatan inspeksi sanitasi kesehatan lingkungan di Puskesmas
Wirosari I I
D. Kegiatan Pokok dan rincian Kegiatan
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
- Pemeriksaan kebersihan, Pengawasan sampah dan IPAL
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
- Inspeksi Kesehatan lingkungan
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1). Kegiatan pengawasan Kebersihan lingkungan Puskesmas
2). Kegiatan pengawasan sampah
3). Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas
Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
3) Kegiatan meliputi
Inspeksi Sanitasi Hasil Konseling
Inspeksi Sanitasi Rutin terdiri Perumahan, TTU, TPM, SAB,Jamban, TP3

F. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
Perencanaan (P1)
1) Membuat jadwal pemeriksaan baik kebersihan / pembakaran sampah maupun
IPAL
2) Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Memeriksa baik kebersihan / pembakaran sampah maupun IPAL
2) Mengisiform kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sdh ada
Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

2. Kegiatan di Luar Gedung


Perencanaan (P1)
1) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun hasil tahun
sebelumnya
2) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil konseling
memerlukan tindak lanjut.( Jika Hasil Konseling )
3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang
diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, formulir pencatatan
status kesehatan lingkungan, media penyuluhan, alat pengukur parameter
kualitas lingkungan)
4)Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah,
sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di
desa.
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Melakukan pengamatan media / pemeriksaan :
Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha / masyarakat
sekitar.
Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan analisis
risiko sesuai kebutuhan( Jika diperlukan ).
Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling )
Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari Konseling )
2) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3, keluarga
pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat berupa Intervensi
Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera. Saran tindak lanjut disertai dengan
pertimbangan tingkat kesulitan, efektifitas dan biaya.
Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

G. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah
1. Penanggung jawab Puskesmas
2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

H. Jadual pelaksanaan kegiatan


TARGET
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
KEGIATAN WAKTU BIAYA
1 Pemeriksaan Mengawasi Lingkungan Diperiksa Tiap sabtu -
Kebersihan/ tingkat Puskesmas
Pengelolaan kebersihan/
sampah/ pengelolaan
pengelolaan sampah/
limbaH pengelolaan
limbah

2 INSPEKSI Mengawasi TTU, TPM. Diperiksa Senin s.d 120 X 50000


tingkat TP3, sarana
KESLING Kamis Rp.6000.000,-
higiene SAB,
TTU sanitasi dari Rumah,
TPM Jamban,
tempat yang Rumah
TP3
termasuk
SAB
dalam TTU,
JAMBA
TPM. TP3,
N sarana SAB,
RUMAH Rumah,
Jamban,
Rumah

Kegiatan dilaksanakan pada hari kerja


2017
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemeriksaan
Kebersihan/
Pengelolaan
sampah/
pengelolaan
limbaH

INSPEKSI
KESLING
TTU
TPM
TP3
SAB
JAMBAN
RUMAH

I. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 3 bulan sekali oleh penanggungjawab program
dan membuat laporannya kepada kepala puskesmas. apabila ada ketidaksesuaian dalam
pelaksanaan kegiatan, maka Kepala Puskesmas bersama dengan penanggungjawab program
dan pelaksana kegiatan harus mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi
penyelesaiannya.
J. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan
dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan
setiap bulan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui
Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan melalui rapat evaluasi tengah tahun dan rapat
evaluasi akhir tahun.

Anda mungkin juga menyukai