Disusun oleh :
ACARA 1
PERENCANAAN FASILITAS
I. TUJUAN
1. Mengkaji ketersediaan dan kemampuan infrastruktur sosial ekonomi dalam
memberikan pelayanan.
2. Merencanakan kebutuhan infrastruktur di masa mendatang.
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915
PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915
PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
Fasilitas Pendidikan
Pendidikan formal mempunyai beberapa tingkatan/jenjang yaitu taman kanak kanak (TK),
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum
(SMU). Rencana kebutuhan fasilitas pendidikan maupun fasilitas sosial ekonomi lainnya
didasarkan pada standar perencanaan kebutuhan sarana kota (PU. Cipta Karya), dengan
standar luasan yang berpedoman pada tingkat kepadatan pada tingkat kepadatan penduduk.
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915
PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
Dan lebih mendasar lagi adalah bagaimana memadukan antara supply and demand dengan
standar yang digunakan.
o Taman Kanak kanak (TK), penduduk mendukung fasilitas ini minimal 1.000 orang
dengan luas lahan 2.400 M2. lokasinya sebaiknya berada di tengah tengah kelompok
keluarga, jumlah murid dengan standar 3 ruang kelas terdiri dari 30 40 murid di setiap
satu ruang kelas.
o Sekolah Dasar (SD), kebutuhan satu unit SD, minimal penduduk pendukungnya 1.600
jiwa dengan luas lahan 7.200 M2. Lokasi jenis fasilitas ini sebaiknya berada di tengah
kelompok keluarga (permukiman) dengan radius pencapaian dari daerahyang dilayani
maksimum 100 meter.
o Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), jumlah penduduk pendukungnya minimal 4.800
jiwa untuk sebuah SLTP, sedangkan luas lahannya adalah 5.400 M2. penempatan lokasi
fasilitas ini sebaiknya dikelompokkan dengan taman dan lapangan olahraga. Standar
jumlah murid adalah 40 murid/kelas.
o Sekolah Menengah Umum (SMU). Penduduk pendukungnya minimal 4.800 orang untuk
sebuah SMU. Luas lahan SMU ini adalah 5.400 M2. Standar 30 murid/ruang kelas
dengan 14 kelas (pagi/sore) untuk sebuah SMU.
Fasilitas Kesehatan
Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu elemen penting yang dapat menentukan
kualitas sumberdaya manusia. Fungsi utama sarana ini memberikan pelayanan medis kepada
penduduk. Oleh karena itu penyediaan fasilitas kesehatan di kawasan perencanaan ini perlu
mendapat prioritas. Dikaitkan dengan standar perencanaan lingkungan permukiman kota,
maka kualitas kesehatan yang harus disediakan untuk melayani penduduk tersebut adalah
puskesmas, balai pengobatan, tempat praktek dokter dan apotik serta fasilitas lain seperti
tempat parkir dan taman.
o Puskesmas pembantu, minimal penduduk pendukungnya adalah 30.000 jiwa dengan luas
lahan adalah 2.400 M2. Penempatan lokasinya sebaiknya berada di tengah lingkungan
keluarga (permukiman) dengan radius pencapaian maksimum 1500 M2.
o BKIA/Rumah Bersalin, penduduk pendukung minimal 10.000 jiwa dengan luas lahan
3.200 M2. Lokasi fasilitas ini berada di tengah tengah lingkungan keluarga dengan
radius pencapaian maksimal 2.000 meter.
o Apotik, fasilitas kesehatan yang fungsinya untuk melayani penduduk dalam memenuhi
kebutuhan obat obatan adalah apotik. Penduduk pendukung minimal 10.000 jiwa
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915
PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
dengan luas lahan 700 M2. hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan fasilitas
kesehatan ini adalah pengalokasian fasilitas dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan pemukiman sehingga radius pencapaian merupakan jarak yang tepat bagi
kelompok aktivitas kegiatan penduduk.
o Praktek Dokter, untuk menciptakan optimalisasi pelayanan kesehatan yang baik kepada
masyarakat di kawasan perencanaan, diperlukan tenaga tenaga medis yang
cukup memadai terutama dokter yang dapat memnerikan pelayanan yang lebih dekat
pada masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan tempat praktek dokter yang menyatu
dengan perumahan penduduk. Lokasi fasilitas ini disatukan dengan rumah tempat
tinggal dan setiap unutnya melayani penduduk 5.000 jiwa.
o Balai Pengobatan, minimal penduduk pendukungnya adalah 3.000 jiwa dengan luas lahan
600 M2. lokasi penempatan sebaiknya berada di tengah tengah lingkungan keluarga
dengan radius pencapaian maksimum 1.500 meter.
Fasilitas Perekonomian
Perkembangan suatu kota ditentukan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi kota yang
bersangkutan dan sebaliknya tingkat perkembangan ekonomi itu sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi
untuk melayani kebutuhan penduduk sebagai pelaku kegiatan ekonomi. Fasilitas
perekonomian yang dimaksud disini adalah fasilitas pelayanan kegiatan perbelanjaan sehari
hari yang mempunyai sifat pelayanan dari berbagai tingkat sesuai dengan skala pelayanan
yang direncanakan.
Keberadaan pasar merupakan salah satu tigkat pelayanan regional sangat besar
manfaatnya bagi kegiatan perekonomian yang diharapkan dapat berperan sebagai titik pusat
kegiatan jasa distribusi barang barang produksi yang dapat menarik dan mendorong laju
pertumbuhan desa- desa pada wilayah pelayanannya.
Dengan kondisi demikian dalam kaitannya dengan kawasan perencanaan pada masa
datang, dapat dialokasikan jenis jenis fasilitas perekonomian berdasarkan kriteria standar
menurut pengelompokan jumlah penduduk/distribusi penduduk setiap Bagian Wilayah
Kota (BWK).
o Pertokoan, penduduk pendukung minimal 2.500 jiwa dengan luas lahan 2.400 M2. kriteria
lokasi terletak pada jalan utama lingkungan dan mengelompok dengan pusat lingkungan.
o Warung/Kios, Warung/kios penduduk pendukungnya adalah 2.50 jiwa. Kriteria lokasi di
pusat lingkungan yang mudah dicapai dengan radius maksimal 500 meter.
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915
PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, A. S., Elmanisa, A. M., & Gunawan, M. P. (2009). Pola distribusi spasial minimarket di
kotakota kecil. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 20(2), 7894.
Cristanto, Joko. (2015), Pembangunan Wilayah, Bahan Kuliah: perencanaan proyek. Yogyakarta: UGM
Santoso, W. I., & Kustiwan, I. (2009). Kajian Penggunaan Fasilitas Lingkungan Rusunami di
Kawasan Pinggiran Kota dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Berdasarkan
Preferensi Penghuni ( Studi Kasus Rusunami Gateway , Pesanggrahan Jakarta Selatan ),
435444.
Rustiadi, Ernan, dkk. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
ARIEF SYAIFUDDIN|14/368668/GE/07915