Anda di halaman 1dari 2

Penemu nilai

Archimedes
(penemu nilai )

260 SM - Archimedes membuktikan bahwa nilai terletak antara 3 + 1/7 (sekitar


3,1429.) Dan 3 + 10/71 (sekitar 3,1408.), Bahwa luas lingkaran sama dengan dikalikan
dengan kuadrat dari jari-jari lingkaran dan bidang tertutup oleh parabola dan garis lurus
adalah 4/3 dikalikan dengan luas segitiga dengan dasar dan sama tinggi. Dia juga
memberikan perkiraan yang sangat akurat dari nilai akar kuadrat dari 3.
Algoritme paling awal yang tercatat secara cermat menghitung nilai adalah
pendekatan geometri menggunakan poligon. Algoritme ini ditemukan sekitar 250 SM oleh
matematikawan Yunani Archimedes. Algoritme poligon ini mendominasi selama 1.000
tahun, dan karenanya kadang-kadang dirujuk juga sebagai "konstanta Archimedes".
Archimedes menghitung batas atas dan bawah dengan menggambar poligon di luar dan di
dalam sebuah lingkaran, dan secara perlahan melipatgandakan sisi-sisi poligon tersebut
hingga mencapai 96-gon. Dengan menghitung keliling poligon-poligon tersebut, Archimedes
membuktikan bahwa 223/71 < < 22/7 (3,1408 < < 3,1429). Batas atas Archimedes sekitar
22/7 membuat banyak orang percaya bahwa sama dengan 22/7.
Archimedes memperkirakan nilai pi sekitar tahun 200 SM dalam bentuk pecahan,
mengingat orang Yunani pada saat itu belum menggunakan desimal. Archimedes
memperkirakan pi sebagai pecahan 3 1/7, yang dalam desimal bernilai sekitar 3,14.
Matematikawan dan ilmuwan lantas menggunakan nilai pi menurut perhitungan Archimedes
selama berabad-abad. Beberapa ilmuwan yang menggunakan perhitungan archimedes lebih
lanjutnya adalah...
Tahun 263, Matematikawan China Liu Hui menghitung bahwa = 3,141014.
Abad ke-15, Ghyath ad-din Jamshid Kashani dari persia telah menghitung nilai yang
akurat sampai 16 digit.
Tahun 1600, matematikawan Jerman Ludolph van Ceulen menghitung dengan akurasi
sampai 32 digit. ia sangat bangga atas hal ini sampai di pahatkan di batu nisannya.
Tahun 1873, seorang matematikawan amtie William Shanks menyelesaikan 20 tahun
menghitung dengan akurasi 707 digit.
Tahun 1910, matematikawan India Srinivasa Ramanujan, merumuskan deret yang
digunakan matematikawan saat ini untuk menghitung nilai .
Banyak rumus dalam matematika, sains, dan teknik yang menggunakan, yang
menjadikannya salah satu dari konstanta matematika yang penting. adalah bilangan
irrasional, yang berarti nilai tidak dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan
bulat (biasanya pecahan 22/7 digunakan sebagai nilai pendekatan ; namun sebenarnya tiada
satupun pecahan yang dapat mewakili nilai eksak .) Oleh karena itu pula, representasi
desimal tidak akan pernah berakhir dan tidak akan pernah memiliki pola angka tertentu
yang permanen. Digit-digit desimal tampaknya terdistribusikan secara acak, walaupun
sampai sekarang hal ini masih belum dibuktikan.
Karena definisi berhubungan dengan lingkaran, ia banyak ditemukan dalam rumus-
rumus trigonometri dan geometri, terutama yang menyangkut lingkaran, elips, dan
bola. juga ditemukan pada rumus-rumus bidang ilmu lainnya seperti kosmologi, teori
bilangan, statistika, fraktal, termodinamika,mekanika, dan elektromagnetisme.
Keberadaan yang sangat umum menjadikannya sebagai salah satu konstanta matematika
yang paling luas dikenal, baik di dalam maupuan di luar kalangan ilmuwan.
Jadi, temuan Archimedes pada 260 SM, sangat berpengaruh untuk penemuan
ilmuwan tentang pi selanjutnya, dengan perhitungan archimedes yang akurat dalam
menghitung nilai pi lewat pendekatan geometri menggunakan poligon yaitu 3,14... disepakati
untuk digunakan menghitung bilangan desimal belakangnya hingga sampai 100 tempat
desimal pertama 3,141592653589793238462643383279502884197169399375
1058209749445923078164062862089986280348253421170679...

Anda mungkin juga menyukai