Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA A. WAHID HASYIM


MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
WAKTU : 2 X 45
KELAS :X
SEMESTER :2

1. STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara
14. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi.

2. KOMPETENSI DASAR :
14.2 Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat
melalui diskusi

3. INDIKATOR
mendiskusikan isi puisi (gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi)
mendiskusikan maksud/ makna puisi

4. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
mengetahui isi puisi (gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi)
mendiskusikan maksud/ makna puisi dan menghubungkan dengan reaitas alam, sosial
budaya dan masyarakat pada saat ini

5. MATERI PEMBELAJARAN :
Puisi :
gambaran penginderaan
gambaran perasaan
gambaran pikiran
penggambaran imajinasi
maksud puisi

6. METODE PEMBELAJARAN :
Penugasan
Diskusi
Tanya Jawab
Ceramah
7. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No. Kegiatan Belajar Waktu


Pendahuluan :
1. 10 menit
1. Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
1. Menjelaskan isi puisi berkenaan dengan gambaran
penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi
2. Membaca puisi
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
2. 70 menit
3. Mendiskusikan isi puisi (gambaran penginderaan,
perasaan, pikiran, dan imajinasi)
4. Melaporkan hasil diskusi
5. Menanggapi isi laporan diskusi
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
6. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
7. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Kegiatan Penutup :
3. Refleksi 10 menit
1. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

8. MEDIA PEMBELAJARAN
Teks yang dibacakan
1. Media : Teks Puisi
2. Sumber Pembelajaran : Buku Teks

9. PENILAIAN :
Jenis Tagihan:
a. tugas kelompok
Bentuk peniaian : tulis dan lisan
Instrument penilaian
KD 1.1
a. Menuliskan maksud puisi
b. Menghubungkan maksud puisi dengan realitas alam
c. Menghubngkan isi puisi dengan sosial budaya,
d. Hubungan isi puisi dengan masyarakat
Sebuah jaket berlumur darah
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan Selamat tinggal perjuangan
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu

Kami semua telah menatapmu


Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai ke mana-mana


Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atap bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN!
Kunci jawaban
Puisi tersebut berlatar belakang antara tanggal 20-28 Pebruari 1966 di Jakarta
terjadi peristiwa penting yaitu demonstrasi mahasiswa dan pelajar menuntut
tritura sudah dimulai sejak 10 Januari. Tetapi hasilnya boleh dikatakan belum
ada. Soekarno tidak mendengarkan tritura. Uang diganti, bensin dinaikan
harganya. Ongkos bis kota dinaikan harganya. Kabinet dwikora memasukan
menteri-menteri gestapu lebih banyak lagi. Demonstrasi dilakukan dengan aksi
pengempesan ban mobil diseluruh kota sehingga lalu lintas lumpuh. Para
mahasiswa duduk ditengah-tengah jalan. Menteri yang akan dilantik tidak bisa
datang ke istana dengan menggunakan mobil sehingga harus dijemput dengan
helikopter. Sekeliling istana penuh tank-tank baja dan pengawalan prajurit. Para
demonstran tak henti-hentinya menyuarakan tuntutannya dan mengejek para
prajurit itu sebagai anjing istana. Bentrokan lebih lanjut tak dapat dihindarkan.
Penembakan terjadi. Arif Rachman Hakim tertembak dan wafat. Sehari
sebelumnya dalam demonstrasi ke Sekretariat Negara telah pula ada penembakan
dan beberapa orang mahasiswa terluka. Tetapi para mahasiswa tidak jadi takut.
Jaket penuh darah mahasiswa yang tertembak diikat pada sebuah tongkat dan
dijadikan sebagai bendera perjuangan mereka. Meninggalnya Arif Rachman Hakim
menyebabkan para mahasiswa dan pelajar menjadi lebih marah lagi. Pemakaman
Arif Rachman Hakim dilakukan secara pahlawan dan mendapat simpati dari
seluruh lapisan masyarakat. Orang yang mengiringkan jenazah Arif Rachman
Hakim ke pekuburan sangat banyak.
Pedoman Penskoran
Penilaian KD 1.1

No. Aspek yang Dinilai Skor


1 Catatan
a. Menuliskan maksud puisi,hubungan isi
puisi dengan realitas alam, hubungan 4
isi puisi dengan sosial budaya,
hubungan isi puisi dengan masyarakat
b. Menuliskan maksud puisi,hubungan isi
puisi dengan realitas alam, hubungan 3
isi puisi dengan sosial budaya
c. Menuliskan maksud puisi,hubungan isi 2
puisi dengan realitas alam
d. Menuliskan maksud puisi
1

Nilai = skor yang dipeoleh x 100


10

Jika nilai yang diperoleh siswa kurang dari SKBM diremidi.

Mengetahui, Jombang, 26 februari 2017


Guru Mapel Bahasa Indonesia Mahasiwa PPL
NIM 1497184012

(H. Suwarso, S.Pd) (Ghara Satya Amora)

Anda mungkin juga menyukai