NIM : 161710101097
Kelas : THP-B
DAFTAR PUSTAKA
Argo, B.D., A. Lastriyanto, N.P. Astuti. 2010. Sistem Monitoring Gas Oksigen
Dan Karbondioksida Pada Ruang Penyimpanan Sistem Udara Terkontrol.
Jurnal Rekayasa MesinVol 1 No.3 : 84- 90. Jurusan Keteknikan Pertanian
FTP, Universitas Brawijaya.
Cahyono, Bambang. 2002. Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta : Kanisius.
Dyah, Theresia. 2009. Smoothie Lezat Berkhasiat. Jakarta : Pt Penerbit Erlangga
Mahameru.
Hartiwiningsih, R. 2012. Pengaruh Media Penyimpanan dan Pemberian Air
Pendingin Terhadap Lama Simpan Wortel Segar ( Daucus carota L.).
Skipsi Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Lampung. 79 Hlm.
Rohaeti, E., R. Syarief dan R. Hasbullah. 2010. Perlakuan Uap Panas (Vapor
Heat Treatmant) untuk Disinfestasi Lalat Buah dan Mempertahankan Mutu
Buah Belimbing (Averrhoa carambola L.). Jurnal Keteknikan Pertanian Vol
24 No 1 : 45-50. Dapartemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.
Mengapa buah mangga lebih cepat membusuk jika dibandingkan dengan
apel meskipun disimpan di refrigator dengan suhu yang sama?
Apel merupakan salah satu buah yang termasuk ke dalam jenis buah
klimakterik, dimana pada saat proses pematangan, apel akan mengalami puncak
produksi etilen. Etilen merupakan hormon tumbuhan yang berfungsi untuk
menumbuhkan tunas dari biji, menggugurkan daun, dan mematangkan buah. Gas
etilen yang diproduksi oleh apel akan dikeluarkan ke udara yang pada akhirnya
akan mempengaruhi buah lain yang ada di sekitarnya untuk matang lebih cepat.
Oleh karena itu, jika mangga disimpan secara bersamaan dengan apel, mangga
akan lebih cepat busuk karena pengaruh dari gas etilen yang dikeluarkan apel
secara terus-menerus.