Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shintya Divani Eka Putri

NIM : 161710101097

Kelas : THP-B

FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

Produk hortikultura terutama sayuran merupakan bagian dari makanan


yang banyak mengandung nutrisi dan juga baik bagi kesehatan. Pada umumnya
buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral-mineral tertentu seperti pro-
vitamin A, serat, gula, dan pemenuhan vitamin C yang tidak dapat diproduksi
oleh tubuh sehingga penting untuk pemenuhan gizi yang seimbang (Dyah,
Theresia, 2009). Selain itu mengkonsumsi sayur segar lebih baik dibandingkan
dengan mengkonsumsi makanan yang cenderung mengandung bahan kimia.
Salah satu produk hortikultura yaitu wortel. Wortel (Daucus carota L.)
adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna kuning kemerahan
atau jingga kekuningan dengan tekstur serupa kayu. Wortel merupakan komoditi
yang bersifat mudah rusak pada saat panen hingga sampai ke konsumen. Oleh
karena itu, penanganan panen dan pascapanen harus dilakukan dengan baik, untuk
mendapatkan kualitas umbi yang baik. Perlakuan panen dan pascapanen yang
kurang baik merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan wortel. Umbi wortel
yang cacat, luka, terpotong atau tergores akan lebih cepat mengalami pembusukan
sehingga tidak tahan lama jika disimpan (Bambang, 2002). Umur simpan wortel
pada suhu ruang relatif singkat yaitu sekitar empat hari. Suhu penyimpanan yang
rendah akan menghambat proses pematangan (Rohaeti dkk, 2010).
Penanganan pascapanen adalah tahapan kegiatan sejak panen hingga siap
dipasarkan. Periode setelah panen memiliki batasan waktu yang singkat, yaitu
selama cadangan makanan masih cukup mampu mendukung proses metabolisme
seperti respirasi. Respirasi merupakan sarana penyediaan energi yang vital
dibutuhkan untuk mempertahankan struktur sel dan jalannya proses-proses
biokimia. Laju respirasi menentukan potensi pasar dan masa simpan, yang
berkaitan erat dengan kehilangan air, kehilangan kenampakan yang baik,
kehilangan nilai nutrisi dan berkurangnya nilai cita rasa. Faktor-faktor yang dapat
mempercepat laju respirasi antara lain suhu penyimpanan tinggi, umur panen
muda, adanya luka pada buah, kandungan gula awal yang tinggi pada produk, dan
ukuran buah lebih besar. Proses penanganan pasca panen meliputi proses grading
dan sortasi, pembersihan, trimming dan pengemasan (Hartiwiningsih, 2012).me
Untuk memperpanjang umur simpan wortel dapat dilakukan dengan
penyimpanan pada suhu rendah. Penyimpanan pada wortel bisa dilakukan dengan
atmosfer terkendali, atmosfer termodifkasi, dan secara tradisional penyimpanan
menggunakan media biji plastik dengan pemberian air pendingin di luar wadah
media penyimpanan, air pendingin yang digunakan untuk mempertahankan suhu
pada media penyimpanan sehingga dapat mempertahankan suhu pada media
penyimpanan . Penyimpanan ini bertujuan untuk mengendalikan laju proses
metabolisme (respirasi, transpirasi), infeksi hama penyakit (Argo dkk, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Argo, B.D., A. Lastriyanto, N.P. Astuti. 2010. Sistem Monitoring Gas Oksigen
Dan Karbondioksida Pada Ruang Penyimpanan Sistem Udara Terkontrol.
Jurnal Rekayasa MesinVol 1 No.3 : 84- 90. Jurusan Keteknikan Pertanian
FTP, Universitas Brawijaya.
Cahyono, Bambang. 2002. Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta : Kanisius.
Dyah, Theresia. 2009. Smoothie Lezat Berkhasiat. Jakarta : Pt Penerbit Erlangga
Mahameru.
Hartiwiningsih, R. 2012. Pengaruh Media Penyimpanan dan Pemberian Air
Pendingin Terhadap Lama Simpan Wortel Segar ( Daucus carota L.).
Skipsi Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Lampung. 79 Hlm.
Rohaeti, E., R. Syarief dan R. Hasbullah. 2010. Perlakuan Uap Panas (Vapor
Heat Treatmant) untuk Disinfestasi Lalat Buah dan Mempertahankan Mutu
Buah Belimbing (Averrhoa carambola L.). Jurnal Keteknikan Pertanian Vol
24 No 1 : 45-50. Dapartemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.
Mengapa buah mangga lebih cepat membusuk jika dibandingkan dengan
apel meskipun disimpan di refrigator dengan suhu yang sama?

Apel merupakan salah satu buah yang termasuk ke dalam jenis buah
klimakterik, dimana pada saat proses pematangan, apel akan mengalami puncak
produksi etilen. Etilen merupakan hormon tumbuhan yang berfungsi untuk
menumbuhkan tunas dari biji, menggugurkan daun, dan mematangkan buah. Gas
etilen yang diproduksi oleh apel akan dikeluarkan ke udara yang pada akhirnya
akan mempengaruhi buah lain yang ada di sekitarnya untuk matang lebih cepat.
Oleh karena itu, jika mangga disimpan secara bersamaan dengan apel, mangga
akan lebih cepat busuk karena pengaruh dari gas etilen yang dikeluarkan apel
secara terus-menerus.

Anda mungkin juga menyukai