Anda di halaman 1dari 6

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan tenaga listrik merupakan salah satu aspek penting yang perlu

dipertimbangkan dalam membangun sebuah jaringan listrik. Jaringan listrik yang

baik adalah jaringan yang mampu menyuplai daya dengan kualitas baik dan biaya

yang murah.

Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu pusat

pembangkit listrik, jaringan transmisi dan saluran distribusi seperti pada Gambar

1.1. Salah satu perencanaan yang baik adalah mengurangi biaya dengan

pengoptimalan sektor pembangkitan, transmisi dan distribusi.

sumber : http://www.opuc.texas.gov/kidscorner_electricity_basics.html

Gambar 1.1 Pembagian Sistem Tenaga Listrik Secara Umum

Biaya sistem tenaga listrik terbagi atas biaya investasi dan biaya operasi.

Biaya investasi terbesar adalah biaya investasi di pembangkitan dilanjutkan biaya

distribusi dan terakhir biaya transmisi. Biaya investasi pembangkit dan jaringan

distribusi mencapai 80% dari total biaya investasi (Electric Power Distribution

1
2

System Engineering,1986:1). Gambar 1.2 menunjukkan perbandingan biaya

investasi ketiga komponen sistem tenaga listrik.

Sumber : Electric Power Distribution System Engineering

Gambar 1.2 Perbandingan Biaya Investasi

Jaringan kelistrikan di Indonesia yang dikelola PT. PLN terdiri dari sistem

transmisi 500 kV untuk sistem Jawa-Bali dan 275 kV untuk sistem transmisi

Sumatera. Jaringan distribusi tegangan menengah PT. PLN adalah sistem 20kV.

Saluran transmisi dan distribusi harus direncanakan sebaik mungkin untuk

mendapatkan biaya investasi yang optimal. Salah satu bentuk perencanaannya

adalah optimalisasi peletakan transformator pada jaringan distribusi 20 kV.

Saluran distribusi 20 kV adalah saluran yang menghubungkan gardu induk

dengan konsumen. Keluaran gardu induk yang disebut feeder adalah saluran
3

listrik tagangan menengah. Selanjutnya oleh tansformator distribusi tegangan

tersebut diturunkan ke 220 V sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Letak dari transformator distribusi mempengaruhi panjang saluran dari

transformator ke beban dan panjang feeder ke transformator distribusi. Semakin

panjang saluran maka rugi-rugi daya saluran dan drop tegangan akan semakin

besar. Peletakan transformator yang lebih dekat ke titik beban akan

memperpendek jarak saluran sehingga drop tegangan dan rugi-rugi daya akan

lebih kecil.

Optimasi adalah usaha untuk mencari nilai yang optimal. Dalam penelitian

ini optimal yang dimaksudkan adalah usaha mencapai titik kordinat peletakan

transformator terbaik yang membuat biaya investasi dan biaya operasional

termurah.

Sekarang ini perencanaan jaringan distribusi sudah dilakukan dengan

bantuan program komputer seperti perhitungan aliran daya, arus gangguan,

peramalan beban, pangaturan tegangan, perencanaan bank kapasitor, perhitungan

kehandalan, dan optimasi letak dan kapasitas transformator. Semua hasil

perhitungan tersebut dijadikan bahan pertimbangan insinyur listrik dalam

perencanaan. Dengan demikian, seorang insinyur listrik lebih dipermudah dalam

mendesain sistem dengan hasil komputasi dibanding membangun sistem dari

awal.

Optimasi penempatan dan kapasitas transformator distribusi sebelumnya

sudah dilakukan dengan beberapa metode lain seperti Imperialist Competitive

Algorithm (ICA), Ant Colony Optimization (ACO), A Spatial Information-based


4

Self-Adaptive Differential Evolution (ISADE), Flower Pollination Algorithm dan

metode optimasi yang lain.

Imperialist Competitive Algorithm merupakan metode optimasi dengan

sistem menjajah. Perbedaan metode ini dengan metode lain adalah koordinat

transformator terbaik bisa dari koordinat yang bukan kandidat peletakan. A Spatial

Information-based Self-Adaptive Differential Evolution (ISADE) merupakan

metode penempatan transformator dengan sistem pemilihan lokasi transformator

dilakukan secara acak. Metode Ant Colony Optimization (ACO) merupakan

metode yang diadobsi dari perilaku semut. Metode ini dapat digunakan untuk

penentuan kapasitas optimal transformator distribusi. Flower Pollination

Algorithm (FPA) merupakan metode optimasi yang diadobsi dari perilaku bunga

tumbuhan yang menarik perhatian serangga dengan warnanya. Salah satu yang

membedakan metode ini dengan metode lain adalah FPA mempertimbangkan

tingkat kepuasan pelanggan listrik.

Tema yang diangkat pada penelitian ini adalah Penempatan dan Kapasitas

Optimal Transformator pada Jaringan Distribusi 20kV yang diuji coba pada

sistem kelistrikan PT. PLN (PERSERO) Medan Timur dengan Algoritme

Genetika. Penulis memilih Algoritme Genetika karena GA sudah biasa diapakai

dalam berbagai masalah optimasi dan sudah teruji validitasnya.

Hasil yang diharapkan dapat menunjukkan lokasi dan kapasitas

transformator jaringan distribusi 20kV yang optimal sehingga dapat mengurangi

biaya investasi dan operasi.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu disusun beberapa rumusan

masalah. Rumusan masalah yang dikaji adalah :

1. Cara mencari optimasi peletakan transformator distribusi dengan fungsi

tujuan minimasi biaya investasi dan biaya operasi.

2. Metode peletakan transformator yang membuat total biaya investasi dan biaya

operasional minimal dengan batasan susut tegangan dan batasan pembebanan

transformator pada sistem distribusi radial.

3. Pengaruh demand factor (DF), utility factor (UF) dan coicidence factor (CF)

terhadap biaya investasi dan operasional.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian pada bagian yang dianggap paling penting,

maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Sistem kelistrikan yang menjadi objek penelitian adalah sistem JTR

PT. PLN (Persero) Medan Timur di Jl. Pertahanan dan Jl. Taud.

2. Optimasi dilakukan pada sistem jaringan radial dengan ketentuan

setiap beban disuplai langsung dari satu transformator.

3. Tidak membahas masalah ketidakseimbangan beban.

4. Transformator yang digunakan adalah transformator tiga phasa.

5. Tegangan di sisi beban sesuai standar PLN yaitu +5% dan -10%.

6. Biaya jaringan tegangan menengah yang menghubungkan gardu induk

dengan transformator distribusi tidak termasuk dalam biaya investasi.


6

7. Kandidat transformator distribusi dipilih pada saluran distribusi

eksisting atau lokasi baru yang belum ada saluran distribusi.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun manfaat dan tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan lokasi peletakan transformator dan kapasitas

transformator yang menyebabkan biaya investasi dan biaya operasional

termurah.

2. Mendapatkan sebuah metode dan program yang dapat digunakan untuk

perencanaan jaringan distribusi dan pengoptimalan jaringan yang

sudah ada tanpa melanggar batasan susut tegangan dan pembebanan

transformator.

3. Melihat pengaruh UF, DF, dan CF terhadap biaya investasi dan

operasional.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab. Bab I pendahuluan yang berisi latar

belakang, rumusan masalah dan batasannya, serta tujuan dilakukan penelitian ini.

Teori-teori dasar mengenai jaringan tegangan rendah, transformator distribusi,

biaya, dan metode Algoritme Genetika dijelaskan pada Bab II. Bab III Metode

Penelitian yang berisi jalannya penelitian dan perancangan simulasi dengan

beberapa skenario. Bab IV merupakan bab yang berisi tentang hasil simulasi dan

pembahasan. Skripsi ini ditutup dengan kesimpulan dan saran pada Bab V. Data

beban dan data transformator dilampirkan pada bagian lampiran.

Anda mungkin juga menyukai