NPM : 1726040017.P
KELAS : B1
BENGKULU
TAHUN 2017
1. Ilustrasi Kasus
Seorang ibu hamil datang ke Rumah Sakit dengan usia kehamilan 20 minggu,
datang dengan keluhan ukuran rahim lebih besar dari kehamilan biasa, terkadang
mengalami perdarahan, ibu juga mengalami mual dan muntah yang parah, nyeri
pada tulang panggul, bengkak pada kaki dan tungkai.
Dokter mencurigai pasien mengalami hamil Mola Hidatidosa
2. PICO
P : Pasien dengan hamil Mola hidatidosa
I : Test Urin (HCG),pemeriksaan palpasi abdomen,pemeriksaan
Auskultasi
C : Pemeriksaan USG dan Radiologi
O : Ibu hamil Mola Hidatidosa
3. Pertanyaan Klinis
Pada pasien yang dicurigai mengalami hamil Mola hidatidosa pemeriksaan mana
yang lebih efektif untuk memastikan pasien tersebut mengalami hamil Mola
Hidatidosa. Tes Urin (HCG),pemeriksaan palpasi abdomen dan auskultasi atau
pemeriksaan USG dan Radiologi?
4. Kata kunci
Mola Hidatidosa
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
Profil penderita mola hidatidosa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado
1
Tiara V. Paputungan
2
Freddy W.Wagey
2
Rudy A. Lengkong
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2Bagian
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado
Email: tiaravpaputungan12256@ymail.com
Abstrak: Mola hidatidosa atau yang disebut dengan kehamilan mola, secara histologis
ditandai oleh abnormalitas vili korionik yang terdiri dari proliferasi trofoblastik dan edema
stroma vilus. Insiden mola hidatidosa setiap tahun mengalami peningkatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profil penderita mola hidatidosa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode 1 Januari 31 Desember 2014. Metode penelitian ialah deskriptif retrospektif
dengan menggunakan data penderita mola hidatidosa yang tercatat di rekam medik RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian memperlihatkan 35 kasus mola hidatidosa
dengan distribusi terbanyak pada kelompok umur 35 tahun (33,3%), pendidikan
terakhir tingkat SMA (77,8%), multipara (83,3%), kadar hemoglobin 11 gr/dl (61,1%),
besar uterus sesuai usia kehamilan >20 minggu (58,3%), penyulit hiperemesis gravidarum
dan tirotoksikosis (54,5%), penanganan menggunakan kuretase hisap (88,9%), dan
kadar -hCG 5 mIU/ml (53,3%).
Kata kunci: mola hidatidosa
Ginekologi RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 14
Manado ditemukan kasus mola hidatidosa orang. Penderita dengan pendidikan
terbanyak pada kelompok umur 35 terakhir tingkat Sekolah Menengah
tahun yaitu sebanyak 6 kasus. Pada Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD)
kelompok umur 16-20 tahun sebanyak 4 sebanyak 2 orang, dan tidak terdapat
kasus dan pada kelompok umur 30-34 tahun penderita mola hidatidosa dengan
dengan angka kejadian yang sama. Pada pendidikan terakhir perguruan tinggi.
kelompok umur 21-24 tahun dan 25-29 tahun
juga mempunyai angka kejadian yang sama Tabel 2. Distribusi Penderita Mola Hidatidosa
yaitu sebanyak 2 kasus. Pada kelompok umur berdasarkan Pendidikan
15 tahun tidak terdapat kejadian mola
hidatidosa (Tabel 1). Pendidikan N %
SD 2 11,1
Tabel 1. Distribusi Penderita Mola Hidatidosa SMP 2 11,1
SMA 14 77,8
berdasarkan Umur
Perguruan
Tinggi 0 0
Kelompok
N % Total 18 100
Umur
15 0 0
16 20 4 22,2
Berbagai penelitian menunjukkan
21 24 2 11,1 bahwa pendidikan merupakan perlindungan
25 29 2 11,1 untuk kesehatan. Menurut Fred C dan
30 34 4 22,2 Pampel, di negara maju penambahan lama
35 6 33,3 pendidikan satu tahun dapat mengurangi
Total 18 100 angka kematian sekitar 8%. Pellet mengata-
kan satu tahun pendidikan juga dapat
Berdasarkan beberapa penelitian yang meningkatkan pendapatan rata-rata sebesar
telah dilakukan bahwa wanita dengan usia 8% dan dapat mengurangi kematian dua
15-45 tahun merupakan usia predileksi kali lebih besar, baik secara langsung
terjadinya mola hidatidosa.7 Selain itu maupun tidak langsung.16
dikatakan bahwa wanita usia >35 tahun Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari
mempuyani risiko 2 kali menderita mola 18 kasus mola hidatidosa pada tahun 2014
hidatidosa dan pada usia >40 tahun yang diteliti berdasarkan jumlah paritas
mempunyai risiko 5-10 kali akan ditemukan paling banyak penderita mola
mengalami kondisi tersebut. Pada hidatidosa pada multipara sebanyak 15
penelitian yang dilakukan oleh Reeder, kasus, sedangkan pada primipara sebanyak
menyatakan bahwa pada wanita yang 3 kasus. Hal tersebut sesuai dengan
berusia >45 tahun memiliki risiko 10 kali kepustakaan yang menyebutkan bahwa
lipat dibanding wanita yang berusia wanita dengan multipara memiliki risiko
diantara 20-40 tahun.10 Hasil penelitian ini menderita mola hidatidosa lebih tinggi
sesuai dengan kepustakaan yang dibandingkan pada primipara.7
menyebutkan bahwa angka kejadian mola
hidatidosa lebih banyak terjadi pada Tabel 3 Distribusi Penderita Mola hidatidosa
kelompok usia >35 tahun dan akan lebih berdasarkan Jumlah Paritas
meningkat risikonya pada wanita usia >40
tahun. Jumlah Paritas N %
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari Primipara 3 16,7
18 kasus mola hidatidosa di RSUP Prof. dr. Multipara 15 83,3
R.D. Kandou Manado didapatkan penderita Total 18 100
mola hidatidosa paling banyak memiliki
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa
pendidikan terakhir tingkat Sekolah
berdasarkan kadar hemoglobin penderita
219
Paputungan, Wagey, Lengkong: Profil penderita mola...
13. Anonim. [cited 2015 Okt 20]. Available: antara tingkat pendidikan,
http://www.mdguidelines.com/images pengetahuan tentang kesehatan
/Illustrations/hyda_mol.jpg lingkungan, perilaku hidup sehat
14. Imaging: sonogram transpelvic transversa dengan status kesehatan studi korelasi
pada mola parsial pada penduduk umur 1024 tahun di
15. Farinde A. Human Chorionic jakarta pusat. Buletin Penelitian
Gonadotropin (hCG). In: Staros AB, Sistem Kesehatan. 2014;17(1):92.
editor. 2014 Des 5 [cited 2015 Nov 17. Cavaliere A, Ermito S, Dinatale A,
8]. Available from: Pedata R. Management of molar
http://enedicine.medscape.com/article pregnancy. Journal of Prenatal
/2089158-overview#a3 Medicine. 2009;3(1):15-7.
16. Pradono J, Sulistyowati N. Hubungan
CRITICAL APPRAISAL CHECK LIST