Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny.

EP
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RUANG CEMPAKA BARAT RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 18 - 21 JUNI 2014

OLEH

NI WAYAN BUDIARINI
P07120012030
2.1 REGULER
KELOMPOK III

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny.EP
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RUANG CEMPAKA BARAT RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 18-21 JUNI 2014

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada Senin, 18 Juni 2014 pukul 13.00 WITA di Ruang
Cempaka Barat (Perinatologi) RSUP Sanglah Denpasar. Pengkajian dilakukan dengan
teknik anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan Catatan Medis (CM) pasien.
Tanggal Masuk : 13 Juni 2014
Ruang/ Kelas : Cempaka Barat (Perinatologi)
No. Kamar : Kamar IV , Box 3
No. CM : 14035296
1. IDENTITAS
a. Anak
1. Nama : Bayi Ny.EP
2. Anak yang ke :I
3. Tanggal lahir/umur : 12 Juni 2014/ 6 hari
4. Jenis kelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
b. Orang tua
1. Ayah
a) Nama : NA (kandung)
b) Umur : 42 Tahun
c) Pekerjaan : Wiraswasta
d) Pendidikan : SMA
e) Agama : Islam
f) Alamat : Jl. Bareng Kartini IIIA/1288M
2. Ibu
a) Nama : EP
b) Umur : 32 Tahun
c) Pekerjaan : IRT
d) Pendidikan : SD
e) Agama : Islam
f) Alamat : Jl. Bareng Kartini IIIA/1288M

2. ALASAN DIRAWAT
a. Keluhan Utama
Saat MRS
Bayi lahir melalui persalinan caesar, bayi menangis lemah, berat bayi
lahir rendah yaitu 900 gram, UK 31 -32 Minggu.
Saat Pengkajian
Berat badan bayi tidak mengalami peningkatan, BB 900 gram.
b. Riwayat Penyakit
Bayi lahir melalui persalinan caesar, di RSUP Sanglah Denpasar
dengan BBLR yakni 900 g. Sebelumnya, ibu mengatakan ia akan
melahirkan dengan normal namun karena denyut jantung bayi mulai
menurun maka harus segera dilakukan operasi , sebelumnya ibu tidak
pernah mengalami penyakit yang berat ataupun stres hanya mual-mual saja.
Namun, pada usia kehamilan sekitar 5 bulan ibu mengalami hipertensi dan
tekanan darahnya terus meningkat pada bulan berikutnya, sehingga
membahayakan untuk janinnya

3. RIWAYAT ANAK (0 6 TAHUN)


a. Perawatan dalam masa kandungan (PRENATAL)
Ibu melakukan pemeriksaan kandungan setiap sebulan sekali di bidan
dua kali dan selanjutnya di dokter obgyn dekat rumahnya. Penkes yang
diperoleh yaitu mengenai nutrisi yang di butuhkan oleh ibu dan janin,
kenaikan berat badan yang dialami oleh ibu selama hamil. Saat
mengandung sang Ibu mengatakan tidak mengalami komplikasi apapun, ibu
tidak mengalami riwayat hospitalisasi akan tetapi ketika usia kandungan
sekitar 5 bulan ibu mengalami hipertensi dan tekanan darahnya terus
bertambah pada usia kandungan ke 6 bulan, sehingga ibu mendapatkan
terapi obat penurun tekanan darah dan penkes untuk mengurangi makanan
yang mengandung tinggi garam. Ibu mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi, DM dan TBC.
b. Perawatan pada waktu kelahiran (NATAL)
Usia kehamilan ibu belum cukup bulan, bayi dilahirkan di RSUP
Sanglah Denpasar dengan usia kehamilan 31 minggu akibat gawat janin
karena penyakitnya dan ibu melahirkan dibantu oleh dokter obgyn dengan
persalinan caesar, bayi lahir pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 14.58 WITA,
dengan berat badan lahir 900 gram, panjang badan 35 cm, lingkar kepala25
cm dan lingkar dada 20 cm, bayi dirawat di dalam incubator.
c. Perawatan Setelah Kelahiran (POST NATAL)
Bayi lahir pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 14.58 WITA, pola nafas
bayi mengalami gangguan , nilai apgar pada menit pertama 2, 5 menit
kemudian 5 , 10 menit setelah terlahir nilai apgarnya 6 dan 15 menit
setelah terlahir nilai apgarnya 7. Interaksi orang tua dengan bayi belum ada.
Trauma lahir (-), narcosis (-), keluar urine dan BAB (+)

4. RIWAYAT KELUARGA
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit keturunan seperti
DM, jantung maupun abortus, namun ibu juga mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2500g.

5. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien
: Orang terdekat
: Tinggal serumah

6. RIWAYAT SOSIAL
a. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Ayah
Menyentuh
Memeluk
Berbicara
Berkunjung
Kontak mata

b. Lingkungan Rumah
Ibu mengaku bahwa lingkungan rumahnya cukup baik untuk perkembangan
janin.
c. Problem sosial yang penting
Problem social yang terjadi pada ibu adalah kurangnya system pendukung
social. Kurangnya informasi yang didapat.

7. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


Diagnose medis pada pasien diatas yaitu BBLR (dismaturitas), status nutrisi
kurang, gerak active tindakan yang dilakukan yaitu mengobservasi suhu, vital
sign, respirasi, saturasi O2, mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi.
8. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
a. Bernafas
Pasien tampak mengalami kesulitan dalam bernafas, terdapat retraksi dada,
RR = 68 x/menit, Sp02 = 99%
b. Makan dan minum
Pada saat pengkajian pasien sudah minum susu formula sekitar 1ml.
c. Eliminasi (BAB/BAK)
Saat pengkajian bayi sudah BAB dan BAK. Pada saat BAB dan BAK, bayi
biasanya menangis, bayi menggunakan pampers dan diganti setiap penuh oleh
perawat.
BAB
Kekuningan, tidak berbau, konsitensi lebek agak cair, kelainan (-),
darah (-)
BAK
Warna kekuningan, bau urine, dan kelainan (-), darah (-)
d. Aktifitas
Bayi bergerak lemah, tangis lemah, aktivitas bayi hanya dilakukan dalam
inkubator.
e. Istirahat dan tidur
Bayi tampak hanya tertidur dalam ingkubator dan sesekali terbangun karena
haus dan pampersnya penuh.
f. Kebersihan diri
Biasanya Bayi hanya dilap setiap pagi oleh perawat.
g. Pengaturan suhu tubuh
Pada saat pengkajian bayi tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, suhu tubuh
bayi yaitu 36,5 C.
h. Rasa nyaman
Bayi kadang menangis jika di dalam inkubator, dan akan berhenti menangis
jika sudah diberi minum susu ataupun diganti pampersnya.
i. Rasa aman
Ibu bayi mengatakan cemas dengan keadaan anaknya, apalagi dia tidak bisa
menemani bayinya karena masih dirawat di ruangan nifas.dia selalu bertanya
tentang keadaan bayinya.
j. Rekreasi
Sejak dilahirkan sampai saat pengkajian bayi belum pernah diajak rekreasi
karena harus menerima perawatan di ruang Cempaka Barat RSUP Sanglah
Denpasar.
k. Belajar (anak dan orangtua)
Orang tua mengatakan mengerti dengan keadaan bayinya, kenapa bisa dirawat
dan harus di taruh di incubator.
l. Prestasi
Anak belum memiliki prestasi apapun karena masih dibawah umur.
m. Hubungan sosial anak
Bayi masih sering menangis ketika berada di dalam inkubator namun ketika
diberikan minum susu formula oleh perawat bayi kembali tertidur
n. Melaksanakan ibadah (kebiasaan, bantuan yang diperlukan terutama saat anak
sakit)
Ibu bayi selalu berdoa, memanjatkan doa doa suci untuk kesembuhan
putranya walaupun tidak disamping anaknya.

9. PEMERIKSAAN FISIK
1) Kesan umum
KU bersih, gerak lemah, postur tubuh kecil, status gizi kurang
2) Warna kulit (pucat, normal, cyanosis, ikterus, kelainan)
Warna ikterus , cyanosis (-), kelainan (-)
3) Suara waktu menangis
Suara bayi saat menangis lemah.
4) Tonus otot
Tonus otot baik
5) Turgor kulit
Turgor kulit elastis
6) Udema
Tidak ada udema di bagian kulit baik ekstremitas atas maupun bawah
7) Kepala
Bentuk kepala bulat, persebaran rambut merata, kulit kepala bersih, UUB
datar dan UUK terbuka, kelainan (-)
8) Mata
Simetris, anemis -/- , icterus -/- , kornea normal, reflek pupil +/+, sklera
putih, pupil isokor, penglihatan baik, oedema Palpebra (-)
9) Hidung
Tidak ada sekret, cuping hidung (-)
10) Telinga
Telinga bersih, pendengaran baik, kelainan (-)
11) Mulut
Kebersihan mulut baik, tidak ada kelainan, belum tumbuh gigi.
12) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
13) Thoraks
Bentuk dada simetris, menggunakan otot bantu nafas, suara nafas
bronkovesikular.
14) Jantung
Tidak ada pembesaran jantung, Si dan S2 normal, murmur (-)
15) Persarafan
Reflek moro (+) , menggenggam (+) , Menghisap (-)
16) Abdomen
Tali pusat layu, tidak ada pembesaran organ, distensi abdomen (-) bising
usus (+), Vena kecil tampak
17) Ekstremitas
Atas
Tidak ada kelainan, udema (-) , lesi (-), jari-jari tangan lengkap, kuku
mencapai ujung jari
Bawah
Tidak ada kelainan, udema (-) , lesi (-), jarai-jari tangan lengkap, kuku
mencapai ujung jari
18) Alat kelamin
Bayi berjenis kelamin laki-laki, genetalia eksterna.
19) Anus
Ada.
20) Antropometri (ukuran pertumbuhan)
1. BB = 900 gr
2. PB = 35 cm
3. Lingkar kepala = 25 cm
4. Lingkar dada = 20 cm
5. Lingkar lengan = - cm
21) Gejala kardinal :
1. Suhu = 36,5 C
2. HR =130x/menit
3. Pernafasan = 68x/menit
4. SPO2 = 99 %

10. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas antibiotika :
Hari/Tanggal :17 Juni 2014
Pukul : 09.14 WITA
Hasil :
Tidak ada pertumbuhan kuman
Collection ward : Spesimen dari dua sisi
Foto Thorak
Hari/Tanggal : 17 Juni 2014
Pukul : 10.14 WITA
Hasil :
Cor : besar dan bentuk kesan normal
Pulmo : tidak tampak infiltrate/nodul, corakan bronchovaskuler normal
Sinus pleura kanan dan kiri tajam
Diaphragm kanan kiri normal
Tulang-tulang tidak tampak kelainan

Pemeriksaan Kimia Klinik dan Hematologi


Hari/Tanggal : 12 Juni 2014
Pukul : 19.04 WITA
Hasil :
CRP (Kuantitatif) 0,06 Mg/L 0.00-5.00
Hematologi
Pembacaan IT Ratio 0.07 - <0.20

Pemeriksaan DL
Hari/Tanggal : 12 Juni 2014
Pukul : 19.04 WITA
DATA HASIL SATUAN NORMAL
WBC 4.92 10^3/uL 9.0-34.0
NEU 1.74 % 1.00-23.5
LYM 2.70 10^3/uL 2.50-10.5
MONO .306 % 0.00-2.00
EOS .011 % 0.00-4.00
BASO .156 % 0.00-1.10
RBC 4.61 10^6/uL 4.00-6.00
HGB 18.0 9/dL 14.5-22.5
HCT 55.3 % 45.0-67.0
MCV 120 fL 92.0-121.0
MCH 39.2 pg 31.0-37.0
MCHC 32.6 g/dL 29.0-36.0
RDW 17.9 fL 14.9-18.7
PLT 92.5 10^3/uL 140-440
MPV 5.91 fL 6.80-10.00

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a) Analisa Data
No Data Interpretasi Masalah Keperawatan
DS :- Paru
DO : Pasien tampak
Ketidak efektifan pola
1 sesak (+), Pertumbuhan dinding dada
nafas
menggunakan otot Belum sempurna
bantu nafas, RR Vaskuler paru inmatur
:68x/mnt
Ketidak efektifan pola nafas

2 DS:- Pemaparan dengan suhu luar Resiko


DO: ketidakseimbangan
Kulit tipis, keadaan Kehilangan panas Suhu tubuh
umum lemah, bayi
dirawat di incubator, Resiko ketidakseimbangan
BB = 900 gram, UK Suhu tubuh
= 31 minggu
3 DS: - Prematuritas Resiko infeksi
DO :
Keadaan umum bayi Fungsi organ belum sempurna
lemah, bayi dirawat
di dalam incubator. Penurunan daya tahan tubuh

Risiko infeksi

b) Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan tidak adekuatnya
ekspansi paru ditandai dengan bayi tampak sesak(+), menggunakan otot
nafas bantu, RR : 68x/mnt
2. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan kegagalan
mempertahankan suhu tubuh, pemaparan dengan suhu luar ditandai dengan
kulit tipis, keadaan umum lemah, bayi dirawat di incubator, BB = 900
gram, UK = 31 minggu
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis tidak adekuat
ditandai dengan keadaan umum bayi lemah, bayi dirawat di dalam
incubator.
III. Rencana keperawatan

Hari/tgl, No tujuan & kriteria hasil Intervensi Rasional Nama/


Jam Dx ttd

Rabu,18 1 Setelah diberikan 1. Kaji tanda- 1. Untuk memantau


Juni 2014 asuhan keperawatan tanda vital keadaan umum
Pukul : selama 2x24 jam pasien pasien
13.30 wita diharapkan pola nafas
efektif, dengan criteria 2. Kaji usaha 2. Untuk
hasil : pernafasan, mengetahui
Pasien tidak pengembangan usaha bayi
tampak dada, melakukan
sesak keteraturan pernafasan dan
Pernafasan pernafasan dan kebutuhan
pasien teratur penggunaan oksiegen pasien
RR dalam otot bantu
batas normal (40- nafas
50x/mnt)
Tidak ada 3. Observasi 3. Untuk

penggunaan adanya sianosis mengetahui

otot bantu kebutuhan

nafas oksigen pada

Kebutuhan oksigen pasien

menurun
Irama nafas teratur 4. Posisikan 4. Untuk
kepala sedikut memudahkan
ekstensi dalam melakukan
inspirasi

5. Kolaborasi 5. Untuk membantu


pemberian proses
oksigen pernafasan
tambahan pasien

Rabu, 18 1 Setelah diberikan 1. Observasi tanda- 1. mengetahui adanya


Juni, 2014 asuhan keperawatan tanda vital. berubahn tanda
Pukul: selama 2x 24 jam di vital yang
13.30 wita harapkan Suhu tubuh berakibat
kembali normal. memperburuk
Dengan Kriteria Hasil : kondisi bayi
Suhu 36-37 C.
Kulit hangat. 2. Gunakan 2. menjaga
Sianosis (-) pakaian yang kehangantan tubuh

Ekstremitas hangat hangat pada bayi agar tidak


bayi serta terjadi penurunan
pertahankan suhu
kepala bayi agar
tetap tertutup

3. Ganti pakaian 3. menjaga


setiap basah. kehangatan bayi

4. Pantau suhu 4. mengetahui


bayi agar tetap perubahan suhu
stabil

5. Tingkatkan 5. dapat mencegah


intake cairan terjadinya
dan nutrisi hipotermi
Rabu,18 3 Setelah diberikan 1. Tingkatkan 1. Untuk mencegah
Juni 2014 asuhan keperawatan cara-cara terjadinya
Pukul: selama 2x24 jam mencuci tangan penularan kepada
13:30 wita Infeksi tidak terjadi. pada staf, orang bayi
Dengan criteria hasil tua dan pekerja
Kriteria Hasil : lain.
Suhu 36-37 C
Tidak ada tanda- 2. Pantau 2. Untuk menjaga
tanda infeksi pengunjung agar bayi tidak
Leukosit 5.000 akan adanya terinfeksi oleh
10.000 lesi kulit. kuman yang di
bawa pengunjung

3. Kaji bayi 3. Untuk menindak


terhadap tanda- lanjuti lebih dini
tanda infeksi, jika tanda tanda
misalnya : infeksi muncul
suhu, letargi
atau perubahan
perilaku.

4. Lakukan
4. Menjaga tali pusat
perawatan tali
agar tidak infeksi
pusat sesuai kit.

5. Kolaborasi 5. Jika sudah ada


Berikan tanda tanda infeksi.
antibiotika
sesuai indikasi
IV. IMPLEMENTASI
No Tanggal/jam No Dx implementasi Evaluasi fomatif Nama/TTD
1. Rabu, 18 Juni 1,2,3 Mengobservasi KU KU Lemah
2014 bayi dan tanda-tanda HR : 140 kali/menit
Pkl: 13.35 vital. ( HR, Suhu, RR Suhu: 36,5 oC
WITA dan Saturasi O2) RR :68 kali/ menit
SPO2 : 99 %

Pkl: 14.30 1 Meningkatkan intake Bayi minum susu formula


cairan dan nutrisi sekitar 1 cc, lewat OGT

Pkl: 14.35 1 Mempertahankan suhu Bayi tampak tenang, suhu


tubuh bayi dengan incubator 320 C
memberikan selimut

Pkl 15.00 3 Mencuci tangan saat Tindakan selalu dilakukan


ingin menyentuh bayi
dan melakukan kontak
dengan bayi

Pkl 15.30 1 memberikan posisi Bayi tampak tenang dan


ekstensi kepada bayi tidak menangis

Pkl 16.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,70C


vital HR :144 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 99 %

Pk. 16.30 1,2,3 Kaji keadaan umum KU bayi lemah, gerak lemah
bayi
Pukul 13.05 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,50C
vital HR :140 x/ menit
RR : 52 x/ menit
SPO2: 99 %

Pukul 13.10 2 Meningkatkan intake Pemberian susu formula


cairan dan nutrisi sekitar 20 cc, bayi kuat
minum

Pukul 15.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,90C


vital HR :110 x/ menit
RR : 40 x/ menit
SPO2: 97 %

Pukul 16.00 1 Mengobservasi ada Tidak terdapat sianosis pada


atau tidaknya sianosis bayi
pada bayi

Pukul 18.00 2 Memberikan susu Bayi tampak tertidur


kepada bayi melalui
OGT

Pukul 18.00 3 Mengganti pampers Bayi tampak sesekali


pada bayi mengangis

Pukul 19.00 1,2,3 Kaji keadaan umum KU bayi lemah, gerak dan
bayi tangis lemah.
Pukul 19.10 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,60C
vital HR :140x/ menit
RR : 60 x/ menit
SPO2: 92 %

Pukul 20.00 1,2,3 Melakukan tindakan Pasien tampak menangis


kolaboratif dengan ketika dimasukkan obat
pemberian injeksi
IV/set
Ampisilin 45mg

Pukul 21.00 1,2,3 Memberikan makanan Bayi mendapat susu 1cc dan
kepada bayi susu masuk semua melalui
OGT

Pukul 21.30 2 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 370C


vital HR :144 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 97 %

Pukul 24.00 1,2,3 Melakukan tindakan Bayi tampak menangis ketika


kolaborasi dalam obat dimasukkan
pemberian injeksi
IV/set
Amikasin 7mg
2. Kamis, 18 Juni 3 Merapikan tempat tidur Pasien tampak tertidur
2014 pasien
Pukul 08.00
1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 37,20C
vital HR :140 x/ menit
RR : 60 x/ menit
SPO2: 92 %

Pukul 08.10 3 Mengkaji tanda-tanda Tidak ada tanda-tanda infeksi


infeksi pada pasien

Pikul 08.15 3 Melakukan tindakan Bayi tampak tenang ketika


kolaboratif dalam pemberian obat
pemberian injeksi
IV/set
Ampisilin 45mg

Pukul 08.20 3 Memandikan/lap bayi Pasien tampak sesekali


dengan air hangan dan menangis saat dilap
mengganti pampers
bayi

Pukul 08.30 1 Memposisikan kepala Pasien tampak tenang


bayi agak ekstensi
Bayi menangis saat dilap

Pukul 08.40 3 Mengobservasi adanya Tidak tampak sianosis pada


sianosis pada bayi bayi

Pukul 09.00 2 Meningkatkan intake Bayi minum sekitar 1 cc susu


cairan dan nutrisi formula yang telah disiapkan
Pukul 10.20 2 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,70C
vital HR :144 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 94 %

Pukul 11.00 3 Mengkaji tanda-tanda Tidak ada tanda-tanda infeksi


infeksi pada bayi pada bayi, S : 36,7oC

Pukul 13.00 1,2,3 Mengkaji keadaan KU tenang, gerak dan tangis


umum bayi lemah, bayi tampak tertidur

KU bayi lemah, gerak aktif,


minum kuat, refleks hisap
baik, ASI (+), bayi tampak
kuning

Pukul 13.30 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 37,30C


vital HR :144 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 95 %

Pukul 15.00 1,2,3 Meningkatkan intake bayi diberikan susu 1cc


cairan dan nutrisi melalui OGT, susu masuk
(+)

Pukul 15.15 2 Mengkaji tand-tanda Suhu : 370C


vital HR :140 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 94 %
Pukul 18.00 3 Mengganti pampers Bayi menangis ketika
bayi pampersnya diganti

Pukul 18.10 3 Meningkatkan intake Bayi diberikan minum


cairan sekitar 1 cc susu formula,
melalui OGT

Pukul 20.00 2 Delegasi pemberian : Bayi sempat menangis ketika


Ampisilin 45mg diberikan obat
melalui IV/set

Pukul 21.00 3 Mengkaji keadaan Bayi tampak lemah, gerak


umum bayi dan tangis masih lemah

Pukul 21.30 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 370C


vital HR :140 x/ menit
RR : 562 x/ menit
SPO2: 98 %

Pukul 22.00 1,2,3 Meningkatkan intake Bayi diberikan susu sekitar


cairan dan nutrisi 1cc melalui OGT, susu
masuk (+)

Pukul 24.00 2 Kaji tanda-tanda vital Suhu : 36,50C


HR :146 x/ menit
RR : 62 x/ menit
SPO2: 98 %
3. Jumat, 20 Juni 2 Meningkatkan intake Pemberian susu formula
2014 cairan dan nutrisi sekitar 1 cc, melalui OGT
Pukul 01.00

Pukul 03.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,70C


vital HR :140 x/ menit
RR : 60 x/ menit
SPO2: 97%

Pukul 03.15 3 Mengganti pampers Bayi tampak tenang ketika


bayi pampersnya diganti

Pukul 06.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 37,30C


vital HR :144 x/ menit
RR : 60 x/ menit
SPO2: 95%

Pukul 06.45 2 Meningkatkan intake Bayi diberikan susu formula


cairan dan nutrisi sekitar 1cc melalui OGT

Pukul 08.00 1,2,3 Delegasi pemberian : Bayi tampak tenang ketika


ampisilin 45mg melalui pemberian obat
IV/set

Pukul 08.30 3 Memandikan/lap pada Bayi tampak sesekali


bayi dengan air hangat menangis ketika dilap

Pukul 08.40 3 Membersihkan Bayi tampak tenang


incubator bayi
Pukul 09.15 1 Mengkaji keadaan KU bayi lemah, gerak lemah,
umum bayi tangis lemah, sianosis (-),
sesak (+)

Pukul 09.30 2 Meningkatkan intake Bayi diberikan susu sekitar


cairan dan nutrisi 1cc melalui OGT

Pukul 10.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 37 0C


vital HR :130 x/ menit
RR : 50 x/ menit
SPO2: 98%

Pukul 11.00 3 Mengganti pampers Bayi tampak sesekali


bayi menangis saat pampersnya
diganti

Pukul 12.00 1,2,3 Meningkatkan intake Pemberian susu formula


cairan dan nutrisi sekitar 1 cc, melalui OGT

Pukul 13.00 1,2,3 Mengkaji tanda-tanda Suhu : 36,8 0C


vital HR :120 x/ menit
RR : 45 x/ menit
SPO2: 98%

Pukul 13.30 1,2,3 Mengkaji keadaan KU bayi lemah, gerak lemah,


umum bayi tangis lemah, sesak(+),
menggunakan otot nafas
bantu(+), RR :62x/mnt,
sianosis (-), S : 36,80C
V. EVALUASI

No. Hari/Tgl/Jam No. Dx Evaluasi Sumatif Paraf

S :-
Jumat, 20 Juni
O : Bayi tampak sesak (+), RR :62x/mnt,
2014
1 1 menggunakan otot bantu nafas (+)
Pukul 13.30
A : Ketidak efektifan pola nafas
wita
P : Lanjutkan intervensi
2. Jumat, 20 Juni 1 S:-
2014 O : Suhu bayi stabil yaitu 36,5 C, tangis
Pukul 13.30 bayi lemah, gerak lemah, ekstremitas
wita hangat
A : Resiko hipertermi
P : Pertahankan kondisi

3. Jumat, 20 Juni 3 S:-


2014 O : Suhu tubuh bayi tidak mengalami
Pukul 13.30 kenaikan lagi, tidak terdapat tanda
wita infeksi
A : Resiko infeksi
P : Pertahankan Kondisi
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Denpasar, 20 Juni 2014


Pembimbing Praktik Mahasiswa

NIP. NIM :

Mengetahui
Pembimbing Akademik

NIP.

Anda mungkin juga menyukai