1.1.1 Alat yang Digunakan 1. Tabung gas CO2 yang dilengkapi dengan pengatur tekanan dan dihubungkan dengan pengatur R pada saluran gas masuk. 2. Labu ukur 1000 ml 3. Corong 4. Pipet tetes
1.1.2 Bahan yang Digunakan
1. NaOH 1 M 2. Air 3. Akuades 4. Gas CO2 5. Udara
1.2 Prosedur Percobaan
1.2.1 Pengambilan Sampel Gas 1. Tabung bola pada perangkat analisa absorbsi di bagian kiri panel diisi dengan NaOH 1 M. Permukaan level NaOH pada tabung bola diatur sampai angka 0 pada pipa skala dengan valve pembuangan (Cv) dan buangan ditampung dengan labu. Prosedur tersebut diatur setiap kali melakukan percobaan berikutnya. 2. Tangki penampung diisi dengan air bersih sampai bagian. 3. Pompa air dijalankan dan valve pengendali aliran gas C2 dan C3 ditutup. Aliran air diatur sehingga flowmeter F1 menunjukkan kecepatan 4, 5, 6, dan 7 liter/menit dengan cara mengatur valve C1. 4. Compressor mulai dijalankan dan valve pengendali C2 diatur sehingga kecepatan aliran pada flowmeter F2 sebesar 30 liter/menit. 5. Valve regulator tekanan pada tabung CO2 dibuka secara hati-hati sampai flowmeter F3 menunjukkan 2, 3, 4, dan 5 liter/menit. Lapisan cairan di dasar kolom dijaga tetap. 6. Pengambilan sampel gas dilakukan setelah 4 menit. Sampel gas diambil dari bawah kolom, tengah kolom dan atas kolom. Sampel gas bawah diambil dengan membuka valve S3, S2 dan S1 ditutup. Sampel gas tengah diambil dengan membuka valve S2, S3 dan S1 ditutup. Sampel gas atas diambil dengan membuka valve S1, S2 dan S3 ditutup.
1.2.2 Analisa Sampel Gas (Hempl Analysis)
1. Sisa gas yang terdapat pada saluran pengambilan sampel dibersihkan dengan cara menghisap saluran itu menggunakan piston dan mengeluarkannya ke atmosfir dan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5 kali sampai saluran bersih. 2. Tabung penyerapan dan lubang ke atmosfir ditutup, kemudian diisi dengan sampel gas dengan cara menarik piston secara perlahan-lahan sampai tabung terisi kira-kira 20 ml. Valve S ditutup kembali dan tabung penghisap ditutup dari kolom dan tabung bola. 3. Dengan mengisolasi saluran yang menuju ke kolom, tabung penghisap dihubungkan dengan tabung penyerapan. Level cairan seharusnya tidak berubah, jika level berubah maka saluran keluar atmosfir dibuka. 4. Level cairan di tabung penyerapan ditunggu sampai posisi 0 yang menunjukkan bahwa tekanan di tabung atmosheris, kemudian saluran ke atmosfir ditutup. 5. Piston ditekan secara perlahan sehingga semua gas berpindah ke tabung bola. Kemudian piston ditarik kembali ke posisi semula. Level yang terbaca pada skala diperhatikan ketinggiannya kemudian dilakukan duplo tanpa mengganti cairan NaOH. Volume akhir dicatat sebagai V2. V2 menunjukkan volume sampel gas CO2 yang dianalisa.