Anda di halaman 1dari 4

Dokter :

Apoteker :
Pasien :
Perawat :
Istri pasien :

Disuatu pagi dengan langit berwarna biru cerah tanpa setitik awan, matahari pun mulai
memasuki sela-sela kehangatan sinarnya diantara kerumunan orang yang sudah berada di
depan ruang pendaftaran instalasi rawat jalan rumah sakit sehat medika. Tua, muda, laki-laki
dan wanita Nampak beraktivitas disana. Tak jarang terlihat pemandangan para pengunjung saling
menunggu giliran masuk ke ruang dokter. Seorang bapak setengah baya dengan nama bapak Indra
usia kira-kira 65 th di damping istrinya seperti biasa datang untuk control kondisi penyakit
diabetesnya kondisinya masih belum stabil itu yang menjadi alasan bapak Indra kontrol hari
ini. Disela waktu tunggu mereka, kemudian pasien dipanggil perawat.

Perawat :Tn. Indra! perawat berteriak memanggil nama pasien


Istri pasien :Pah, giliran papah. Yuk ! (sambil membantu Pasien berdiri
perawat mengantarkan pasien masuk keruangan dokter)
*Setting (ruang dokter )
Pasien : permisi dokter Eka
Dokter : iya bapak Indra silahkan masuk, Apa kabar bapak? (dokter sambil
menjabat tangan pasien)
Pasien : baik dok, tapi saya mau kontrol penyakit diabetes saya
Istri pasien : iya dok, sudah 2 hari ini sepertinya penyakit suami saya kambuh
lagi
Dokter :woo? Bapak masih suka makan yang manis-manis yaa?
Pasien : Jadi kemarin 2 hari yang lalu itu anak saya yg cowok beli seperti
gulali, eh saya kepingin, jd nyobain sedikit dok
Dokter :hehehe bapak, yasudah ga papa yang kemarin masih termaafkan.
Lain kali jangan diulangi ya pak! Ini saya berikan resep buat penurun kadar gula darah lalu
ini jg ada obatnya (sambil menuliskan resep kemudian memberikannya pada bapak Indra)
Pasien :Terima kasih dok, mari. sambil menyodorkan tangannya mengajak
bersalaman
Dokter :iya pak sama-sama, semoga lekas sembuh

*Setting (di depan ruang apotek)


Pasien beserta istrinya menuju ruang apotek
Apoteker :Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?
Pasien :iya mbak, ini saya mau nebus resep.
Apoteker :iya pak, tunggu sebentar yah pak(melihat resep).Ini mau diambil
semuanya pak obatnya?
Pasien : Iya mbak saya ambil semuanya aja.
r Apoteker : oh ya ditunggu dulu ya pak, nanti saya panggil lagi yah.
Apoteker : Bapak Indra!!!
Pasien : iya, saya mbak (sambil menghampiri apoteker didampingi istrinya)
Apoteker : Ini saya berikan obat bapak yang ada dalam resep, mohon maaf
sebelumnya pak apakah bapak bersedia untuk konsultasi dulu dengan
saya kurang lebih sekitar 10-15 menit saja?
Pasien : Kira kira bianyanya berapa ya mbak.
Apoteker : Untuk konsultasi saya tidak memungut biaya pada pasien karena itu
merupakan tugas apoteker untuk memberikan konsultasi ke pasien agar
pasien tidak salah menggunakan obat sehingga harapannya tujuan
terapi pengobatan bisa tercapai, mari silahkan masuk pak (sambil
menunjuk ke ruang konseling).

Kemudian pasien dan istrinya menujunke ruang konseling


*setting (di dalam ruang konseling)
Apoteker : silahkan duduk pak, bu( sambil menjabat tangan pasien)
perkenalkan nama saya ...., saya apoteker di apotik ini. Saya mengajak
bapak kesini ingin menginformasikan tentang obat yang akan bapak
terima. Sebelumnya saya mau tanya tadi periksanya dengan dokter
Budiman ya pak?
Pasien : Iya mbak
Apoteker : Apakah dokter sudah menjelaskan tentang obat yang bapak peroleh,
cara aturan pakai dan harapan stelah menggunakan obat pak?
Pasien : tadi dokter bilang saya di kasih obat buat nurunin kadar gula darah,
dokternya ga bilang apa-apa tu mbak. Cuma bilang semoga lekas
sembuh
Apoteker : oh begitu ya pak. Sebelumnya apakah bapak juga sambil
mengkonsumsi obat lain selain obat dari dokter ini?
Pasien : tidak bu
Apoteker : Baiklah jadi begini ibu, disini bapak di resepkan obat untuk penurun
kadar gulanya yaitu insulin glargine, cara penggunaanya yaitu
disuntikkan ke area perut, yaitu di atas atau daerah samping pusar. Dan
digunakannya 1 kali sehari sekitar 20-30 menit sebelum makan dan saat
sebelum tidur ya pak. Setiap penyuntikannya harus di tempat yang
berbeda beda ya pak seperti di lengan atau bahu, paha dan pantat.
Jangan selalu di sekitaran perut saja. Insulin glargine tidak diberikan
secara intra vena karena dapat menyebabkan hipoglikemia pak.
Hipoglikemia gejalanya seperti pucat, berkeringat berlebih, jantung
berdebar dan pusing pusing.
Apoteker : bagaimana pak Indra, apakah sudah paham dengan penjelasan saya?
Atau ada yang masih ingin ditanyakan?
Pasien : iya paham mbak,
Apoter : Boleh saya minta bapak untuk mengulangi apa yang saya jelaskan
barusan pak?
Pasien : Baik mba obat yang saya terima ini adalah insulin untuk menurunkan
kadar gula saya, dipakenya malam sebelum tidur dan sebelum makan
sekitar 20-30 menit sebelum makan dan disuntikkan di bagian samping
pusar saya. Nanti penyuntikannya di ubah ubah kadang disuntikkan ke
paha, ke bahu atau lengan dan ke pantat.
Apoteker : Apakah ada yang mau ditanyakan lagi pak?
Pasien : saya tanya bu, kalau saya lupa tidak menggunakan gimana dong?
Istri Pasien : iya mbak, suami saya udah mulai sering lupa.
Apoteker :Nah disini peran ibu untuk sering mengingatkan bapak harus
menyuntikkan insulin bu. Jadi mohon untuk ibu mendampingi dan
mengingatkan bapak untuk memakai obatnya.
Pasien : Ooo, baiklah mba
Apoteker : apakah sudah jelas bu? Atau ada yang ingin ditanyakan kembali?
Istri Pasien : pantangannya apa aja mbak yang ga boleh dimakan untuk kondisi
seperti suami saya?
Apoteker : ya sebaiknya dikurangi makanan yang manis-manis, hindari stress
atau banyak pikiran, hindari beraktivitas yang terlalu berat. Dan
makanan apa saja yang sebaiknya ibu makan untuk lebih jelasnya
mungkin ibu bisa konsultasi ke bagian ahli gizi
Istri Pasien : ohh, iya mbak. Saya paham.
Apoteker : apakah masih ada yang ingin dsampaikan lagi mengenai masalah
obat ini bu?
Pasien : tidak mba, saya sudah cukup paham
Apoteker : iya sudah benar pak apa ada yang ingin ditanyakan kembali? Jika
sudah cukup jelas saya akhiri saja konseling ini. Trimakasih atas
waktunya, smga lekas sembuh ya pak (sambil menjabat tangan Pasien
dan Istri Pasien )
Pasien : iya trimakasih mbak (sambil melangkah keluar ruang konseling)
Pasien dan istri Pasien meninggalkan ruangan konseling dengan membawa obat
ditangannya dan membayarnya di kasir. Hari ini mereka mendapatkan informasi yang lebih
mengenai obat yang akan di konsumsinya. Pasien dan istri Pasien pun meninggalkan apotik.

Anda mungkin juga menyukai