Anda di halaman 1dari 18

SINTESA NITROBENZENE

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu senyawa yang paling sering digunakan dalam bidang
farmasi adalah nitro benzen, sehingga kita perlu mengetahui sintesa
senyawa tersebut. Nitrobenzene merupakan salah satu senyawa
organik yang biasanya terkandung dalam limbah industri kimia dimana
Nitrobenzene cukup sulit diolah sebelum akhirnya dibuang karena
sifatnya yang sangat kompleks.
Limbah yang mengandung nitrobenzene ini dapat ditemukan pada
industri pestisida dan sabun. Nitrobenzen disebut juga sebagai
nitrobenzol yang merupakan senyawa organik yang beracun dan dapat
digunakan sebagai pelarut atau agent pengoksida. Nitrobenzena
merupakan senyawa yang dapat disintesis dengan cara mereaksikan
benzene dengan asam nitrat pekat dengan menggunakan
H2SO4 sebagai katalisator. Prinsip dari reaksi pembentukan
nitrobenzene adalah berdasarkan reaksi nitrasi yaitu penggantian atau
substitusi pada benzene dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam
sulfat dan asam nitrit akan bereaksi membentuk ion HSO4- yang akan
mengaktifkan ion nitronium yang merupakan penentu dalam terjadinya
reaksi sintesa nitrobenzene ini.
Sebagian besar nitrobenzene ( 97%)merupakan bahan baku
dalam pembuatan anilin dan dapat digunakan dalam industri farmasi,
sebagai bahan peledak, pewarna, pestisida, obat-obatan dan sebagai
pelarut dalam industri cat, sepatu lantai dan sebagainya. Kebutuhan
nitrobenzene di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dengan
berkembangnya industri-industri yang berbahan baku nitrobenzene
di Indonesia. Selain itu nitrobenzene belum diproduksi di dalam negeri
untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri melainkan didatangkan
dari luar negeri.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

Dengan banyaknya kegunaan dan kebutuhan dari nitrobenzene


maka perlu dipelajari cara mensintesa nitrobenzene agar kebutuhan
nitrobenzen dapat terpenuhi secara menyeluruh.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari cara
mensintesis nitrobenzene dengan menggunakan metode nitrasi.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara
mensintesis nitrobenzene dengan menggunakan metode nitrasi.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Senyawa organic secara umum digolongkan sebagai senyawa
hidrokarbon aromatis. Senyawa hidrokarbon aromatis adalah senyawa
hidrokarbon dengan rantai atom karbon tertutup (siklis). Senyawa
hidrokarbon aromatis digolongkan menjadi senyawa aromatis
hidrokarbon dan senyawa aromatis heterosiklis. Senyawa romatik
hidrokarbon misalnya senyawa benzene dengan turunannya.
Sedangkan senyawa aromatis heterosiklis misalnya iridin, furan dan
piral (Thersnik, 2008 hal. 78)
Benzen adalah molekul planar dan setiap atom karbon berada
pada sudut eksogen beraturan. Reaksi utama benzen adalah
subtitusi. Benzen merupakan hydrogen karbon induk dari golongan
zat yang sekarang kita sebut senyawa aromatik, bukan karena
aromanya tetapi karena sifat kimianya yang khasiat, terutama
kestabilannya. Benzen. Benzen C6H6 menyiratkan struktur yang tak
jenuh. Meskipun rumus molekulnya demikian, benzen umumnya tidak
perprilaku seperti senyawa yang tak jenuh. Misalnya senyawa ini tidak
menghilangkan warna larutan bromin seperti layaknya alkena dan
alkuna atau mudah dioksida oleh kalium permanganat. Benzen juga
tidak mengalami reaksi adisi yang khas untuk alkena dan alkuna.
Sebaliknya, reaksi utama benzen adalah subatitusi. Terlalu lama
menghirup uap benzene mengakibatkan penurunan produksi butir
darah merah dan putih dan dapat berakibat fatal. Benzene juga
merupakan karsinogen. Benzene sebaiknya digunakan dalam
ruangan yang berventilasi baik. Salah satu bahayanya dalam
penanganan hidrokarbon aromatic ialah karena sifat karsinogennya
adalah penyebab kanker (Hard,Harold, 2003 hal. 125-128).
Seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzen dan
hidrokarbon aromatik lain bersifat non polar. Mereka tak larut dalam

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti dietil eter, karbon
tetraklorida, atau heksana. Benzen sendiri digambarkan secara
meluas sebagai pelarut. Senyawa ini memiliki sifat yang berguna,
yakni nembentuk ezeotrop dengan air, yakni campuran yang tersuling
pada susunan konstan, terdiri dari 91% benzen, 9% H 2O dan
mendidih pada 69,4oC. senyawa yang larut dalam benzen, mudah
dikeringkan dengan menyuling azeotrop. Meskipun titik didih dan titik
leleh hidrokarbon aromatik bersifat khas senyawa aromatik non polar.
Titik leleh yang tinggi merupakan sifat khas dari benzen. Menarik
untuk diperhatikan bahwa banyak senyawa yang dijumpai dalam ter
batubara (tersigaret) yang mengandung empat cincin benzen, bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker). Benzen sendiri bersifat toksik
dan agak karsinogenik (Fessenden Ralp.J dan Joan S.Fessenden,
1982 hal. 69).
Bila benzena direakskan dengan HNO3 pekat dan H2SO4 pekat
maka diperoleh hasil nitrobenzena. Fungsi H2SO4 dalam reaksi ini
adalah untuk mempercepat pembentukan ion nitronium (NO2+) yang
merupakan spesies penyerang cincin benzena ( Parlan dan Wahyudi,
2005 hal. 87 ).
Metode yang sering digunakan, sesuai urutan kekuatannya
adalah adalah campuran asam sulfat peka dan asam nitrat pekat,
uap asam nitrat dalam asetat anhidrida, asam nitrat dalam asetat
glasial, larutan asam nitrat. Dalam penelitian ini dilakukan dua
metode dalam nitrasi vanillin yaitu dengan larutan asam nitrat dan
campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat.
Tahap awal dari sintesis 6-nitro veratraldehid adalah melalui metilasi
terhadap vanillin membentuk 3,4 dimetoksibenzaldehid
(veratraldehida). Selanjutnya dilakukan penambahan gugus
nitro (nitrasi) pada posisi orto terhadap gugus aldehida
membentuk 3,4-dimetoksi-6-nitrobenzaldehid (Rastuti, 2009 hal. 62).

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

Nitrasi adlah salah satu contoh dari reaksi substitusi dari


elektrofilik aromatic. Dalam reaksi ini, suatu gugus fungsi terikat
secara langsung pada cincin aromatic, yakni gugus nitro (-NO2).
Nitrasi dapat dilakukan dengan menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat
atau larutan HNO3 dalam suasana asetat glacial. Pemilihan suatu
penitrasi bergantung pada antara lain kereaktifan senyawa yang akan
dinitrasi (substrat) dan kelarutannya dalam medium penitrasi. Dalam
percobaan ini nitrasi benzene dilakukan dengan menggunkan
campuran HNO3 pekat dan H2SO4 pada suhu antara 50 - 60C. (Tim
Dosen Kimia Organik, 2010 hal. 11).
Sebagian besar nitrobenzene ( 97%)merupakan bahan baku
dalam pembuatan anilin dan dapat digunakan dalam industri farmasi,
sebagai bahan peledak, pewarna, pestisida, obat-obatan dan sebagai
pelarut dalam industri cat, sepatu lantai dan sebagainya. Kebutuhan
nitrobenzene di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dengan
berkembangnya industri-industri yang berbahan baku nitrobenzene
di Indonesia (Septiawan, 2012 hal. 2).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979. Hal: 96)
Nama resmi : Aqua destillata
Sinonim : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H=O=H
Bobot jenis : 1
Titik lebur : 0oC
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa.
Kegunaan : Sebagai pencuci
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
2. Asam Sulfat (Dirjen POM, 1979. Hal: 58)
Nama resmi : Acidum Sulfiricum

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

Sinonim : Asam Sulfat


RM / BM : H2SO4 / 98,07
Rumus struktur : O
H O S OH
O
Berat jenis : 1.84 gram
Titik leleh : 10oC
Titik didih : 290oC
Pemerian : Cairan kental seperti minyak dan bersifat
korosif, tidak berwarna, jika dilarutkan
dalam air akan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai katalisator
3. Asam Nitrat (Dirjen POM, 1979.hal: 650)
Nama resmi : Acidum Nitricum
Sinonim : Asam Nitrat
RM / BM : HNO3 / 63,01
Rumus struktur : HON=O
O
Berat jenis : 1,41 gr 1,42 gr
Titik lebur : 41,59o C
Titik didih : 120,5oC
Pemerian : Cairan berasap, jernih tidak berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pembentuk gugus nitro
4. Benzen (Dirjen POM, 1979. Hal: 658)
Nama resmi : Benzene
Sinonim : Benzen
RM / BM : 78,0
BJ : C6H6 / 0,8787
Rumus bangun :

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

Titik beku : 5,5o C


Titik didih : 80o C.
Pemerian : Cairan tidak berwarna, transparant dan
tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Penyedia gugus aromatik
5. Kalsium klorida (Dirjen POM, 1979. Hal: 120)
Nama resmi : Calcii Chloridum
Sinonim : Kalsium Klorida
RM / BM : CaCl2 / 219,08
Bobot jenis : 2,152
Rumus struktur : Cl Ca Cl
Titk leleh : 772oC
Titik didih : > 1600 oC
Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut
dalam etanol.
Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak pahit, meleleh basah.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai zat pengering / penyerap air.
6. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979. Hal: 412)
Nama resmi : Natrii Hydroxidum
Sinonim : Natrium Hidroksida
RM / BM : NaOH / 40,00
Berat jenis : 2,13
Titik lebur : 318oC
Pemerian : Putih, bentuk batang, butiran massa hablur,
kertas seraput, mudah meleleh, alkalis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan ethanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pengikat asam.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

7. Nitrobenzen (Dirjen POM, 1979. Hal: 718)


Nama resmi : Nitrobenzen
Rumus molekul : NO2
Rumus struktur : NO2

Titik didih : 210 211o


Titik lebur : 89oC.
Indeks bias : -
Pemerian : Cairan berwarna kuning.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai bahan pelarut non polar

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017. Hal: 17)


1. Dalam labu sebesar 250 ml dimasukkan 195 g (110 ml) asam
sulfat pekat, tambahkan 120 g (85 ml) asam nitrat pekat (BJ 1,4)
sedikit demi sedikit sambil digojok dan didinginkan.
2. Setelah suhu cairannya sesuai dengan suhu kamar, dipindahkan
ke dalam corong pisah sebesar 250 ml yang ditaruh di atas
lingkaran besi berbentuk cincin.
3. Ke dalam 500 ml Erlenmeyer, ditaruh 65 g (75 ml) benzene dan
kedalamnya ditambahkan 20 ml dari campuran asamnya.
Sebuah termometer dibiarkan dalam campuran reaksi selama
nitrasi berlangsung.
4. campuran digojok melingkar dan bila suhu naik sampai 50 oC,
segera didinginkan dalam air, agar tetap tercapai suhu antara
50o-60oC.
5. Bila reaksi eksoterm ini bereda, tambah lagi campuran asamnya,
proses ini diulangi sampai semua asamnya habis (biasanya 30-40
menit).

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

6. Setelah penambahan selesai, penggojokan melingkar dilanjutkan


tanpa pendinginan sampai suhu turun dengan sendirinya sampai
40oC ( 5 menit). Pada akhir tahap ini, labu didinginkan, isi
dipindahkan ke dalam corong pisah yang sesuai dan lapisan
bawah yang mengandung campuran asam dipisahkan.
7. Lapisan organik dicuci dengan 100 ml air, lalu 100 ml NaOH 0,5 N
dan akhirnya dengan 100 ml air yang lain lagi.
8. Lapisan nitrobenzena dipindahkan dan dikumpulkan ke dalam
labu Erlenmeyer dan dikeringkan dengan penambahan 10 g
CaCl2 anhidrat dan panaskan di atas waterbath sehingga
kekeruhan yang ada tadi hilang.
9. Cairan yang dikeringkan tadi disaring ke dalam labu destilasi
sebesar 125 ml dan didestilasi, titik didih akan naik dengan cepat
dan hasilnya ditampung pada suhu 205o C-212o C.
10. Hitunglah hasil yang diperoleh.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu aluminium
foil, baskom, batang pengaduk, botol semprot, corong, corong pisah,
erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, kertas saring, pipet Volume,
sendok tanduk, statif, termometer dan timbangan analitik.

3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu aam
nitrat, asam sulfat, aquadest, benzen, CaCl2, es batu dan NaOH.

3.3 Cara Kerja


1. Diambil asam sulfat 27,5 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu
ditambahkan 21,25 asam nitrat dan homogenkan.
2. Campuran tadi dimasukkan ke dalam corong pisah dan pasang
corong pisah pada statif.
3. Dipipet benzen 18,75 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu
diambil termometer dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
4. Dititrasi dan perhatikan suhunya agar tetap pada suhu 50-60oC, jika
melewati 60oC dimasukkan ke dalam baskom yang berisi es batu
dan jika turun dari 50oC ditambahkan aquadest, dititrasi sampai
asam habis.
5. Ditambahkan 50 ml ke dalam corong pisah lalu dihomogenkan dan
pisahkan. Ditambahkan 50 ml NaOH dan dicampurkan dengan
benzen pada corong pisah kemudian dipisahkan.
6. Ditambahkan aquadest 75 ml lalu dihomogenkan dan dipisahkan
diambil nitrobenzen.
7. Ditambahkan CaCl2 2 gr lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia,
campurkan dengan nitrobenzene yang diperoleh. Kemudian
dimasukkan ke dalam botol coklat nitrobenzen yang diperoleh.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


a. Data

Nitrobenzen
%
H2SO4 HNO3 Benzen Hasil rekasi
Rendamen
nitrasi

27,5 mL 21,5 ml 16 ml 17 ml 92,9 %

b. Reaksi
NO2
+ HNO3 H2SO4 + H2O
50-60o C
c. Perhitungan
Dik : BJ asam sulfat = 1,84 gram / ml
BJ asam nitrat = 1,41 gram / ml
BJ Benzen = 0,876 gram / ml
BM Benzene = 78,11
BM Nitrobenze = 123,11
BJ Nitrobenze = 1,205 gram / ml
dik : Massa Benzene = V x Bj Benzene
= 16 mL x 0,876 g
= 14,016 g
g 14.016 g
mol benzene = = =0,179 mol
BM 78,11

1 mol Benzen ~ 1 mol Nitrobenzen


Berat teori = Mol Nitrobenzene X BM nitrobenzene
= 0,179 X 123,11 g
= 22,036
berat praktikum = V x BJ
= 17 mL x 1,205 g/mL

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

= 20,485 g
Berat Praktikum
% Rendamen = 100 %
Berat Teori
20,485 G
= 22,036 G X 100 %

= 92,9 %

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan sintesa nitrobensene
menggunakan metode nitrasi. Nitrasi adalah suatu reaksi
pembentukan senyawa organik nitrit (XNO2) yang dicirikan dengan
penggunaan asa nitrat sebagai reagen, asam sulfat sebagai katalis
dan senyawa organik aromatik berbentuk cincin. Tidak semua
senyawa aromatik bentuk cincin dapat mengalami nitrasi karena
syarat nitrasi adalah senyawa aromatik tersebut harus mengandung
gugus yang dapat menarik elektron dengan kaut.
Nitrobenezen merupakan suatu senyawa yang terbentuk dari
reaksi antara asam nitrat dengan benzen asam sulfat sebagai
katalisator menggunakan proses nitrasi. Larutannya berwarna kuning
dan merupakan senyawa aromatik yang berbahaya. Nitrobenzen
adalah suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang
farmasi.
Pada percobaan ini digunakan asam sulfat yang dicampurkan
dengan asam nitrat bertujuan untuk membentuk elektrofilik NO3+.
direaksikan dalam corong pisah. Asam sulfat berfungsi untuk
mengubah asam nitrat yang merupakan elektrofil lemah menjadi
elektrofil kuat. Campuran sulfat dengan asam nitrat ditambah dengan
benzene. Temperatur di harus pada suhu 50-60C karena jika suhu
terlalu tinggi kemungkinan NO2+ tersubstitusi ke cincin bertambah
sehingga kemungkinan dapat terbentuk dinitrobenzene atau
trinitrobenzene. jika suhu terlalu kecil kemungkinan campuran tidak
akan bereaksi sempurna sehingga hasil yang diperoleh tidak
maksimal.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

Dilakukan pencucian dengan penambahan aquadest dimdalam


corong pisah. Penambahan air berfungsi untuk mengikat pengotor
yang mungkin masih terikat dalam pereaksi atau pelarut. Larutan
dikocok dengan sempurna. Campuran kemudian didiamkan beberapa
saat hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas adalah nitrobenzene
kotor berwarna kuning lebih pekat daripada lapisan bawah sisa asam.
Lalu dicuci lagi dengan NaOH untuk menetralkan asam lalu
dipisahkan lagi dan dicuci lagi menggunakan aquadest dan dipisahkan
Kemudian Nitrobenzene ditambahkan CaCl2 untuk
menghilangkan dan mengikat air yang masih terkandung dalam
Nitrobenzene. Adapun nitrobenzene yang dihasilkan adalah 17 mL dan
% rendamennya 92,9 %.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pembuatan sintesa nitrobenzene
menggunakan metode nitrasi yang telah dilakukan didapatkan
nitrobenzene yang dihasilkan adalah 17 mL dan untuk % rendamennya
92,9 %.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum asisten dan praktikum lebih
berhati-hati dan memakai perlengkapan yang lengkap.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Republik


Indonesia, Jakarta. Hal: 58, 96, 120, 412, 650, 658, 718
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I.
Erlangga. Jakarta. Hal: 69
Hard,Harold, 2003, Kimia Organik, Erlangga : Jakarta. Hal: 125-128

Parlan, Wahyudi, 2005, Kimia Organik I, UM Press: Malang. Hal: 87

Rastuti,Undri.2009.Sintesis 6-Nitro Veratraldehid dari Vanilin dengan


HNO3 dan Campuran HN03-H2S04.Jurnal MIPA UGM.4(2). Hal: 62.
Septiawan, Hendri, 2012, Perancangan Pabrik Nitrobenzen dari Benzen
dan Asam Nitrat dengan Proses Beazzi. Jurnal Teknik Kimia
UMS.1(1): Yogyakarta. Hal: 2
Thersnik, 2008, Kimia dasar II Edisi Revisi, Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta. Hal: 78
Tim Dosen Kimia Organik, 2010, Petunjuk Praktikum Kimia Organik,
Teknik Kimia Fakultas Teknik, UNNES. Hal: 11

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

LAMPIRAN
Skema Kerja
1. Pencampuran
Dipipet H2SO4 sebanyak 27,5 mL kedalam erlenmayer

ditambahkan HNO3 pekat sebanyak 21,5 mL kedalam erlenmayer,


dihomogenkan dan dimasukkan dalam corong pisah

Dipipet benzene sebanyak 18,75 mL kemudian dimasukkan dalam gelas


kimia, lalu dimasukkan termometer kedalam gelas kimia yang berisi
benzene tadi

dilakukan nitrasi
2. Nitrasi
diteteskan sedikit demi sedikit campuran asam sulfat dan asam nitrat
(diajaga suhunya antara 50 60oC) kemudian didinginkan.

dimasukkan campuran benzene dengan asam nitrat dan asam sulfat


kedalam corong pisah dan ditunggu hingga memisah.

Dipisahkan larutan nitrobenzene yang ada dibagian atas dengan larutan


asam yang ada dibagian bawah

Dilakukan pengujian terhadap kelarutannya dalam air, dimana dalam hal


ini nitrobenzene + air dan H2SO4 + air
3. Pencucian
Larutan yang tidak larut dalam air dalam hal ini nitrobenzene dilakukan
pencucian sebanyak 3 kali

pencucian I nitrobenzene + air dalam corong pisah


pencucian I nitrobenzene + NaOH sebanyak 20 mL dalam

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

pencucian ketiga dicuci lagi dengan air

diambil larutan nitrobenzenenya.


4. Pemurnian
ditambahkan dengan CaCl2 anhidrat sebanyak 2,5 g dan diaduk
menggunakan batang pengaduk

dipanaskan dalam penangas air hingga diperoleh larutan jernih dan


terpisah dengan CaCl2

disaring dan dimasukkan dalam gelas ukur dan dihitung volume


nitrobenzene

diukur % rendamennya.

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN


SINTESA NITROBENZENE

GAMBAR

Penambahan NaOH Penyaringan larutan

Kristal yang telah disaring Residu Kristal yang telah kering

NURMIATI ISKANDAR ZULKARNAIN

Anda mungkin juga menyukai