BAB 1 PENDAHULUAN
air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti dietil eter, karbon
tetraklorida, atau heksana. Benzen sendiri digambarkan secara
meluas sebagai pelarut. Senyawa ini memiliki sifat yang berguna,
yakni nembentuk ezeotrop dengan air, yakni campuran yang tersuling
pada susunan konstan, terdiri dari 91% benzen, 9% H 2O dan
mendidih pada 69,4oC. senyawa yang larut dalam benzen, mudah
dikeringkan dengan menyuling azeotrop. Meskipun titik didih dan titik
leleh hidrokarbon aromatik bersifat khas senyawa aromatik non polar.
Titik leleh yang tinggi merupakan sifat khas dari benzen. Menarik
untuk diperhatikan bahwa banyak senyawa yang dijumpai dalam ter
batubara (tersigaret) yang mengandung empat cincin benzen, bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker). Benzen sendiri bersifat toksik
dan agak karsinogenik (Fessenden Ralp.J dan Joan S.Fessenden,
1982 hal. 69).
Bila benzena direakskan dengan HNO3 pekat dan H2SO4 pekat
maka diperoleh hasil nitrobenzena. Fungsi H2SO4 dalam reaksi ini
adalah untuk mempercepat pembentukan ion nitronium (NO2+) yang
merupakan spesies penyerang cincin benzena ( Parlan dan Wahyudi,
2005 hal. 87 ).
Metode yang sering digunakan, sesuai urutan kekuatannya
adalah adalah campuran asam sulfat peka dan asam nitrat pekat,
uap asam nitrat dalam asetat anhidrida, asam nitrat dalam asetat
glasial, larutan asam nitrat. Dalam penelitian ini dilakukan dua
metode dalam nitrasi vanillin yaitu dengan larutan asam nitrat dan
campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat.
Tahap awal dari sintesis 6-nitro veratraldehid adalah melalui metilasi
terhadap vanillin membentuk 3,4 dimetoksibenzaldehid
(veratraldehida). Selanjutnya dilakukan penambahan gugus
nitro (nitrasi) pada posisi orto terhadap gugus aldehida
membentuk 3,4-dimetoksi-6-nitrobenzaldehid (Rastuti, 2009 hal. 62).
Nitrobenzen
%
H2SO4 HNO3 Benzen Hasil rekasi
Rendamen
nitrasi
b. Reaksi
NO2
+ HNO3 H2SO4 + H2O
50-60o C
c. Perhitungan
Dik : BJ asam sulfat = 1,84 gram / ml
BJ asam nitrat = 1,41 gram / ml
BJ Benzen = 0,876 gram / ml
BM Benzene = 78,11
BM Nitrobenze = 123,11
BJ Nitrobenze = 1,205 gram / ml
dik : Massa Benzene = V x Bj Benzene
= 16 mL x 0,876 g
= 14,016 g
g 14.016 g
mol benzene = = =0,179 mol
BM 78,11
= 20,485 g
Berat Praktikum
% Rendamen = 100 %
Berat Teori
20,485 G
= 22,036 G X 100 %
= 92,9 %
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan sintesa nitrobensene
menggunakan metode nitrasi. Nitrasi adalah suatu reaksi
pembentukan senyawa organik nitrit (XNO2) yang dicirikan dengan
penggunaan asa nitrat sebagai reagen, asam sulfat sebagai katalis
dan senyawa organik aromatik berbentuk cincin. Tidak semua
senyawa aromatik bentuk cincin dapat mengalami nitrasi karena
syarat nitrasi adalah senyawa aromatik tersebut harus mengandung
gugus yang dapat menarik elektron dengan kaut.
Nitrobenezen merupakan suatu senyawa yang terbentuk dari
reaksi antara asam nitrat dengan benzen asam sulfat sebagai
katalisator menggunakan proses nitrasi. Larutannya berwarna kuning
dan merupakan senyawa aromatik yang berbahaya. Nitrobenzen
adalah suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang
farmasi.
Pada percobaan ini digunakan asam sulfat yang dicampurkan
dengan asam nitrat bertujuan untuk membentuk elektrofilik NO3+.
direaksikan dalam corong pisah. Asam sulfat berfungsi untuk
mengubah asam nitrat yang merupakan elektrofil lemah menjadi
elektrofil kuat. Campuran sulfat dengan asam nitrat ditambah dengan
benzene. Temperatur di harus pada suhu 50-60C karena jika suhu
terlalu tinggi kemungkinan NO2+ tersubstitusi ke cincin bertambah
sehingga kemungkinan dapat terbentuk dinitrobenzene atau
trinitrobenzene. jika suhu terlalu kecil kemungkinan campuran tidak
akan bereaksi sempurna sehingga hasil yang diperoleh tidak
maksimal.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pembuatan sintesa nitrobenzene
menggunakan metode nitrasi yang telah dilakukan didapatkan
nitrobenzene yang dihasilkan adalah 17 mL dan untuk % rendamennya
92,9 %.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum asisten dan praktikum lebih
berhati-hati dan memakai perlengkapan yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Skema Kerja
1. Pencampuran
Dipipet H2SO4 sebanyak 27,5 mL kedalam erlenmayer
dilakukan nitrasi
2. Nitrasi
diteteskan sedikit demi sedikit campuran asam sulfat dan asam nitrat
(diajaga suhunya antara 50 60oC) kemudian didinginkan.
diukur % rendamennya.
GAMBAR