Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

OLAH RAGA RENANG

ASPEK-ASPEK KESEHATAN SAAT BERENANG

Disusun Oleh :

ANISA DEWI NUGRAHENI

26020216140062

OSEANOGRAFI B

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
Renang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan
seseorang dan merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi. Berenang terbilang minim
risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung.
Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan, ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis.

Bagi seseorang yang sudah ahli dalam olahraga renang maupun seseorang yang baru
pemula dalam olahraga renang, aspek kesehatan dalam olahraga renang sangat penting untuk
diketahui karena aspek kesehatan renang merupakan suatu dasar pengetahuan yang harus
diketahui untuk mengetahui teknik renang dengan baik dan benar, kondisi kolam renang yang
baik, dan tempat yang baik untuk dijadikan olahraga renang .

Bagi seorang perenang amatir seharusnya membuat surat keterangan dokter dan surat
tersebut didapatkan dari dokter yang mengetahui resiko-resiko saat berenang. Tetapi, di
Indonesia ini cukup jarang terjadi, kecuali dokter tersebut seorang perenang, penyelam atau
spesialis dalam kesehatan hiperbarik. Oleh karena itu, beberapa kontraindikasi untuk kegiatan
berenang harus diketahui bagi setiap orang yang berkeinginan untuk mengikuti kegiatan
berenang

Kontraindikasi Absolut

Adalah keadaan yang mengharuskan seseorang tidak bisa berenang sama sekali, karena
akan membahayakan keselamatannya. Adapun alasan untuk seseorang yang dianjurkan untuk
tidak boleh berenang yaitu sebagai berikut :

Wanita Hamil
Kehamilan masih sering menjadi perdebatan dalam kegiatan berenang, namun
secara garis besar wanita hamil tidak disarankan untuk berenang terkait dengan
perubahan fisiologis tubuh wanita hamil dan efeknya terhadap janin di dalam
kandungan.
Penyakit Jantung
Terjadinya kecelakaan saat olahraga berenang dalam kondisi penyakit jantung
sangat beresiko tinggi karena olahraga renang membutuhkan otot yang kuat dan
pernafasan yang stabil sehingga seseorang yang mempunyai penyakit jantung akan
rentan mengalami kecelakaan bahkan kematian
Insulin Dependent Diabetes Mellitus
Orang diabetes dengan terapi insulin mempunyai resiko yang tinggi terhadap
penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kecemasan, rasa bingung
sampai tidak sadar, komplikasi tersebut bisa berakibat fatal di dalam air.
Penyakit Mata
Adanya penyakit pada mata dapat menyebabkan perenang tidak bisa
melakukan berenang dengan benar dan baik karena air akan mudah masuk, sehingga
rentan mengalami kecelakaan

Kontraindikasi Relatif

Obesitas
Overweight meningkatkan resiko perenang terkena penyakit dekompresi,
sehingga dianjurkan bagi perenang yang kelebihan berat badan untuk mengurangi
waktu penyelaman dan menyelam dengan hati-hati.
Gangguan Psikiatri
Selain resiko serangan penyakit ketika berenang efek samping obat-obatan
psikiatri juga juga membahayakan penyelam.
Kebugaran
Kebugaran tubuh penting dimiliki oleh perenang seperti halnya kegiatan-
kegiatan outdoor lainnya. Salah satu standar yang diberlakukan ialah kemampuan
berenang tanpa peralatan sepanjang 200 m.
Kontraindikasi Sementara
Adalah keadaan yang menjadi kontraindikasi hanya untuk sementara sampai penyakit itu
sembuh, yaitu antara lain :

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) karena meningkatkan resiko penyebaran


penyakit ke telinga tengah
Penyakit mata yang dapat disembuhkan dengan terapi

Renang dianggap sebagai salah satu olahraga yang baik karena melatih fisik, nafas, mental
dan emosi seseorang. Latihan fisik berenang dilakukan dengan menggerakkan otot tangan
dan lengan, leher, perut, pinggul, paha, tungkai, dan kaki. Teknik pernafasan olahraga renang
konon bisa mengurangi dampak dari penyakit asma. Perenang yang baik akan menarik dan
membuang nafas pada saat yang tepat dan secara efisien. Olahraga renang sedikit banyak
melatih menarik nafas secara penuh sesuai dengan kapasitas paru-paru, melatih otot-otot
pernafasan karena harus menghembuskan nafas dengan tenaga ekstra ketika hidung dan
mulut dalam posisi dibawah permukaan air. Berenang juga membantu melatih ketenangan
diri, mental dan emosi seseorang untuk tidak mudah panik ketika berada di kolam dalam
ketika terjadi kram otot. Meskipun cedera otot di kolam renang minim dibandingkan dengan
olahraga lain, karena air bersifat resistan ketika terjadi hentakan otot tiba-tiba, olahraga
renang juga mempunyai beberapa resiko lain. Adapun beberapa aspek dari olahraga renang
yang patut diketahui sebagai berikut :

1. Membuat surat keterangan dokter untuk mengetahui riwayat penyakit dan resiko yang
akan dihadapi.

2. Mengetahui fungsi alat-alat berenang sebagai alat bantu dalam proses latihan
berenang.

3. Mengetahui cara menggunakan alat berenang yang baik, karena bagi perenang amatir
penggunaan alat berenang biasanya mendapatkan kesulitan saat menggunakannya dan
pada awal penggunaan alat berenang akan sedikit mengganggu sehingga perlu
pengawasan khusus bagi perenang amatir.

4. Berlatihlah di kolam yang dangkal untuk mempelajari teknik-teknik dan cara


berenang yang baik dan benar bagi pemula dan setelah latihan di kolam yang dangkal
sudah benar, kemudian mencoba latihan berenang di kolam dalam.

5. Berenang sesuai dengan lintasan yang tersedia. Jika kebanyakan pengguna kolam
menggunakan lintasan panjang maka gunakanlah lintasan panjang untuk berenang.
Memotong lintasan beresiko tabrakan dengan perenang lain. Gaya yang amat beresiko
terjadi tabrakan adalah gaya bebas, karena pada gaya bebas perenang tidak melihat ke
depan.

6. Gunakanlah kacamata renang dan sumbat kuping ketika berenang di kolam. Kolam
renang mengandung kaporit dengan kadar cukup tinggi. Terdapat banyak macam
kacamata renang, bahkan ada yang berfungsi sebagai lensa untuk orang yang
memiliki mata rabun jauh dan dekat. Pada umumnya, kacamata menggunakan karet di
lingkar matanya, tetapi ada juga yang tidak menggunakan karet. Kacamata yang tidak
menggunakan karet biasanya lebih awet dan bisa digunakan selama beberapa tahun.
Sumbat kuping juga diperlukan untuk kenyamanan agar tidak ada air terperangkap
dalam kuping yang akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Bagi yang berambut
panjang sebaiknya menggunakan topi renang agar supaya rambut tidak terapung, dan
masuk ke mulut perenang lain atau membuat kolam kotor. Bagi yang berfokus pada
latihan otot tangan atau kaki, bisa menggunakan sirip berenang, dayung tangan, dan
snorkel renang atau bahkan pelampung yang diapit di paha. Snorkel renang berbeda
dengan snorkel pantai, karena snorkel berenang dikombinasikan dengan kacamata
renang dan pipa pembuangannya di depan sedangkan snorkel pantai menggunakan
pipa ke samping dan menggunakan topeng mata dan hidung.

7. Turun ke kolam secara perlahan dan jangan langsung melompat dengan kepala lebih
dahulu sebelum memastikan kedalaman air. Banyak terjadi kecelakaan kepala
membentur dasar kolam karena tidak menyadari kedalaman kolam. Melompat dengan
posisi horizontal juga beresiko tulang rusuk patah karena hempasan. Meskipun
melompat ke dalam air, jika permukaan singgung dengan air cukup besar maka air
tidak terbelah dan efeknya seperti melompat ke atas tanah dengan dada mendarat
duluan. Sebelum melompat kedalam kolam pastikan tidak ada perenang lain yang
akan melintas dan beresiko terhempas ke tubuh orang lain dengan cukup keras.

8. Gaya berenang yang memerlukan gerakan otot terbesar adalah gaya kupu-kupu dan
gaya bebas. Gaya kupu-kupu adalah gaya yang amat simetris dan semua gerakan
sesuai dengan arah gerakan engsel. Gaya bebas bisa simetris jika membiasakan
mengambil nafas dari kedua sisi kiri dan kanan. Gaya dada adalah gaya simetris tapi
gerakan kaki di gaya dada tidak sesuai dengan gerakan engsel lutut sehingga
berpotensi membuat cedera lutut. Pada gaya dada kaki bergerak seperti gunting
padahal gerakan engselnya adalah seperti gerakan berjalan.

9. Jangan menggunakan krim sunblock sebelum masuk ke dalam kolam, karena krim
sunblock akan membuat air kolam keruh dan langsung larut ketika masuk ke kolam.
10. Membilas tubuh setelah berenang menggunakan sabun, untuk menghilangkan kaporit
yang menempel, gosoklah kulit. Kaporit bersifat menyerap air, sehingga jika kaporit
masih menempel di kulit, kulit akan menjadi kering dan bersisik.

Sebelum berenang, agar tubuh tidak kaget, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan
untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan
detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar
suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-
lahan selama 5 menit.

Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti


mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15
menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu
istirahatlah selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa
henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya
renang supaya semua otot terlatih.

Anda mungkin juga menyukai